Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Kata Pengantar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Kegunaan Buku Pedoman

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan jenis-jenis penelitian

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

Macam Karya Ilmiah: -Skripsi -Tesis -Desertasi - Artikel -Makalah - Laporan penelitian

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Laporan Ilmiah Kedokteran

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme)

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

K A T A P E N G A N T A R

BUKU PANDUAN PENULISAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015

PANDUAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI. KONSENTRASI Public Relations Broadcast Journalism Visual Communications Advertising

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS/DISERTASI

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat

LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 (Contoh LAY-OUT HALAMAN NASKAH USULAN PENELTIAN DAN SKRIPSI) 4 cm

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

PEDOMAN MAHASISWA BERPRESTASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015

Seminar Pendidikan Matematika

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

SISTIMATIKA LAPORAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ;

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN C. SYARAT-SYARAT SEBAGAI TUGAS AKADEMIK

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PANDUAN SKRIPSI PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan.

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

PEDOMAN PENULISAN SEMINAR USULAN PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

BAGAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI

UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

PANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF dan PENELITIAN KUALITATIF

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, 17 Agustus Fakultas Teknik Universitas Udayana Dekan, NGAKAN PUTU GEDE SUARDANA NIP

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

PEDOMAN HIBAH PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN MUTU AKREDITASI

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

SOP ini meliputi tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam mata kuliah Topik Khusus oleh dosen pembimbing, mahasiswa, Program Studi dan PPs

KIAT MENULIS LAPORAN ILMIAH. Oleh: Khaerudin Kurniawan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP

PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

KETENTUAN PENULISAN LKTI

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH PPKI

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ATAU MAGANG INDUSTRI. Disusun oleh : TIM JURUSAN TEKNIK MESIN

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI TAHUN AKADEMIK

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PERATURAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Kata Pengantar Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kompetensi para mahasiswa adalah menulis karya ilmiah. Melalui penulisan karya ilmiah, para mahasiswa dituntut untuk mengekspresikan pemikirannya melalui tahapan-tahapan yang logis, realistis, dan akademis. Selain itu, karya ilmiah, merupakan salah satu produk yang harus dihasilkan oleh STIA LAN Bandung sebagai suatu perguruan tinggi. Melalui karya ilmiah pula, nilai-nilai keilmuan dan sikap kritis dapat terus terjaga. Mengingat pentingnya karya ilmiah, dan dengan mempertimbangkan berbagai gaya dalam menulis karya ilmiah, maka diperlukan suatu pedoman yang diharapkan dapat dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh sivitas akademika STIA LAN Bandung. Pedoman ini berisi tiga jenis karya ilmiah, yaitu makalah, skripsi, dan tesis. Ketentuan mengenai ketiga jenis karya ilmiah yang disusun dalam buku pedoman ini telah disusun dengan memperhatikan berbagai literatur yang relevan. Selain itu, pedoman ini merupakan revisi dari pedoman sebelumnya. Melalui pedoman ini, diharapkan mahasiswa mempunyai panduan yang jelas dalam menyusun karya ilmiah. Adapun bagi dosen, pedoman ini diharapkan menjadi pijakan dalam membimbing mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Sedangkan bagi STIA LAN Bandung, sebagai institusi penyelenggara pendidikan, pedoman ini diharapkan menjadi rujukan pemberian informasi kepada fihak terkait dalam proses penulisan karya ilmiah. Bandung, April 2012 Ketua STIA LAN Bandung Prof. Dr. Deddy Mulyadi, M.Si. i

Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan 1 A. Kedudukan Karya Ilmiah 1 B. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah 1 C. Plagiarisme 2 1. Hal-hal yang Termasuk Plagiarisme 2 2. Hal-hal yang Tidak Termasuk Plagiarisme 2 3. Plagiarisme dalam Literatur 2 4. Peraturan Perundangan Mengenai Plagiat 3 Bab II Makalah 4 A. Pengertian 4 B. Karakteristik Makalah 4 C. Jenis Makalah 4 1. Makalah Biasa 4 2. Makalah Posisi 4 D. Sistematika Penulisan Makalah 5 E. Bagian Awal 5 1. Lembar Judul 5 2. Kata Pengantar 6 3. Daftar Isi 6 4. Daftar Tabel 6 5. Daftar Gambar 6 6. Daftar Lampiran 6 F. Bagian Isi 6 1. Pendahuluan 6 a. Latar Belakang Masalah 7 b. Pokok Permasalahan 7 c. Tujuan Penulisan 7 2. Pembahasan 7 a. Deskripsi Lokus 7 b. Landasan Teoritis 7 c. Analisis 7 3. Penutup 8 a. Simpulan 8 b. Saran 8 G. Bagian Akhir 8 1. Daftar Pustaka 8 2. Lampiran 8 H. Teknik Penulisan Makalah 9 Bab III Laporan Buku dan Laporan Bab 10 A. Pengertian 10 ii

B. Karakteristik Laporan Buku/Laporan Bab 10 C. Sistematika Laporan Buku/Laporan Bab 10 D. Teknik Penulisan Laporan Buku/Laporan Bab 11 Bab IV Skripsi dan Tesis 12 A. Pengertian 12 B. Perbedaan Skripsi dengan Tesis 12 C. Karakteristik Skripsi/Tesis 14 D. Sistematika Penulisan Skripsi dan Tesis 14 E. Bagian Awal 16 1. Lembar Judul 16 2. Lembar Pernyataan 16 3. Lembar Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung 17 4. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian 17 5. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Hasil Penelitian 17 6. Lembar Persetujuan Tim Pembimbing 17 7. Lembar Pengesahan Tim Penguji 18 8. Kata Pengantar 18 9. Abstrak 18 10. Daftar Isi 18 11. Daftar Tabel 18 12. Daftar Gambar 18 13. Daftar Lampiran 18 F. Bagian Isi 19 1. Bab I Pendahuluan 19 a. Latar Belakang Masalah 19 b. Rumusan Masalah 19 c. Fokus Penelitian 19 d. Tujuan Penelitian 20 e. Manfaat Penelitian 20 2. Bab II Kerangka Teoritis/Konseptual 20 a. Tinjauan Teoritis/Konseptual 21 b. Operasionalisasi Variabel 21 c. Model Penelitian 22 d. Model Konseptual 22 e. Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis 22 3. Bab III Metode Penelitian 24 a. Pendekatan Penelitian 24 b. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 24 c. Informan Penelitian 25 d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 25 e. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data 25 f. Teknik Verifikasi Data 25 g. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 25 h. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data 26 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 26 a. Lokus Penelitian 26 b. Penyajian Data dan Pembahasan 27 5. Bab V Penutup 27 iii

a. Simpulan 27 b. Saran 27 G. Bagian Akhir 27 1. Daftar Pustaka 27 2. Lampiran-lampiran 28 3. Riwayat Hidup Penulis 28 H. Teknik Penulisan Skripsi/Tesis 28 Bab V Teknik Penulisan Karya Ilmiah 29 A. Penyusunan dan Penempatan Judul 29 B. Pengkodean Struktur Karya Ilmiah 30 C. Petunjuk Teknis Pengetikan 30 1. Jenis dan Ukuran Kertas 30 2. Jenis dan Tipe Huruf 30 3. Pengaturan Ruang Ketikan 30 4. Indensi 31 5. Penomoran Halaman 31 6. Penulisan Kata Bilangan, Pengejaan, Pemenggalan, dan Penyingkatan 31 Kata 7. Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Lembar Pengesahan 32 D. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan 32 E. Teknik Penyajian Data 39 1. Data Berupa Tabel/Gambar 39 2. Data Hasil Wawancara dan/atau Observasi 40 F. Penulisan Daftar Pustaka 41 1. Jika Berbentuk Buku 41 2. Jika Berbentuk Jurnal 42 3. Jika Berbentuk Selain Jurnal dan Buku 42 G. Warna Cover Makalah, Skripsi, dan Tesis 43 Lampiran-lampiran Lampiran 1 Contoh Lembar Judul Makalah 46 Lampiran 2 Contoh Lembar Judul Skripsi/Tesis 47 Lampiran 3 Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Rancangan Penelitian 48 Lampiran 4 Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Rancangan 49 Penelitian Lampiran 5 Contoh Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian 50 Lampiran 6 Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Hasil Penelitian 51 Lampiran 7 Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Hasil 52 Penelitian Lampiran 8 Contoh Pengesahan Hasil Seminar Hasil Penelitian 53 Lampiran 9 Contoh Pernyataan Keaslian Naskah Skripsi/Tesis 54 Lampiran 10 Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Ujian sidang 55 Lampiran 11 Contoh Pengesahan Hasil Ujian sidang 56 Lampiran 12 Contoh Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung 57 Lampiran 13 Contoh Abstrak Bahasa Indonesia 58 Lampiran 14 Contoh Abstrak Bahasa Inggris 60 Lampiran 15 Contoh Daftar Tabel 62 Lampiran 16 Contoh Daftar Gambar 63 iv

Lampiran 17 Contoh Daftar Lampiran 64 Lampiran 18 Penempatan dan Penempatan Judul 65 Bahan Bacaan 66 v

BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan Karya Ilmiah Sebagai suatu perguruan tinggi, kedudukan karya tulis ilmiah di STIA LAN Bandung sangat penting karena merupakan bagian dari tuntutan akademik. Oleh karena itu, setiap dosen di lingkungan STIA LAN Bandung diminta untuk memberikan tugas penulisan karya tulis ilmiah kepada mahasiswa sesuai dengan mata kuliah binaannya. Pemberian tugas yang berupa penulisan karya ilmiah merupakan hal yang penting mengingat melalui karya tulis ilmiah, mahasiswa dapat mengungkapkan pikirannya secara sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan mengacu kepada berbagai hasil kajian pustaka yang relevan, mahasiswa melakukan pengamatan lapangan, melakukan penelitian historis atau kajian kepustakaan. Dalam kaitan ini karya tulis ilmiah merupakan media komunikasi hasil-hasil penelitian ilmiah dan masyarakat akademiknya untuk diuji secara terbuka dan objektif serta mendapatkan koreksi dan kritik. Di samping itu karya tulis ilmiah merupakan wahana untuk menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoretis hasil-hasil pengkajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan sifat dan kedudukan ini maka karya tulis ilmiah dalam lingkungan masyarakat akademik dapat memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang atau disiplin ilmu yang relevan. Beberapa jenis karya tulis ilmiah yang dikembangkan di STIA LAN Bandung adalah: 1. makalah; 2. laporan buku (book report); 3. laporan bab (chapter report); 4. skripsi; dan 5. tesis. Dari berbagai jenis karya tulis ilmiah tersebut, di lingkungan STIA LAN Bandung karya tulis ilmiah dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu: 1. Karya tulis ilmiah untuk pemenuhan tugas-tugas perkuliahan. Karya tulis ilmiah yang termasuk kategori ini adalah: a. makalah; b. laporan buku (book report); dan c. laporan bab (chapter report). 2. Karya tulis ilmiah yang merupakan syarat penyelesaian suatu jenjang studi. Karya tulis ilmiah yang termasuk kategori ini adalah: a. skripsi (Program Sarjana); dan b. tesis (Program Pascasarjana). B. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikan dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus berupaya menghindarkan diri dari tindak kecurangan 1

yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran dari orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk, dan kutipmengutip merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, sebab perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan izin sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagaian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Narasumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode. C. Plagiarisme Dalam Wikipedia dikatakan sebagai berikut: Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat dikenai hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. 1. Hal-Hal yang Termasuk Plagiarisme mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri; mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya; meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya. 2. Hal-Hal yang Tidak Termasuk Plagiarisme Menggunakan informasi yang berupa fakta umum. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya. 3. Plagiarisme dalam Literatur Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swaplagiarisme) secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber. 2

4. Peraturan Perundangan Mengenai Plagiat Dalam rangka memerangi plagiarisme, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik, maka dalam hal pemberantasan plagiarisme, STIA LAN Bandung pun merujuk pada ketentuan tersebut. 3

BAB II MAKALAH A. Pengetian Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan. B. Karakteristik Makalah Suatu makalah memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Merupakan hasil kajian literatur atau pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan atau gabungan keduanya. 2. Mengaplikasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan yang bersifat teoritik ke dalam konsep atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan. 3. Menunjukkan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan. 4. Mendemonstrasikan kemampuan mengolah berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh. 5. Mempunyai fokus dan lokus yang jelas. 6. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 7. Jumlah halaman antara 15-25 halaman (tidak termasuk Daftar Pustaka dan lampiran). C. Jenis Makalah Di lingkungan STIA LAN Bandung terdapat dua jenis makalah, yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper). 1. Makalah Biasa Makalah biasa dibuat oleh mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap masalah yang dibahas. Dalam makalah ini, mahasiswa, secara deskriptif mengemukakan pandangan tentang masalah yang dikaji. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan, tetapi tidak perlu memihak salah satu aliran atau pendapat tersebut. Dengan demikian mahasiswa tidak perlu berargumentasi mempertahankan pendapat tersebut. Jenis makalah ini diberikan kepada para mahasiswa Program Sarjana. 2. Makalah Posisi Dalam makalah posisi, mahasiswa menunjukkan posisinya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini mahasiswa diminta untuk tidak saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu tetapi juga diharuskan untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri beserta alasannya yang didukung oleh teori-teori atau data yang relevan. Untuk dapat membuat makalah posisi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mempelajari sumber tentang aliran tertentu, melainkan berbagai sumber atau aliran yang pandangannya berbeda-beda dan bahkan mungkin bertentangan. Dalam bahasan tersebut terdapat 4

kemungkinan mahasiswa memihak salah satu aliran tetapi mungkin pula ia membuat suatu sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi sangat diperlukan untuk membuat makalah posisi. Jenis makalah ini wajib diberikan kepada para mahasiswa Program Pascasarjana. Sementara itu, untuk Program Sarjana, jenis makalah ini dapat diberikan pada para mahasiswa semester IV dan seterusnya. D. Sistematika Penulisan Makalah Sistematika penulisan merupakan penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal yang akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari Bagian Awal, Bagian Isi, dan Bagian Akhir. Adapun unsur masing-masing bagian dan penjelasannya secara singkat diuraikan sebagai berikut: Bagian Awal makalah terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut: 1. Lembar Judul 2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi 4. Daftar Tabel (jika ada) 5. Daftar Gambar (jika ada) 6. Daftar Lampiran (jika ada) Bagian Isi makalah terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut: Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penulisan Makalah Bab II Pembahasan a. Deskripsi Lokus b. Landasan Teoritis c. Analisis Bab III Penutup a. Simpulan b. Saran Bagian Akhir makalah terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut: a. Daftar Pustaka b. Lampiran-lampiran (jika ada) E. Bagian Awal Berikut penjelasan atas masing-masing unsur yang terdapat pada Bagian Awal. 1. Lembar Judul Lembar judul merupakan identitas yang memberikan gambaran mengenai isi makalah. Lembar judul terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut: 5

a. judul makalah; b. nama dan nomor pokok mahasiswa; c. logo STIA LAN Bandung d. pernyataan mengenai tujuan penulisan makalah; serta e. nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka/cover makalah tidak perlu dibuat dari karton tebal akan tetapi cukup dibuat dari kertas jilid biasa dan semua hurufnya dicetak dengan tinta warna hitam. Contoh lembar judul dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian penulisan makalah. 3. Daftar Isi Daftar isi memuat gambaran menyeluruh tentang isi dan sistematika penulisan makalah. Adapun urutannya terdiri dari bab, sub bab serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-masing. Isi Daftar Isi diketik satu spasi. 4. Daftar Tabel Semua tabel yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul tabel, dan nomor halaman tempat tabel tercantum. Daftar tabel dibuat apabila jumlah tabelnya lebih dari empat. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 15. Isi Daftar Tabel diketik satu spasi. 5. Daftar Gambar Semua gambar yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul gambar, dan nomor halaman tempat gambar tercantum. Daftar gambar dibuat apabila jumlah gambarnya lebih dari empat. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 16. Isi Daftar gambar diketik satu spasi. 6. Daftar Lampiran Semua lampiran diberi nomor urut, judul, dan nomor halaman, serta dicantumkan dalam daftar lampiran. Isi Daftar Lampiran diketik satu spasi. Nomor halaman pada lampiran mengikuti nomor halaman sebelumnya. F. Bagian Isi Berikut akan disampaikan penjelasan singkat atas unsur-unsur yang ada pada Bagian Isi. 1. Pendahuluan Bagian ini merupakan bagian pengantar, namun merupakan salah satu bagian yang penting karena pada bagian inilah diungkapkan alasan penulisan suatu makalah. Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penulisan Makalah. 6

a. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi uraian mengenai fenomena-fenomena yang ada dalam lingkungan yang diamati. Fenomena ini menggambarkan keadaan berbagai gejala, fakta, dan/atau informasi yang memperlihatkan adanya suatu masalah dalam praktik administrasi dan manajemen. Fenomena yang diamati sebaiknya fenomena yang menarik, bermanfaat, dan layak untuk dituangkan dalam bentuk makalah. Pada dasarnya bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca ke arah topik yang dibahas pada makalah dan meyakinkan adanya masalah yang perlu dibahas. b. Rumusan Masalah Rumusan masalah ditetapkan setelah mahasiswa dapat mengidentifikasi gejalagejala/fenomena-fenomena masalah. Rumusan masalah penting dilakukan untuk membatasi dan mempertegas permasalahan yang akan dibahas. Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya. c. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan penulisan makalah merupakan uraian yang sangat berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Dengan kata lain tujuan penulisan menggambarkan halhal yang ingin diketahui atau ingin dicapai oleh mahasiswa melalui penulisan makalahnya Jadi tujuan penulisan makalah, dalam hal ini, bukan merupakan upaya pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen atau pihak tertentu. 2. Pembahasan Pada bagian ini, mahasiswa diharuskan memperlihatkan kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukan. Mengingat pendekatan teoritis sangat diperlukan, maka pada bagian ini diberi ruang lebih dari satu bagian. Oleh karena itu, bagian ini terdiri dari deskripsi lokus, landasan teoritis, contoh praktik suatu kebijakan, pendapat, atau kritik tentang suatu teori/masalah/praktik suatu kebijakan. a. Deskripsi Lokus Deskripsi lokus dibuat jika diperlukan. Deskripsi lokus diperlukan jika makalah berkaitan dengan lokus tertentu dan diperlukan adanya penjelasan mengenai lokus tersebut. Namun penjelasan mengenai lokus tersebut tidak diperkenankan mendominasi isi bab. Bagian lokus yang dijelaskan hanya yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan analisis permasalahan yang diteliti. b. Landasan Teoritis Landasan teori dalam karya tulis ilmiah sangat diperlukan. Kerangka teori bukan merupakan kumpulan teori akan tetapi merupakan serangkaian teori yang akan digunakan untuk alat menganalisis permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Oleh karena itu pada bagian ini perlu dideskripsikan mengenai berbagai teori yang relevan/berkaitan dengan pokok permasalahan. c. Analisis Analisis berisi uraian mengenai fakta, data dan informasi yang dianalisis dengan menggunakan teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya. Analisis menggambarkan kondisi objektif berkenaan dengan penyelenggaraan administrasi dan manajemen di lingkungan lokus yang dibahas. Oleh karena itu data yang 7

dideskripsikan harus berdasarkan fakta dan didukung oleh bukti nyata serta jelas sumbernya. Penyajian fakta/data dapat berupa tabel, grafik, ilustrasi, dan sebagainya. Analisis yang dilakukan bukan hanya analisis data saja, namun juga analisis terhadap permasalahan yang dibandingkan dengan teori-teori dan kaidah-kaidah yang berlaku Khusus pada makalah posisi, mahasiswa harus membuat suatu bagian yang menunjukkan pada posisi mana yang bersangkutan berada. 3. Penutup Bab Penutup terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. a. Simpulan Simpulan dirumuskan atas dasar hasil pembahasan bab-bab sebelumnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Simpulan (conclusion) bukan merupakan ringkasan (summary). b. Saran Saran merupakan tindak lanjut dari simpulan, berupa anjuran atau rekomendasi, yang menyangkut aspek operasional, kebijaksanaan, atau konsepsi. Kriteria saran yang baik adalah (1) adanya kejelasan mengenai pihak yang diberi saran; (2) terarah kepada pemecahan masalah; (3) realistis; dan (4) konkrit. G. Bagian Akhir Berikut penjelasan atas masing-masing unsur yang terdapat pada Bagian Akhir. 1. Daftar Pustaka Daftar Pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan makalah. Pemilihan bahan pustaka harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal dan dokumen-dokumen lainnya yang tidak dikutip dalam makalahnya. Sumber yang ditulis dalam daftar pustaka adalah sumber-sumber yang dikutip dan dirujuk dalam pembahasan. Untuk buku, artikel/jurnal penulisannya disusun secara alphabetis (berdasarkan urutan abjad/huruf). Untuk sumber-sumber yang berkaitan dengan peraturan perundangan-undangan penulisannya disusun berdasarkan tata urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber bacaan tersebut ditulis secara berurutan sebagai berikut: a. Buku b. Artikel/Jurnal c. Dokumen-dokumen lainnya Jumlah minimal sumber bacaan/kepustakaan untuk makalah adalah 5 buah. Daftar Pustaka harus diberi nomor halaman. Nomor halaman Daftar Pustaka melanjutkan nomor halaman sebelumnya. 2. Lampiran Lampiran berisi segala bahan yang berkaitan dengan makalah dan berfungsi melengkapi penjelasan/uraian. Di samping itu, dilampirkan pula instrumen penelitian seperti kuesioner, panduan wawacara, panduan observasi, panduan telaah dokumen, dan instrumen-instrumen lain yang digunakan dalam pengumpulan data. 8

Lampiran-lampiran harus diberi nomor halaman. Nomor halaman lampiran melanjutkan nomor halaman sebelumnya. H. Teknik Penulisan Makalah Ketentuan mengenai teknik penulisan makalah, dapat dilihat pada Bab V buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. 9

BAB III LAPORAN BUKU DAN LAPORAN BAB A. Pengertian Laporan Buku atau Book Report atau sering juga disebut Book Review, merupakan telaahan atas isi sebuah buku dan komentar penulis mengenai buku tersebut. Sedangkan Laporan Bab atau Chapter Report merupakan telaahan atas isi satu dan/atau beberapa bab dalam sebuah buku dan komentar penulis mengenai bab dan/atau beberapa bab tersebut. B. Karakteristik Laporan Buku /Laporan Bab Suatu laporan buku dan laporan bab memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Merupakan hasil telaahan dan analisis penulis atas suatu buku atau bab dalam sebuah buku. 2. Menunjukkan pemahaman penulis terhadap buku atau bab yang ditelaahnya. 3. Mendemonstrasikan kemampuan penulis dalam memberikan gagasan yang berkaitan dengan isi buku atau bab yang ditelaahnya. 4. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5. Jumlah halaman tidak terbatas karena disesuaikan dengan volume buku atau bab yang ditelaah. C. Sistematika Penulisan Laporan Buku /Laporan Bab Sistematika penulisan laporan buku dan laporan bab adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan Bagian ini merupakan bagian pengantar. Selain itu, pada bagian ini disebutkan Judul Buku atau Judul Bab, nama penulis, penerbit, dan tahun penerbitan. 2. Identifikasi butir-butir penting dalam buku atau bab yang ditelaah Bagian ini berisi aspek-aspek yang menurut penulis penting untuk diulas dan diberi komentar. 3. Ringkasan buku atau bab yang ditelaah Bagian ini berisi ringkasan buku atau bab yang ditelaah. Pada bagian ini, penulis dipersilakan membuat beberapa sub bab/bagian yang dianggap relevan oleh penulis. 4. Kritik/komentar penyusun atas buku atau bab yang ditelaah Bagian ini berisi komentar penyusun atas buku atau bab yang ditelaah. Pada bagian ini penulis dipersilakan menulis kritik atas buku atau bab yang ditelaah. 5. Penutup Bagian ini berisi ulasan penulis mengenai hal-hal yang telah ditulis pada bagianbagian sebelumnya. 10

6. Daftar Pustaka Daftar Pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan laporan buku atau laporan bab. D. Teknik Penulisan Laporan Buku /Laporan Bab Ketentuan mengenai teknik penulisan laporan buku atau laporan bab, dapat dilihat pada Bab V buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. 11

BAB IV SKRIPSI DAN TESIS A. Pengertian Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus ditulis sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Sarjana. Sedangkan Tesis adalah karya tulis ilmiah yang harus ditulis sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Pascasarjana. Skripsi dan Tesis ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka. Yang dimaksud dengan Skripsi/Tesis hasil penelitian lapangan adalah jenis karya tulis ilmiah yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan beberapa macam, yaitu penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian gabungan (Kuantitatif dan kualitatif. 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. 2. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data secara natural (dari latar alami) dengan menempatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh dengan nilai-nilai otentik. 3. Penelitian Gabungan Penelitian gabungan adalah penelitian yang dalam praktiknya menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada saat penulis merasa mempunyai kesulitan mengungkapkan fenomena yang diteliti dengan satu pendekatan saja (kuantitatif atau kualitatif). Jika melihat paradigma penelitian, sebetulnya pendekatan kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan paradigma. Oleh karena itu, jika ingin menggunakan pendekatan ini, penulis diminta untuk sangat berhati-hati dalam mengunakannya sehingga ketepatan penggunaan pendekatan gabungan memang tepat sesuai dengan karakteristik permasalahan yang ditelitinya. Yang dimaksud dengan Skripsi/Tesis hasil kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah 12

pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan/atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan/atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlakukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan atau sebagai dasar pemecahan masalah. B. Perbedaan Skripsi dengan Tesis Secara umum, perbedaan antara skripsi dan tesis dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang administrasi). Artinya tesis mencakup bahasan yang lebih luas daripada skripsi. Namun ukuran kuantitatif ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi dan tesis dibandingkan antar bidang studi atau antar jenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi dan tesis biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif. Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi dan tesis dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara operasional. Adapun aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi dan tesis, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif diantaranya adalah aspek permasalahan, aspek kajian pustaka, aspek metodologi penelitian, aspek hasil penelitian, dan aspek kemandirian. Berikut disampaikan penjelasan singkat mengenai masing-masing aspek. 1. Aspek Permasalahan Identifikasi masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah masalah yang bersifat penerapan ilmu. Sedangkan untuk tesis, perlu didasarkan atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Selain itu, masalah-masalah yang dikaji dalam tesis harus cenderung ke arah pengembangan ilmu. Dengan kata lain, penulis tesis dihimbau atau diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian tidak dituntut dari penulis skripsi. 2. Aspek Kajian Pustaka Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Sedangkan penulis tesis tidak hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis. Pada tesis, mahasiswa harus melakukan kritisi atas teori-teori/pendapat yang dikutip oleh mahasiswa. Selain itu, pada tesis, mahasiswa harus menggunakan minimal 5 jurnal ilmiah yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukannya. 3. Aspek Metodologi Penelitian Penulis skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup, akan 13

tetapi harus disertai dengan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan sudah valid. Pada penelitian yang menggunakan dengan pendekatan kualitatif, mahasiswa harus menjelaskan uji kredibilitas data yang akan dilakukan. Dalam skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan beserta alasan-alasannya. Dengan demikian, akan diketahui seberapa jauh penyimpangan tersebut dan bagaimana toleransi atas penyimpangan tersebut. Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya. Sedangkan asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam tesis harus diusahakan verifikasinya dan juga harus dikemukakan keterbatasan keberlakuannya. 4. Aspek Hasil Penelitian Dalam skripsi, hasil penelitian yang dipaparkan harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dalam tesis, hasil penelitian yang dikemukakan, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis. Oleh karena itu dalam tesis perlu ada bab tersendiri yang menyajikan pembahasan hasil penelitian. Bab yang berisi pembahasan hasil penelitian diletakkan sesudah bab yang berisis sajian hasil analisis data, sebelum bab yang berisi simpulan dan saran. 5. Aspek Kemandirian Selain didasarkan pada keempat aspek tersebut, skripsi dan tesis juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses pelaksanaan penelitian dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum dapat dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri daripada skripsi. Secara kuantitatif dapat diilustrasikan sebagai berikut. Untuk tesis kurang lebih 85% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya (15%) merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan dosen pembimbing. Untuk skripsi, kurang lebih 75% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya (25%) merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan dosen pembimbing. C. Karakteristik Skripsi/Tesis Karakteristik Skripsi/Tesis di lingkungan STIA LAN Bandung adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai fokus dan lokus yang jelas. Fokus harus sesuai dengan bidang keilmuan administrasi dan sejalan dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan. Sedangkan lokus penelitian adalah instansi/institusi pemerintah atau area penelitian/kajian yang berkaitan dengan lingkungan pemerintahan. 2. Ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan/atau kajian bahan bacaan dengan menggunakan metode penelitian yang tepat. 3. Terarah kepada penyelesaian masalah (problem solving). 4. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5. Berbobot 6 Satuan Kredit Semester (SKS). 6. Jumlah halaman untuk Skripsi minimal 70 halaman (tidak termasuk Daftar Pustaka dan lampiran). Sedangkan untuk Tesis minimal 100 halaman (tidak 14

termasuk Daftar Pustaka dan lampiran). D. Sistematika Penulisan Skripsi dan Tesis STIA LAN Bandung memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menulis Skripsi/Tesis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Sekalipun secara garis besar bagian-bagian dalam kedua pendekatan ini sama, namun mengingat terdapat perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut, maka terdapat pula perbedaan dalam sistematika penulisannya. Adapun unsur masing-masing bagian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Sistematika Penulisan Skripsi/Tesis Pendekatan Kuantitatif Bagian Awal 1. Lembar Judul 2. Lembar Pernyataan 3. Lembar Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung 4. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian 5. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Hasil Penelitian (hanya untuk mahasiswa Program Pascasarjana) 6. Lembar Persetujuan Pembimbing 7. Lembar Pengesahan Tim Penguji 8. Kata Pengantar 9. Abstrak Bahasa Indonesia 10. Abstrak Bahasa Inggris 11. Daftar Isi 12. Daftar Tabel (jika ada) 13. Daftar Gambar (jika ada) 14. Daftar Lampiran (jika ada) Bagian Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORITIS/KONSEPTUAL A. Tinjauan Teoritis/Konseptual B. Operasionalisasi Variabel C. Model Penelitian D. Pertanyaan Penelitian dan/atau Pendekatan Kualitatif Bagian Awal 1. Lembar Judul 2. Lembar Pernyataan 3. Lembar Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung 4. Lembar Pengesahan Kelulusan Seminar Rancangan Penelitian 5. Lembar Pengesahan Kelulusan Seminar Hasil Penelitian (hanya untuk mahasiswa Program Pascasarjana) 6. Lembar Persetujuan Pembimbing 7. Lembar Pengesahan Tim Penguji 8. Kata Pengantar 9. Abstrak Bahasa Indonesia 10. Abstrak Bahasa Inggris 11. Daftar Isi 12. Daftar Tabel (jika ada) 13. Daftar Gambar (jika ada) 14. Daftar Lampiran (jika ada) Bagian Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORITIS/KONSEPTUAL A. Tinjauan Teoritis/Konseptual B. Model Konseptual C. Pertanyaan Penelitian 15

Hipotesis Pendekatan Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pendekatan Kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Informan Penelitian C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data D. Teknik Verifikasi Data E. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokus A. Deskripsi Lokus B. Penyajian Data dan Pembahasan B. Penyajian Data dan Pembahasan C. Dst. (sesuai kebutuhan) C. Dst. (sesuai kebutuhan) BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis E. Bagian Awal Berikut penjelasan atas masing-masing unsur yang terdapat pada Bagian Awal. 1. Lembar Judul Lembar judul merupakan identitas yang memberikan gambaran mengenai isi Skripsi/Tesis. Lembar judul terdiri dari kulit muka luar dan kulit muka dalam. a. Kulit muka luar Isi kulit muka luar adalah sebagai berikut: 1) judul Skripsi/Tesis; 2) nama dan nomor pokok mahasiswa; 3) logo STIA LAN Bandung 4) pernyataan mengenai tujuan Skripsi/Tesis; serta 5) nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka luar Skripsi/Tesis dibuat dari karton tebal berukuran A5, dilapisi linen, dan disampul plastik bening. Adapun warna kulit muka luar disesuaikan dengan jenjang dan program studi. Semua huruf dan logo pada kulit muka luar dicetak dengan tinta warna kuning emas. b. Kulit muka dalam Isi kulit muka dalam adalah sebagai berikut: 16

1) judul Skripsi/Tesis; 2) nama dan nomor pokok mahasiswa; 3) logo STIA LAN Bandung 4) pernyataan mengenai tujuan penulisan Skripsi/Tesis; serta 5) nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka dalam dibuat dari kertas HVS 80 gram berwarna putih, berukuran A5, dan semua huruf serta angka yang ada pada kulit dalam dicetak dengan tinta warna hitam. Contoh lembar judul dapat dilihat pada Lampiran 2. 2. Lembar Pernyataan Lembar pernyataan merupakan suatu lembar yang berisi pernyataan dari mahasiswa mengenai keaslian/orisinalitas Skripsi/Tesisnya dan kesediaan untuk menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran dalam dunia akademik. Lembar pernyataan disertai dengan materai senilai Rp6.000,00 dan dibubuhi tanda tangan mahasiswa yang bersangkutan dimana sebagaian tanda tangan tertera pada materai. Terdapat 3 contoh Lembar Pernyataan sebagai berikut: - Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Rancangan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 3. - Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Hasil Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6. - Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Skripsi/Tesis dapat dilihat pada Lampiran 9. 3. Lembar Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung Lembar pengesahan Ketua STIA LAN Bandung diperuntukan bagi tanda tangan Ketua STIA LAN Bandung sebagai bukti bahwa Skripsi/Tesis mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan dalam Ujian sidang, telah memenuhi persyaratan akademik, telah diperbaiki sesuai masukan pada saat Ujian sidang (jika ada), dan telah ditandatangani oleh Tim Penguji. Ruang yang disediakan untuk tanda tangan dan nama Ketua STIA LAN Bandung dibuat dalam posisi tengah/center. Nama Ketua STIA LAN Bandung harus ditulis lengkap dengan gelar kesarjanaan dan/atau akademik serta NIP-nya. Lembar pengesahan Ketua STIA LAN Bandung dibuat dalam Kertas Jeruk. Contoh lembar pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 12. 4. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian Lembar ini memuat nama dan tanda tangan Tim Penguji Seminar Rancangan Penelitian sebagai bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah lulus dalam Seminar Rancangan Penelitian. Contoh Lembar Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5. 5. Lembar Pengesahan Hasil Seminar Hasil Penelitian Lembar ini memuat nama dan tanda tangan Tim Penguji Seminar Hasil Penelitian sebagai bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah lulus dalam Seminar Hasil Penelitian. Formulir ini hanya diperuntukan bagi mahasiswa Program Pascasarjana. Contoh Lembar Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. 17

6. Lembar Persetujuan Tim Pembimbing Lembar ini memuat nama dan tanda tangan Tim Pembimbing sebagai bukti bahwa penulisan Skripsi/Tesis/tesis mahasiswa yang bersangkutan telah disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian sidang. Nama pembimbing/tim pembimbing ditulis lengkap berikut gelar kesarjanaannya. Jika pembimbing lebih dari satu, nama mereka ditulis sejajar. Lembar persetujuan dibuat dalam Kertas Jeruk. Terdapat 3 contoh Lembar persetujuan sebagai berikut: - Lembar Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Rancangan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 4. - Lembar Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Hasil Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7. - Lembar Persetujuan Tim Pembimbing untuk Persetujuan Tim Pembimbing untuk Ujian sidang dapat dilihat pada Lampiran 10. 7. Lembar Pengesahan Tim Penguji Lembar pengesahan diperuntukkan bagi nama dan tanda tangan Tim Penguji Skripsi/Tesis sebagai bukti bahwa Skripsi/Tesis mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan dalam Ujian sidang dan telah memenuhi persyaratan akademik. Nama Tim Penguji harus ditulis lengkap dengan gelar kesarjanaannya. Lembar pengesahan dibuat dalam Kertas Jeruk. Contoh Lembar Pengesahan Hasil Ujian sidang dapat dilihat pada Lampiran 11. 8. Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian penulisan Skripsi/Tesisnya. 9. Abstrak Abstrak adalah gambaran singkat tentang isi Skripsi/Tesis secara keseluruhan yang membuat identitas penulis, judul Skripsi/Tesis, jumlah halaman, fokus penelitian, tujuan penelitian, metode yang digunakan, temuan-temuan, dan saran. Abstrak ditulis paling banyak dua halaman (kurang lebih 400 kata) yang diketik satu spasi dan ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Terdapat 2 contoh abstrak sebagai berikut: - Contoh Abstrak Bahasa Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 13. - Contoh Abstrak Bahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran 14. 10. Daftar Isi Daftar isi memuat gambaran menyeluruh tentang isi dan sistematika penulisan Skripsi/Tesis. Adapun urutannya terdiri dari bab, sub bab serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-masing. Isi Daftar Isi diketik satu spasi. 11. Daftar Tabel Semua tabel yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul tabel, dan nomor halaman tempat tabel tercantum. Daftar tabel dibuat apabila jumlah tabelnya lebih dari empat. Isi Daftar Tabel diketik satu spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 15. 12. Daftar Gambar Semua gambar yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, 18

dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul gambar, dan nomor halaman tempat gambar tercantum. Daftar gambar dibuat apabila jumlah gambarnya lebih dari empat. Isi Daftar gambar diketik satu spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 16. 13. Daftar Lampiran Semua lampiran diberi nomor urut, judul, dan nomor halaman, serta dicantumkan dalam daftar lampiran. Isi Daftar Lampiran diketik satu spasi. Nomor halaman pada lampiran mengikuti nomor halaman sebelumnya. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 17. F. Bagian Isi Berikut akan disampaikan penjelasan singkat atas unsur-unsur yang ada pada Bagian Isi. 1. Bab I Pendahuluan Bab I berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah/Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. a. Latar Belakang Masalah Bagian ini berisi uraian mengenai dugaan adanya masalah yang diidentifikasi melalui berbagai gejala/fenomena yang memperlihatkan adanya sesuatu yang penting dan menarik untuk diteliti. Gejala/fenomena tersebut berbentuk kecenderungan atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya penyimpangan/ ketidaksesuaian/kesenjangan dalam praktik Administrasi Publik/Negara atau Administrasi Bisnis/Niaga. Gejala/fenomena tersebut dicantumkan dalam paragrafparagraf yang menunjukkan rangkaian gagasan/pokok pikiran yang utuh. Gejala/fenomena tersebut disajikan dan dijelaskan dengan dukungan data dalam bentuk tabel, diagram, peta, atau dalam bentuk lain. Jika fenomena tidak bisa didukung oleh data kuantitatif, fenomena tersebut harus disertai penjelasan yang relevan. b. Rumusan Masalah Rumusan Masalah disusun untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Rumusan masalah ditetapkan setelah mahasiswa dapat mengidentifikasi gejala-gejala/fenomena-fenomena masalah. Rumusan masalah penting dilakukan untuk membatasi dan mempertegas permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya. Berikut disajikan contoh rumusan masalah. 1. Bagaimanakah kemampuan sumber daya yang dimiliki Kabupaten A? 2. Apakah terdapat intervensi politik dalam desentralisasi di Kabupaten A? 3. Apakah pemberian kompensasi akan meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Z Kota Bandung? c. Fokus Penelitian Fokus Penelitian disusun untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ditetapkan setelah mahasiswa dapat mengidentifikasi 19

gejala-gejala/fenomena-fenomena masalah. Fokus Penelitian merupakan deskripsi singkat tentang apa yang akan diteliti mahasiswa dalam penelitiannya. Fokus Penelitian dapat diutarakan baik dalam kalimat tanya ataupun dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum dan besar. Dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian lebih ditekankan pada persoalan mengapa daripada hanya sekedar pertanyaan apa. Berikut disajikan contoh fokus penelitian. 1. Pola hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan organisasi di Pemda B. 2. Mengapa di Pemda B terjadi pola hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan? d. Tujuan Penelitian Bagian ini berisi uraian tentang rumusan hasil yang akan dicapai oleh mahasiswa selaku penulis yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengapa penelitian dilakukan. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah atau fokus penelitian. Berikut disajikan contoh tujuan dan kaitannya dengan rumusan masalah atau fokus penelitian. Rumusan Masalah Bagaimanakah kemampuan sumber daya yang dimiliki Kabupaten A? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kemampuan sumber daya yang dimiliki Kabupaten A dan kaitannya dengan desentralisasi di Kabupaten A. 2. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya yang dimiliki Kabupaten A. Fokus Penelitian Mengapa di Pemda B terjadi pola hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terciptanya pola hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan di Pemda B? 2. Untuk mengetahui efektit tidaknya pola hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan, dalam kaitannya dengan kinerja Pemda B. e. Manfaat Penelitian Bagian ini berisi pernyataan tentang hal positif yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian, baik bagi kepentingan dunia akademik maupun terhadap dunia praktis. Penelitian yang dilakukan dengan prosedur yang benar selalu dapat memberikan manfaat baik terhadap dunia praktis maupun dunia akademik, walaupun hipotesis penelitian tidak teruji kebenarannya. Contoh Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada 20

dunia ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pemerintahan daerah. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Kabupaten A dan stakeholders-nya dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam pengelolaan sumber daya. 2. Bab II Kerangka Teoritis/Konseptual Judul Bab II tidak harus Kerangka Teoritis/Konseptual, sebaiknya disesuaikan dengan materi yang dibahas misalnya diberi judul Konsep dan Implementasi Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Etos Kerja dan Kualitas Kepemimpinan Pejabat atau Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pemimpin Proyek atau Perkelahian Massal Antar Warga kampung di DKI Jakarta. Selanjutnya dalam Bab II, semua variabel, sub variabel, dimensi, dan indikator yang ada dalam penelitian harus dijelaskan pada bagian Operasionalisasi Variabel. Operasionalisasi Variabel hanya terdapat pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. a. Tinjauan Teoritis/Konseptual Bagian ini berisi teori dan/atau konsep yang relevan dengan rumusan masalah/fokus penelitian. Tinjauan teoritis/konseptual adalah analisis deskriptif terhadap berbagai teori dan konsep-konsep kunci, yang berhubungan langsung (direct relevance) dengan rumusan masalah/fokus penelitian. Teori dan konsep yang dianalisis termasuk teori dan konsep yang mendukung (protagonist) dan yang menyangkal (antagonist) dugaan-dugaan (hipotesis) yang mungkin ada dalam pikiran penulis. Tujuan penyajian bagian ini adalah: 1) Menyajikan landasan teoritis/konseptual untuk memaknai penelitian yang dilakukan; 2) Menjelaskan kerangka teoritis/kerangka berfikir penelitian yang dilakukan; dan 3) Menunjukkan adanya kesesuaian antara teori/konsep dengan penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, judul bagian ini tidak harus Tinjauan Teoritis/Konseptual. Sebaiknya bagian ini disusun dalam sub bab dan diberi judul sesuai sub-sub topik teori/konsep yang disajikan. b. Operasionalisasi Variabel Pada bagian ini, penulis harus memaknai variabel atau variabel-variabel, sub variabel, dimensi, dan indikator-indikator yang telah ditentukan. Dalam dunia teori maupun praktik suatu variabel yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Jika tidak dijelaskan, maka kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam menetapkan indikator dan instrumen penelitian, yang akhirnya akan berdampak pada ketidaktepatan data yang dikumpulkan. Selain itu, pemaknaan variabel atau variabel-variabel dan indikator-indikatornya dapat meminimalisir perbedaan persepsi antara penulis dan pembaca. Contoh Operasionalisasi Variabel Yang dimaksud dengan motivasi adalah dorongan, baik dari dalam maupun dari luar individu, yang membuat yang bersangkutan berperilaku tertentu. Adapun sub variabel dan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: 1. Motivasi internal, yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri individu. 21

Adapun indikatornya adalah: Tanggung jawab adalah (berikan penjelasan mengenai makna tanggung jawab). a. Keuletan Keuletan adalah (berikan penjelasan mengenai makna keuletan). b. Semangat Semangat adalah (berikan penjelasan mengenai makna semangat). c. Kemandirian Kemandirian adalah (berikan penjelasan mengenai makna kemandirian). 2. Motivasi eksternal, yaitu dorongan yang berasal dari luar individu yang bersangkutan. Adapun indikatornya adalah: a. Dukungan dari atasan Dukungan dari atasan adalah (berikan penjelasan mengenai makna dukungan dari atasan). b. Dukungan rekan kerja Dukungan rekan kerja adalah (berikan penjelasan mengenai makna dukungan rekan kerja). c. Pemberian kompensasi finansial Pemberian kompensasi finansial adalah (berikan penjelasan mengenai makna pemberian kompensasi finansial). d. Pemberian kompensasi non-finansial Pemberian kompensasi non-finansial adalah (berikan penjelasan mengenai makna pemberian kompensasi non-finansial). c. Model Penelitian Model Penelitian digunakan pada Skripsi/Tesis yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Model penelitian merupakan ringkasan tinjauan teori yang berkaitan dengan variabel atau variabel-variabel yang diteliti, termasuk keterkaitan antar variabel yang dapat disajikan dalam bentuk diagram atau dalam bentuk lainnya. Model penelitian ini dibuat apabila diperlukan. d. Model Konseptual Model Konseptual digunakan pada Skripsi/Tesis yang menggunakan pendekatan kualitatif. Model Konseptual merupakan penjelasan secara deskriptifnaratif yang menggambarkan keterkaitan antara konsep-konsep kunci, yang secara integral merupakan potret (manifestasi) fokus penelitian. Bila perlu, Model Konseptual ini digambarkan secara diagramatik. Model Konseptual juga semacam hipotesis yang diajukan oleh penulis. Karena itu, Model Konseptual mungkin akan berbeda dengan realitas empiris yang ditemukan penulis melalui penelitiannya. Jelasnya, Model Konseptual akan berbeda dengan simpulan penelitian. e. Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis Bagian ini berisi pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis yang disusun oleh penulis. Pertanyaan penelitian merupakan penjabaran dari rumusan masalah atau fokus penelitian yang disusun oleh penulis pada Bab I. Pertanyaan penelitian 22

digunakan apabila mahasiswa belum mempunyai informasi yang cukup untuk memberikan jawaban terhadap rumusan masalah atau fokus penelitian. Berdasarkan paradigma penelitian kualitatif, pertanyaan-pertanyaan ini, meskipun rinci dan spesifik, tetap harus diarahkan ke penjelasan mendalam (deep understanding, verstehen, meaning oriented) tentang hal-hal yang diteliti. Oleh karena itu, pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, pertanyaan-pertanyaan ini bersifat terbuka (open question), bukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur, ketat, dengan variabel-variabel yang jelas seperti dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Hipotesis dirumuskan jika penulis memiliki informasi yang cukup untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Perlu diketahui ada macam-macam hipotesis, termasuk teknik pengujiannya, diantaranya hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Dalam merumuskan hipotesis penelitian mahasiswa harus menyesuaikan dengan rumusan masalah. Perumusan hipotesis dan penggunaan terminologi (hipotesis nol = Ho dan hipotesis alternatif = Ha) harus sesuai dengan teori yang telah dipelajari pada mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial. Berikut disajikan contoh pertanyaan penelitian yang diturunkan dari rumusan masalah beserta hipotesisnya (untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif). Contoh Rumusan Masalah a) Bagaimanakah kemampuan sumber daya yang dimiliki Kabupaten A? b) Apakah terdapat intervensi politik dalam desentralisasi di Kabupaten A? Contoh Pertanyaan Penelitian a) Apakah kemampuan sumber daya manusia daerah berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program desentralisasi di Kabupaten A? b) Apakah kecukupan sumber keuangan daerah berpengaruh terhadap pelaksanaan progam-program desentralisasi di Kabupaten A? c) Apakah dukungan politik dari Pemerintah Pusat berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program desentralisasi di Kabupaten A? d) Apakah dukungan politik dari Propinsi B berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program desentralisasi di Kabupaten A? Contoh Hipotesis Kerja Jika kemampuan sumber daya manusia, kecukupan sumber keuangan daerah, dan dukungan politik Pemerintah Pusat dan Propinsi B dapat dioptimalkan, maka desentralisasi di Kabupaten A dapat berjalan dengan baik. Contoh Hipotesis Statistik Ho : r = 0 Kemampuan sumber daya manusia, kecukupan sumber keuangan daerah, dan dukungan politik Pemerintah Pusat dan Propinsi B tidak berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan program-program desentralisasi di Kabupaten A. Ha : r 0 Kemampuan sumber daya manusia, kecukupan sumber 23

keuangan daerah, dan dukungan politik Pemerintah Pusat dan Propinsi B berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan program-program desentralisasi di Kabupaten A. Sedangkan contoh berikut adalah contoh pertanyaan penelitian yang diturunkan dari fokus penelitian (untuk mahasiswa yang menggunakan pendekatan kualitatif). Contoh Fokus Penelitian Pola hubungan Patron-Klien dalam Mekanisme Kepemimpinan Organisasi di Pemda B. Contoh Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah struktur organisasi yang formal dalam organisasi di Pemda B? 2. Bagaimanakah struktur sosial yang berlaku dalam struktur organisasi kantor? 3. Mengapa pola hubungan patron-klien dapat terwujud dalam struktur sosial tersebut? 4. Mengapa seorang pemimpin dapat berperan sebagai patron dalam struktur sosial tersebut? 5. Mengapa perangkat aturan formal tidak berfungsi secara efektif dalam konteks pola hubungan patron-klien ini? 3. Bab lll Metode Penelitian Dalam Bab lll, terdapat perbedaan isi antara yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut. Bagi mahasiswa yang menggunakan pendekatan kuantitatif, Bab III berisi penjelasan tentang Pendekatan Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan dan Analisis Data. Sedangkan, bagi mahasiswa yang menggunakan pendekatan kualitatif, Bab III berisi penjelasan tentang Pendekatan Penelitian, Informan Penelitian, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Teknik Verifikasi Data, dan Prosedur Pengolahan dan Analisis Data. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing unsur tersebut. a. Pendekatan Penelitian Bagian ini berisi pemaparan mengenai pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis, bukan pemaparan mengenai jenis-jenis penelitian. Pada bagian ini, jika menggunakan pendekatan kuantitatif, penulis harus memberikan penjelasan/argumentasi mengenai pemilihan pendekatan kuantitatif tersebut. Demikian pula jika penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis dimungkinkan pula menggunakan pendekatan gabungan (kualitatif dan kuantitatif). Namun demikian, untuk menggunakan pendekatan ini, diperlukan kehati-hatian ekstra agar pendekatan gabungan yang dilakukan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu, jika menggunakan pendekatan gabungan, penulis pun harus memberikan penjelasan/argumentasi mengenai penggunaan pendekatan gabungan tersebut. 24

b. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Bagian ini berisi penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan oleh penulis. Bagian ini disajikan pada skripsi/tesis yang ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada bagian ini, mahasiswa harus menjelaskan populasi beserta besarannya dan cara penarikan sampel. Sifat-sifat populasi harus dijelaskan karena ukuran sampel (sample size) dan teknik penarikan sampel (sampling technique) sangat tergantung pada karakteristik populasi. Dengan kata lain, pada bagian ini mahasiswa bukan hanya menjelaskan konsep populasi, sampel, dan teknik sampling. c. Informan Penelitian Bagian ini berisi penjelasan mengenai informan penelitian dan cara penulis dalam mendapatkan informan penelitian tersebut. Bagian ini disajikan pada skripsi/tesis yang ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Bagian ini berisi penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yang dilakukannya. Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan diantaranya observasi, wawancara, telaah dokumen, dan penyebaran angket. Bagian ini berisi pula penjelasan tentang instrumen penelitian yang sesuai dengan teknik pengumpulan data yang dipilih oleh penulis. Beberapa instrumen pengumpulan data diantaranya panduan observasi, panduan wawancara, panduan telaah dokumen, dan kuesioner). Mahasiswa, dalam Skripsi/Tesis-nya, harus menjelaskan alasan penggunaan teknik pengumpulan data dan jenis instrumen yang digunakan. Perlu diingat penetapan penggunaan jenis metode dan instrumen harus sesuai dengan rumusan masalah atau fokus penelitiannya. Suatu penelitian mungkin hanya membutuhkan penyebaran angket sebagai metode pengumpulan datanya, sementara itu penelitian lain mungkin memerlukan juga wawancara dan observasi sebagai metoda pengumpulan datanya. e. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Bagian ini berisi penjelasan mengenai cara yang dilakukan penulis dalam menguji instrumen pengumpulan data yang digunakannya. Dengan kata lain, pada bagian ini, penulis harus menjelaskan cara menguji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan datanya. Bagian ini disajikan pada skripsi/tesis yang ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. f. Teknik Verifikasi Data Bagian ini berisi penjelasan mengenai cara yang dilakukan penulis dalam memverifikasi data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukannya. Bagian ini disajikan pada skripsi/tesis yang ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. g. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Bagian ini hanya ada pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada bagian ini mahasiswa harus menjelaskan proses pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitiannya. Pengolahan dan analisis data tergantung pada jenis datanya apakah kualitatif atau kuantitatif. 25

Untuk data kualitatif (misalnya hasil wawancara yang terekam di kaset/cd/perangkat lain), mahasiswa harus menjelaskan bahwa rekaman tersebut akan dituangkan (ditranskripkan) secara tertulis. Setelah proses transkrip selesai maka data tersebut dianalisis sesuai dengan prinsip-prinsip analisis data kualitatif. Untuk data kuantitatif (misalnya dari hasil jawaban kuesioner), mahasiswa menjelaskan bahwa data mentah dari kuesioner itu ditabulasikan. Setelah ditabulasi, data tersebut dicek ulang untuk mengetahui kebenarannya. Selanjutnya mahasiswa merencanakan teknik analisis data yang akan digunakan. Selain itu, untuk analisis data kuantitatif, mahasiswa wajib menjelaskan teknik statistik apa yang akan dipergunakan. Misalnya, mahasiswa menjelaskan bahwa statistik yang digunakannya adalah statistik deskriptif karena tujuan penelitian memang hanya ingin Mendeskripsikan tendensi sentral dari obyek penelitiannya. Contoh lain, mahasiswa menjelaskan bahwa yang bersangkutan akan menggunakan analisis korelasi product moment, karena penulis ingin menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih dan jenis data yang akan dianalisisnya berskala interval. h. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data Bagian ini hanya ada pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur ini berisi penjelasan tentang tahapan pengelolaan data (dari data mentah langsung, hasil catatan lapangan sampai data rapi dan siap untuk ditafsirkan) berdasarkan prosedur atau pentahapan yang sistematis. Tahapan kegiatan pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Mengklasifikasi materi data yang terdiri dari: a. kaset rekaman wawancara; b. catatan lapangan (hasil wawancara/observasi); c. gambar lokasi penelitian; d. data sekunder; e. foto (apabila diperlukan). 2. Mengklasifikasi berdasarkan satuan-satuan gejala yang diteliti (mengkelompokkan sesuai pertanyaan-pertanyaan penelitian/sub variabel) 3. Mengolah data berdasarkan keterkaitan antar komponen dan satuan gejala dalam konteks fokus penelitian. 4. Mendeskripsikan dan menganalisis secara keseluruhan dan sistemik keterkaitan antar satuan gejala tersebut. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV berisi informasi mengenai lokus penelitian dan hasil penelitian serta pembahasan. a. Lokus Penelitian Gambaran/deskripsi lokus penelitian dibuat jika diperlukan. Informasi yang ditampilkan dalam lokus penelitian harus relevan dan mempunyai manfaat dalam mendukung analisis data. Penjelasan mengenai lokus penelitian tidak diperkenankan mendominasi isi bab. b. Penyajian Data dan Pembahasan Bagian ini berisi penyampaian data/informasi hasil penelitian yang merupakan jawaban empiris terhadap pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis yang kemudian dibahas oleh penulis. Jadi, isi Bab IV bukan deskripsi/gambaran mengenai lokus 26

penelitian. Uraian pada bagian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan/atau pengujian hipotesis. Oleh karena itu, pada bagian ini, penulis harus menyajikan data/informasi hasil penelitian, kemudian melakukan analisis makna data hasil penelitian tersebut. Pembahasan harus relevan dengan teori dan/atau konsep yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Mengingat bagian ini berkaitan erat dengan rumusan masalah/tujuan penelitian/pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis, maka penyajiannya sebaiknya dibagi ke dalam beberapa sub bab yang relevan. 5. Bab V Penutup Bab Penutup terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. a. Simpulan Pada bagian ini, penulis harus memberikan simpulan atas penelitian yang dilakukannya. Simpulan (conclusion) bukan merupakan ringkasan (summary). Simpulan merupakan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan atas dasar hasil pembahasan bab-bab sebelumnya yang mencerminkan jawaban atas rumusan masalah/pertanyaan penelitian dan/atau hasil pengujian hipotesis yang dinyatakan di Bab II. b. Saran Pada bagian ini penulis harus memberikan saran yang merupakan tindak lanjut dari simpulan, berupa anjuran atau rekomendasi, yang menyangkut aspek operasional, kebijaksanaan atau pun konsepsi. Kriteria saran yang baik adalah (1) adanya kejelasan mengenai pihak yang diberi saran; (2) terarah kepada pemecahan masalah; (3) realistis; dan konkrit. Selain simpulan dan saran, pada Bab IV, penulis disarankan membuat catatan untuk penelitian selanjutnya dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang dialami pada saat melakukan penelitian. G. Bagian Akhir Berikut penjelasan atas masing-masing unsur yang terdapat pada Bagian Akhir. 1. Daftar Pustaka Daftar Pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis. Pemilihan bahan pustaka harus benar-benar sesuai dengan rumusan masalah/fokus penelitian yang dibahas dalam makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis. Mahasiswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal dan dokumen-dokumen lainnya yang tidak dikutip dalam makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesisnya. Sumber yang ditulis dalam daftar pustaka adalah sumber-sumber yang dikutip dan dirujuk dalam pembahasan. Untuk buku, artikel/jurnal penulisannya disusun secara alphabetis (berdasarkan urutan abjad/huruf). Untuk sumber-sumber yang berkaitan dengan peraturan perundangan-undangan penulisannya disusun berdasarkan tata urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber bacaan tersebut ditulis secara berurutan sebagai berikut: 27

a. Buku b. Artikel/Jurnal c. Dokumen-dokumen lainnya Jumlah minimal sumber bacaan/kepustakaan untuk Skripsi adalah 25 buah termasuk di dalamnya buku, artikel/jurnal dan dokumen-dokumen lainnya. Dari 25 sumber bacaan tersebut, 5 diantaranya harus berbahasa asing. Sedangkan jumlah minimal sumber bacaan/kepustakaan untuk Tesis adalah adalah 25 buah termasuk di dalamnya buku, artikel/jurnal dan dokumen-dokumen lainnya. Dari 25 sumber bacaan tersebut, 5 sumber bacaan harus berbahasa asing. Selain itu, 5 sumber bacaan harus berupa jurnal ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Perlu diperhatikan, jika penulis menggunakan satu atau lebih buku dengan judul yang sama dan pengarang yang sama, cukup gunakan buku edisi terakhir dari penulis tersebut. Dengan kata lain, penulis tidak diperkenankan menggunakan sumber bacaan dari penulis yang sama dengan judul yang sama. Daftar Pustaka harus diberi nomor halaman. Nomor halaman Daftar Pustaka melanjutkan nomor halaman sebelumnya. 2. Lampiran-lampiran Lampiran berisi segala bahan yang berkaitan dengan makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis dan berfungsi melengkapi penjelasan/uraian. Di samping itu, dilampirkan pula instrumen penelitian seperti kuesioner, panduan wawacara, panduan observasi, panduan telaah dokumen, dan instrumen-instrumen lain yang digunakan dalam pengumpulan data. Lampiran-lampiran harus diberi nomor halaman. Nomor halaman lampiran melanjutkan nomor halaman sebelumnya. 3. Riwayat Hidup Penulis Riwayat hidup penulis antara lain mencakup: a. Nama penulis b. Tempat dan tanggal lahir c. Alamat rumah dan nomor telepon d. Alamat email e. Status perkawinan f. Nama instansi g. Alamat instansi dan nomor telepon h. Jabatan i. Pangkat dan golongan j. Riwayat pendidikan k. Riwayat pekerjaan H. Teknik Penulisan Skripsi/Tesis Ketentuan mengenai teknik penulisan Skripsi/Tesis, dapat dilihat pada Bab V Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. 28

BAB V TEKNIS PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Penyusunan dan Penempatan Judul Urutan suatu bab dalam suatu karya ilmiah dapat terdiri dari judul bab, sub bab, paragraf, sub paragraf, pasal, sub pasal, ayat, dan sub ayat. Secara singkat teknis penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Judul bab, ditempatkan di bagian atas tengah, di bawah kata bab. Seluruhnya ditulis dengan huruf besar/kapital tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 2. Judul sub bab, ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 3. Judul paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital kecuali kata penghubung, dicetak miring, dan tanpa diakhiri tanda baca apapun. 4. Judul sub paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 5. Judul pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata, ditulis dengan huruf besar/kapital kecuali kata penghubung, dicetak miring, dan tanpa diakhiri tanda baca apapun. 6. Judul sub pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 7. Judul ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital, kecuali kata penghubung, dicetak miring, dan tanpa tanda baca apapun. 8. Judul sub ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar/kapital, kecuali kata penghubung, dicetak miring, dan dibubuhi tanda baca titik (.). Uraian kalimat dari sub ayat ini langsung mengikuti judul sub ayat secara horisontal. B. Pengkodean Struktur Karya Ilmiah Pengkodean bab serta bagian-bagiannya seperti dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan sistem sebagai berikut: 1. Angka Romawi Besar/Kapital untuk bab secara berurutan, contoh: I 2. Huruf Latin Besar/Kapital untuk sub bab secara alphabetis, contoh: A 3. Huruf Arab untuk paragraf secara berurutan, contoh: 1 4. Huruf Latin Kecil untuk sub paragraf secara alphabetis, contoh: a 5. Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara berurutan, contoh: 1) 6. Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara berurutan, contoh: a) 7. Huruf Arab dengan tanda kurung ( ) untuk ayat secara berurutan, contoh: (1) 8. Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung ( ) untuk sub ayat secara berurutan, contoh: (a) Penyusunan bagian bab dilakukan secara sederhana sehingga keserasian dan 29

keseimbangan dapat dipertahankan. Ketentuan-ketentuan mengenai tata penyusunan dan penempatan judul serta pengkodean struktur makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis dapat dilihat pada contoh pada Lampiran 18. C. Petunjuk Teknis Pengetikan Untuk memenuhi persyaratan standar tata tulis makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis di STIA LAN Bandung, dalam pedoman ini diberikan petunjuk mengenai pengetikan sebagai berikut: 1. Jenis dan Ukuran Kertas Jenis dan ukuran kertas yang digunakan untuk pengetikan asli adalah kertas HVS putih, berat 80 gram, dan berukuran A5 (lebar 15 cm panjang 21,5 cm). Penggunaan kertas ukuran tersebut dilakukan sejak awal bimbingan, seminar, Ujian sidang, hingga dicetak menjadi karya ilmiah setelah perbaikan sesuai hasil Ujian sidang. Sedangkan jenis dan ukuran kertas yang digunakan untuk pengetikan makalah adalah kertas HVS putih, berat 80 gram, dan berukuran A4 (lebar 12 cm panjang 29,7 cm). 2. Jenis dan Tipe Huruf a. Jenis huruf yang digunakan dalam Skripsi/Tesis adalah huruf standar misalnya Times New Roman ukuran 11 atau yang ukurannya sepadan misalnya Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10, Tahoma ukuran 9, atau jenis hurus lain yang sepadan dengan huruf-huruf tersebut. Sedangkan untuk makalah, jenis huruf yang digunakan adalah huruf standar misalnya Times New Roman ukuran 12 atau yang ukurannya sepadan misalnya Book Antiqua ukuran 11, Arial ukuran 11, Tahoma ukuran 10, atau jenis hurus lain yang sepadan dengan huruf-huruf tersebut. b. Tinta yang digunakan berwarna hitam. Agar pengetikan nampak rapi dan bersih, maka huruf-huruf atau kata-kata yang salah tidak boleh ditindih dengan huruf/kata baru dan tidak boleh mempergunakan cairan penghapus misalnya tip-ex. 3. Pengaturan Ruang Ketikan a. Ruang ketikan ialah ruang yang disediakan pada kertas untuk pengetikan isi makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis. b. Ruang tepi ialah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus dikosongkan, kecuali untuk nomor halaman yang pengaturannya adalah sebagai berikut: 1) Lebar ruang tepi kiri 2 cm. 2) Lebar ruang tepi kanan 2 cm. 3) Lebar ruang tepi atas 2 cm. 4) Lebar ruang tepi bawah 2 cm. 5) Lebar ruang header 1 cm 6) Lebar ruang footer 1 cm Sedangkan pengaturan ruang tepi untuk makalah adalah sebagai berikut: 1) Lebar ruang tepi kiri 2,5 cm. 2) Lebar ruang tepi kanan 2,5 cm. 3) Lebar ruang tepi atas 2,5 cm. 4) Lebar ruang tepi bawah 2,5 cm. 30

5) Lebar ruang header 1,5 cm 6) Lebar ruang footer 1,5 cm Perlu diperhatikan bahwa untuk di tepi kanan, baik dalam makalah, skripsi, maupun tesis, tidak boleh mengorbankan kaidah pemotongan kata. Harus diperhatikan betul bahwa pengetikan di komputer akan membuat pemotongan kata secara otomatis, tetapi ternyata menyalahi kaidah bahasa, oleh karena itu, hal ini harus dihindari. Hindari pula pemotongan kata nama orang, tempat, dan sebagainya. c. Pengetikan skripsi dan tesis dilakukan pada kedua sisi kertas atau bolak-balik. Sedangkan untuk makalah dilakukan hanya pada satu sisi kertas saja (tidak bolak-balik). d. Naskah makalah, skripsi, dan tesis diketik dengan menggunakan ketentuan 1,5 spasi, kecuali untuk kutipan yang harus diketik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Indensi Indensi adalah permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf baru. Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7. Jika indensi menggunakan satuan centimeter, indensi paragraf adalah 1 cm. 5. Penomoran Halaman Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis mulai dari bagian awal hingga lampiran, kecuali untuk Lembar Judul, Lembar Pernyataan, Lembar Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung, Lembar Persetujuan, dan Lembar Pengesahan Tim Penguji. Nomor halaman ditempatkan di tengah bagian bawah halaman. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut: a. Nomor halaman untuk bagian awal menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya: i, ii, iii, dst.) b. Nomor halaman untuk bagian isi dan lampiran menggunakan angka Arab (misalnya: 1, 2, 3 dst.). 6. Penulisan Kata Bilangan, Pengejaan, Pemenggalan, dan Penyingkatan Kata a. Penulisan kata bilangan Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilanganbilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya: empat puluh, lima puluh, lima ratus, lima ribu. Ketentuan-ketentuan di atas hanya berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase, dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab. Contoh: 1) Pada bulan Januari tahun lalu, pemerintah telah mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM 35%. 2) Dari 238 mahasiswa STIA LAN Bandung yang lulus ujian komprehensif, ada 9 mahasiswa yang lulus dengan predikat memuaskan (angka 9 dalam hubungannya dengan angka 238). Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya: 7.450, 25.550, 6.345.650. 31

sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat, misalnya: 0,237. Bagi nomor telepon dan nomor rumah, tanda penyekat ini tidak berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan huruf. b. Pengejaan, pemenggalan, dan penyingkatan kata Pengejaan, pemenggalan, dan penyingkatan kata harus disesuaikan dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. 7. Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Lembar Pengesahan Tinta yang digunakan untuk menandatangani lembar persetujuan dan lembar pengesahan Skripsi/Tesis oleh pembimbing/tim pembimbing, panitia ujian, dan Ketua STIA LAN Bandung adalah tinta berwarna hitam. D. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan 1. Penulisan kutipan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. penulisan kutipan tidak digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh penulis/pengutip; b. kutipan ditulis diantara tanda petik, kecuali kutipan yang berupa pointers, angka, atau huruf; c. diketik dengan jarak satu spasi; d. huruf pertama pada kalimat yang dikutip menggunakan huruf kapital, kecuali kutipan tersebut hanya sebagian dari pendapat yang dikutip; e. baris pertama dan baris selanjutnya diketik pada ketukan ketujuh; f. kata dan/atau kalimat berbahasa asing dicetak miring (italic). Contoh 1: Yang dimaksud dengan sosialisasi sebagaimana Batas margin kiri dikemukakan oleh Newstrom (1989: 61) adalah: The continuous procces of transmitting key elements of an organization s culture to its employees... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan 32

Contoh 2: Batas margin kiri Menurut Newstrom (1989: 63): If we assume that the culture of a certain organization invites its employees, to question, and experiment, while also not being too disruptive, then the creative individualist can infuse new life and ideas for the organization s benefit. The two extremes-rebellion and total conformity-may prove disfunctional for the organization... in the long run... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan Contoh 3: Batas margin kiri Dalam pengambilan keputusan yang menggabungkan tiga arena/wilayah hubungan, Harmon dan Mayer (1986: 136) menjelaskan peran utama administrator, sebagai berikut: 1. Inter-organizational arena 2. Intra-organizational arena 3. Organizational-to-individual... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan 33

Contoh 4: Batas margin kiri Kemudian Bass (2006: 120) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional dibangun di atas suatu fondasi yang terdiri dari empat komponen sebagai berikut: 1. Idealized influence 2. Inspirational motivation 3. Intellectual stimulation 4. Individualized consideration.. (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan 2. Penulisan nama penulis yang dikutip dalam bagian isi, cukup ditulis nama keluarga/belakangnya saja. 3. Pada bagian isi, judul buku/majalah/referensi lain yang dijadikan rujukan tidak perlu ditulis. Kecuali pada daftar pustaka, judul buku ditulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Jika dari bagian yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka bagian yang dihilangkan itu diganti dengan tiga buah titik. Lihat butir 1 contoh 2, antara kata the organization dan kata in terdapat bagian yang dihilangkan dan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (...). 5. Jika bagian yang dihilangkan itu kalimat atau baris, maka kalimat atau baris yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik sepanjang baris sampai ke akhir di tepi kanan. 6. Penulisan sumber kutipan ditulis dengan cara: a. Jika nama pengarang buku ditulis mendahului kutipan, maka cara penulisannya adalah nama keluarga/belakang penulis diikuti tahun penerbitan dan nomor halaman yang dikutip diikuti dengan kutipan yang dimaksud. Tahun penerbitan dan nomor halaman yang dikutip diletakkan dalam kurung. 34

Contoh: Batas margin kiri Menurut Newstrom (1989: 61), yang dimaksud dengan sosialisasi adalah: The continuous procces of transmitting key elements of an organization s culture to its employees... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan b. Jika nama pengarang buku ditulis setelah selesai kutipan maka penulisan nama keluarga/belakang, tahun dan halaman, semuanya diletakkan dalam kurung. Contoh: Batas margin kiri If we assume that the culture of a certain organization invites its employees, to question, and experiment, while also not being too disruptive, then the creative individualist can infuse new life and ideas for the organization s benefit. The two extremes-rebellion and total conformity-may prove disfunctional for the organization... in the long run (Newstrom, 1989: 63)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan oleh penulis tetapi dengan menyebutkan siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. 35

Contoh: Batas margin kiri Adam J. Stacy (Newstrom, 1989: 136) mengemukakan equity theory sebagai berikut: Employees seek to maintain equity between the inputs that they bring to a job and the outcomes that they receive from it against the perceived inputs and outcomes of others... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan Adam J. Stacy ialah orang yang mengemukakan teori equity, tetapi kutipan tentang penjelasan teori itu diambil dari buku Newstrom dan bukan dari buku yang ditulis oleh Adam. d. Jika penulis terdiri dari 2-4 orang maka nama keluarga/belakang para penulis harus disebutkan. Contoh: Keith dan Newstrom (1989: 104) Batas margin kiri mengemukakan:... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan Nama penulis dapat juga ditulis di ujung kutipan dengan mengikuti aturan seperti penjelasan butir 6b. e. Jika penulisnya lebih dari empat orang, maka yang ditulis hanya nama keluarga/belakang dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. (jika referensi berbahasa asing) atau dkk. (jika referensi berbahasa Indonesia). 36

Contoh: Batas margin kiri McClelland, et al. (1976: 84) menjelaskan:.. (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan f. Jika aspek/hal yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan adalah sebagai berikut: Contoh: Drucker (1985), Schuster (1987), dan Rowland (1987) mengemukakan sebagai berikut: Batas margin kiri Pada esensinya proses pengambilan keputusan itu.. (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan Dari contoh tersebut, berarti esensi pikiran tentang proses pengambilan keputusan diambil dari ketiga sumber itu. g. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama maka cara menulisnya ialah dengan cara membubuhkan huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan secara kronologis dan halaman sumber kutipan. 37

Contoh: Batas margin kiri Parama (2010a: 26), berpendapat:.. (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Kemudian, pada bukunya yang lain, Parama (2010b: 29) menyatakan sebagai berikut:.. (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan Contoh ini menunjukan bahwa pada tahun 2010 Parama menerbitkan dua buku yang kedua-duanya digunakan oleh penulis sebagai sumber kutipan. h. Jika sumber kutipan itu tanpa nama dan/atau tanpa tahun maka nama diganti dengan (tn) dan tahun diganti dengan (tt). Contoh:.. (kalimat sebelum kutipan).. Batas margin kiri Kecerdasan intelektual akan semakin bermanfaat apabila disertai dengan kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual (tn, tt)... (kalimat setelah kutipan).. Batas margin kanan i. Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak perlu ada kutipan langsung dan cukup menyebutkan nama penulis dan tahun terbitan buku. 38

Contoh: Batas margin kiri Dalam tulisan yang pernah dimuat dalam berbagai media, Padika (2011) menyatakan pentingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spriritual dalam mewujudkan good governance. Batas margin kanan j. Jika sumber kutipan itu berupa koran, majalah, jurnal, internet, dan lain-lain, penulisan sumber kutipan tetap mengikuti aturan yang berlaku (yaitu memuat nama pengarang, tahun, dan halaman), sementara nama koran, majalah, jurnal, dan sumber internet akan tampak dalam Daftar Pustaka. E. Teknik Penyajian Data Dua hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data adalah prinsip dan cara penyajian data. Prinsip dan cara penyajian data adalah relevansi dan kesederhanaan. Relevansi data ialah bahwa data yang disajikan adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah penyajian data dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Data dapat disajikan dalam bentuk uraian/deskripsi, tabel, gambar, atau dalam bentuk lainnya. 1. Data Berupa Tabel/Gambar Tabel dan/atau gambar terdiri dari tabel/gambar yang dibuat sendiri oleh peneliti dan tabel/gambar yang merupakan kutipan dari suatu sumber. Kedua jenis tabel/gambar yang dicantumkan dalam makalah/laporan buku/laporan bab/skripsi/tesis harus diberi nomor dengan menggunakan angka Arab secara berurutan (dari bab pertama sampai bab akhir) sesuai dengan banyaknya tabel/gambar dan disertai sumbernya. Sumber tabel/gambar harus ditulis di bawah tabel/gambar. Kata sumber dicetak miring (sumber). Judul tabel/gambar dirumuskan secara singkat tetapi jelas dan seluruhnya ditulis dengan huruf besar/kapital. Harus diupayakan agar tabel/gambar dapat disajikan secara utuh pada halaman yang sama. Penyusunan kata-kata dalam Judul Tabel/Gambar diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Judul tabel/gambar diupayakan sesingkat mungkin b. Judul tabel diletakan di atas tabel. c. Judul gambar diletakan di bawah gambar. d. Judul tabel/gambar yang terdiri dari satu baris maupun lebih, kata-katanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman. e. Susunan judul berbentuk piramida terbalik dengan pengetikan judul 39

tabel/gambar berjarak satu spasi. 2. Data Hasil Wawancara dan/atau Observasi Pada setiap penelitian, khususnya penelitian dengan pendekatan kualitatif, data yang dihasilkan pada umumnya berupa hasil wawancara, hasil observasi, dan/atau foto-foto yang relevan dengan fokus penelitian. Pada Bab IV, penulis harus menyajikan data yang diperolehnya dengan cara tertentu. Data hasil wawancara disajikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. penulisan hasil wawancara tidak digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip; b. hasil wawancara ditulis diantara tanda petik; c. diketik dengan jarak satu spasi; d. huruf pertama pada kalimat hasil wawancara ditulis dengan menggunakan huruf kapital; e. baris pertama dan baris selanjutnya diketik pada ketukan ketujuh; f. nama narasumber/informan dapat ditulis pada bagian akhir hasil wawancara, kecuali jika narasumber/informan meminta namanya untuk tidak ditulis; jika nama informan tidak dicantumkan, maka dapat diganti dengan inisial; g. tanggal wawancara ditulis setelah nama atau inisial narasumber/informan. Contoh: Parama, salah seorang pegawai di Kecamatan X, ketika diwawancara, menyatakan sebagai berikut: Batas margin kiri Saya bekerja sudah 10 tahun. Menurut saya, Pak Camat kurang dekat dengan bawahan. Kalau ada pegawai yang sakit, Pak Camat tidak pernah menengok. (Hasil Wawancara dengan Parama, tanggal 3 Juli 2011) Pegawai lain yang juga diwawancarai, yaitu Padika, menyatakan sebagai berikut: Dibandingkan dengan Parama, saya bekerja lebih lama. Saya bekerja di Kecamatan X ini, sudah 15 tahun. Pak Camat memang kurang dekat dengan bawahan. Mungkin karena Pak Camat orangnya tertutup. (Hasil Wawancara dengan Padika, tanggal 3 Juli 2011) Batas margin kanan Foto hasil observasi disajikan sesuai dengan isu/topik/masalah yang sedang dibahas oleh peneliti. Dengan kata lain, foto yang disajikan harus mempunyai makna dan/atau 40

relevan dengan isu/topik/masalah yang sedang dibahas. Tanggal pengambilan foto agar ditulis di bawah foto yang ditampilkan. Data/informasi lain yang merupakan hasil observasi dicatat dalam lembar tersendiri dan dijadikan lampiran dengan judul: Data Hasil Observasi. Adapun esensinya digunakan pada saat penulis melakukan analisis data dan/atau pembahasan. F. Penulisan Daftar Pustaka Daftar Pustaka adalah suatu daftar yang berisi berbagai literatur yang digunakan oleh mahasiswa dalam menyusun karya ilmiahnya. Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah: nama penulis dengan nama keluarga (jika ada), ditempatkan di depan nama kecil, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit. Adapun ketentuan penulisan daftar pustaka secara umum adalah sebagai berikut: a. Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga, nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga/keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir/belakang kecuali nama Cina. b. Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. c. Judul literatur dicetak miring. d. Referensi diketik satu spasi dengan ketentuan, baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya pada ketukan ke-7. e. Jarak antar referensi adalah satu spasi. Jika literatur yang digunakan oleh penulis tidak diketahui nama, tahun, dan halamannya, maka nama diganti dengan tn (tanpa nama/anonim), tahun diganti dengan tt (tanpa tahun), halaman diganti dengan th (tanpa halaman). Namun demikian, sumber literatur tetap harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Cara menulis daftar pustaka dibedakan berdasarkan jenis sumber yang digunakan. Adapun penjelasannya dapat dilihat berikut ini. 1. Jika Berbentuk Buku Urutan penulisannya adalah: nama (keluarga) penulis. nama depan disingkat (kalau ada). tahun penerbitan tanpa tanda kurung. judul buku dicetak miring. kota penerbitan: penerbit. Daftar pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut: a. Jika buku ditulis oleh satu orang. Contoh: Christensen, R. 2006. Roadmap to Strategic HR Turning A Great Idea into A Business Reality. New York: Amacom. b. Jika buku ditulis oleh 2-4 orang. Contoh: Newman, W.H. and Warren, E.K. 1977. The Process of Management, Concept, Behavior, and Practice. New Delhi: Prentice Hall of India Private Ltd. c. Jika buku ditulis oleh lebih dari 4 orang Contoh: Ghiselli, E. et al. 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San 41

Francisco: W.H. Freeman and Company. d. Jika penulis sebagai penyunting. Contoh: Arnand, H.W. (penyunting). 1983. Pembangunan dan Pemerataan Indonesia di Masa Orde Baru. Jakarta: LP3ES. e. Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang. Contoh: Pujianto. 1984. Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia. Dalam YP2LPM. 1984. Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM. f. Jika buku itu edisi Contoh: Barnes, M.R. 1973. Time and Motion Study. Fourth Ed. New York: Mc Graw Hill. g. Jika sumber bacaan/referensi berupa bab dalam suatu buku Contoh: Anderson, G. 1996. Performance Appraisal. In: Towers, B. (ed). The Handbook of Human Resource Management. Second Edition. Cambridge: Blackwell. P 196-220. h. Jika buku tersebut merupakan terjemahan Contoh: Hamidah, E. 2010. Manajemen Kinerja. (Terjemahan dari Armstrong s Handbook or Performance Management by Michael Armstrong). Bandung: Maju Jaya. i. Jika berupa e-book Contoh: Fishman, R. 2005. The Rise and Fall of Suburbia. [e-book] Chester: Castle Press. Tersedia di: Anglia Ruskhin University Library website <http://libweb.anglia.ac.uk> (Diunduh pada tanggal 12 Oktober 2011). 2. Jika Berbentuk Jurnal Penulisannya diketik mengikuti urutan: nama (keluarga) penulis, nama depan (kalau ada) penulis, tahun penerbitan dalam tanda kurung, judul artikel dicetak miring, judul Jurnal tidak dicetak miring dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan didahului singkatan Vol, nomor isu (jika ada) dengan angka Arab dan dituliskan diantara tanda kurung, nomor halaman artikel yang didahului singkatan "p atau h. Contoh: Kerr S. 2003. The Best Laid Incentive Plans. Harvard Business Review, Vol. 81 (1), p 27-37. 3. Jika Berbentuk Selain Jurnal dan Buku a. Berupa Skripsi/Tesis/Disertasi Contoh: Parama, M.R. 2010. Faktor-Faktor Strategis yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di 42

Dinas-Dinas Kota Bandung (Studi Tentang Pengaruh Manajemen Kinerja, Pendidikan dan Pelatihan, serta Kompensasi). Tesis. Bandung: STIA LAN Bandung. b. Berupa bacaan/referensi dari intenet Contoh: Hamidah, E. 2011. Manajemen Kinerja dan Penilaian Kinerja. Tersedia di: <http://www.stialanbandung.ac.id>. (Diunduh pada tanggal 12 Oktober 2011). c. Berupa publikasi pemerintah Contoh: Lembaga Administrasi Negara. 1992. Warta Aneka Informasi Administrasi. Jakarta: Pusat Informasi Administrasi Negara Bidang Dokumentasi dan Publikasi Lembaga Administrasi Negara. d. Berupa peraturan perundang-undangan. Contoh: UU Nomor 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Keputusan Presiden Nomor 100 tahun 1999 Tentang STIA LAN. Surat Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 1833/IX/6/4/1993 Tentang Pedoman Penyelenggarakan Pendidikan di STIA LAN. Penyusunan daftar pustaka yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarkhi peraturan perundangan. e. Berupa makalah Contoh: Sumardi. 1982. Peningkatan Disiplin Pegawai, Lokakarya Pembinaan Aparatur dalam Pembangunan. Jakarta. f. Berupa surat kabar Contoh: Irawan, P. 1993. Antara Etika dan Bisnis. Suara Karya (12 Januari 1993). G. Warna Cover Makalah, Skripsi, dan Tesis Warna cover makalah. Skripsi, dan Tesis, disesuaikan berdasarkan Program dan konsentrasi/kekhususan seperti terlihat pada Tabel 2. 43

Tabel 2 Warna Cover Makalah, Skripsi, dan Tesis Program Konsentrasi/Kekhususan Warna Cover Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Biru Tua Sarjana Manajemen Pembangunan Daerah (MPD) Hijau Tua Manajemen Kebijakan Publik (MKP) Kuning Tua Manajemen Ekonomi Publik (MEP) Merah Tua (Marun) Manajemen Sumber Daya Aparatur (MSDA) Biru Muda Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah (MPD) Hijau Muda Manajemen Kebijakan Publik (MKP) Kuning Muda Manajemen Ekonomi Publik (MEP) Merah Muda (Pink) 44

Lampiran-lampiran 45

Lampiran 1 (Contoh Lembar Judul Makalah) Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Pegawai di Instansi X Makalah Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah... (tuliskan nama mata kuliahnya ) pada Program Studi... (tuliskan program studinya) Konsentrasi/Kekhususan... (tuliskan konsentrasi/kekhususannya) Oleh: Muhammad Rangga Parama NPM. 11.1.1.13.0.026 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung 2012 46

Lampiran 2 (Contoh Lembar Judul Skripsi/Tesis) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Skripsi/Tesis* Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana/Magister** Administrasi Publik/Negara/Administrasi Bisnis/Niaga** pada Program Studi... (tuliskan program studinya) Konsentrasi/Kekhususan... (tuliskan konsentrasi/kekhususannya) Oleh: Muhammad Rangga Parama NPM. 11.1.1.13.0.026 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung 2012 * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. ** : Pilih sesuai jenjang pendidikan dan program studi. 47

Lampiran 3 (Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Rancangan Penelitian) PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH RANCANGAN PENELITIAN SKRIPSI/TESIS* Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Rancangan Penelitian Skripsi/Tesis* dengan judul: (.tuliskan judul Rancangan Penelitian Skripsi/Tesis*..) ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang/pihak lain, atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STIA LAN Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Apabila dalam naskah Rancangan Penelitian Skripsi/Tesis* ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah Rancangan Penelitian Skripsi/Tesis* saya ini, maka saya siap menanggung sanksi berupa pembatalan judul Rancangan Penelitian Skripsi/Tesis* yang telah saya susun dan penundaan Seminar Rancangan Penelitian sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak rencana pelaksanaan Seminar Rancangan Penelitian, dan/atau sanksi lain sesuai dengan keputusan Ketua STIA LAN Bandung. Bandung, Yang membuat pernyataan * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Nama Mahasiswa NPM Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Seminar Rancangan Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Rancangan Penelitian 48

Lampiran 4 (Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Rancangan Penelitian) PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING SKRIPSI/TESIS* Nama Mahasiswa NPM Judul Rancangan Penelitian Diterima dan disetujui untuk dipertahankan dalam Seminar Rancangan Penelitian Tim Pembimbing Nama Pembimbing Nama Pembimbing * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Seminar Rancangan Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Rancangan Penelitian 49

Lampiran 5 (Contoh Pengesahan Hasil Seminar Rancangan Penelitian) PENGESAHAN HASIL SEMINAR RANCANGAN PENELITIAN PROGRAM SARJANA/PASCASARJANA* Nama Mahasiswa NPM Judul Rancangan Penelitian Diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Seminar Rancangan Penelitian Program Sarjana/Pascasarjana* Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung di Bandung pada tanggal.. (tulis tanggal seminar). Penelaah** Pembimbing** Pembimbing**...... * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. ** : Posisi penelaah dan pembimbing disesuaikan dengan kehadiran penelaah dan pembimbing Formulir ini dibuat setelah mahasiswa lulus Seminar Rancangan Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi/Tesis pada saat pengajuan Ujian Sidang 50

Lampiran 6 (Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Naskah Hasil Penelitian) PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH HASIL PENELITIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Hasil Penelitian Tesis dengan judul: (.tuliskan judul Rancangan Penelitian Tesis..) ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang/pihak lain, atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STIA LAN Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Apabila dalam naskah Hasil Penelitian Tesis ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah Hasil Penelitian Tesis saya ini, maka saya siap menanggung sanksi berupa pembatalan judul Tesis yang telah saya susun dan penundaan seminar hasil penelitian sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak rencana pelaksanaan seminar hasil penelitian, dan/atau sanksi lain sesuai dengan keputusan Ketua STIA LAN Bandung. Bandung, Yang membuat pernyataan Nama Mahasiswa NPM Keterangan: Seminar Hasil Penelitian hanya untuk mahasiswa Program Pascasarjana. Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Seminar Hasil Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Hasil Penelitian 51

Lampiran 7 (Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Seminar Hasil Penelitian) PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING TESIS Nama Mahasiswa NPM Judul Hasil Penelitian Diterima dan disetujui untuk dipertahankan dalam Seminar Hasil Penelitian Tim Pembimbing Nama Pembimbing Nama Pembimbing Keterangan: Seminar Hasil Penelitian hanya untuk mahasiswa Program Pascasarjana. Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Seminar Hasil Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Hasil Penelitian 52

Lampiran 8 (Contoh Pengesahan Hasil Seminar Hasil Penelitian) PENGESAHAN HASIL SEMINAR HASIL PENELITIAN PROGRAM PASCASARJANA Nama Mahasiswa NPM Judul Hasil Penelitian Diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Seminar Hasil Penelitian Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung di Bandung pada tanggal.. (tulis tanggal seminar). Penelaah* Penelaah*.... Pembimbing* Pembimbing*.... * : Posisi penelaah dan pembimbing disesuaikan dengan kehadiran penelaah dan pembimbing Keterangan: Seminar Hasil Penelitian hanya untuk mahasiswa Program Pascasarjana. Formulir ini dibuat setelah mahasiswa lulus Seminar Hasil Penelitian dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi pada saat pengajuan Ujian Sidang 53

Lampiran 9 (Contoh Pernyataan Keaslian Naskah Skripsi/Tesis) PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI/TESIS* Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Skripsi/Tesis* dengan judul:.. (Tulis Judul Skripsi/Tesis*) ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang/pihak lain, atau caracara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STIA LAN Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Apabila dalam naskah Skripsi/Tesis* ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah Skripsi/Tesis* saya ini, maka saya siap menanggung sanksi berupa pembatalan judul Skripsi/Tesis* yang telah saya susun dan penundaan Ujian sidang sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak rencana pelaksanaan Ujian sidang, dan/atau sanksi lain sesuai dengan keputusan Ketua STIA LAN Bandung. Bandung, Yang membuat pernyataan Materai Rp 6000 * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Nama Mahasiswa NPM Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Ujian Ujian Sidang dan setelah lulus Ujian Sidang serta wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi/Tesis 54

Lampiran 10 (Contoh Persetujuan Tim Pembimbing untuk Ujian sidang) PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING Nama Mahasiswa NPM Judul Skripsi/Tesis* Diterima dan disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian sidang Program Sarjana/Pascasarjana* Tim Pembimbing Nama Pembimbing Nama Pembimbing * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Formulir ini dibuat pada saat pengajuan Ujian Sidang dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi/Tesis dan dicetak dengan menggunakan kertas jeruk setelah melakukan perbaikan hasil Ujian Sidang 55

Lampiran 11 (Contoh Pengesahan Hasil Ujian sidang) PENGESAHAN HASIL UJIAN SIDANG PROGRAM SARJANA/PASCASARJANA* Nama Mahasiswa NPM Judul Skripsi/Tesis* Diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian sidang Program Sarjana/Pascasarjana* Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung di Bandung pada tanggal.. (tulis tanggal Ujian sidang) Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota.... Anggota Anggota.... * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Formulir ini dibuat setelah mahasiswa lulus Ujian Sidang dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi/Tesis dan dicetak dengan menggunakan kertas jeruk setelah melakukan perbaikan hasil Ujian Sidang 56

Lampiran 12 (Contoh Pengesahan Ketua STIA LAN Bandung) SKRIPSI/TESIS* Nama Mahasiswa NPM Judul Skripsi/Tesis* Tanggal Ujian sidang. (tulis tanggal Ujian sidang) Diketahui/Disetujui Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung Nama dan Gelar Akademik Ketua STIA LAN Bandung NIP. * : Pilih sesuai jenjang pendidikan. Formulir ini dibuat setelah mahasiswa lulus Ujian Sidang dan wajib disisipkan pada bagian awal naskah Skripsi/Tesis setelah lembar Pernyataan Keaslian Naskah Skripsi/Tesis dan dicetak dengan menggunakan kertas jeruk setelah melakukan perbaikan hasil Ujian Sidang 57

Lampiran 13 (Contoh Abstrak Bahasa Indonesia) Abstrak Muhammad Rangga Parama, 11.1.1.13.0.026 Efektivitas Program Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Badan Kepegawaian Daerah Kota X Skripsi/Tesis*, x halaman, 125 halaman Sumber daya manusia merupakan asset terpenting dalam suatu organisasi. Demikian pula halnya dengan keberadaan SDM di Badan Kepegawaian Daerah Kota X. Sebagai asset terpenting, maka potensi SDM yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota X perlu terus-menerus dikembangkan. Pengembangan SDM akan memberikan kontribusi positif pada organisasi jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Pengembangan SDM pada Badan Kepegawaian Daerah Kota X dilakukan melalui pengiriman pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pengiriman pegawai untuk mengikuti pelatihan. Masalah dalam penelitian ini adalah: Program pengembangan SDM di Badan Kepegawaian Daerah Kota X belum berjalan dengan efektif. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program pengembangan sumber daya manusia bagi para pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota X. Adapun dimensi dan indikatorindikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan a. Analisis kebutuhan pengetahuan; b. Seleksi calon peserta; c. Evaluasi hasil pendidikan. 2. Pelatihan a. Analisis kebutuhan pelatihan; b. Kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan; c. Kemampuan fasilitator; d. Evaluasi hasil pelatihan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 25 responden dan wawancara dengan Kepala Bagian Sekretariat dan Kasubbag Kepegawaian. Sedangkan teknik analisis data yang dipakai adalah teknik statistik deskriptif dengan basis data yang dikuantifikasikan kemudian hasilnya dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tahap selanjutnya adalah interpretasi data. Pada tahap interpretasi data, disertakan pula hasil wawancara untuk mendapatkan informasi yang valid. Tahap akhir adalah mengukur efektivitas program pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan, program pengembangan SDM yang dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah Kota X termasuk dalam kategori kurang efektif. 2. Program pengembangan SDM melalui pendidikan termasuk dalam kategori kurang efektif. Kurang efektifnya program pendidikan terutama disebabkan oleh tidak tepatnya analisis kebutuhan pengetahuan dan tidak adanya evaluasi hasil program pendidikan. 3. Program pengembangan SDM melalui pelatihan termasuk dalam kategori kurang efektif. Kurang efektifnya program pelatihan terutama disebabkan oleh tidak tepatnya analisis kebutuhan pelatihan, kurang sesuainya materi pelatihan dengan kebutuhan 58

peserta, dan tidak adanya evaluasi hasil program pelatihan. Berdasarkan temuan hasil penelitian, jika Badan Kepegawaian Daerah Kota X tetap menggunakan program pengembangan ini, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis mengenai kebutuhan pendidikan dilakukan dengan cara mengidentifikasi visi dan misi organisasi kemudian dibandingkan dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai. Dengan cara ini akan terlihat kesenjangan pengetahuan yang diharapkan dengan yang dimiliki oleh anggota organisasi. 2. Evaluasi hasil program pendidikan dilakukan dengan cara mewajibkan alumnus program pendidikan bejenjang untuk mempresentasikan hasil pendidikannya. Selain itu, organisasi harus menempatkan alumnus yang bersangkutan pada posisi yang sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Evaluasi lebih lanjut dilakukan dengan cara membandingkan hasil kerja sebelum dan setelah yang bersangkutan mengikuti program pendidikan. 3. Analisis mengenai kebutuhan pelatihan dilakukan dengan cara mengidentifikasi unit kerja yang mempunyai masalah dengan capaian kinerja. Analisis kemudian dilanjutkan dengan menganalisis keterampilan para pegawai di unit kerja tersebut. Dengan cara ini akan diperoleh informasi akurat mengenai pegawai yang seharusnya diikutsertakan dalam program pelatihan. 4. Ketidaksesuaian materi pelatihan dapat diatasi dengan adanya komunikasi dari pihak Badan Kepegawaian Daerah Kota X dengan penyelenggara pelatihan mengenai keterampilan yang diinginkan. Dengan cara ini, maka penyelenggara dapat merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan. 5. Evaluasi hasil program pelatihan dilakukan dengan cara mewajibkan alumnus program pelatihan untuk mempresentasikan hasil pelatihannya. Selain itu, organisasi harus menempatkan alumnus yang bersangkutan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Evaluasi lebih lanjut dilakukan dengan cara membandingkan hasil kerja sebelum dan setelah yang bersangkutan mengikuti program pelatihan. 59

Lampiran 14 (Contoh Abstrak Bahasa Inggris) Abstract Muhammad Rangga Parama, 11.1.1.13.0.026 The Effectiveness of Human Resource Development Program at the Local Civil Service Agency of City X Minor Theses/Theses, x pages, 125 pages Human resource is the most important asset in an organization, including the Local Civil Service Agency of City X. Therefore, the potential of human resources at the Local Civil Service Agency of City X needs to be constantly developed. Human resource development will contribute positively to the organization if it is conducted with the right strategies. Human resources development at the Local Civil Service Agency of City X has been performed through the delivery of employees to engage in the education and training programs. The problem in this study is: Human resource development program in the Local Civil Service Agency of City X has not been carried out effectively. This study aims to determine the effectiveness of human resource development programs at the Local Civil Service Agency of City X. The dimensions and the indicators in this study are as follows: 1. Education program a. Knowledge needs analysis b. Selection of potential participants c. Evaluation of educational outcomes. 2. Training program a. Training needs analysis; b. Suitability between training needs and training materials; d. Competency of the facilitators; e. Evaluation of training results. The research employs a descriptive research method. The data are collected through the distribution of questionnaires to 25 respondents and interviews with the Head of Secretariat and the Head of Personnel Sub-division. The data are then analyzed by using the descriptive statistical technique in which they are quantified and the results are made in the form of a frequency distribution table. The next stage is the interpretation of data enriched with the interview result to obtain valid information. The final stage is to measure the effectiveness of program development. Research findings show: 1. In general, human resource development programs conducted at the Local Civil Service Agency of City X are categorized as less effective. 2. Human resource development program through the educational program is categorized as less effective. The ineffectiveness of the educational program is mainly due to the inaccurate knowledge needs analysis and the absence of the evaluation of the educational outcomes. 3. Human resource development through training program is also categorized as less effective. This condition is basically caused by the inappropriate training needs analysis, the incompatibility of training materials with the needs of participants, and the lack of evaluation of the training program. Based on the findings, it is suggested that: 1. The educational need analysis should be synchronized with the vision and missions of the organization as well as the educational qualifications possessed by employees. This is to find out the gap between the knowledge already owned by the employees and the expected knowledge to be obtained through the programs. 60

2. The evaluation of the results of the educational program needs to be conducted by requiring the alumni to present what they get from the programs. In addition, the Local Civil Service Agency of City X is supposed to post the alumni at the corresponding position with the knowledge they have. Further more, evaluation is to be done by comparing the results of work before and after the employees undergo the educational program. 3. The analysis of training needs should be carried out by identifying the work units with low performance, followed by analyzing the skills of the employees within the unit. Thus, accurate information about the employees to be dispatched to the training programs can be obtained. 4. The mismatch of training materials can be overcome through intensive communication between the Local Civil Service Agency of City X and the training committees about the required skills. The committees then design a curriculum that suits the needs. 5. Like the recommendation no 2, the evaluation of the results of the training program needs to be conducted by requiring the alumni to present what they get from the programs. The Local Civil Service Agency of City X is also supposed to post the alumni at the corresponding position with the knowledge they have. Further more, evaluation is to be done by comparing the results of work before and after the employees undergo the training program. 61

Lampiran 15 (Contoh Daftar Tabel) Daftar Tabel No. Judul Tabel Halaman Batas margin kiri 1. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan 15 2. Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Eselon 18 3. Jumlah Pegawai yang Pensiun Tahun 2010-2012 23 4. Formasi Pegawai Negeri Sipil Tahun 2010-2012 27 5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Propinsi Jawa Barat Tahun 2010-2012 31 Batas margin kanan v 62

Lampiran 16 (Contoh Daftar Gambar) Daftar Gambar No. Judul Gambar Halaman Batas margin kiri 1. Model Penelitian/Model Konseptual 8 2. Model Implementasi Kebijakan Menurut George 17 C. Edwards III 3. Geometrik Hubungan antar Variabel Penelitian 43 4. Struktur Organisasi Instansi X 78 5. Diagram Alur Pembuatan Surat Keputusan 80 Batas margin kanan vi 63

Lampiran 17 (Contoh Daftar Lampiran) Daftar Lampiran No. Judul Lampiran Halaman Batas margin kiri 1. Kuesioner 111 2. Pedoman Wawancara 116 3. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel X. 119 4. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel Y. 124 5. Transkrip Hasil Wawancara 129 Batas margin kanan vii 64

Lampiran 18 (Tata Penempatan dan Penempatan Judul) BAB II KERANGKA TEORITIS/KONSEPTUAL (Bab) (Judul Bab) (3 spasi) A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (Judul Sub Bab).... (dan seterusnya) (3 spasi) 1. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (Paragraf).... (dan seterusnya) (3 spasi) a. Fungsi Motivasi (Sub Paragraf).... (dan seterusnya) (3 spasi) 1) Sikap dan Tingkah Laku Manusia (Pasal).... (dan seterusnya) (3 spasi) a) Macam-macam Kebutuhan Manusia (Sub Pasal).... (dan seterusnya) (3 spasi) (1) Kebutuhan Fisiologis (Ayat).... (dan seterusnya) (3 spasi) (a) Sasaran Kebutuhan Fisiologis.... (dan seterusnya) (Sub Ayat) 65

Bahan Bacaan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Cresswell, J.W. 1994. Research Design Quantitative & Qualitative Approaches. USA: SAGE Publication.. 2009. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, Third Edition. USA: SAGE Publication. Fraenkel, J.R. and Wallen, N.E. 1990. How to Design Research in Education How to Design and Evaluate Research in Education. USA: McGraw-Hill Publishing Company. McMillan, J.H. and Schumacher, S. 2001. Research in Education A Conceptual Introduction, Fifth Edition. USA: Longman. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Lain-lain Anderson, J. dan Poole, M. 1994. Thesis and Assignment Writing, Second Edition. Anglia Ruskin University. 2011. Guide to the Harvard Style of Referencing. IKIP Malang. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang. Infoskripsi. Tersedia di: http://www.infoskripsi.com/article/perbedaan-skripsi-tesisdan-disertasi.html. diunduh pada 18 Januari 2012. References/Biblliography APA. The University of Quensland STIA LAN Bandung. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. The University of Waikato. APA Referencing. Australia. UPI. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung. Wikipedia. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/plagiarisme. diunduh pada tanggal 3 Maret 2010. 66