Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Sifat Mekanik (Kuat Tekan) Semen Polimer Menggunakan Matriks Resin Epoksi

dokumen-dokumen yang mirip
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN

Masyita Dewi Koraia ABSTRAK

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

Pengujian Sifat Mekanik Batako Yang Dicampur Abu Terbang (Fly Ash)

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB.I 1. PENDAHULUAN. Limbah pada umumnya adalah merupakan sisa olahan suatu pabrik atau industri.

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pembuatan benda uji batako sekam padi dilakakukan di

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas kinerja beton dengan meningkatkan kualitas campuran beton.

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

STUDI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS COPPER SLAG

PENGARUH TERAK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT JENIS PADA BETON NORMAL

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan konstruksi bangunan di Indonesia telah berkembang dengan

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI YANG DIBERI PERLAKUAN DAN SUBSTITUSI CANGKANG BUAH SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

TUGAS AKHIR PENGARUH LARUTAN TEBU 0,03 % SEBAGAI RETARDER ALAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BAHAN ABU SEKAM DAN PENAMBAHAN ZAT PLASTICIZIER RIKA DENI SUSANTI, ST., MT Staf Pengajar FTSP ITM ABSTRAK

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Transkripsi:

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Sifat Mekanik (Kuat Tekan) Semen Polimer Menggunakan Matriks Resin Epoksi Oleh: Abdul Rais 1) dan Juniati Berlian Sitohang 2) 1) Dosen Jurusan Fisika FMIPA Unimed 2) Mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unimed Abstrak Tulisan ini merupakan sebuah laporan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi terhadap sifat mekanik, dalam hal ini kuat tekan beton semen polimer dan megetahui komposiis optimal antara abu terbang Dan resin epoksi dalam pembuatan beton semen polimer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan yang dihasilkan pada setiap benda uji bervariasi berkisar antara 10-24 Mpa. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan bahan campuran abu terbang dan resin epoksi akan menghasilkan kekuatan tekan beton yang lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan beton norma. Pada penambahan abu terbang dan resin epoksi dengan komposisi resin epoksi sebanyak 50% dan abu terbang sebanyak 100 % menghasilkan kekuatan tekan optimal yaitu 24 Mpa. Pada penambahan abu terbang dan resin epoksi akan menghasilkan kekuatan tekan yang lebih besar dibandingkan dengan beton normal yang memiliki kekuatan tekan sebesar 6,4 MPa. Kata Kunci : Abu Terbang (fly ash), Resin Epoksi, Kuat Tekan. Pendahuluan Perkembangan teknologi design rekayasa bahan konstruksi semakin pesat. Hampir 60 % material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton (concrete) yang dipadukan dengan baja (komposit) atau jen is lainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai dalam pembuatan gedung-gedung, jembatan, jalan, bendungan, saluran air, dan lain-lain. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan. Beton merupakan suatu bahan komposit (ca mpuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari medium campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air, serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Karena beton merupakan komposit, maka kualitas beton sangat tergantung dari kualitas masingmasing material pembentuk. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan. Beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kualitas tinggi meliputi kekuatan dan daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peningkatan mutu beton dapat dilakukan dengan memberikan bahan ganti atau bahan tambah. Bahan-bahan limbah disekitar 1

lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan alternatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah abu terbang ( fly ash) yang secara mekanik akan mengisi ruang kosong diantara butir-butir semen dan dapat memperkecil volume pori pada beton. Abu terbang ( fly ash) adalah sisa hasil proses pembakaran batubara yang keluar dari tungku pembakaran berbutir halus dan bersifat pozolanik. Abu terbang ini dapat berasal dari limbah industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan limbah bahan bakar mesin-mesin pabrik. Mengingat limbah tersebut meningkat setiap tahunnya, maka perlu penanggulangan dan pemanfaatannya. Limbah abu terbang ( fly ash) dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan apabila tidak dimanfaatkan. Oleh sebab itu diupayakan agar abu terbang menjadi bahan yang berguna, antara lain pemanfaatan abu terbang ( fly ash) sebagai campuran beton dan dapat bernilai ekonomis.. Dermawan (2009) mengemukakan bahwa pengujian kuat tekan dan pengujian kuat tarik batako dengan pencampuran abu terbang ( fly ash) dimana pada penambahan abu terbang ( fly ash) sebagai bahan penambahan batako sebanyak 5%, 10 %, 15 % dari berat semen menghasilkan kuat tekan rata-rata sebesar 20,66 Mpa, 24,40 MPa, dan 18,40 MPa sedangkan tanpa penambahan abu terbang ( fly ash) kekuatan tekan rata-rata 16,50 MPa. Sejalan dengan itu Sebayang (2006) menekankan bahwa penggantian abu terbang sebesar 20% dari berat semen pada umur 56 hari memberikan kuat tekan optimum yaitu mencapai 55,275 MPa. Sebayang lebih lanjut mendeskripsikan hal ini dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh abu terbang sebagai pengganti sejumlah semen type V pada beton mutu tinggi. Berikutnya Siregar (2009) menemukan bahwa pemanfaatan kulit kerang dan resin epoksi terhadap karakteristik beton polimer dimana kualitas beton optimum diperoleh pada komposisi 80% (volume) serbuk kulit kerang, dan 20% (volume) resin epoksi dan nilai kuat tekan 56,9 MPa, Kuat patah 34 MPa, kuat tarik 7,46 MPa. Dari penelitianyang dilakukan, menunjukkan adanya pengaruh abu terbang ( fly ash) dan juga pengaruh resin epoksi terhadap kekuatan tekan beton semen polimer. Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini mendeskripsikan dimana penggantian abu terbang sebesar 20% dari berat semen pada umur 56 hari memberikan kuat tekan optimum yaitu mencapai 55,275 MPa. Pengaruh Penambahan Abu Terbang ( fly ash) Terhadap Sifat Mekanik dalam hal ini kuat tekan Beton Semen Polimer Menggunakan Matriks Resin Epoksi. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Beton USU. Pembuatan sampel dengan menambahkan fly ash dalam adukan beton diasumsikan akan mempengaruhi kuat tekan beton. pengujian kuat tekan beton yang ditambah dengan Fly ash dilakukan 2

di Laboratorium Beton USU pada bulan Oktober Desember 2011. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Neraca, Alat-alat gelas, Cetakan beton (mould steel) yaitu cetakan kubus dengan ukuran (5 x 5 x 5) cm 3 dan brequitte dengan ukuran (7,5 x 4,15 x 2,5) cm 3, Mesin kompresor (compressor machine) A Macklon Smith LTD serial No.125760.7, Mesin uji tarik ( Tensile test) A Macklon Smith LTD serial No.T223/70, Ayakan screen 100 mesh, Wadah Pencampur (ember), Alat pengaduk ( Mixer) Oven Pemanas (drying oven) Sementara itu, Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen Portland tipe I yaitu semen Portland yang diproduksi oleh PT. Semen Padang, Abu terbang ( fly ash) yaitu abu terbang (fly ash) dari PLTU Labuhan Angin Sibolga, Pasir sungai yaitu pasir yang berada dari kawasan/daerah Medan, Polimer jenis resin epoksi dan hardener, Vaselin, Kerikil, Thinner Variabel penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah subsitusi abu terbang (fly ash) dan resin epoksi untuk beton semen polimer. 2. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kuat tekan dari beton semen polimer. 3. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dilihat konstan sehingga peneliti dapat melakukan penelitian bersifat membandingkan. Yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian ini adalah semen Portland tipe 1 dan massa kerikil. Analisa Data Data tersebut dianalisis dengan metode regresi linier berganda yaitu akan ditentukan hubungan antara Y dan X 1, X 2 sehingga didapat regresi Y atas X 1, X 2, selanjutnya dilakukan pengujian koefisien-koefisien regresi dan ditentukan koefisien determinasi. 3

Diagram Alir Penelitian Mulai. Penyediaan bahan: Semen, Pasir, Kerikil, Abu Terbang, Resin Epoksi dan hardener, Penimbanga n Pencampura n Pencetakan Beton Konvensiona l Beton Semen Polimer Pengujian Sampel Mekanik Pegujian Kekuatan Tekan Pengambilan Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian Data hasil pengujian kuat tekan beton semen polimer dengan penambahan abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan tertera pada table berikut ini: Hasil 4

Tabel Data Hasil Pengujian Kekuatan Tekan Beton Semen Polimer Variasi Campuran Abu terbang (fly ash) (%) 0 25 50 75 100 Resin Epoksi (%) Luas (A) (m 2 ) Beban Tekan (F) (N) Kuat Tekan (σ) (MPa) 40 0,0025 25000 10 50 0,0025 30000 12 60 0,0025 30000 12 40 0,0025 35000 14 50 0,0025 40000 16 60 0,0025 35000 14 40 0,0025 45000 18 50 0,0025 45000 18 60 0,0025 50000 20 40 0,0025 45000 18 50 0,0025 55000 22 60 0,0025 45000 18 40 0,0025 60000 24 50 0,0025 60000 24 60 0,0025 55000 22 Pembahasan Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan luas. Nilai kekuatan tekan yang diperoleh dari setiap sampel akan berbeda, hal ini disebabkan karena beton merupakan material heterogen, yang kekuatan tekannya dipengaruhi oleh proporsi campuran, bentuk dan ukuran, kecepatan pembebanan, dan oleh kondisi lingkungan pada saat pengujian. Dari tabel diatas diperlihatkan nilai kuat tekan yang dihasilkan pada setiap benda uji bervariasi berkisar antara 10 24 MPa. Dari data diatas diperoleh bahwa dengan penambahan bahan campuran abu terbang (fly ash) dan resin epoksi akan menghasilkan kekuatan tekan beton yang lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan beton normal. Berarti semakin besar penambahan komposisi bahan campuran pada beton, maka semakin besar kekuatan tekan beton. Dari data hasil pengujian kekuatan tekan beton dengan menggunakan bahan campuran abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi, dapat dibuat grafik hubungan antara komposisi penambahan abu terbang (fly ash) dan resin epoksi dengan kekuatan tekan beton yang terlihat dibawah ini : Grafik 1. Hubungan Kuat Tekan Beton Semen Polimer Terhadap Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) dan Resin Epoksi Grafik 2. Hubungan Kuat Tekan Beton Semen Polimer Terhadap Komposisi Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) dan 40% Resin Epoksi 5

Grafik Hubungan Kuat Tekan Beton Semen Polimer Terhadap Komposisi Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) dan 50% Resin Epoksi Gambar Grafik Hubungan Kuat Tekan Beton Semen Polimer Terhadap Komposisi Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) dan 60% Resin Epoksi Dari gambar - gambar diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kekuatan tekan beton dengan komposisi abu terbang (fly ash) dan resin epoksi. Kemudian dilakukan uji linieritas (uji hubungan antara kekuatan tekan dengan komposisi abu terbang dan resin epoksi) sehingga didapat persamaan regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan regresi linier ganda yaitu: Y= 10,97 + 0,11X 1 + 0,02X 2. Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan linier antara kuat tekan dengan komposisi abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi yang ditambahkan pada beton. Untuk menunjukkan seberapa erat hubungan antara kuat tekan beton dengan komposisi abu terbang (fly ash) dan resin epoksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi ganda antara ketiganya, sehingga diperoleh R = 0,93 yang berarti bahwa grafik diatas menunjukkan hubungan linier positif langsung antara kuat tekan beton dengan abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengujian kekuatan tekan beton semen polimer dengan menggunakan penambahan abu terbang (fly ash) dapat disimpulkan: 1. Nilai kuat tekan yang dihasilkan pada setiap benda uji bervariasi berkisar antara 10 24 MPa Pada penambahan abu terbang (fly ash) dan resin epoksi sebagai bahan penambahan beton semen polimer dengan komposisi resin epoksi sebanyak 40 % dan 50 % dan abu terbang ( fly ash) sebanyak 100 % menghasilkan kekuatan tekan maksimal masingmasing sebesar 24 MPa. 2. Penambahan abu terbang (fly ash) dan resin epoksi akan menghasilkan kekuatan tekan lebih besar dibandingkan dengan beton normal yang memiliki kekuatan tekan sebesar 6,4 Mpa Nilai kuat tekan yang diperoleh dari penelitian lebih rendah dibandingkan dengan teori, hal ini disebabkan jenis kerikil yang digunakan bersifat rapuh sehingga sifatnya melemahkan beton tersebut. 6

Saran Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh abu terbang ( fly ash) dan resin epoksi terhadap kekuatan tekan beton semen polimer maka disarankan untuk: 1. Memperhatikan jenis kerikil yang dipakai saat penelitian agar diperoleh kuat tekan yang lebih optimal 2. Menambah variasi komposisi abu terbang (fly ash) dan resin epoksi untuk melihat lebih jelas pengaruh bahan tersebut terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton. Daftar Pustaka A. J. Hartomo, dkk, (1989), Memahami Polimer dan Perekat, Yogyakarta, Penerbit Andi Offset, Andoyo, (2006 ), Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (fly ash) Terhadap Kuat Tekan dan Serapan Air Pada Mortar, Skripsi, UNNES, Semarang Mulyono, Tri, (2005), Teknologi Beton, Yogyakarta, Penerbit Andi. Murdock, L.J dan Brook, K.M, (1991), Bahan dan Praktek Beton (alih Bahasa Stepanus Hendarko), Jakarta, Erlangga. Nugraha, Paul dan Antoni, (2007), Teknologi Beton, Yogyakarta, Penerbit Andi. Sebayang, Surya, (2006), Pengaruh Abu Terbang sebagai Pengganti Sejumlah Semen Tipe V Pada Beton Mutu Tinggi, Vol 6 No 2, Teknik Sipil, Bandung Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung, Penerbit Tarsito. Surdia, Tata, dkk, (1984), Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta, Penerbit Pradnya Paramita, Dermawan, Agus, (2009 ), Pengujian kuat Tekan dan kuat tarik Batako dengan pencampuran abu terbang (fly ash), Skripsi, Unimed, Medan. Dorel Feldman dan Anton J.H, (1995), Bahan Polimer Konstruksi Bangunan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Maidayani, (2009), Pengaruh Aditif Lateks dan Komposisi Terhadap Karekteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat (sludge) Industri Kertas, Tesis, USU, Medan 7