BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BELITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 28 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PENGELOLAAN PASAR DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARBARU

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 61 TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Perda Kab. Belitung No. 30 Tahun

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2006 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 16 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik 1

Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 2

11. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2000 Nomor 19); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 18); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BELITUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Kabupaten Belitung, yang selanjutnya dapat disebut Pemerintah Daerah adalah bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 6 Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 7 Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 3

8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pasal 2 Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pasal 3 Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan. Pasal 4 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4

Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Pendidikan mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Sub Bidang Kebijakan. b. Sub Bidang Pembiayaan. c. Sub Bidang Kurikulum. d. Sub Bidang Sarana dan Prasarana. e. Sub Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan. f. Sub Bidang Pengendalian Mutu Pendidikan. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretaris terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Kepegawaian; c. Bidang Program dan Sarana Prasarana Sekolah terdiri dari : 1. Seksi Program; 5

2. Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah; d. Bidang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) terdiri dari : 1. Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD); 2. Seksi Ketenagaan Taman Kanak-kanak ( TK)/Sekolah Dasar (SD); 3. Seksi Kesiswaan dan Peningkatan Mutu Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD). e. Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari : 1. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK); 2. Seksi Ketenagaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 3. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga terdiri dari : 1. Seksi Pendidikan Luar Sekolah; 2. Seksi Pemuda dan Olah Raga. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 7 6

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, keuangan dan kepegawaian. Pasal 8 7, Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; b. penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 9 Sekretaris terdiri dari : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian. Pasal 10 Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas. Pasal 11 7

10, Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan. Pasal 13 12, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharan, dan verifikasi keuangan; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 14 8

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. Pasal 15 14, Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan..bagian Ketiga Bidang Program dan Sarana Prasarana Sekolah Pasal 16 Bidang Program dan Sarana Prasarana Sekolah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan di bidang pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik penyiapan bahan perumusan rencana dan program, bahan laporan dinas, serta bahan pembinaan organisasi dan tata laksana serta pengadaan perlengkapan sekolah. Pasal 17 16, Bidang Program dan Sarana Prasarana Sekolah mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja tahunan dinas; 9

b. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang menyangkut Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olah raga serta informasi yang berhubungan dengan rencana dan program pendidikan kabupaten; c. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian kegiatan kedinasan; d. penyusunan bahan laporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan organisasi dinas; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 18 Bidang Program dan Sarana Prasarana Sekolah terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah. Pasal 19 Seksi Program mempunyai tugas menyusun rencana dan program, pengumpulan dan pengelolaan data statistik serta mengevaluasi pelaksanaan rencana dan program Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga. Pasal 20 10

19, Seksi Program mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang program dan sarana prasarana sekolah dalam b. menyusun rencana dan program kerja seksi; c. merencanakan pembangunan umum dan pengembangan di bidang pendidikan; d. menyusun dan menetapkan program pembangunan pendidikan untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang; e. menyusun dan menyebarluaskan instrumen serta pengumpulan data yang menyangkut Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga; f. menyajikan dan memberikan pelayanan data kepada yang membutuhkan; g. mengelola sistim informasi dan komunikasi (ICT) dinas; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 21 Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah mempunyai tugas menyelenggarakan, mengurus peralatan pelajaran guna menunjang proses belajar mengajar (PBM) serta mengetur penelitian sarana dan prasarana gedung lainnya. Pasal 22 11

21, Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang program dan sarana prasarana sekolah dalam b. menyusun rencana dan program kerja seksi; c. menyusun konsep rencana kebutuhan gedung, alat pelajaran dan perlengkapan sekolah; d. menyusun konsep usul pengadaan, pemeliharaan dan perawatan gedung, alat pelajaran dan perlengkapan sekolah; e. mengatur pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, pendistribusian, perawatan gedung, alat pelajaran dan perlengkapan sekolah; f. menyusun konsep rencana kebutuhan peralatan teknis, alat kantor dan mobilitas perbukuan sekolah; g. menyusun konsep usul pengadaan, pemeliharaan dan perawatan peralatan teknis, alat kantor dan mobilitas perbukuan sekolah; h. mengatur pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan dan perawatan peralatan teknis, alat kantor dan mobilitas perbukuan sekolah; i. menyusun daftar inventaris buku, gedung, perabot peralatan teknis dan mobilitas perbukuan; j. menyusun konsep usul pengadaan barang perlengkapan perpustakaan sekolah; k. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Pasal 23 12

Bidang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan di bidang tugas dan kedudukan kepala sekolah, guru, penjaga sekolah dan tenaga teknis lainnya serta menyelenggrakan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Pasal 24 23, Bidang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan proram pengembangan baik kuantitas maupun kualitas Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); b. penyusunan rencana kebutuhan dan pengaturan pendayagunaan guru/tenaga teknis dan sarana pendidikan yang diperlukan di Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); c. penyelenggaraan bimbingan pelaksanaan kurikulum Taman Kanakkanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); d. penyusunan rencana dan program pengembangan kualitas (mutu) peserta didik di Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 25 Bidang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) terdiri dari : a. Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD); b. Seksi Ketenagaan Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD); 13

c. Seksi Kesiswaan dan Peningkatan Mutu Taman Kanak-kanak (TK)/ Sekolah Dasar (SD). Pasal 26 Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) mempunyai tugas mendesiminasikan kurikulum nasional Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) serta mempersiapkan kurikulum Muatan Lokal Sekolah Dasar (SD). Pasal 27 26, Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dalam b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. mempersiapkan bimbingan dan pelaksanaan kurikulum serta penilaian kegiatan pengelolaan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Luar Biasa (SLB); d. memonitor pelaksanaan kurikulum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 28 Seksi Ketenagaan Taman Kanak-kanak ( TK)/Sekolah Dasar ( SD) mempunyai tugas merencanakan, mempersiapkan kebutuhan tenaga guru dan tenaga teknis pada Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah 14

Dasar (SD), melaksanakan pemerataan dan penyusunan penjenjangan karier tenaga edukatif (guru) da n tenaga teknis lainnya pada Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD). Pasal 29 28, Seksi Ketenagaan Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Taman Kanak-kanak/Sekolah Dasar (SD) dalam b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. menyusun dan mengolah data tenaga edukatif, administratif dan penjaga sekolah; d. mempersiapkan rencana pembinaan tenaga edukatif dan tenaga teknis lainnya serta mengusulkan tenaga edukatif dan tenaga teknis lainnya yang berprestasi; e. memonitor pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia; f. menyusun laporan yang menyangkut tenaga edukatif dan tenaga teknis; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 30 Seksi Kesiswaan dan Peningkatan Mutu Taman Kanak-kanak ( TK)/ Sekolah Dasar ( SD) mempunyai tugas perencanaan dan pengembangan potensi peserta didik pada Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD). Pasal 31 15

30, Seksi Kesiswaan dan Peningkatan Mutu Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD) dalam b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. mengelola data kesiswaan; d. mengusulkan peserta didik yang berprestasi untuk mendapatkan bantuan dan penghargaan; e. mengusulkan dan memfasilitasi kegiatan lomba, keterampilan, pelatihan yang memicu kreatifitas siswa; f. mengadakan sosialiasi kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan kesiswaan; g. memonitor dan menilai pelaksanaan pemberdayaan potensi siswa; h. menyusun laporan yang menyangkut kesiswaan; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasal 32 Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan dibidang tugas dan kedudukan Kepala Sekolah, Guru serta penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah menengah Kejuruan (SMK). 16

Pasal 33 32, Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program bidang, program pengembangan baik kuantitas maupun kualitas Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); b. penyelenggaraan bimbingan pelaksanaan kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); c. pelaksanaan persiapan rencana kebutuhan dan mengatur pendayagunaan guru/tenaga pendidikan dan tenaga teknis yang diperlukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); d. penyusunan rencana kebutuhan dan mengatur pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 34 Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari : a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK); b. Seksi Ketenagaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 17

c. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pasal 35 Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai tugas mendesiminasikan kurikulum nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta mempersiapkan kurikulum muatan lokal Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pasal 36 35, Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. mempersiapkan bimbingan dan pelaksanaan kurikulum serta penilaian kegiatan pengelolaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); d. memonitor pelaksanaan kurikulum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 37 18

Seksi Ketenagaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai tugas merencanakan, mempersiapkan kebutuhan tenaga guru dan tenaga teknis pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), melaksanakan pemerataan dan penyusunan penjenjangan karir tenaga guru (edukatif) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pasal 38 37, Seksi Ketenagaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. menyusun dan mengolah data tenaga edukatif, administratif dan penjaga sekolah; d. mempersiapkan rencana pembinaan tenaga edukatif dan tenaga teknis lainnya serta mengusulkan tenaga edukatif dan tenaga teknis lainnya yang berprestasi; e. memonitor pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia; f. menyusun laporan yang menyangkut tenaga edukatif dan tenaga teknis; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 19

Pasal 39 Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai tugas merencanakan dan mempersiapkan daya tampung siswa di tingkat kabupaten pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyusun program kegiatan dan lomba-lomba dalam rangka peningkatan kualitas peserta didik (siswa) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pasal 40 39, Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah pertama ( SMP), Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. mengelola data kesiswaan; d. mengusulkan peserta didik yang berprestasi untuk mendapatkan bantuan dan penghargaan; e. mengusulkan dan memfasiltasi kegiatan lomba, keterampilan, pelatihan yang memicu kreatifitas siswa; f. mengadakan sosialisasi kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan kesiswaan; g. memonitor dan menilai pelaksanaan pemberdayaan potensi siswa; h. menyusun laporan yang menyengkut kesiswaan; 20

i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga Pasal 41 Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan O lahraga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan di bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olah Raga. Pasal 42 41, Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja bidang, pengaturan program pengembangan baik kuantitas maupun kualitas Pendidikan Luar Sekolah (PLS), kepemudaan dan keolahragaan; b. penyelenggaraan bimbingan pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), keolahragaan dan kepemudaan; c. pemantauan dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan pembinaan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), kepemudaan dan keolahragaan; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 43 21

Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olahraga terdiri dari : a. Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS); b. Seksi Pemuda dan Olah Raga. Pasal 44 Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan pendidikan masyarakat serta mengurus tenaga pendidikan masyarakat, penyelenggaraan kursuskursus dan melaksanakan ujian nasional paket. Pasal 45 44, Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) mempunyai fungsi : a. membantu kepala bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pemuda dan Olah Raga dalam b. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi; c. mempersiapkan rencana pembinaan dan menyebarluaskan pedoman penyelenggaraan pendidikan masyarakat; d. memelihara dan meningkatkan kerjasama dengan badan/ lembaga yang bergerak dibidang pendidikan masyarakat; e. mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMA; f. memonitor kegiatan belajar mengajar paket A, paket B. Paket C dan kursus-kursus bersama unit pelaksana teknis dinas pendidikan kecamatan; g. menyelenggarakan ujian nasional paket A, paket B, dan paket C; h. mempersiapkan pengarahan dan petunjuk fungsional kepada penilik pendidikan masyarakat melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan; 22

i. menetapkan aturan dan memberikan perizinan bagi lembagalembaga kursus yang diselenggarakan pihak swasta; j. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 46 Seksi Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap organisasi siswa, pramuka, karang taruna dan kepemudaan serta menyelenggarakan pembinaan olah raga Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta pembinaan olah raga masyarakat. Pasal 47 46, Seksi Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi : a. membantu Kepala Bidang PLS/PO dalam b. merencanakan kebutuhan pengadaan dan penempatan tenaga teknis pembinaan pemuda dan olah raga; c. membina dan memfasilitasi pelaksanaan dan pengembangan kegiatan kepemudaan, olah raga masyarakat dan olah raga tradisional; d. menyusun konsep pembinaan organisasi pemuda, OSIS, pramuka dan olahraga; e. melakukan pembentukan dan pembinaan Paskibraka; f. melaksanakan kegiatan pemuda, olah raga pelajar dan masyarakat; g. melakukan dan mengkoordinasikan pembinaan atlet potensi daerah, pelatih dan pemuda berprestasi; 23

h. melakukan kompetensi atlet daerah dan melakukan pengiriman atlet berprestasi; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasal 48 (1) Pada organisasi dinas pendidikan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sesuai kebutuhan. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Pendidikan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 49 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan sesuai dengan keahlian. Pasal 50 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan dinas pendidikan oleh bupati dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. 24

(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 51 Dalam melaksanakan tugasnya, kepala dinas, sekretaris, para kepala bidang, para kepala seksi, para kepala sub bagian dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. Pasal 52 (1) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pendidikan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pendidikan wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 53 25

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Belitung Nomor 35 Tahun 2004 tentang Uraian Jabatan Organisasi Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2004 Nomor 17 Seri D) dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 54 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN Diumumkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, Ttd. M U L G A N I BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008 NOMOR 24 26