BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

Model-model Bimbingan

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Kedua aspek ini terbagi lagi atas sejumlah sub aspek dengan ciri- ciri

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISIS DATA. Dialectical Behavior Therapy (DBT) Dan Mindfulness Therapy Dalam. Mengurangi Kecanduan Merokok Mahasiswa Malaysia Di Surabaya

BAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS KONSELING PANTI ASUHAN DALAM MENANGANI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK DI PANTI ASUHAN AL JIHAD SURABAYA

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB III BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG REMAJA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAAN. keluargalah kepribadian anak terbentuk untuk pertama kalinya. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB III PENYAJIAN DATA. 1. Deskripsi Letak Geografis Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komperatif yaitu dengan membandingkan pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dilapangan dengan teori pada umumnya, serta membandingkan kondisi konseli sebelum dilakukannya proses konseling dan sesudah dilaksanakannya proses konseling. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang dampak perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya, analisis data tentang proses serta hasil Bimbingan Konseling Islam dengan terapi realitas dalam mengatasi perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya. A. Analisis Data Tentang Dampak Perasaan Bersalah Seorang Remaja yang Membunuh Bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya. Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai analisis data tentang dampak perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya marilah kita membandingkan data yang ada di lapangan dengan teori, dapat dilihat dengan tabel berikut: Tabel 4.1 Analisis data dampak perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya No. Data teori Dampak perasaan bersalah 1. 1) Secara fisik a) Kelesuan b) Sakit yang semu c) Sakit yang nyata Data empiris(lapangan) Dampak perasaan bersalah 1). Dampak yang sering nampak a) konseli mengalami gelisah b) was-was c) takut hukuman

d) Sakit kepala e) Sakit perut f) Kehabisan tenaga g) Serta penyakit yang tidak jelas lainnya. 2) Secara emosi a) Depresi b) Marah c) Mengasihi diri d) Merasa tidak mampu e) Menolak tanggung jawab d) diam e) sering menyendiri f) susah tidur g) tidak nafsu makan 2).Dampak yang sesekali nampak a) marah b) meraa jauh dari Allah c) menyalahkan orang lain d) membela diri scara berlebihan 3) Secara rohani a) Perasaan jauh dari Allah b) Tak ada suka cita c) Sulit berkomunikasi dengan sesama 4) Secara relasi a) Mudah marah b) Kemarahan yang meledakledak c) Menyalahkan orang lain d) Menarik diri e) Membela diri secara berlebihan f) Ketidakmampuan untuk santai g) Selalu ingin dibenarkan h) Menolak untuk menerima pujian Dalam menganalisa dampak perasaan bersalah yang muncul pada diri konseli dapat dilihat dengan membandingkan antara dampak yang ada dilapangan dengan dampak perasaan bersalah menurut teori. Dan dampak yang ada dilapangan menunjukan ada kesamaan anatara lain adalah dampak yang sering nampak pada konseli diantaranya yaitu mengalami gelisah, waswas, takut akan hukuman, diam, sering menyendiri, susah tidur, tidak nafsu makan. Sedangkan selain itu ada juga dampak yang sesekali nampak yaitu marah, perasaan jauh dari Allah, menyalahkan orang lain, membela diri secara berlebihan dan itu semua menunjukan ada kesamaan.

B. Analisis Data Tentang Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas Dalam Mengatasi Perasaan Bersalah Seorang Remaja yang Membunuh Bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya Dalam menganalisis proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas dalam mengatasi perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya diperlukan analisis pembandingan antara data empiris dengan teori yang ada, oleh karena itu untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Perbandingan Proses Pelaksanaan Dilapangan Dengan Teori Bki No. Teori BKI Pelaksanaan BKI 1. Konselor: Konselor: Konselor adalah orang yang Emma Juwita Sari, seorang Mahasiswa mempunyai kemampuan atau Jurusan Bimbingan Konseling Islam IAIN keahlian dan mempunyai Sunan Ampel Surabaya yang akan kewenangan dalam membimbing menempuh S1. serta memberikan bantuan terhadap Dia memiliki kepribadian murah senyum, orang yang mempunyai masalah yang tidak dapat diselesaikannya sendiri. Syarat-syarat minimal yang harus di miliki: baik, luwes, ramah tama serta memiliki sikap dewasa. Sebelumya dia juga pernah melakukan proses konseling terhadap temannya, serta a. memiliki pribadi yang menarik sudah pernah melakukan praktek b.memiliki rasa commited dengan nilai-nilai kemanusiaan c. bersikap terbuka pengalaman lapangan di SCCC (Surabaya Children Crisis Senter) dalam menangani kasus ini. d. perasaan peka terhadap konseli e. berkepribaian smpatik f. memiliki sikap dewasa 2. Konseli: Konseli adalah individu yang mempunyai masalah lahir dan batin dalam hidupnya, dan tidak mampu mengatasi sendiri sehingga memerlukan bantuan konselor. Konseli: Konseli seorang remaja yang berumur 15 tahun yang mengalami perasaan bersalah karena membunuh bayinya. Karena melihat kondisi psikis konseli yang mengalami masalah dan tidak dapat menyelesaikannya sendiri maka dalam hal ini konselor memberikan bantuan pada

3. Masalah: Masalah adalah sesuatu yang menghambat, merintangi, mempersulit dalam usaha mencapai sesuatu. Masalah yang menjadi bidang garapan Bimbingan Konseling ialah masalah-masalah psikologis seperti: ketidak matangan, ketidak stabilan emosional, ketidak mampuan mengontrol diri dan perasaan ego yang negatif. konseli agar dapat sedikit membantu meringankan beban masalahnya. Masalah: Mengalami perasaan bersalah sehingga menimbulkan dampak seperti: gelisah, was-was, takut akan hukuman, diam, menyendiri, susah tidur dan kurang nafsu maka. Masalah ini merupakan bidang garapan BKI karena konseli mengalami perasaan bersalah dan itu merupakan masalah psikologis yang termasuk perasaan ego yang negatif. 4. Teori BKI Proses pelaksanaan Langkah-langkah: a. Identifikasi masalah Langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berfungsi untuk mengenal kasus beserta gejalagejala yang nampak pada konseli. Langkah-langkah: a. Tahap pertama Konselor mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber data mulai dari konseli, ibu konseli, adik konseli, tetangga, serta orang lembaga yang menangani kasus koseli (staff SCCC). Dan dari hasil yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi menunjukan bahwa konseli mengalami perasaan bersalah. b. Diagnosis Menetapkan masalah yang dihadapi konseli beserta latar belakangnya c. Prognosis Menentukan jenis bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan konseli. Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dari diagnosis. d. Terapi Proses pemberian bantuan terhadap konseli berdasarkan prognosis. b. Tahap kedua Melihat dari hasil identifikasi masalah maka dapat disimpulkan bahwa remaja tersebut pengalami perasaan bersalah yang disebabkan karena telah membunuh bayinya sehingga kemudian berdampak menjadi gelisah, was-was, takut akan hukuman, diam dan sering menyendiri, susah tidur, serta tidak nafsu makan. c. Tahap ketiga Menetapkan jenis bantuan berdasarkan diagnosa, yaitu berupa Bimbingan Konseling Islam dengan mengunakan pendekatan Terapi Realitas karena dari kasus di atas dasar permasalahannya adalah perasaan bersalah dan itu disebabkan karena ketidakmampuan konseli dalam melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya sehingga tidak mampu bertanggung jawab. d. Tahap keempat 1) Membantu konseli dalam menghadapi kenyataan, serta dapat menilai tingkah lakunya

e. Evaluasi Mengetahui sejauh mana langkah terapi yang dilakukan dalam mencapai hasil. sendiri secara realitas sehingga mampu bertanggung jawab. 2) Membantu konseli dalam merumuskan rencana-rencana yang spesifik bagi tindakan konseli selanjutnya. e. Tahap kelima Melihat perubahan pada konseli setelah dilakukannya proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi realitas. Adapun perbandingan proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dilapangan dengan teori Bimbingan Konseling Islam ada ketidaksamaan seperti syarat-syarat menjadi seorang konselor yaitu memiliki pribadi yang menarik serta berdedikasi yang tinggi, memiliki rasa commited dengan nilainilai kemanusiaan, bersikap terbuka, perasaan peka terhadap konseli, berkepribadian simpatik dll. dalam hal ini peneliti sendiri yang sekaligus sebagai konselor masih merasa banyak sekali kekurangan seperti yang disebutkan dalam teori yang ada. Sedangkan dalam melakukan proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas, ada kesamaan yaitu pada langkah-langkah melakukannya proses konseling. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya yaitu langkah identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, terapi, serta follow up atau evaluasi. Identifikasi masalah dilakukan sebagai tahap awal konselor untuk mengetahui gejala yang nampak pada diri klien. Disini konselor melakukan proses konseling terhadap konseli untuk melihat masalah yang dialami, dan ternyata yang menjadi permasalahnya adalah perasaan bersalah yang

disebabkan karena telah membunuh bayinya sehingga berdampak menjadi gelisah, was-was, takut akan hukuman, diam, sering menyendiri, susah tidur dan tidak nafsu makan. Berdasarkan hasil identifikasi maka konselor melakukan diagnosa dengan menetapkan masalah yang dihadapi klien. Adapun masalahnya adalah perasaan bersalah karena disebabkan telah membunuh bayinya. Dalam hal ini Konseli masih terus merasa bersalah dengan apa yang telah diakukannya. Selanjutnya yaitu konselor menetapkan jenis bantuan atau prognosa dengan menggunakan terapi realitas Karena konselor menyimpulkan bahwa dasar dari permasalahan pada kasus di atas adalah perasaan bersalah yang disebabkan karena ketidakmampuan konseli dalam melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya sehingga tidak mampu bertanggung jawab. Adapun treatment atau terapi yang di sini adalah 1) Membantu konseli dalam menghadapi kenyataan, serta menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas sehingga mampu bertanggung jawab. 2) Membantu konseli dalam merumuskan rencana-rencana yang spesifik bagi tindakan konseli selanjutnya. c. Analisis Data Tentang Hasil Akhir Bimbingan Konseling Islam Dalam Mengatasi Perasaan Bersalah Pada Remaja yang Membunuh Bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya Untuk melihat hasil akhir dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas yang diberikan oleh konselor dalam mengatasi perasaan bersalah maka dalam analisis data dapat dilakukan dengan membuat

skala perbadingan agar dapat terlihat berhasil atau tidaknya Bimbingan Konseling Islam yang dilakukan. Untuk memperjelas kita dapat melihat tabel skala dibawah ini: Tabel 4.3 Gejala yang nampak pada diri konseli sebelum dan sesudah konseling No. Gejala yang Nampak Sebelum Sesudah konseling konseling A B C A B C 1. Konseli mengalami kegelisahan 2. sering was-was 3. Merasa ketakutan akan hukuman 4. Lebih banyak diam 5. sering menyendiri 6. Susah tidur 7. kurang nafsu makan Skor 2 5 5 2 Keterangan: A : Tidak pernah B : Kadang-kadang C : Masih Dilakukan Sedangkan untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan bimbingan konseling peneliti mengacu pada prosentase kualitatif dengan standart uji sebagai berikut: a. 75 % - 100 % (dikategorikan berhasil) b. 60 % - 75 % (cukup berhasil) c. < 60 % (kurang berhasil) Perubahan sesudah Bimbingan Konseling sesuai tabel analisis diatas adalah: a. Gejala yang tidak pernah = 5 5x 100 = = 71,4%

b. Gejala kadang-kadang = 2 2 x 100 = = 28,6% c. Gejala masih dilakukan = 0 0 x 100 = 0 % Berdasarkan hasil prosentase diatas dapat ketahui bahwa Bimbingan Konseling Islam dengan terapi realitas dalam mengatasi perasaan bersalah seorang remaja yang membunuh bayinya di Banjarsugihan Tandes Surabaya dilihat dari analisis data tentang hasil prosentasi tersebut adalah 71,4% dengan standart 60 % - 75 % yang dikategorikan cukup berhasil dan itu berarti Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas berpengaruh dalam menghadapi Perasaan Bersalah.