BAB I PENDAHULUAN. sempat diwarnai oleh krisis Yunani dan Eropa yang terjadi di awal tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka, oleh sebab itu Indonesia tak luput dari dinamika pasar keuangan global.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. secara praktik operasionalnya. Dalam beberapa penelitian dan kajian, ekonomi islam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang mampu bertahan dalam situasi yang rumit tersebut hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN. biasa yang pola operasinya mengikuti prinsip-prinsip syariah. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bisnis modern di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari. masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

yang mampu mempunyai profitabilitas yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang didasarkan pada prinsip syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 /perkembangan-perbankan-syariah. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemulihan ekonomi global yang semakin kuat di akhir tahun 2009 memberikan optinisme perkembangan ekonomi tahun di tahun 2010 meskipun sempat diwarnai oleh krisis Yunani dan Eropa yang terjadi di awal tahun 2010 sampai saat sekarang ini, namun krisis tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi perekonomian nasional khususnya perbankan nasional. Industri perbankan merupakan sektor industri yang syarat dengan risiko, terutama melibatkan dalam pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainnya. Salah satu sarana yang mempunyai peran penting dalam kegiatan perekonomian adalah perbankan. Perbankan sebagai salah satu lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat (Sabir, 2012:1). Bank syariah membuktikan sebagai lembaga keuangan yang dapat bertahan ditengah krisis perekonomian yang semakin parah. Pembiayaan perbankan syariah yang masih lebih diarahkan kepada aktivitas perekonomian domestik, sehingga belum memiliki tingkat integrasi yang tinggi. Oleh karena itu, masa mendatang akan semakin tinggi minat masyarakat indonesia untuk menggunakan bank syariah dan pada gilirannya peran bank syariah dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional (EdhiSatriyoWibowo, Muhammad Syaichu, 2013:2). 1

2 Menurut Nasution (2003) yang membedakan antara manajemen bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah pada pembiayaan dan pemberian balas jasa yang diterima oleh bank dan investor. Sementara pada bank syariah tersebut, hanya memberi dan menerima balas jasa berdasarkan perjanjian (akad) bagi hasil. Bank Syariah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil dari proyek yang dibiayai oleh bank tersebut. Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka perlu ditingkatkan lagi kinerja bank syariah agar tetap efisien dan sehat. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank (Sofyan, 2002). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya 2009, h.118). Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba menjadi tingkat pemgukuran dalam kinerja suatu perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). CAR atau Capital Adequancy Ratio merupakan modal sendiri perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin besar CAR maka semakin besar pula kesempatan bank dalam menghasilkan laba. Rendahnya CAR dikarenakan

3 melemahnya aset yang beresiko dan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada bank sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas (Werdaningtyas, 2002). NPF atau Non Performing Financing merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit yang disalurkan dengan membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan. Semakin tinggi NPF yang dihasilkan maka akan semakin kecil perubahan labanya (Kasmir, 2010). FDR atau Financing To Deposit Ratio merupakan kemampuan bank dalam menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan modal. Semakin tinggi aset perbankan maka semakin tinggi pula kemampuan dalam memberikan pinjaman sehingga tinggi pula modalnya, yang mengakibatkan semakin tinggi pula pendapatan perbankan (Kasmir, 2010). BOPO atau Operational Efficiency Ratio merupakan perbandingan antara total biaya dengan total pendapatan yang dihasilkan (Kasmir, 2010). Semakin tinggi rasio BOPO maka kinerja perbankan semakin menurun, sebaliknya semakin rendah rasio BOPO maka kinerja perbankan akan semakin meningkat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka mendorong peneliti untuk menggunakan sampel Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode tahun 2011-2013. Alasan peneliti menggunakan sampel yang berbeda dengan peneliti terdahulu diharapkan mendapatkan hasil yang baik dan dapat ditinjau. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul Analisis

4 Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah Capital Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah? 2. Apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah? 3. Apakah Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah? 4. Apakah BOPO berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menjelaskan pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. 2. Untuk menjelaskan pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. 3. Untuk menjelaskan pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.

5 4. Untuk menjelaskan pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. 1.4 Manfaat Penelitian Adapaun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan perbankan syariah di masa yang akan datang. 2. Bagi peneliti, ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang perbankan syariah terhadap profitabilitas. 3. Bagi pihak-pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bahan masukan dan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan dan sesuai dengan pokok bahasan yang diteliti. Secara garis besar, uraian umum disajikan dalam kerangka berpikir sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan. Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Selain itu juga diuraikan mengenai rumusan permasalahan yang akan dijadikan dasar penelitian ini.

6 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berupa penjabaran teori-teori yang mendukung perumusan hipotesis serta sangat membantu dalam analisis hasil-hasil penelitian lainnya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan berisikan variabel penelitian dan definisi operasional CAR, NPF, FDR, dan BOPO, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data, dan mengenai pembahasan dari penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan-keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.