DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISTILAH... xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan dan Manfaat... 8 1.3.1. Tujuan... 8 1.3.2. Manfaat... 8 1.4. Ruang Lingkup... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 11 2.1. Kerangka Teoritis... 11 2.1.1. Ketahanan Pangan... 11 2.1.1.1. Beras Sebagai Makanan Pokok... 11 2.1.1.2. Swasembada Beras... 12 2.1.1.3. Permasalahan Swasembada Pangan... 13 2.1.1.4. Upaya Pemerintah Mengatasi Permasalahan Swasembada Pangan... 17 2.1.2. Pengendalian Konversi Lahan Sawah... 19 2.1.3. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)... 24 2.1.3.1. Tata Ruang... 25 2.1.3.2. Penataan Ruang dalam Perspektif Pertanahan... 25 2.1.3.3. Penatagunaan Tanah Subsistem Penataan Ruang... 26 2.1.4. Implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah... 27 2.1.5. Pelaksanaan Instrumen Tata Ruang di Kabupaten Bekasi... 28 2.1.5.1. Persepsi Masyarakat... 29 2.1.5.2. Efektivitas Tata Ruang... 30 2.2. Kajian Penelitian Terdahulu... 31 2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual... 41 2.1.3. Hipotesis Sementara... 42 III. METODE PENELITIAN... 44 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian... 44 3.2. Pendekatan Penelitian... 44 3.3. Jenis Data dan Sumber Data... 45 3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi... 46 3.4.1. Kuesioner dengan didukung Wawancara... 46 3.4.2. Studi Dokumen... 48 3.5. Cara Pengambilan Data... 48 3.5.1. Responden... 49 3.6. Teknik Pengambilan Contoh... 49 iii
3.7. Definisi Operasional... 51 3.8. Metode Pengolahan Data... 54 3.8.1. Analisis Spasial... 54 3.8.2. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah... 55 3.8.3. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Menjadi Non Sawah... 56 3.8.4. Analisis Deskriptif... 57 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN... 60 4.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi... 60 4.2. Demografi... 61 4.2.1. Kependudukan... 61 4.2.2. Ketenagakerjaan... 62 4.2.3. Pendidikan... 62 4.2.4. Kondisi Sosial Ekonomi... 63 4.3. Tata Guna Lahan... 65 4.3.1. Penggunaan Lahan Saat Ini... 65 4.3.2. Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor Penyebabnya... 65 4.4. Rencana Pembangunan Wilayah... 67 4.4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Barat... 67 4.4.2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi... 70 4.4.3. Permasalahan Pembangunan Wilayah... 72 4.4.4. Keterkaitan RTRW Kabupaten Bekasi dengan Keberadaan Sawah... 73 V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 75 5.1. Penggunaan Lahan... 75 5.1.1. Perubahan Penggunaan Lahan Kabupaten Bekasi (1988-2009)... 75 5.1.2. Faktor Pendorong Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Menjadi Non Pertanian... 86 5.1.3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi... 90 5.2. Keberadaan Sawah Berdasarkan RTRW... 92 5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan... 95 5.4. Efektifitas Implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (menurut responden ahli )... 98 5.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat terhadap Tata Ruang dan Alih Fungsi Lahan... 103 5.5.1. Faktor Demografi... 103 5.5.2. Pendidikan... 103 5.5.3. Pendapatan... 105 5.6. Persepsi Masyarakat tentang Tata Ruang dan Alih Fungsi Lahan Sawah... 108 5.6.1. Tata Ruang... 109 5.6.2. Alih Fungsi Lahan Sawah... 110 5.6.3. Hubungan antara Profil Demografi dengan Konversi Lahan... 114 5.6.3.1. Hubungan antara Profil Demografi terhadap Rencana Menjual Tanah... 115 iv
5.6.3.2. Hubungan antara Profil Demografi terhadap Alih Fungsi Lahan... 120 5.6.4. Hubungan antara Profil Demografi terhadap Pemahaman RTRW... 124 5.6.4.1. Hubungan antara Profil Demografi terhadap Manfaat RTRW... 125 5.6.4.2. Hubungan antara Profil Demografi terhadap adanya Peraturan Daerah tentang RTRW... 127 5.6.4.3. Hubungan antara Profil Demografi terhadap Keinginan akan Merujuk ke RTRW ketika akan Menggunakan Lahan... 130 5.6.5. Hubungan antara Konversi Lahan terhadap Alih Fungsi Lahan Sawah... 132 5.6.5.1. Hubungan antara Rencana Menjual Tanah terhadap Alih Fungsi Lahan Sawah... 132 5.6.5.2. Hubungan antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Alih Fungsi Lahan Sawah... 139 5.7. Implikasi Manajerial... 144 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 146 6.2. Saran... 149 DAFTAR PUSTAKA... 151 LAMPIRAN... 156 v
DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Jenis, Sumber dan Kegunaan Data... 45 2. Pergeseran Penggunaan Lahan Kabupaten Bekasi... 66 3. Jenis Penggunaan Lahan Kabupaten Bekasi Tahun 1988-2009... 76 4. Perubahan Penggunaan Lahan (1988-2009)... 78 5. Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Irigasi menjadi Penggunaan Lain... 82 6. Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Tadah Hujan menjadi Penggunaan Lain... 84 7. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 1999 (Perda No. 2 Tahun 1999)... 91 8. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2007 (Perda No. 4 Tahun 2007)... 92 9. Penggunaan Lahan Sawah pada RTRW Kabupaten Bekasi... 94 10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan... 97 11 Pendapat Responden (n = 15)... 102 12. Usia Responden... 103 13. Pendidikan Responden... 104 14. Pendapatan Responden... 105 15. Luas Lahan yang Dikuasai Responden... 106 16. Status Penguasaan Lahan Responden... 106 17. Lama Penguasaan Lahan... 107 18. Rencana Menjual Lahan Pertanian... 108 19. Pengetahuan Masyarakat tentang RTRW... 109 20. Sumber Informasi tentang RTRW... 110 21. Manfaat RTRW menurut Responden... 110 22. Alasan Responden Mengkonversi Lahan Sawah... 111 23. Alasan Responden Menjual Lahan Sawah... 112 24. Bentuk Penggunaan Lahan Harapan Responden... 113 25. Alasan Responden Ingin Tetap Mempertahankan Lahan Sawahnya... 113 26. Harapan Responden bagi Pemerintah... 114 vi
27. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Petani terhadap Rencana Menjual Tanah (Nilai Asymp. Sig 0.029)... 116 28. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Keluarga Petani terhadap Rencana Menjual Tanah (Nilai Asymp. Sig 0.123)... 117 29. Hasil Crosstab antara Pekerjaan Sampingan Petani terhadap Rencana Menjual Tanah (Nilai Asymp. Sig 0.001)... 118 30. Hasil Crosstab antara Luas Lahan yang Dikuasai Petani terhadap Rencana Menjual Tanah (Nilai Asymp. Sig 0.101)... 119 31. Hasil Crosstab antara Lama Penguasaan Lahan terhadap Rencana Menjual Tanah (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 120 32. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Petani terhadap Alih Fungsi Penggunaan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.185)... 121 33. Hasil Crosstab antara Pendapatan Petani terhadap Alih Fungsi Penggunaan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.080)... 122 34. Hasil Crosstab antara Luas Bidang Lahan yang Dikuasai Petani terhadap Alih Fungsi Penggunaan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.149)... 123 35. Hasil Crosstab antara Lama Penguasaan Lahan Petani terhadap Alih Fungsi Penggunaan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.022)... 124 36. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Petani terhadap Manfaat RTRW (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 125 37. Hasil Crosstab antara Pekerjaan Sampingan Petani terhadap Manfaat RTRW (Nilai Asymp. Sig 0.164)... 126 38. Hasil Crosstab antara Status Sosial Petani terhadap Manfaat RTRW (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 127 39. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Petani terhadap adanya Peraturan Pemerintah atau Perda (Nilai Asymp. Sig 0.031)... 128 40. Hasil Crosstab antara Pekerjaan Sampingan Petani terhadap adanya Peraturan Pemerintah atau Perda RTRW (Nilai Asymp. Sig 0.025)... 129 41. Hasil Crosstab antara Status Sosial Petani terhadap adanya Peraturan Pemerintah atau Perda (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 129 42. Hasil Crosstab antara Tingkat Pendidikan Petani terhadap Merujuk ke RTRW ketika akan Menggunakan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.031)... 131 43. Hasil Crosstab antara Status Sosial Petani terhadap Merujuk ke RTRW ketika akan Menggunakan Lahan (Nilai Asymp. Sig 0.002)... 132 44. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Mempunyai Keinginan untuk Mengkonversi Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.031)... 133 45. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Alasan Mengkonversi Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.004)... 134 vii
46. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Ingin Menjual Lahan Pertanian (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 135 47. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Ingin Mempertahankan Lahan Pertanian (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 136 48. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap adanya yang Membantu Pekerjaan di Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.004)... 137 49. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Alasan Mengkonversi Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.004)... 137 50. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Adanya Larangan Mengkonversi Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.003)... 138 51. Hasil Crosstab antara Rencana Menjual Tanah terhadap Kebijakan Pemerintah (Nilai Asymp. Sig 0.104)... 139 52. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Alasan Mempunyai Keinginan untuk Mengkonversi Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 140 53. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Keinginan untuk Menjual Lahan Pertanian (Nilai Asymp. Sig 0.002)... 141 54. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Keinginan untuk Mempertahankan Lahan Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.000)... 141 55. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Keinginan adanya Anak untuk Membantu Pekerjaan di Sawah (Nilai Asymp. Sig 0.099)... 142 56. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Keinginan adanya Anak Berprofesi sebagai Petani (Nilai Asymp. Sig 0.043)... 143 57. Hasil Crosstab antara Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Status Sosial Petani (Nilai Asymp. Sig 0.093)... 143 viii
DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Kerangka Pemikiran Konseptual... 43 2. Diagram Alur Analisis Perubahan Penggunaan Lahan... 55 3. Tren Penggunaan Lahan (1988-2009)... 80 4. Perubahan Sawah Irigasi menjadi Penggunaan Lain... 83 5. Perubahan Sawah Tadah Hujan menjadi Penggunaan Lain... 85 ix
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Kuesioner Sebagai Pedoman Wawancara... 156 2. Kuesioner untuk Instansi... 160 3. Kuesioner Persepsi Masyarakat Petani... 165 4. Tabel Frekuensi Faktor-Faktor Perubahan Penggunaan Lahan... 172 5. Tabel Frekuensi Karakteristik Internal Responden dan Persepsi Masyarakat... 176 6. Hasil perhitungan Crosstab dan Chi-square test Persepsi Masyarakat... 187 7. Peta Administrasi Kabupaten Bekasi... 214 8. Peta Penggunaan Tanah Tahun 1988... 215 9. Peta Penggunaan Tanah Tahun 1994... 216 10. Peta Penggunaan Tanah Tahun 2004... 217 11. Peta Penggunaan Tanah Tahun 2009... 218 12. Peta Perubahan Penggunaan Tanah (1988-1994)... 219 13. Peta Perubahan Penggunaan Tanah (1994-2004)... 220 14. Peta Perubahan Penggunaan Tanah (2004-2009)... 221 15. Peta RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 1999... 222 16. Peta RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2007... 223 17. Peta Penggunaan Tanah Perumahan dan Industri Pada Kawasan Pertanian Lahan Basah... 224 x
DAFTAR ISTILAH 1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. 2. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. 3. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional 4. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya 5. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. 6. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. 7. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 8. Peran masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, untuk berminat dan bergerak dalam menyelenggarakan penataan ruang. 9. Kawasan pertanian lahan basah adalah kawasan budi daya pertanian yang memiliki sistem pengairan tetap yang memberikan air secara terus-menerus sepanjang tahun, musiman, atau bergilir dengan tanaman utama padi. 10. Sawah adalah lahan usahatani yang secara fisik permukaan tanahnya rata, dibatasi oleh pematang, dapat ditanami padi dan palawija / tanaman pangan lainnya. 11. Sawah irigasi adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi. 12. Sawah irigasi teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh Pemerintah. 13. Sawah tadah hujan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari curah hujan. 14. Hinterland adalah daerah pendukung atau daerah belakang yang mempunyai sifat-sifat tertentu dan mempunyai hubungan fungsional dengan pusat simpul (pusat-pusat pelayanan dan atau pemukiman). xi
15. Land rent (sewa tanah) adalah surplus ekonomi suatu tanah yang dibedakan atas surplus tetap dan surplus sebagai hasil dari investasi. Surplus ekonomi, yaitu pendapatan bersih atau benefit yang diterima suatu bidang lahan tiap meter persegi, tiap tahun akibat dilakukannya suatu kegiatan pada bidang lahan tersebut. 16. Aglomerasi adalah pengelompokkan beberapa kegiatan atau perusahaan di suatu tempat dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. 17. Peta adalah penggambaran dua dimensi pada bidang datar keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan atau skala tertentu. 18. Overlay adalah menumpang tindihkan dua peta atau lebih untuk kepentingan analisa data. 19. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute). 20. Editing adalah penyesuaian pada peta untuk tujuan analisa data spasial. 21. Standarisasi klasifikasi data adalah mengurutkan data dalam kelas-kelas tertentu 22. Plotting adalah penetapan suatu daerah atau kawasan tertentu untuk suatu kegiatan. xii