LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. HB.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2008 T E NT A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKAMARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KOTA MATARAM

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 14

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 28 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT UMUM BERKAH PANDEGLANG DAN RUMAH SAKIT UMUM LABUAN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA GUBERNUR PAPUA,

BUPATI PESISIR SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 9 Tahun 2011

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2005

Transkripsi:

No. Urut: 07 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. HB. SA ANIN PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu menyempurnakan kembali Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang milik Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat; Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. :1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan 106 107 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan; 18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 135/Men.Kes./SK/IV/78 Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa; 19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1732/Menkes-Kesos/ Tahun 2000 tentang Perubahan Nama Menetapkan : RS. Jiwa Pusat Padang menjadi RS. Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dan GUBERNUR SUMATERA BARAT MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. HB. SA ANIN PADANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat. 3. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat. 5. Dinas adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 6. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang selanjutnya disebut dengan RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang adalah Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. 8. Komite adalah wadah pengembangan kompetensi pengetahuan, keahlian dan integritas pejabat fungsional Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang; 9. Instalasi adalah unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. 10. Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya disingkat SPI adalah Unsur pengawas internal yang bertugas melaksanakan pengawasan internal di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya. 108 109

BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. (2) RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang adalah Rumah Sakit Jiwa Kelas A yang berlokasi di Kota Padang. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang merupakan bagian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang dipimpin oleh seorang Direktur yang secara Teknis Operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang Pasal 4 RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang mempuyai fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan medis; b. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik; c. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; d. penyelenggaraan pelayanan rujukan; e. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan; dan g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan. Bagian Ketiga Susunan Organisasi Pasal 6 Susunan Organisasi RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang terdiri dari : a. Direktur; b. Wakil Direktur ; c. Bagian; d. Bidang; e. Komite; f. SPI; g. Instalasi; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 7 (1) Dalam melaksanakan tugas, Direktur dibantu 2 (dua) Wakil Direktur, yaitu: a. Wakil Direktur Pelayanan; dan b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan. (2) Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Paragraf 1 Wakil Direktur Pelayanan Pasal 8 Wakil Direktur Pelayanan, membawahi : a. Bidang Pelayanan Medis; b. Bidang Keperawatan; dan c. Bidang Penunjang Medik. Pasal 9 (1) Bidang Pelayanan Medis, membawahi : a. Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Medis; dan b. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Fasilitasi Pelayanan Medis. (2) Bidang Keperawatan, membawahi : a. Seksi Profesi dan Asuhan Keperawatan; dan b. Seksi Logistik Keperawatan. (3) Bidang Penunjang Medik, membawahi : a. Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Penunjang Medik; dan b. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Medik. 110 111

Paragraf 2 Wakil Direktur Umum dan Keuangan Pasal 10 Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi : a. Bidang Pendidikan dan Latihan serta Penelitian dan Pengembangan; b. Bagian Tata Usaha; dan c. Bagian Keuangan. Pasal 11 (1) Bidang Pendidikan dan Latihan serta Penelitian dan Pengembangan, membawahi : a. Seksi Pendidikan dan Latihan; dan b. Seksi Penelitian dan Pengembangan. (2) Bagian Tata Usaha, membawahi : a. Sub Bagian Umum, Aset dan Perlengkapan; dan b. Sub Bagian Kepegawaian, Humas, Organisasi dan Hukum. (3) Bagian Keuangan, membawahi : a. Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan; dan b. Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi. BAB IV KOMITE, SPI DAN INSTALASI Bagian Kesatu Komite Pasal 12 (1) Komite dibentuk dengan keputusan Direktur untuk tujuan dan tugas tertentu. (2) Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (3) Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggota dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur. (4) Komite mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan profesi, memantau pelaksanaan standar profesi, melaksanakan pembinaan etika profesi, memberikan saran dan pertimbangan dalam pengembangan pelayanan profesi. (5) Jumlah Komite ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan. (6) Dalam melaksanakan tugas, Komite dapat membentuk Sub Komite dan atau Panitia yang merupakan kelompok kerja tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur. Bagian Kedua SPI Pasal 13 (1) SPI dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur. (2) SPI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (3) SPI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. (4) Anggota SPI harus berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. Pasal 14 Susunan SPI, terdiri dari : a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota; b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota; dan c. Anggota. Bagian Ketiga Instalasi Pasal 15 (1) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian rumah sakit. (2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan. (3) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. (4) Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenagatenaga fungsional dan atau non medis. Bagian Keempat Bagan Susunan Organisasi Pasal 15 Bagan Susunan Organisasi RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang sebagaimana tercantum pada Lampiran dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 112 113

BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 16 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di lingkungan unit kerja pada RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang sesuai dengan kompetensinya. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 18 (1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur. (2) Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Direktur. BAB VII TATA KERJA Pasal 19 (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional dalam lingkup RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang menerapkan koordinasi, Integrasi, sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal dengan sebaik-baiknya. (2) Dalam menjalankan tugas, RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan. (3) RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang secara fungsional dibina oleh Dinas Kesehatan. Pasal 20 Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, membimbing, mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana dalam lingkungan satuan kerjanya. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 21 Pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pendapatan lain yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB IX ESELONERING Pasal 22 Eselonering Jabatan Struktural pada RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang adalah sebagai berikut : a. Direktur, eselon II.b; b. Wakil Direktur, eselon III.a; c. Kepala Bagian/Bidang, eselon III.b; dan d. Kepala Sub Bagian/Seksi, eselon IV.a. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 23 RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangan melalui pengelolaan sumber daya yang efisien, efektif dan produktif, dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 (1) Pelaksanaan penataan struktur organisasi dan tata kerja RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. (2) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka seluruh jabatan dan Pejabat yang ada sebelumnya tetap berlaku dan melaksanakan 114 115

tugasnya sampai dengan dikeluarkannya ketetapan baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Rincian Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja RSJ Prof. Dr. HB. Sa anin Padang diatur dengan Peraturan Gubernur. Pasal 26 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang dan semua ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 27 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Diundangkan di Padang pada tanggal 25 Mei 2010 Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dto H. MAHMUDA RIVA I, SH, MM Pembina Utama Madya NIP. 19531221 198310 1 001 Ditetapkan di Padang pada tanggal 25 Mei 2010 GUBERNUR SUMATERA BARAT dto MARLIS RAHMAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010 NOMOR: 07 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. HB. SA ANIN PADANG I. PENJELASAN UMUM. Dalam rangka optimalisasi tugas Rumah Sakit Jiwa sebagai unsur pelaksana pelayanan kesehatan telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 135/Men-Kes/SK/IV/78 tahun 1978 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa, yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. Dalam perkembangan selanjutnya ternyata Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang, belum cukup memberikan pedoman yang menyeluruh bagi penyusunan struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang, yang dapat menangani seluruh urusan pengelolaan rumah sakit jiwa, sehingga perlu dibentuk Peraturan Daerah yang baru. Di samping itu pada tanggal 23 Juli 2007 Pemerintah mengundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dimana Peraturan Pemerintah ini memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menata organisasi yang efisien, efektif dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomo 41 Tahun 2007 di atas, maka terjadi perubahan struktur organisasi dan eselonering pada rumah sakit jiwa sebagai bagian perangkat daerah. Oleh karena itu harus segera diadakan penyesuaian struktur organisasi yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah tersebut. Dengan demikian maka Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. HB. Sa anin Padang perlu dicabut dan perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang baru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tersebut. 116 117

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Cukup jelas Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Pasal 5 Huruf a. Yang dimaksud dengan Pelayanan Medis adalah upaya kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standar pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal. Huruf b. Yang dimaksud dengan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis adalah upaya kesehatan perorangan untuk menunjang terlaksananya pelayanan medis yang optimal. Huruf c. Yang dimaksud dengan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan keperawatan, yang mencakup biopsikososiospritual yang komprehensif. Huruf d. Yang dimaksud dengan Pelayanan Rujukan adalah pelayanan tingkat lanjutan baik itu sumber daya manusia, spesimen dan dan pengetahuan karena keterbatasan pada tingkat pelayanan awal. Huruf e. Huruf f. Pasal 6 Huruf g. Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Ayat (3) Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Ayat (3) 118 119

Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 49 120