BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Batasan penyakit ginjal kronis (PGK) yang tercantum dalam National Kidney

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Singapura dan 9,1% di Thailand (Susalit, 2009). Di Indonesia sendiri belum ada

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic. Penyakit Ginjal Kronik pada Anak

*Dipresentasikan pada Pekan Ilmiah Tahunan IV Ilmu Kesehatan Anak (PIT IKA IV) Medan Penyelenggara Ikatan Dokter Anak Indonesia

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

BAB I PENDAHULUAN. hidup saat ini yang kurang memperhatikan keseimbangan pola makan. PGK ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Glomerulonefritis akut masih menjadi penyebab. morbiditas ginjal pada anak terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. buruk, dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. 1 Jumlah pasien PGK secara

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

PENYAKIT GINJAL KRONIS (CHRONIC KIDNEY DISEASE) Mahesa, Dedi Rachmadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BY : Cang Cool gitu loh. Bismillah hirrahmanirrahim Ass. Wr. Wb

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked. Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Gagal ginjal adalah masalah kesehatan dunia. Prevalensi yang semakin meningkat, tingginya biaya, dan

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nova Faradilla, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Clinical Practice Guidelines on Chronic Kidney Disease(CKD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. serta terjadinya kerusakan ginjal dan penurunan fungsi ginjal dengan Glomerular

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Adanya kelainan struktural atau fungsional pada. ginjal yang berlangsung selama minimal 3 bulan disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar oleh karena insidensinya yang semakin meningkat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan 8 16% di dunia. Pada tahun 1999 berdasarkan data Global burden of

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PengertianDrug Related Problems Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. atau fungsi ginjal yang berlangsung 3 bulan dengan atau tanpa disertai

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

KARAKTERISTIK KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA SINDROM NEFROTIK ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. GFR < 60 ml/menit/1,73 m 2 selama 3 bulan dengan atau tanpa

( CKD ) Pembimbing :

BAB I PENDAHULUAN. perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 60mL/menit/1,73m² yang berlangsung lebih dari tiga bulan. 9 Panyakit ginjal kronik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease / CKD) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Penyakit Gagal Ginjal Kronik Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan kegagalan fungsi ginjal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA Fakultas Kedokteran UGM 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. konsentrasi elektrolit pada cairan ekstra sel (Tawoto & Watonah, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

Kondisi Kesehatan Ginjal Masyarakat Indonesia dan Perkembangannya

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Acute kidney injury (AKI) telah menjadi masalah kesehatan global di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

I. BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. cukup tinggi menyebabkan kematian penduduk dunia dan sekarang ini jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kematian maternal (maternal mortality). Menurut World Health

I. PENDAHULUAN. metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan dan obat-obatan. Laju Filtrasi

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran preterm, dan intrauterine growth restriction (IUGR) (Sibai, 2005;

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

Transkripsi:

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Ginjal Kronik Batasan penyakit ginjal kronis (PGK) yang tercantum dalam National Kidney Foundation-Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-K/DOQI) menyebutkan bahwa seorang anak dikatakan menderita PGK bila terdapat salah satu dari kriteria dibawah ini : 13 1. Kerusakan ginjal 3 bulan, yang didefinisikan sebagai abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), yang bermanifestasi sebagai satu atau lebih gejala : i) Abnormalitas komposisi urin ii) iii) Abnormalitas pemeriksaan pencitraan Abnormalitas biopsi ginjal 2. LFG < 60 ml/menit/1.73m 2 selama 3 bulan dengan atau tanpa gejala kerusakan ginjal lain yang telah disebutkan. 2.2. Klasifikasi Penyakit ginjal kronis diklasifikasikan menjadi beberapa stadium bertujuan sebagai pencegahan, identifikasi awal kerusakan ginjal serta untuk pencegahan komplikasi PGK, yang dapat dilihat pada tabel 1. 13

Tabel 1. Stadium Penyakit Ginjal Kronis Stadium LFG Deskripsi ( ml/menit/1.73m 2 ) Stadium 1 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal/meningkat Stadium 2 60-89 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan Stadium 3 30-59 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG sedang Stadium 4 15-29 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG berat Stadium 5 <15 (dialisis) Gagal ginjal 13 2.3. Etiologi dan Faktor Risiko Beberapa keadaan dapat meningkatkan risiko terjadinya PGK pada anak (tabel 2). Peyebab PGK yang paling sering pada anak-anak usia < 5 tahun adalah kelainan kongenital misalnya displasia atau hipoplasia ginjal dan uropati obstruktif. Sedangkan pada usia > 5 tahun lebih sering disebabkan oleh penyakit yang diturunkan (penyakit ginjal polikistik) dan penyakit didapat (glomerulonefritis kronis). 4,13

Tabel 2. Kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya PGK Riwayat keluarga dengan penyakit polikistik ginjal atau penyakit ginjal genetik Bayi berat lahir rendah Anak dengan riwayat gagal ginjal akut Hipoplasia atau displasia ginjal Penyakit urologi terutama uropati obstruktif Refluks vesikoureter yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih dan parut ginjal Riwayat menderita sindrom nefrotik atau sindrom nefritis akut Riwayat menderita sindrom hemolitik uremik Riwayat menderita Henoch Schoenlein Purpura Diabetes melitus Lupus Eritrematosus Sistemik Riwayat menderita tekanan darah tinggi 13 2.4. Patogenesis Mekanisme patogenesis yang pasti dari penurunan progresif fungsi ginjal masih belum jelas, akan tetapi diduga banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya jejas karena hiperfiltrasi, proteinuria yang menetap, hipertensi sistemik atau hipertensi intrarenal, deposisi kalsium fosfor, dan hiperlipidemia. Jejas karena hiperfiltrasi diduga sebagai cara yang umum dari kerusakan glomerular, tidak tergantung dari penyebab awal kerusakan ginjal. Nefron yang rusak akan mengakibatkan nefron normal lainnya menjadi

hipertrofi secara struktural dan secara fungsional mempunyai keaktifan yang berlebihan, ditandai dengan peningkatan aliran darah glomerular. Secara umum terdapat tiga mekanisme patogenesis terjadinya PGK yaitu glomerulosklerosis, parut tubulointerstisial, dan sklerosis vaskular. Proses sklerosis glomeruli yang progresif dipengaruhi oleh sel intraglomerular dan sel ekstra-glomerular. Kerusakan sel intra-glomerular dapat terjadi pada sel glomerulus intrinsik (endotel, sel mesangium, sel epitel), maupun sel ekstrinsik (trombosit, limfosit, monosit/makrofag). Derajat keparahan tubulointerstistitial fibrosis (TIF) lebih berkolerasi dengan fungsi ginjal dibandingkan dengan glomerulosklerosis. Proses ini termasuk inflamasi, proliferasi fibroblas interstisial dan deposisi matriks ekstra seluler (MES) yang berlebih. Parut ginjal terjadi akibat gangguan kedua jalur kolagenolitik yaitu aktivasi matriks metaloproteinase dan aktivasi enzim proteolitik, sehingga terjadi gangguan keseimbangan produksi MES dan pemecahan MES yang mengakibatkan fibrosis yang irreversibel. Perubahan pada arteriol dan kerusakan kapiler peritubular oleh berbagai sebab (misalnya diabetes melitus, hipertensi, glomerulonefritis kronis) akan menimbulkan terjadinya eksaserbasi iskemi interstisial dan fibrosis. Iskemia serta hipoksia akan menyebabkan sel tubulus dan fibroblas untuk memproduksi MES dan mengurangi aktivitas kolagenolitik. Kapiler peritubular yang rusak akan menurunkan produksi proangiogenic vascular endothelial growth factor (VEGF) dan ginjal yang mengalami parut akan 14 5 14 4,14

mengkspresikan thrombospondin yang bersifat antiangiogenic sehingga terjadi delesi mikrovaskular dan iskemi. 14 2.5. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis PGK sangat bervariasi tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Bila glomerulonefritis merupakan penyebab PGK, maka akan didapatkan edema, hipertensi, hematuri, dan proteinuria. Pada anak dengan kelainan kongenital sistem traktus urinarius, seperti renal dysplasia atau uropati obstruktif akan ditemukan gagal tumbuh, gejala infeksi saluran kemih berulang, dan gejala nonspesifik lainnya. Penderita PGK stadium 1 sampai 3 biasanya asimtomatik dan gejala klinis biasanya baru muncul pada PGK stdium 4 dan 5. Kerusakan ginjal yang progresif dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif (hipertensi, edem paru dan gagal jantung kongestif), gejala uremia (letargis, perikarditis hingga ensefalopati), akumulasi kalium dengan gejala malaise hingga keadaan fatalnya yaitu aritmia, gejala anemia akibat sintesis eritropoietin yang menurun, hiperfosfatemia dan hipokalsemia (akibat defisiensi vitamin D3), serta asidosis metabolik akibat penurunan akibat penumpukan sulfat, fosfat dan asam urat. 4,16,17 4

2.6. Penilaian Kualitas Hidup Anak Penderita Penyakit Ginjal Kronis Penilaian kualitas hidup merupakan konsep multidimensional yang menggambarkan dampak dari penyakit dan terapi yang diberikan. Penilaian kualitas hidup mencakup beberapa aspek, yaitu: fungsi fisik, psikologis (fungsi emosional dan kognitif), hubungan interpersonal dan fungsi sekolah. Penilaian kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu terhadap kesehatan fisik, psikologis, fungsi sosial dan emosionalnya. Penilaian kualitas hidup ini menggambarkan kemampuan individu melakukan aktivitas fisik dan sosialisasi di lingkungan sekitarnya serta dapat menerima kondisi penyakit yang diderita atau status kesehatannya. 19 World Health Organization mendefinisikan penilaian kualitas hidup anak meliputi 4 aspek yaitu: fungsi fisik, mental, psikologis, dan sosial. Kualitas hidup seorang anak dapat dinilai dengan berbagai cara. Salah satu perangkat yang dapat digunakan adalah kuesioner Test de Calidad de Vida en Ninos con Enferfmedad Renal (TECAVNER). 20 Test de Calidad de 18 18 Vida en Ninos con Enferfmedad Renal merupakan salah satu kuesioner yang dapat digunakan untuk menilai kualitas hidup anak usia 6 sampai 18 tahun pada anak penderita PGK. Pengisian kuesioner TECAVNER ini dengan cara yaitu anak usia dibawah 9 tahun kuesioner di isi oleh orang tua dan anak usia diatas 9 tahun kuesioner di isi oleh anak sendiri. 21 Validitas maupun reliabilitas kuesioner TECAVNER ini telah dibuktikan pada beberapa penelitian lain terhadap populasi anak penderita PGK. 21,22

2.7. Pengaruh Penyakit Ginjal Kronis Terhadap Kualitas Hidup Anak yang menderita PGK datang ke dokter dengan berbagai keluhan, hal ini berhubungan dengan penyakit utamanya, atau sebagai konsekuensi akibat penurunan fungsi ginjal, dimana stadium awal PGK biasanya tanpa gejala, atau hanya menunjukkan keluhan-keluhan yang tidak khas seperti: sakit kepala, lelah, letargi, nafsu makan menurun, muntah dan gangguan pertumbuhan. 4 Perawatan anak dengan PGK harus merupakan perawatan yang berkesinambungan sejak dari stadium awal PGK, dimana mereka membutuhkan perawatan konservatif untuk mencegah gangguan metabolik, mengoptimalkan pertumbuhan dan mempertahankan fungsi ginjalnya sedini mungkin, yang bahkan diantara mereka sampai memasuki masa dewasa. Beberapa aspek psikologi dan klinis dari PGK serta terapinya dapat mempengaruhi kualitas hidup, yaitu pengaruh diagnosis dan terapi terhadap kestabilan dan kedinamisan keluarga, kondisi kronik yang berbeda pada setiap individu, kunjungan berulang ke rumah sakit untuk mendapatkan obatobatan ataupun dialisis, komplikasi (seperti proteinuria, hipertensi, anemia, asidosis serta penyakit metabolik tulang), serta masa depan yang tidak jelas dan kesulitan perencanaan jangka panjang. Gambaran umum anak yang menderita PGK memperlihatkan gejala depresi, cemas, gangguan bersosialisasi, gangguan psikologi, dan gangguan 21-23 4,8 fungsi sekolah akibat penyakit yang dideritanya. 24,25 Komplikasi PGK

menyebabkan anak memiliki keterbatasan dalam beraktivitas, keterampilan dan daya ingat, anak mudah merasa lelah dan sulit melakukan kegiatan yang seharusnya mampu dilakukan anak sehat seusianya. 25,26 Anak menjadi lebih sensitif, mudah marah dan tersinggung, putus asa, dan sedikit menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Kondisi-kondisi ini merupakan keadaan serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. 24,26 Penelitian yang dilakukan di Spanyol, Amerika, Kanada mengemukakan faktor-faktor yang dianggap signifikan mempengaruhi kualitas hidup anak yang menderita PGK, yaitu: pembatasan diet, komplikasi fisik, gangguan saraf dan perkembangan, masalah psikososial. 25,26

2.8. Kerangka Konseptual Glomerulosklerosis Parut tubulointestinal Sklerosis vaskular Penyakit Ginjal Kronis Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV Stadium V KOMPLIKASI Gangguan tumbuh kembang Gangguan endokrin Hati, limpa, ginjal, jantung, paru, tulang, KUALITAS HIDUP (TECAVNER) : yang diamati dalam penelitian Gambar 2.1. Kerangka Konseptual