BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB. MAROS IMPLEMENTASI PUG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan oleh: Kepala Bappeda Kabupaten Maros Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Pengarus Utamaan Gender pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maros TA. 2018 Maros, 18 April 2018
GAMBARAN UMUM 1. Gender adalah bukan perempuan, tetapi perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial. 2. Perlu pendekatan strategi pembangunan yaitu strategi PUG dengan mengintegrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan lakilaki dan perempuan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. 3. Dasar hukum pelaksanaan PUG adalah Inpres No.9 tahun 2000 dan Permendagri No.15 tahun 2008
KERANGKA BERFIKIR
Cermin ketertinggalan tampak dari ranking HDI ke 111 dari 177 negara (2003) dan GDI ranking 90 dari 114 negara (2004) Di bidang pendidikan, angka buta huruf perempuan 14,5 % lebih besar dari laki-laki yaitu 6,9% Di bidang kesehatan, status gizi perempuan masih merupakan masalah utama dan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 307 per seratus ribu kelahiran hidup (SDKI, 2002). Di bidang ekonomi, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) lakilaki jauh lebih tinggi (86,5%) dari pada perempuan (50,2%). Di bidang politik atau kekuasaan / pengambil keputusan dari pemilu 2004 perempuan keterwakilan perempuan 11% untuk DPR, dan 19,8% untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam bidang hukum masih banyak dijumpai substansi, struktur, dan budaya hukum yang diskriminatif gender
Antara 40 s/d 50 ribu anak di 12 kota besar, menjadi anak jalanan Jumlah anak menjadi buruh pada tahun 2002 sebanyak 2,3 juta (BPS) Antara 40 s/d 70 ribu anak menjadi korban eksploitasi seksual Kurang lebih terdapat 400 ribu pengungsi anak domestik di Indonesia Kurang lebih 4 ribu anak sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Sekitar 10,6 juta anak menderita cacat Sekitar 11,7 juta anak putus sekolah
KONSTRUKSI SOSIAL
Penyerasian hukum & per-uu-an Pemberdayaan Masyarakat Penguatan kelembagaan PUG & Anak di Pemerintah & Masy. Penguatan jejaring kelembagaan
Pengarusutamaan Gender Penyadaran Gender di Masyarakat Pembaharuan & pengemb. Hukum & PUU yg memberikan perlindungan bagi Perempuan Pengembangan Kemitrasejajaran yang harmonis
Meningkatkan peran perempuan dalam bidang Politik dan pengambilan keputusan Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan serta bidang Pembangunan lainnya utk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan Meningkatkan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak
Menyempurnakan perangkat hukum yg lebih lengkap dlm melindungi individu dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi termasuk kekerasan dalam rumah tangga Memperkuat kelembagaan, koordinasi dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan disegala bidang, termasuk pemenuhan komitmen-komitmen internasional, penyediaan data dan statistik gender serta peningkatan partisipasi masy.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN 2015-2019 BUKU II BAB I PENGARUSUTAMAAN GENDER Arah Kebijakan 1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan Strategi 1. Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah; 2. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah; dan 3. Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang kesetaraan gender. 15
ISU GENDER DI BERBAGAI BIDANG PEMBANGUNAN Di bidang ekonomi: Rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan (RTM-P) yang keluar dari kemiskinan lebih rendah dibandingkan rumah tangga miskin yang dikepalai laki-laki (RTM-L). Selama tahun 2006-2012, RTM-L mengalami penurunan sebesar 1,09 persen, sedangkan RTM-P mengalami peningkatan dengan angka yang sama. Untuk RTM-P yang menyandang disabilitas dan memiliki anggota disabilitas akan lebih sulit untuk keluar dari kemiskinan. Di bidang politik, permasalahan keterwakilan perempuan di lembaga parlemen perlu mendapatkan perhatian khusus karena masih rendahnya dan menurunnya keterwakilan perempuan. Keterwakilan perempuan di lembaga legislatif hasil Pemilu untuk 2014 sebesar 17,32 persen, menurun dibandingkan hasil Pemilu 2009 sebesar 18,04 persen (KPU, 2014). Di bidang lingkungan hidup, perubahan iklim yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih, pangan, dan ancaman kesehatan, berdampak lebih besar terhadap perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan peran perempuan merupakan pelaku kegiatan yang seringkali bersinggungan langsung dengan alam, yang mengakibatkan perempuan lebih rentan. Di bidang hukum, masih terdapat peraturan perundang-undangan, kebijakan, program yang bias gender. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, peraturan daerah yang diskriminatif atau bias gender terus meningkat dari sebanyak 282 pada tahun 2012 menjadi 342 pada tahun 2013. Permasalahan lainnya adalah jumlah aparat penegak hukum yang responsif gender masih terbatas. 16
Pengarusutamaan Gender Dalam RPJMN 2015-2019 Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan. Pengintegrasian perspektif gender tersebut dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. 17
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM RPJMD PERIODE 2016-2021 VISI : MAROS SEJAHTERA 2021 MISI : MISI 3 (MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT) TUJUAN : MENINGKATKAN TARAF HIDUP PENDUDUK, BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN SEBAGAI MASYARAKAT SASARAN : MENINGKATNYA KUALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT STRATEGI : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SERTA PARTISIPASI MASYARAKAT ARAH KEBIJAKAN : PENGUATAN TERHADAP PEMENUHAN JAMINAN KEBEBASAN SIPIL DAN HAK HAK POLITIK SERTA KETERWAKILAN PEREMPUAN. PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN PERAN SERTA DAN KESETARAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN TAHUN 2018 TEMA PEMBANGUNAN : MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, PENGUATAN INFRASTRUKTUR, DAN PELAYANAN PUBLIK SECARA MERATA. PRIORITAS PEMBANGUNAN: PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MANUSIA SASARAN PEMBANGUNAN : MENINGKATNYA KUALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT INDIKATOR KINERJA : INDEKS PEMBANGUNAN GENDER FOKUS PEMBANGUNAN : - KESETARAAN LAKI - LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HAL USIA HARAPAN HIDUP - KESETARAAN LAKI - LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HAL PENDIDIKAN - KESETARAAN LAKI - LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HAL PENDAPATAN PROGRAM PEMBANGUNAN : PROGRAM PENINGKATAN PERAN SERTA DAN KESETARAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN