BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai Oktober Bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan eksperimen dengan cara mengisolasi dan identifikasi mikroba endofit dari

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis percobaan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental,

Koloni bakteri endofit

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Komposisi yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan data dianalisis secara kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, tidak adanya perlakuan terhadap variabel (Nazir, 2003).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan eksplorasi. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai Oktober 2008. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 3.2 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dan eksperimen. Penelitian eksplorasi dengan cara mengisolasi jamur endofit pada daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) yang diperoleh dari dua tempat yang berbeda yaitu dari tepi pantai dan tepi sawah yang ada pada satu desa yaitu Desa Lembung Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, eksperimen dengan menguji isolat jamur endofit terhadap jamur C. albicans dan A. niger untuk mengetahui daya antifungi. 3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laminar flow cabinet, autoklaf, oven, cawan petri, jarum ose, bunsen, kompor gas, pengaduk kaca, entkas, pinset, kertas saring, incubator, aluminium voil, mikroskop, cover glass, gelas obyek, gelas ukur, tabung reaksi, pipet

volume, erlenmeyer, penggaris, botol media, shaker incubator, sentrifugasi, timbangan analitik dan silet. 3.3.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media PDAS (Potato Dextrose Agar Streptosmycin), media PDB (Potato Dextrose Broth), media PDA (Potato Dextrose Agar), larutan NaOCl (Sodium Hipoklorit)1%, daun Mimba (A. indica A. Juss), aquades steril, spirtus, kapas, biakan jamur C. albicans dan A. niger, alkohol 70 %, kertas cakram, tissue dan kapas 3.4 Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3.4.1 Jamur endofit diisolasi dari daun Mimba (A. indica A. Juss) yang diperoleh dari tepi laut dan tepi sawah yang berada di Desa Lembung Kec. Galis Kab. Pamekasan Madura 3.4.2 Jamur C. albicans yang diperoleh dari Lab. Mikrobiologi Kedokteran Universitas Brawijaya dan A. niger yang diperoleh dari Lab. Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Sterilisasi Alat dan Bahan Sterilisasi alat dan bahan dengan cara membungkus alat-alat dengan alumunium foil, kemudian memasukkannya ke dalam autoklaf pada suhu 121 0 C dengan tekanan 15 psi (per square inchi) selama 15 menit.

3.5.2 Pembuatan Media a. Media PDAS (Potato Dextrose Agar Streptomycin), cara pembuatannya sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan yang terdiri dari kentang 1 kg, dekstrosa 20 gram, agar 15 gram, streptomycin 1 gram, dan aquades steril 1000 ml. 2. Memasukkan semua bahan tersebut ke dalam labu erlemenyer kemudian dipanaskan dan diaduk sampai homogen. 3. Kemudian memasukkanya ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 15 psi. 4. Setelah itu menuangkan larutan PDAS tersebut ke dalam cawan petri dengan ketebalan media ± 5 ml dan ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 4 ml (untuk media miring) dan menutupnya dengan kapas, kemudian didiamkan sampai membeku. 5. Membiarkan media tersebut selama 24 jam pada suhu kamar sebelum digunakan. b. Media PDB (Potato Dextrose Broth), cara pembuatannya sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan yang terdiri dari kentang 0,5 kg, dekstrosa 10 gram dan aquades steril 500 ml. 2. Memasukkan semua bahan tersebut ke dalam labu erlemenyer kemudian dipanaskan dan diaduk sampai homogen. 3. Menuangkan larutan PDB tersebut ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 4 ml (untuk media miring) dan menutupnya dengan kapas, kemudian didiamkan sampai membeku.

4. Kemudian memasukkanya ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 15 psi. 5. Membiarkan media tersebut selama 24 jam pada suhu kamar sebelum digunakan. c. Media PDA (Potato Dextrose Agar), cara pembuatannya sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan yang terdiri dari kentang 0,5 kg, dekstrosa 10 gram, agar 7,5 gram dan aquades steril 500 ml. 2. Memasukkan semua bahan tersebut ke dalam labu erlemenyer kemudian dipanaskan dan diaduk sampai homogen. 3. Menuangkan larutan PDA tersebut ke dalam tabung reaksi dan menutupnya dengan kapas, kemudian didiamkan sampai membeku. 4. Kemudian memasukkannya ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 15 psi. 5. Membiarkan media tersebut selama 24 jam pada suhu kamar sebelum digunakan. 3.5.3 Isolasi Jamur Endofit dari Daun Mimba Jamur endofit diisolasi dari tanaman Mimba (A. indica A. Juss) sehat yang diambil dari daunnya. Bagian daun Mimba tersebut dicuci dengan air mengalir selama ± 5 menit. Setelah pencucian, dilakukan sterilisasi permukaan dengan memasukkannya ke dalam larutan alkohol 70 % selama ± 5 menit, dilanjutkan ke dalam larutan NaOCl (Sodium Hipoklorit) 1 % selama ± 5 menit kemudian dikeringkan dengan tissue steril, selanjutnya daun tersebut dibilas dengan

aquadest steril ± 1 menit diulang dua kali, lalu ditempelkan di atas cawan petri yang berisi media PDAS, perlakuan ini berfungsi sebagai kontrol. Kemudian pada daun yang lain (daun ke-2) dilakukan perlakuan dengan cara memotong sebagian daun secara membujur sebanyak 4-5 potongan tetapi tidak sampai terputus, selanjutnya ditanam pada cawan petri yang berisi media PDAS. Pengamatan dilakukan setiap hari berkisar antara 3-7 hari sampai tampak jamur yang tumbuh. Kemudian jamur endofit tersebut diisolasi dan dimurnikan pada media PDAS baru. Jamur endofit yang digunakan untuk penelitian adalah jamur yang tumbuh pada belahan daun bagian dalam (Indriana, 2005). 3.5.4 Pemurnian Jamur Endofit Medium yang digunakan untuk permurnian jamur endofit yaitu medium PDAS. Jamur endofit yang tumbuh pada medium PDAS, dimurnikan masingmasing pada medium plat dan media miring PDAS. Kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 25 0 C, setelah inkubasi dilakukan pengamatan terhadap bentuk dan warna koloni pada medium PDAS. Setiap koloni yang berbeda bentuk maupun warnanya disubkultur lagi pada medium PDAS baru. 3.5.5 Identifikasi Isolat Jamur Endofit Jamur endofit yang telah diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 25 0 C tadi diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri makroskopis. Pengamatan ciri-ciri makroskopis dengan cara langsung melihat bentuk dan warna koloni jamur endofit. Sedangkan pengamatan ciri-ciri mikroskopis dengan menggunakan mikroskop binokuler.

Pembuatan preparat untuk pengamatan yang menggunakan mikroskop binokuler adalah sebagai berikut: 1. Media agar diambil dari cawan petri dengan jarum ose 2. Potongan media tersebut diletakkan di atas obyek glass 3. Konidia atau spora dari biakan murni jamur diambil dengan jamur ose 4. Inokulum jamur diletakkan di atas potongan media pada obyek glass. 5. Obyek glass ditutup dengan cover glass kemudian ditekan secara perlahan 6. Preparat tersebut diletakkan di atas tissue basah yang diletakkan di atas penampan plastik dan di inkubasi selama 3-4 hari 7. Morfologi jamur (bentuk dan ukuran hifa, konidia, spora) yang terbentuk diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 400x, kemudian Preparat jamur diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi jamur karangan Barnett (1972). 3.5.6 Seleksi Jamur Endofit Penghasil Metabolit Antifungi a. Produktivitas Metabolit Antifungi Produksi metabolit antifungi yang dihasilkan oleh jamur endofit dilakukan dengan cara menumbuhkannya di dalam medium PDB. Koloni jamur endofit yang telah diinkubasi pada medium PDAS selama 24 jam pada suhu 25 0 C, diambil satu sengkelit dengan menggunakan jarum ose dan diinokulasikan ke medium PDB cair dalam Erlenmeyer 50 ml. Kemudian diinkubasi pada suhu 25 0 C menggunakan shaker incubator 130 rpm selama 48 jam. Setelah selesai, masingmasing medium disentrifugasi dengan kecepatan 2000 g pada suhu 4 0 C selama

20 menit. Supernatan diambil dan dipergunakan dalam pengujian aktivitas antifungi terhadap jamur C. albicans dan A. niger b. Uji Antifungi Terhadap Jamur C. albicans dan A. niger Medium yang digunakan untuk uji aktivitas antifungi yaitu medium PDA. Uji aktivitas antifungi metabolit jamur endofit terhadap jamur C. albicans dan A. niger dilakukan dengan metode uji Kirby-Bauer menggunakan kertas cakram. Kertas cakram dibuat dari kertas saring Whatman dan membuat bulat dengan alat pelubang kertas sehingga didapatkan kertas cakram dengan diameter 6 mm. Secara aseptik, kertas cakram yang sudah disterilkan direndam di dalam supernatan kultur jamur endofit selama 30 menit. Kertas cakram diambil dengan menggunakan pinset steril dan diletakkan di atas medium uji aktivitas antifungi (medium PDA). Kemudian diinkubasi selama 18 24 jam pada suhu 37 0 C. Setelah masa inkubasi selesai, dilakukan pengukuran diameter zona jernih yang terbentuk. Sampel yang mempunyai potensi menghasilkan zat antifungi ditunjukkan dengan terbentuknya zona jernih. 3.6 Pengumpulan Data Data diperoleh dengan cara mengukur diameter zona hambat yang terbentuk, pengumpulan data dilaksanakan sebagai berikut: mengukur diameter zona hambat dengan menggunakan jangka sorong. Diameter zona hambat adalah diameter yang tidak ditumbuhi oleh jamur di sekitar paper disk dikurangi diameter Paper disk.