FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAPPANG KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan


STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health

ABSTRAK. Kata Kunci: Pendidikan, Sikap, Dukungan Keluarga, Perilaku petugas, Imunisasi TT

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Jurnal Kesehatan Priangan, Volume 1 No. 3 (Januari 2014):

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Program imunisasi merupakan sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan

Syarifah Wirda Maulida 1 Mahasiswa D-IV Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

GAMBARAN KONSELING IMUNISASI TT IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang cepat dan sangat penting atau sering disebut masa kritis anak

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA


BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

Transkripsi:

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAPPANG KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2017 Meriem Meisyaroh Syamson 1, Fadriyanto 2 1,2 STIKES Muhammadiyah Sidrap Alamat korepondensi: meriemmeisyaroh90@gmail.com/082188138325 ABSTRAK Imunisasi tetanus toksoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi neonates. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan metode Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross sectional dimana peneliti mengukur variabel secara bersama dan hasil yang diperoleh menggambarkan kondisi yang terjadi saat penelitian dilakukan. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja dan tehnik pengambilan sampel dengan cara Accidental sampling. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT di Wilayah dengan uji statistik dengan tingkat kemaknaan p=0,002 didapatkan ɑ 0,05 yaitu 0,002<0,05. ada hubungan antara sikap dengan pemberian imunisasi TT di Wilayah dengan uji statistik dengan tingkat kemaknaan p=0,000 didapatkan ɑ 0,05 yaitu 0,000<0,05. ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi TT di Wilayah Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap dengan uji statistik dengan tingkat kemaknaan p=0,000 didapatkan ɑ 0,05 yaitu 0,000<0,05. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi kesehatan dan pemberian imunisasi TT. Semoga peneliti ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti sekaligus menjadi pengalaman berharga bagi penelitian dalam hal melakukan penelitian Kata kunci : Imunisasi TT, Pengetahuan, Sikap, Dukungan keluarga PENDAHULUAN Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Departemen Kesehatan Republik indonesia, 2010). Kehamilan yang terjadi pada setiap wanita rentan terhadap penyakit menular, salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal dan berkontribusi terhadap kematian ibu dan anak adalah tetanus maternal dan neonatal, strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi meternal and neonatal tetanus elimination (MNTE) adalah mengadakan program cakupan imunisasi TT (tetanus toxoid) terhadap WUS dan juga ibu hamil (Kemenkes RI, 2015). Menurut World Health Organization (2015), angka kejadian infeksi tetanus neonatorum tahun 2014 mencapai 13% dari seluruh jumlah bayi lahir di dunia. Angka kejadian di wilayah Asia Tenggara tahun 2014 mencapai 13% dan di Indonesia mencapai 15%. Tetanus neonatorum di Indonesia menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaanya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Sustainable Development Goals (SGDs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan ini hadir menggantikan Millenium Development Goals (MGDs) yang disepakati oleh 198 negara ditahun 2000. Target rincian telah disusun dalam 17 indikator yang akan dicapai sampai dengan tahun 2030. Salah satu point yang tidak 177

tercapai adalah Angka Kematian Ibu (AKI) (Bappenas, 2016) Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2010 terdapat terdapat 34/1000 kelahiran hidup. Pemerintah bertekad untuk memperkecil kematian pada ibu dan bayi akibat tetanus neonatorum dengan jalan memberikan 2 kali vaksinasi tetanus pada ibu hamil (BKKBN, 2012). Menurut profil dinas kesehatan sulawesi selatan, pemeriksaan kehamilan di sulawesi selatan secara garis besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2% (Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar 58,8% (Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6% (Nasional 46,1%) (Rahayu, 2015). Berdasarkan analisa pelayanan antenatal dinas kabupaten sidrap tahun 2016, cakupan imunisasi TT 1 sebanyak 406 orang, imunisasi TT 2 sebanyak 1278 orang, imunisasi TT 3 sebanyak 1298 orang, imunisasi TT 4 sebanyak 873 orang, dan imunisasi TT 5 sebanyak 685 orang sedangkan sasaran ibu hamil sebesar 6085 orang (Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, 2016). Berdasarkan data yang diperoleh dari Tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 598 yang hanya mendapatkan suntikan TT sebanyak 65 orang dan jumlah ibu hamil yang mendapatkan suntikan TT dari januari maret 2017 sebanyak 30 orang. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan ibu hamil di beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap didapatkan bahwa status imunisasi TT kurang lengkap sehubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat dan waktu pemberian imunisasi TT masih kurang, dan sikap ibu hamil terhadap imunisai TT menunjukkan tidak peduli, adapun dukungan keluarga kurang menyakinkan kepada ibu hamil terhadap imunisasi TT. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi dan sampel Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas rappang kabupaten Sidrap. Desain analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah data semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap yaitu 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap, adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2012) Kriteria inklusi sebagai berikut : 1. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden 2. Ibu hamil yang tidak lengkap imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap. Kriteria eksklusi sebagai berikut : 1. bersedia jadi responden. 2. Ibu hamil lengkap imunisasi TT di wilayah kerja puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap. Analisis data 1. Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti. 2. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis di uji dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan yaitu 0,05. Bila nilai ρ < α, Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan). Bila nilai ρ α, Ho gagal di tolak, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang bermakna (tidak signifikan). Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Fisher s Exact Text tingkat kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ. 178

HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah n % 20-22 5 16.7 23-25 7 23.3 26-28 6 20.0 29-31 2 6.7 32-34 3 10.0 35-37 7 23.3 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 30 jumlah responden, responden yang umur 20-22 sebanyak 5 orang dengan presentase (16,7%), umur 23-25 sebanyak 7 orang dengan presentase (23,3%), umur 26-28 sebanyak 6 orang dengan presentase (20,0%), umur 29-31 sebanyak 2 orang dengan presentase (6,7%), umur 32-34 sebanyak 3 orang dengan presentase (10,0%), dan umur 35-37 sebanyak 7 orang dengan presentase (23,3%). Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Usia Jumlah Kehamilan n % 7 Bulan 3 10.0 8 Bulan 12 40.0 9 Bulan 15 50.0 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 30 jumlah responden, responden yang usia kehamilan 7 bulan sebanyak 3 orang dengan presentase (10,0%), usia kehamilan 8 bulan sebanyak 12 orang dengan presentase (40,0%), usia kehamilan 9 bulan sebanyak 15 orang dengan presentase (50,0%). Tabel 3 Hubungan antara Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi TT di Wilayah Kerja Pengetahuan Pemberian Baik Kurang Total Imunisasi Lengkap 5 50.0 5 50.0 10 33.3 0 20 10.0 20 66.7 Lengkap 0 Total 5 16.7 25 83.3 30 100 p = 0,002 Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa dari 10 Ibu hamil dengan kategori lengkap terdapat 5 ibu hamil (50,0%) lengkap dengan pengetahuan baik dan terdapat 5 ibu hamil (50,0%) dengan pengetahuan kurang, sedangkan dari 20 ibu 20 ibu hamil (100%) dengan tidak lengkap dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,002 dengan kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT. Tabel 4 Hubungan antara Sikap dengan Pemberian Imunisasi TT di Wilayah Kerja Pemberian Imunisasi TT Sikap Positif Negatif Total Lengkap 9 90.0 1 10.0 10 33.3 Lengkap 2 10.0 18 90.0 20 66.7 Total 11 36.7 19 63.3 30 100 p = 0,000 Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa dari sikap positif dan terdapat 18 ibu hamil (90,0%) dengan sikap negatif. Hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,000 dengan kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. Tabel 5 Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian Imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap Dukungan Keluarga Pemberian Positif Negatif Total imunisasi TT Lengkap 9 90.0 1 10.0 10 33.3 Lengkap 2 10.0 8 90.0 20 66.7 Total 11 36.7 9 63.3 30 100 p = 0,000 Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa dari 179

sikap positif dan terdapat 18 ibu hamil (90,0%) dengan sikap negatif. Hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,000 dengan bantuan uji Fisher s Exact Text tingkat kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. PEMBAHASAN 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi TT Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari terdapat 5 ibu hamil (50,0%) lengkap dengan pengetahuan baik dan terdapat 5 ibu hamil (50,0%) dengan pengetahuan kurang, sedangkan dari 20 ibu hamil dengan kategori tidak lengkap terdapat 20 ibu hamil (100%) dengan tidak lengkap dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,002 dengan bantuan uji Fisher s Exact Text tingkat kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mislianti (2012) didapatkan hasil uji statistik Chi-Squere adalah nilai P=0,003 dan ɑ 0,05 dimana p < ɑ yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT di Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Lampung Tengah Tahun 2012. penelitian Julin (2013) didapatkan hasil uji statistik Chi-Squere adalah nilai P=0,001 dan ɑ 0,05 dimana p < ɑ yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon Tahun 2013. Menurut Nanda (2008) dalam Syarifah (2012) menjelaskan bahwa faktor yang berkaitan dengan pengetahuan terdiri dari kurang terpapahnya informasi. Kurang daya ingat/hafalan, salah menafsirkan informasi keterbatasan kongnitif, kurang berminatdan tidak familiar terhadap sumber daya informasi. 2. Hubungan antara Sikap dengan Pemberian Imunisasi TT Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari sikap positif dan terdapat 18 ibu hamil (90,0%) dengan sikap negatif. Hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,000 dengan kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. penelitian Mislianti (2012) didapatkan hasil uji statistik Chi-Squere adalah nilai P=0,000 dan ɑ 0,05 dimana p < ɑ yang artinya ada hubungan sikap dengan pemberian imunisasi TT di Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Lampung Tengah Tahun 2012. penelitian Syarifah (2012) didapatkan hasil uji statistik Chi-Square adalah nilai P=0,001 dan ɑ 0,05 dimana p < ɑ yang artinya ada hubungan sikap dengan pemberian imunisasi TT di Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat. Menurut Azwar (2007) dalam Syarifah (2012) sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian berasumsi bahwa sikap menentukan seseorang kearah yang lebih baik. Sikap positif akan memunculkan perilaku ibu hamil yang akan melakukan imunisasi TT baik di puskesmas maupun di posyandu untuk memanfaatkan segala pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. 3. Hubungan antara Dukungan keluarga dengan Pemberian Imunisasi TT Berdasarkan hasil penelitian dari 10 Ibu hamil dengan kategori lengkap terdapat 8 ibu hamil (20,0%) lengkap dengan dukungan keluaga mendukung dan terdapat 2 ibu hamil (20,0%) dengan dukungan keluarga tidak mendukung, sedangkan dari 20 ibu hamil dengan kategori tidak lengkap terdapat 20 ibu hamil (100%) dengan tidak lengkap dengan dukungan keluarga tidak mendukung. Hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,000 dengan bantuan uji Fisher s Exact Text tingkat kemaknaan ɑ 0,05 yang artinya nilai p < ɑ, berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mislianti (2012) didapatkan hasil uji statistik Chi-Squere adalah nilai P=0,000 dan ɑ 0,05 dimana p < ɑ yang artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi 180

TT di Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Lampung Tengah Tahun 2012. Pada masyarakat, peran orang terdekat khususnya keluarga masih sangat besar dalam menentukan perubahan perilaku seseorang. Keluarga, teman dekat atau orang yang paling dekat akan mempengaruhi secara normatif terhadap seseorang sehingga dapat mengakibatkan efek yang memudahkan dalam proses pengaturan didi terhadap perubahan perilaku (mislianti 2012). Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian berasumsi bahwa dukungan keluarga merupakan dukungan yang paling diharapkan ibu hamil dalam melengkapi imunisasi TT. Kurangnya dukungan dari orang-orang terkait seperti keluarga dan suami dapat mengakibatkan turunnya kelengkapan imunisasi TT. Kenyataan ini mengakibatkan banyak ibu hamil yang tidak melengkapi imunisasi TT. Pada masyarakat, peran orang terdekat khususnya keluarga masih sangat besar dalam menentukan perubahan perilaku seseorang. Keluarga, teman dekat atau orang yang paling dekat akan mempengaruhi secara normatif terhadap seseorang sehingga dapat mengakibatkan efek yang memudahkan dalam proses pengaturan diri terhadap perubahan perilaku. Jadi, semakin baik dukungan yang diberikan keluarga terhadap ibu hamil maka dapat meningkatkan motivasi untuk melengkapi imunisasi TT. KESIMPULAN Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap Tahun 2017 dengan nilai P= 0,002. Ada hubungan antara sikap dengan pemberian imunisasi TT di Wilayah Kerja Tahun 2017 dengan nilai P= 0,000. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian di Wilayah Kerja Puskesmas Rappang Kabupaten Sidrap Tahun 2017 dengan nilai P= 0,000 SARAN Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda dan analisa data yang berbeda. Meningkatkan peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi TT yang dapat mencegah kejadian tetanus neonatorum. Mengadakan pelatihan atau kaderisasi sehingga cakupan pemberian informasi dapat meluas. DAFTAR PUSTAKA BKKBN, 2012. Kartu informasi KHIBA (kelangsungan hidup ibu bayi, dan anak balita) BAPPENAS, 2016 Laporan Kinerja Kementerian PPN, https:www.bappenas.go.id Departemen kesehatan RI, 2010. Modul Latihan Petugas Imunisasi Edisi Ketujuh Depkes RI: Jakarta. Julin, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecematan Tomoho Timur Kota Tomoho Kementerian Kesehatan RI, 2015, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1059/MENKES/Tentang Pedoman Penyelenggaran Imunisasi.Artikelhttp://www.kemenkes.go.id/indeks.php? option=news&taskviewarticle&sid=709&intemid=2. Diakses pada tanggal 27 April 2017. Mislianti, 2012. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan pemberian Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Kesumada Kecamatan Bekri Lampung Tengah Tahun 2012 Nursalam, 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Medika. Jakarta Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Sidrap, 2016 www.sidrapkab.go.id Profil Kesehatan Puskesmas Rappang, 2016 https://puskesmasrappang.wordpress.com Rahayu B, 2015. Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Di Puskesmas Lapadde Kota Parepare Tahun 2015 Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Syarifah, 2012. Faktor-Faktor Mempengaruhi Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 181