PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD OTANAHA KOTA GORONTALO. Yunita Polapa, 1 Nim :

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014

Sartika Tolingguhu NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

DAFTAR PUSTAKA. Ajzen, I. (2001). Attitudes, Personality and Behavior. Milton Keynes. Ali, Z. (2000). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional.

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ruangan Bedah Atau G2 mampu menampung klien sampai 35 Klien yang

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

Melki Usman 1. Sunarto Kadir. Iqbal D. Husain Jurusan Keperawatan. Fakultas FIKK. Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

: Komunikasi Terapeutik, Perawat

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN ORIENTASI PASIEN DENGAN KEPATUHAN PASIEN/KELUARGA DALAM MENJALANKAN ATURAN DI RUANG MPKP RUMAH SAKIT Prof. Dr. H, ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

Persutujuan Pembimbing. Jurnal

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DI SMP NEGERI 11 KOTA GORONTALO

Jurnal Kesehatan Kartika 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB I PENDAHULUAN. yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BEBAN KERJA DAN KINERJA PERAWAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG IGD RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

SKRIPSI. Disusun Oleh : Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. NAMA : Yusstanto NIM : J

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ali, Zaidin. (2010). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta : EGC.

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. keperwatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-pisiko-sosio-spritual komprehensif

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR SKEMA... x

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

JUDUL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh ALKHALIFAAMIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

Transkripsi:

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD OTANAHA KOTA GORONTALO Yunita Polapa, 1 Nim : 841410063 Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Email : Yunitapolapa@yahoo.co.id ABSTRAK Yunita Polapa. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan Di RSUD Otanaha Gorontalo. Skripsi, Jurusan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Rani Hiola, M.Kes dan Pembimbing II Abdul Wahab Pakaya, S.Kep.Ns.MM. Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Otanaha Kota Gorontalo Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Observasi dengan Pendekatan Crosss Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Otanah Kota Gorontalo yang berjumlah 55 orang. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 27 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Untuk analisa univariat dan bivariat menggunakan uji fisher s exact test dengan derajat kemaknaan p< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari tersedia format pendokumentasian (p value = 0,040), pengetahuan (p value = 0,11), dan motivasi (p value = 0,002) terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan (p<0,05 ; α = 0,05). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan telah dilaksanakan dengan baik. Namun demikian untuk meningkatkan pelaksanaan praktek pendokumentasian asuhan keperawatan pengetahuan dan motivasi perawat perlu ditingkatkan lagi. mengingat pentingnya dan bermanfaatnya proses pendokumentasian tersebut. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Pendokumentasian 1 Yunita Polapa, 841410063. Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Dra. Hj. Rany Hiola, M.Kes, Abd. Wahab Pakaya, S.Kep, NS.MM

Rumah Sakit Sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh proses asuhan keperawatan yang efektif dan efisien. Ruang Rawat inap di Rumah Sakit Otanaha Kota Gorontalo termasuk rumah sakit baru yang sudah di bangun 4 tahun dengan jumlah perawat sebanyak 55 orang yang tersebar di beberapa ruangan. Berkaitan dengan hal tersebut, RSUD Otanaha senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan terlaksananya proses keperawatan dan dokumen asuhan keperawatan yang baik, sebagaimana di tentukan dalam akreditas rumah sakit, yaitu menyediakan fasilitas terutama format standar asuhan keperawatan. Dari hasil survey awal di RSUD Otanaha dari 20 berkas rekam medis pasien, didapatkan hasil bahwa hanya 6 dokumen (30%) yang dokumentasi asuhan keperawatan diisi lengkap, 14 dokumen (70%) diisi tidak lengkap. Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pendahuluan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Otanaha Kota Gorontalo Pelaksaan Proses Asuhan Keperawatan Dokumentasi (%) Pengkajian 70 Diagnosa Keperawatan 63,6 Rencana Asuhan Keperawatan 57,5 Intervensi 68,8 Evaluasi 67,5 Catatan Perkembangan 93 Rata-rata 81,5 Dermawan, 2012 Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien. Selain itu juga merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Berdasarkan survey awal pendokumentasian asuhan keperawatan yang di laksanakan di ruang rawat inap RSUD Otanaha Kota Gorontalo maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Otanaha Kota Gorontalo I. Metode Penelitian 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RSUD Otanaha Kota Gorontalo dengan waktu penelitian dari tanggal 23 mei sampai 18 juni 2014 1.2 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study 1.3 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Otanaha yang berjumlah 55 orang, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive sampling dan di peroleh 27 responden 1.4 Teknik analisa Data 1.4.1 Analisa Univariat penelitian. untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel 1.4.2 Analisa Bivariat Untuk mengetahui hubungan tiap variable bebas dengan variable terikat yang diteliti dengan menggunakan uji statistika fisher s exact test uji statistika fisher s exact test 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 HASIL PENELITIAN 2.1.1 Hubungan tersedianya format pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

Tabel 2.1 Hubungan tersedianya format pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan Pendokumentasian Tersedianya Tidak Format dilaksanakan dilaksanakan total p Tidak Tersedia 7 3 10 0,040 25,9% 11,1% 37,0% Tersedia 4 14,8% 13 48,1% 17 63,0% jumlah 25 40,7% 16 59,3% 32 100% Sumber: Data Primer, 2014 hasil uji fisher s exact test diperoleh nilai p = 0,040 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tersedianya format pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan 2.1.2 Hubungan Pengetahuan dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan. Tabel 2.2 Hubungan pengetahuan pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan Pendokumentasian Pengetahuan dilaksanaka total p Tidak dilaksanakan n Kurang 7 2 9 0,011 25,9% 7,4% 33,3% Baik 4 14,8% 14 51,9% 18 66,7% jumlah 11 40,7% Sumber: Data Primer, 2014 16 59,3% 27 100% Hasil uji fisher s exact test diperoleh nilai p = 0,011 yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo

2.1.3 Hubungan motivasi dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan. Tabel 2.3 Hubungan Motivasi pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan Pendokumentasian Motivasi total p Tidak dilaksanakan dilaksanakan Kurang 7 25,9% Baik 4 14,8% jumlah 11 40,7% Sumber: Data Primer, 2014 1 3,7% 15 55,6% 16 59,3% 8 29,6% 19 70,4% 32 100% 0,002 Hasil uji fisher s exact test diperoleh nilai p = 0,002 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo 2.2. PEMBAHASAN 2.2.1 Hubungan Tersedianya format dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo Dari hasil uji statistic dengan uji fisher s exact test hubungan tersedianya format dengan pendokumentasian asuhan keperawatan diperoleh hasil bahwa p-velue sebesar 0,040. Oleh karena nilai p-velue < 0.05 artinya terdapat hubungan antara tersedianya format pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo. Hasil uji berdasarkan tabel 4.8 menyatakan bahwa format pendokumentasian sebagian besar sudah tersedia yaitu 17 orang (63%). Sehingga peneliti simpulkan bahwa Semakin tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan maka semakin terlaksana pula pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSU RSUD Otanaha. Menurut A. Aziz Alimul Hidayat (2000) dalam bukunya dokumentasi proses asuhan keperawatan yang menyatakan bahwa sistem dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data kedalam format, catatan dan prosedur tetap yang dapat memberikan gambaran secara lengkap.

2.2.2. Hubungan Pengetahuan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo Dari hasil uji statistic dengan uji fisher s exact test hubungan tersedianya format dengan pendokumentasian asuhan keperawatan diperoleh hasil bahwa p-velue sebesar 0,011. Oleh karena nilai p-velue < 0.05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo Dari hasil analisa bivariat ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo. Maka semakin baik pengetahuan perawat pelaksana di RSUD Otanaha Kota Gorontalo,akan semakin terlaksana pula pendokumentasian proses asuhan keperawatan oleh perawat tersebut. Berdasarkan hal tersebut hipotesa yang disajikan oleh peneliti diterima, karena ada hubungan yang positif antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan. Menurut Peter F. Drucker dalam The New Realities, pengetahuan adalah informasi yang dapat merubah seseorang atau sesuatu, dimana pengetahuan itu menjadi dasar dalam bertindak, atau pengetahuan itu menjadikan seorang individu atau suatu institusi memiliki kecakapan dalam melakukan tindakan yang benar. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang pernah di lakukan oleh Rahmat Yusuf (2013) yang berjudul Analisisi Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan asuhan keperawatan di ruang interna RSUD Prof.Dr.H Aloei Saboe Kota Gorontalo. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi penerapan asuhan keperawatan dengan menggunakan uji fisher s exact test didapatkan p = 0,004 2.2.3 Hubungan Motivasi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo Dari hasil uji statistic dengan uji fisher s exact test hubungan motivasi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan diperoleh hasil bahwa p-velue sebesar 0,002. Oleh karena nilai p-velue < 0.05 artinya terdapat hubungan antara motivasi terhadap pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo Hasil Penelitian menunjukan bahwa tingkat motivasi responden mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan Baik. Motivasi yang baik menandakan bahwa motivasi perawat itu tinggi untuk melaksanan pendokumentasian. Semakin tinggi motivasi perawat maka semakin baik pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Untuk itu seorang perawat harus memiliki dorongan atau motivasi dari dalam dirinya

untuk melaksanakan tugas-tugas sehingga dapat tercapainya pelaksanaan asuhan keperawatan yang baik dan dapat memberikan pelayanan yang baik pula bagi pasien. Menurut Nursalam (2001),permasalahan yang sudah sejak dulu melekat pada pelayanan keperawatan adalah perawat merasakan tugas sehari-harinya hanya sebagai suatu rutinitas dan merupakan sebuah intuisi semata. Oleh karenanya perawat yang mempunyai motivasi tinggi dalam melaksanakan asuhan keperawatan mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Analisisi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo yang telah dilakukan peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di peroleh hasil tersedianya format dengan kategori tersedia sebanyak 17 orang (63%) dan tidak tersedia sebanyak 10 orang (37%), Pengetahuan dengan kategori baik 18 orang (66,7%) dan kurang 9 orang (33,3), Motivasi dengan kategori baik 19 orang (70,4%) dan kategori kurang 8 orang(29,6%) 2. Berdasarkan penelitian di peroleh hasil dari pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan dengan kategori dilaksanakan sebanyak 16 orang (59,3%) dan tidak dilaksanakan sebanyak 11 orang (40,7%) 3. Ada hubungan yang bermakna antara tersedianya format pendokumentasian dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan di RSUD Otanah Kota Gorontalo 4. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo 5. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di RSUD Otanah Kota Gorontalo 3.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Rumah Sakit Agar pihak manajemen RSUD Otanah Kota Gorontalo dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi perawat khusunya perawat pelaksana memperhatikan ketersediaan format pendokumentasian demi kelancaran pelaksanaan proses pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat tidak dilaksanakannya proses pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

2. Bagi pihak akademik/institusi Adanya penyedian buku ataupun literatur yang berhubungan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta pembaca pada umunya mengenai pelaksana pendokumentasian asuhan keperawatan 3. Bagi Perawat Demi meningkatkan keilmuan dan mutu asuhan keperawatan yang diberikan, diharapkan dapat diperhatikan pengembangan informasi, khususnya pengembangan informasi tentang manajemen pendokumentasian asuhan keperawatan. Sehingga baik pasien sebagai konsumen jasa dan perawat sebagai pemberi pelayanan masing-masing mendapat kepuasan akan apa yang diperoleh. 4. Bagi Peneliti Untuk peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang pelaksanaan pendokumnentasian asuhan keperawatan agar penelitian tersebut dapat dilakukan dalam skala besar dengan jumlah sampel yang besar dan tempat penelitian diperluas ke rumah sakit lain, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi. Daftar Pustaka Aziz, A.2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan, Jakarta : EGC. Aziz, A. 1999. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika Aditama, T. 2002. Pelaksana Administrasi Rumah Sakit. Universitas Indonesia Pers. Jakarta Agung Pribadi, 2009 Analisis pengaruh faktor pengetahuan, motivasi, dan persepsi perawat tentang supervisi kepala ruangan terhadap pelaksanaan dokumentasi Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap RSUD kelet provinsi jawa tengah di jepara. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Dalami, Ermawati.2011.Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media Dermawan. D, 2012. Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka Kerja. Yogyakarta:Goysen Publishing Depkes.RI, 2001. Instrumen Evaluasi Penerapan Askep di Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI Hidayat, A. 2004 Pengantar konsep Dasar Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Handoko, M. 1992, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Yogyakarta: Kanisius Keraf, S., & Dua, M (2001) Ilmu Pengetahuan Sebuah Tujuan Filosofis, Yogyakarta: Kanisius Lismindar, 2000. Proses Keperawatan. Jakarta: Universitas Indonesia

Leideker. Joel K dan Hall. James J, 1999. Motivasi: Teori baik-tapi penerapan buruk. Dalam: Timple. A dale, ed. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Motivasi Pegawai. Elex Media Komputindo Kelompok Jakarta: Gramedia Muninjaya,A.A.Gde,2004. Dasar-dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC Martini, 2007. Hubungan karakteristik perawat, sikap, beban kerja, Ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian Asuhan Keperawatan di rawat inap RSUD Kota Salatiga. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Notoadmojo.S, 1993. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2012. Metode Penelitan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika Perry. P, 2009. Fundamenatals of Nursing Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika Riyanto, A.2011. Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Simajatun, 2010. Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info Media Setiadi, 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu Sondan P.S, 1996. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta S. Suarli, Bahtiar Y. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga Sugiono.2006. Statistik Untuk Penelitian. Alfa Beta. Bandung: Alfa Beta Sugianto, Zaenal. 2005.Perilaku Dokter Dalam Mengisis Kelengkapan Data Rekam Medis, RSU Ungaran Swansburg. Russel C, 1996. Management an Leadership for Nurse Managers 2nded. Massachusetts: Jones and Bartlet Publisher Yahyo Diyanto, 2007. Analisis faktor-faktor pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugerejo. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Yusuf, Rahmat. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Asuhan Keperawatan Di Ruang Interna Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Zaidin A.H, 2010. Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC