PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan dan pengelolaan Corporate Governance merupakan sebuah konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia dan negara-negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance mulai populer khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pakaryaningsih, E., dan Y.S. Wibowo. Juli 2006, Pengaruh Board System dan Board

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian adalah lemahnya penerapan Good corporate governance dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya dengan ukuran keuangan. Pengukuran dengan aspek keuangan lebih

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka,

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Governance mulai menjadi isu yang hangat dibicarakan sejak terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. Isu corporate governance muncul sebagai solusi terhadap konflik yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Isu Corporate Governance (CG) telah muncul sejak tahun 1840-an namun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB.I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. periode (Mulyadi,2001).Menurut Helfert (1996) Kinerja perusahaan adalah hasil

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, GCG) telah

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian global berdampak bagi negara Indonesia. Oleh karena itu perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Monks dan Minow (2001) dalam Mochammad (2007) corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN NON PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Sigit Purwoko ABST

BAB I PENDAHULUAN. terhadap good corporate governance yang selama ini kurang diperhatikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 3.1 Latar Belakang. perusahaan dan kemakmuran pemilik perusahaan adalah salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website)

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) diharapkan dapat memberikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang sudah go public. Apabila harga saham suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud

BAB I PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Perencanan yang baik perlu adanya tata kelola yang baik di dalam suatu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

Transkripsi:

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh: DEWI SRI REJEKI B 200 040 209 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika, dengan adanya pemisahan antara pemilik modal dengan para pengelola perusahaan. Konsep ini menghangat di Amerika pada tahun delapan puluhan ketika muncul skandal pengambilalihan (takeover) dan skandal penjualan saham kepada pihak manajemen sendiri (management buyout) yang merisaukan pemegang saham, karena manajemen perusahaan yang diberi mandat oleh pemegang saham tidak mengelola perusahaan dengan baik, dimana ada penyalahgunaan wewenang oleh manajemen untuk kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan pemegang saham. Melihat situasi ini, kalangan aktifis dan pemerhati masalah perusahaan mulai merumuskan suatu sistem agar para pengelola perusahaan bertanggungjawab (accountable) kepada pemegang saham dan kepada pihak yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan (stakeholders) (Khomsiyah, 2004: 6) Di Indonesia, konsep Good Corporate Governance (GCG) ini mulai banyak diperbincangkan pada pertengahan tahun 1997, yaitu saat krisis ekonomi melanda kawasan ini. Dampak dari krisis tersebut menunjukkan banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai tidak dibangun diatas landasan yang kokoh sesuai prnsip pengelolaan 15

perusahaan yang sehat. Berdasarkan kondisi tersebut diatas, pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keuangan internasional memperkenalkan konsep Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha disuatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat, iklim usaha yang kondusif, memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan perusahaan dan melindungi pemegang saham serta kreditur agar bersedia berinvestasi di Indonesia (KNKG, 2006). Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang berkesinambungan. Berbagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya GCG dan penerapannya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta. Upaya tersebut antara lain pembentukan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub- Komite Korporasi. Serta peraturan-peraturan yang telah diterbitkan oleh BAPEPAM dengan Surat Edaran No.SE-03/PM/2000 menyaratkan bahwa setiap perusahaan publik di Indonesia wajib membentuk Komite Audit dengan anggota minimal 3 orang yang diketahui oleh satu orang komisaris independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen terhadap perusahaan serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi keuangan, serta keputusankeputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sesuai dengan 16

keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No:117/M-MBU/2002 menyatakan bahwa: Komisaris/ Dewan Pengawas harus membentuk komite yang bekerja secara kolektif dan berfungsi Komisaris/ Dewan Pengawas dalam melakukan tugasnya, yaitu membantu Komisaris/ Dewan Pengawas dalam memastikan efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal. Penerapan good corporate governance (GCG) dipercaya dapat meningkatkan kinerja atau nilai perusahaan. Kusumawati (2005) mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan pemegang saham. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham namun juga untuk kepentingan publik secara umum. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pedoman yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan atas Corporate Governance atau KNKCG (2001) di Indonesia dalam Kusumawati (2005), KNKCG mengemukakan bahwa pedoman good corporate governance (GCG) yang mereka susun antara lain bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan nilai perseroan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,.. (butir 1) serta mendorong pengelolaan perseroan secara professional, transparan, efisien, (butir 2). Corporate Governance didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara lain fairnes, transparancy, accountability, dan responsibility yang mengatur hubungan antara pemegang saham, manajemen perusahaan 17

(direksi dan komisaris), pihak kreditur, karyawan, serta stakeholder lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder dalam perusahaan (www.fcgi.co.id). Prinsip-prinsip diatas mengharuskan perusahaan untuk memberikan laporan bukan hanya kepada pemegang saham, calon investor, kreditur, dan pemerintah, namun juga kepada stakeholder lainnya, seperti masyarakat umum dan karyawan. Laporan keuangan yang diberikan perusahaan menunjukkan tingkat kinerja yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki untuk memberikan nilai tambah kepada stakeholders. Secara umum corporate governance merupakan sarana, mekanisme, dan struktur yang berperan sebagai pengawasan atau self-serving behavior manajemen (Kusumawati, 2005). Sunarto (2003) menyatakan bahwa corporate governance dapat dilaksanakan dengan baik harus memenuhi prinsip dasar yang meliputi: (1) Transparasi, (2) Integritas, (3) Akuntabilitas, (4) Keadilan, (5) Responbilitas. Keberhasilan mekanisme corporate governance tercermin dalam corporate performance, dimana corporate performance dapat diukur dari Return on Capital (ROC), Return on Equity (ROE), dan Economic Value Added (EVA) Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan, beberapa penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara corporate governance dengan kinerja perusahaan, misal penelitian yang dilakukan oleh Daily dkk (1998) dan hasil survey CBI, Deloitte dan Touche (1996) yang dikutip oleh Kakabadse dkk, 18

(2001) dalam Darmawati (2004). Tetapi di lain pihak menyatakan terdapat hubungan positif antara good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Seperti hasil penelitian dari Berghe dan Ridder menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai poor performance disebabkan oleh poor governance. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Gompers dkk (2003) dalam Deni Darmawati (2004) yang menunjukkan hubungan positif antara indeks corporate governance dengan kinerja perusahaan jangka panjang. Selain itu pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian dari Klapper dan Love (2002) dalam Deni Darmawati (2004) menemukan adanya hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Tobin s Q. Zulfikar (2006) menguji pengaruh penerapan good corporate governance, return on asset, dan ukuran perusahaan (variabel dependen) terhadap nilai pasar (variabel independen). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan GCG dan ukuran perusahaan secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Sedangkan penerapan ROA secara statistik signifikan mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Sukmawati (2004) menguji apakah pengungkapan pelaksanaan GCG melalui Annual Report perusahaan akan memberikan efek yang signifikan kepada market value, yang diukur dengan Tobin s Q (variabel independen) dan CGI, ROA, total asset, dan lama perusahaan listing dibej sebagai variabel kontrol. 19

Penelitian ini menunjukkan tidak ada satupun variabel yang signifikan mempengaruhi nilai Tobin s Q. Penelitian lain adalah Deni Darmawati, dkk (2004) yang melakukan penelitian dengan menginvestigasi keterkaitan corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini telah disesuaikan dengan kondisi bisnis di Indonasia (menggunakan ukuran yang dikembangkan oleh Indonesian Institute of Corporate governance, 2002) hasil analisis menunjukkan bahwa untuk model regresi dengan Return on Equity (ROE) sebagai variabel dependennya, hanya variabel corporate governance yang secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity (ROE), sedang tidak ada satupun variabel kontrol (komposisi aktiva, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan) yang secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity. Meskipun penelitian-penelitian tentang corporate governance dengan kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang berbeda, namun semuanya menyatakan bahwa corporate governance mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Deni Darmawati, dkk (2004). Oleh karena itu peneliti mengambil judul PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di BEI). 20

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah duraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah indeks corporate governance, komposisi aktiva, kesempatan tumbuh, dan ukuran perusahaan mempengaruhi kinerja perusahaan? C. Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada 10 besar perusahaan peringkat teratas yang tergabung dalam Good Corporate Governance Perception Indeks (CGPI) 2001-2004 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan yang sudah dipublikasikan yang termasuk dalam 10 perusahaan peringkat teratas yang masuk dalam pemeringkatan penerapan corporate governance 2001-2004 yang dilakukan oleh IICG yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh indeks corporate governance, komposisi aktiva, kesempatan tumbuh, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan. 21

E. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai praktek corporate governance kaitannya dengan kinerja perusahaan, terutama: 1. Bagi Investor Untuk memberikan gambaran kepada investor mengenai kinerja perusahaan dengan melihat penerapan good corporate governance sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi dengan tepat. 2. Bagi Perusahaan Membantu memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan keputusan di masa yang akan datang, serta menunjukkan bagaimana cara mengelola perusahaan yang baik dan mengurangi kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan manajemen. 3. Bagi Pemegang Saham Apakah good corporate governance akan memberikan keuntungan atau tidak sehingga pasar bisa menentukan sikap dalam menghadapi penerapan good corporate governance dalam perusahaan. 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. 22

F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penyajian dan pembahasan skripsi ini maka sistematika penulisannya disusun dan dibagi atas beberapa bab, sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang pengertian corporate governance, prinsip-prinsip corporate governance, pentingnya penerapan GCG, pengukuran corporate governance, GCG di Indonesia, penilaian kinerja perusahaan, penelitian terdahulu, kerangka teoritis, dan hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang populasi dan sampel, data dan sumber data, data yang diperlukan, definisi variabel dan pengukuran, metode pengujian. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis data, analisis deskriptif, dan pengujian hipotesis. BAB V: PENUTUP Pada bab ini membahas secara singkat mengenai kesimpulan berdasarkan hasil analisis data, dan saran-saran yang ditunjukan pada berbagai pihak. 23