BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra sebagai wahana pembelajaran penelaahan kehidupan, tentu menghadirkan makna tersendiri bagi pembacanya. Karya yang dianggap sebagai tulisan fiksi ini selalu menghadirkan pesan yang dapat diambil ketika seseorang membaca karya tersebut. Ketika seseorang memahami karya sastra dengan baik, maka akan ditemukan korelasi secara nyata antara makna karya dengan kejiwaan masing-masing pembaca. Kesedihan yang mendalam, kebahagiaan, motivasi, dan munculnya kesadaran melalui katarsis, hanya akan hadir ketika pembaca mampu merebut makna dari sebuah karya. Hal itu terjadi ketika pembaca benar-benar mampu menginterpretasi karya yang telah ia nikmati. Resepsi sastra diartikan sebagai pengolahan teks, cara-cara pemberian makna terhadap karya, sehingga memberikan respon terhadapnya. Dengan memberikan respon atau tanggapan atas karya yang dibaca, maka makna dan pesan yang ingin disampaikan dalam karya itu bisa tersampaikan kepada pembaca. Respon terhadap pembaca ini bisa berupa kritik atau tanggapan, baik itu positif maupun negatif. Hal inilah yang menjadi latar belakang pentingnya sebuah penelitian resepsi sastra, karena memiliki tujuan untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah karya sastra bagi masyarakat baik mengenai pesan dan dampak yang bisa hadir dari karya tersebut. Rient T. Siegers (Suminto A.Sayuti, 2000: 102) menumpukkan kepada estetika eksperimental, hubungan antara struktur tekstual
dengan penilaian pembaca. Orientasi diarahkan pada pembaca karena adanya kenyataan bahwa dari pembaca itulah harus dibuktikan reaksi evaluatif. Karya sastra berupa novel sendiri memiliki beragam jenis berdasarkan pengelompokkan latar belakang penulisannya. Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El-Khalieqy merupakan salah satu novel yang berjenis feminis dari sekian novel yang membahas tentang perempuan. Bentuk perjuangan tokoh utama yakni Annisa, di dalam menuntut kesetaraan yang adil antara laki-laki dan perempuan adalah usaha untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki (Sumarni: 2005). Menariknya setting dalam novel tersebut merupakan pondok pesantren di daerah Jawa Timur yang sangat kental akan Islam tradisional. Sehingga sangat terikat dengan mitos jawa bahwa perempuan hanyalah seorang pendamping yang harus selalu tunduk dengan dominasi laki-laki. Hal tersebut diasumsikan bahwa tokoh utama dalam novel Perempuan Berkalung Sorban sebagai wakil dari kaum wanita, khususnya wanita Islam bahwa agama Islam memberikan keadilan sesuai hak dan kewajiban, bukan dominasi. Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El-Khalieqy merupakan salah satu novel yang berjenis feminis dari sekian novel yang membahas tentang perempuan. Feminisme memberikan pelajaran akan ketidaktergantungan kepada suami dengan tidak mengabaikan penghormatan dan sikap respek, ketidaktergantungan pada sistem politik hegemonik dan patriarki. Feminisme merupakan suatu cara pandang untuk melihat ketidakadilan terhadap perempuan di dalam masyarakat sebagaimana strukturalisme untuk melihat ketimpangan struktur sosial atau marxisme untuk melihat ketimpangan kelas sosial di masyarakat (Darra Affiah, 2009: 98).
Pemaknaan novel Perempuan Berkalung Sorban tidak lepas dari pembaca. Sikap pembaca terhadap resepsi suatu teks adalah sangat penting, (Lotman dalam Segers, 2000:19). Ketika seseorang memahami karya sastra dengan baik, maka akan ditemukan korelasi secara nyata antara makna karya dengan kejiwaan masingmasing pembaca. Kesedihan yang mendalam, kebahagiaan, motivasi, dan munculnya kesadaran melalui katarsis, hanya akan hadir ketika pembaca mampu merebut makna dari sebuah karya. Hal itu terjadi ketika pembaca benar-benar mampu menginterpretasi karya yang telah ia nikmati. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, maka dipilih analisis singkronik yaitu akan diambil pembaca sewaktu atau sezaman karena hanya terbatas pada pembaca saat ini juga, bukan meneliti dari tahun ke tahun dalam kurun waktu yang panjang. Sehingga penelitian memfokuskan pada pembaca satu masa yaitu pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011. Menurut Ratna (2011: 167-168), resepsi singkronis merupakan penelitian resepsi sastra yang berhubungan dengan pembaca sezaman. Pemilihan pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011 sebagai responden penelitian ini, lebih menitikberatkan pada pertimbangan kualitas pemahaman. SKI atau Syiar Kegiatan Islam merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kerohanian agama Islam di Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. Dalam SKI FSSR sendiri terdapat divisi Nissa yang merupakan divisi yang mewadahi setiap kegiatan khusus untuk putri. Kegiatan yang dilakukan berupa kajian satu bulan sekali yang membahas tentang seputar fiqih wanita Islam. Pengurus Putri SKI FSSR UNS periode 2013/2014 sebagian merupakan mahasiswi FSSR angkatan 2011.
Dipilihnya hanya pengurus putri, karena novel Perempuan Berkalung Sorban sarat akan gerakan feminis, maka diasumsikan lebih objektif dalam memberikan data. Selain itu pengurus putri SKI periode 2013/2014 angkatan 2011 telah menempuh semester 8, sehingga sudah banyak kajian fiqih wanita yang diikuti dibandingkan dengan angkatan di bawahnya. Dengan alasan tersebut sehingga mampu diasumsikan pula pembaca mampu memberikan out put terhadap pemahaman sejauh mana novel Perempuan Berkalung Sorban mampu dijadikan motivasi bagi pembaca khususnya pembaca wanita yang beragama Islam. Melalui metode penentuan informan dengan pembagian kuesioner instrumental akan ditemukan responden yang memiliki standar estetis yang memadai untuk dijadikan informan dalam penelitian ini. Selain memiliki itu, responden dibatasi hanya mahasiswa yang mengkaji bidang ilmu sastra, baik itu Sastra Arab, Sastra Inggris, Sastra Jawa dan Sastra Indonesia, tidak termasuk pula mahasiswa dari bidang seni rupa. Sehingga secara tidak langsung akan dapat diketahui mengenai kemampuan analisis mereka terhadap karya sastra. Analisis yang dimaksud adalah resepsi atau tanggapan terhadap karya sastra, ketika melakukan evaluasi estetika secara eksperimental terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban. Pengetahuan tentang kode sastra yang terbatas mengakibatkan keterbatasan luasnya norma-norma sastra yang diterapkan pembaca dalam evaluasinya dan kurangnya ketepatan penerapan norma yang ada. Jadi, pemberian nilai sastra bergantung pada dua hal, yaitu pembaca dan mutu teks (Segers,2000:55). Berdasarkan uraian di atas, maka akan ditemukan korelasi pesan yang disampaikan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban bagi pembaca. Judul
penelitian ini adalah Resepsi Pengurus Putri SKI FSSR Angkatan 2011 terhadap Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El-Khalieqy: Analisis Estetika Eksperimental. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tanggapan pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011 secara tekstual terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, setting, dan amanat cerita. 2. Makna feminisme dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy menurut pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana tanggapan pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011 secara tekstual terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy? 2. Bagaimana pemahaman makna novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy menurut pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011?
D. Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas, sehingga hasil dari penelitian dapat diketahui. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan tanggapan pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011 secara tekstual novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. 2. Mendeskripsikan pemahaman makna novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy menurut pengurus putri SKI FSSR UNS angkatan 2011? E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi ke dalam dua klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah manfaat penelitian secara teoritis dan manfaat secara praktis. Adapun penjabaran dari manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis, yaitu penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu model penelitian tentang pemanfaatan teori resepsi untuk mengkaji sebuah novel, baik yang berhubungan dengan novel Perempuan Berkalung Sorban atau berhubungan dengan lembaga keislaman pada umumnya dan Syiar Kerohanian Islam FIB UNS pada khususnya.
2. Manfaat praktis, yaitu memberikan penjelasan mengenai tanggapan pembaca atau respon pembaca terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban yang bertemakan feminisme dalam agama Islam. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dijabarkan dalam lima bab, yaitu : Bab satu, merupakan pendahuluan. Pendahuluan ini mencakup latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab dua, merupakan landasan teori yang terdiri dari studi terdahulu baik itu penelitian mengenai perbandingan teks, penelitian mengenai resepsi pembaca terhadap karya sastra, maupun penelitian-penelitian yang berhubungan dengan objek kajian novel Perempuan Berkalung Sorban. Bab ini juga membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam analisis penelitian. Bab tiga merupakan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penarikan kesimpulan. Bab empat merupakan inti dari penelitian yaitu analisis data. Peneliti melakukan studi pustaka terhadap objek kajian, kemudian melakukan studi lapangan berupa resepsi atau tanggapan responden terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban.
Bab lima merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari penelitian serta saran.