13 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen karena sediaan darah tebal mendapatkan perlakuan hemolisis dengan teknik yang berbeda. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dimulai dari pembuatan proposal sampai dilaksanakan yaitu dari bulan November 2010 sampai bulan Mei 2011. C. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sediaan darah tebal. Subyek penelitian ini adalah proses hemolisis dan proses autohemolisis pada sediaan darah tebal. 13
14 D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent variable) yaitu teknik hemolisis. 2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu gambaran mikroskopis sediaan darah tebal. E. Definisi Operasional Teknik hemolisis adalah suatu cara yang dilakukan untuk melisiskan sel darah merah pada sediaan darah tebal malaria berdasarkan perbedaan tekanan osmose dan dikategorikan menjadi 2 yaitu proses hemolisis dan proses autohemolisis dalam ukuran skala nominal. Proses hemolisis adalah proses pelisisan atau penghancuran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam konsentrasi 1 : 9. Proses autohemolisis adalah proses pelisisan atau penghancuran sel-sel darah merah (eritrosit) disertai dengan pengecatan giemsa dalam konsentrasi yang berbeda (1 : 40 dan 1 : 80). Gambaran mikroskopis sediaan darah tebal adalah gambaran secara mikroskopis sel darah pada sediaan darah tebal yang dinilai dari lisis tidaknya eritrosit, masuk tidaknya warna giemsa dalam lekosit, bersih tidaknya sediaan dan dinilai dalam ukuran skala angka (ratio). Sediaan darah tebal adalah sediaan darah dalam bentuk tetesan darah yang di lebarkan hinggan 1,5 cm dengan volume 20ul.
15 F. Pengumpulan Data Data yang diambil merupakan data primer yang diperoleh dari hasil uji coba laboratorium. G. Pengolahan Data Data yang di dapat dari hasil gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dengan teknik hemolisis yang berbeda yang dinilai dalam skor dan untuk melihat status gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dilakukan pernyataan menjadi baik bila rentang skor antara 5 6 dan buruk rentang skor antara 3 4. H. Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh proses autohemolisis terhadap gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dilakukan uji beda uji statistik Kruskal Wallis. I. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian a. Alat dan bahan Alat yang digunakan dalam penelitian adalah obyek glass, spuid, staining jar, kapas alkohol 70%, imersi oil, mikroskop, mikropipet 20 ul dan tempat preparat. Bahan yang diperlukan adalah aquadest, sampel darah vena dan cat giemsa.
16 b. Pembuatan sediaan darah tebal 1) Persiapan penelitian a. Pembuatan tanda luas sediaan Kertas berukuran 7,5 x 2,5 (obyek glass) dilubangi dengan diameter 1,5 cm 2,5 cm 1,5 7,5 cm b. Pengenceran cat 1. Pengenceran 1 : 9, 11 ml larutan giemsa ditambah 89 ml aquadest 2. Pengenceran 1 : 40, 2,5 ml larutan giemsa ditambah 97,5 ml aquadest. 3. Pengenceran 1 : 80, 1,25 ml larutan giemsa ditambah 98,75 ml aquadest. 2) Pengambilan sampel darah a. Bersihkan bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70% dan biarkan sampai menjadi kering. b. Ikatan Pembendung (tourniquet) di pasang pada lengan atas, orang tersebut diminta untuk mengepal dan membuka tangannya berkal-kali agar vena terlihat lebih jelas. c. Jarum ditusukkan pada vena sampai terlihat adanya darah yang masuk kedalam semprit.
17 d. Perlahan-lahan tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki. e. Ikatan pembendung (tourniquet) dilepaskan, kapas di taruh di atas lengan serta cabut semprit dan jarum. f. Darah dimasukkan ke dalam tabung, dipipet 20 ul teteskan pada obyek glass. 3) Pembuatan sediaan darah tebal a. 1 tetes darah (20ul) diteteskan pada obyek glass bersih. b. Tetesan darah dilebarkan hingga membentuk lingkaran dengan diameter 1,5 cm (sesuai dengan cetakan), preparat harus cukup tipis dan transparan. c. Di biarkan kering angin, karena pada tetesan yang tidak melekat pada obyek glass akan mudah terlepas pada tahapan berikutnya. 4) Uji pra analitik Proses hemolisis 1 : 9 melisiskan eritrosit membutuhkan waktu 13 menit dan pengecatan Giemsa selama 20 menit. Jumlah keseluruhan waktu proses hemolisis dari melisiskan eritrosit sampai pengecatan digunakan sebagai patokan waktu untuk proses autohemolisis yaitu selama 33 menit.
18 2. Pelaksanaan penelitian a. Tabel rencana percobaan Tabel 3.1 Tabel rencana percobaan Ulangan Skor Gambaran Mikroskopis Sediaan Darah Tebal pada Beberapa Pelaksaanaan Hemolisis Proses Hemolisis 1 : 9 Proses Autohemolisis 1 : 40 Proses Autohemolisis 1 : 80 1 X 1 Y 1 Z 1 2 X 2 Y 2 Z 2 3 X 3 Y 3 Z 3... X... Y... Z... 25 X 25 Y 25 Z 25 Keterangan : X : Skor gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dengan proses hemolisis 1 : 9 Y : Skor dari gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dengan proses autohemolisis 1 : 40 Z : Skor dari gambaran mikroskopis sediaan darah tebal dengan proses autohemolisis 1 : 80 b. Cara kerja percobaan 1. Di buat pengenceran larutan giemsa dalam konsentrasi giemsa yang berbeda (pengenceran 1 : 9, 1 : 40, 1 : 80). 2. Preparat yang kering di rendam dalam cat giemsa yang sudah diencerkan untuk melisiskan dan mewarnai sel darah merah (pengenceran 1 : 9 dilakukan proses hemolisis selama 20 menit, pengenceran 1 : 40 dan 1 : 80 dilakukan proses autohemolisis selama 33 menit).
19 3. Preparat dicuci air mengalir secara perlahan agar preparat tidak terkelupas. 4. Diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran obyektif 100x menggunakan imersioil. c. Interpretasi hasil Tabel 3.2 Interpretasi hasil No. Kategori penilaian Obyek yang diamati Hasil Skor 1. Pelisisan eritrosit Sel darah merah Belum lisis sempurna 1 Lisis sempurna 2 2. Latar belakang sediaan Latar belakang sediaan Sediaan kotor 1 Sediaan bersih 2 3. Pewarnaan Lekosit Pucat 1 Terwarnai 2 1. Rentang Skor : 3-6 2. Kategori Skor a. Skor 3 4 dikategorikan buruk b. Skor 5 6 dikategorikan baik