BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Interior Children Center di Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian


PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.4 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM

PERANCANGAN INTERIOR TK BUDI MULIA DUA SETURAN YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN. Diah Septiana Angreini NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada permasalahan kelanjutan hidup. Permasalahan anak di rumah dan diluar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta

BAB LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan anak sangatlah penting, apalagi kini zaman semakin maju. Sehingga generasi selanjutnya haruslah memiliki perkembangan yang lebih baik. Untuk mewujudkannya, orang tua harus mendidik anak mereka agar memiliki karakter yang baik serta memiliki pertumbuhan dan perkembangan otak, fisik, mental maupun kreatifitas yang baik. Terutama untuk anak dalam masa golden age. Pada masa ini, otak mereka cepat belajar dan tanggap terhadap apa yang diajarkan sehingga orang tua harus berhati hati dan lebih selektif. Namun kini banyak orang tua yang memiliki kesibukkan terhadap karier sehingga kurangnya mendidik anak secara total. Untuk itu terkadang mereka menitipkan anak mereka ke tempat penitipan anak seperti daycare, playgroup, taman kanak kanak atau tempat agar anak memiliki kegiatan ekstra yang positif seperti tempat kursus. Hanya saja sarana sarana untuk anak yang telah tersedia saat ini lokasinya terpisah pisah kurang terpusat. Untuk itu akan lebih baik apabila sarana anak berada pada satu wilayah atau tempat agar memudahkan untuk pemenuhan kebutuhan anak. Children Center merupakan suatu proyek yang menyediakan fasilitas untuk berbagai macam aktivitas anak anak. Menjelang era globalisasi diperlukan generasi muda khususnya di kota Bandung yang mandiri, kreatif serta cerdas sehingga dapat menjadi tumpuan harapan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu dengan adanya proyek Children Center sebagai wadah untuk dapat menambah wawasan anak serta mengembangkan minat dan bakat anak dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas generasi yang akan datang khususnya di kota Bandung. Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak yaitu kualitas guru, program kegiatan dan lingkungan fisik, agar program kegiatan dapat berjalan dengan baik dan perkembangan anak optimal, maka dibutuhkan sarana dan prasarana 1

yang mendukung untuk pembelajaran yang baik serta membuat anak merasa aman, nyaman dan bebas untuk mengeksplorasi kreativitasnya sehingga butuh mempertimbangkan kebutuhan fisik dan psikologisnya. Dr. Maria Montessori merupakan dokter wanita pertama di dunia dimana beliau menyadari bahwa setiap individu dilahirkan dengan potensi serta talenta yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Beliau mulai mengadakan penelitian dan mulai mengembangkan metode khusus demi kemajuan anak-anak di masa pertumbuhan. Metode inilah yang kita kenal dengan metode Montessori. Metode Montessori ini telah dikenal dan digunakan di berbagai negara karena dikenal dengan sistemnya yang mampu menstimulus seorang anak untuk menjadi pribadi yang lebih aktif, cerdas dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Metode Montessori cocok untuk diterapkan di sekolah demi menunjang pribadi siswa untuk menjadi lebih kreatif, mandiri dan memiliki keahlian sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliknya. Fasilitas sekolah juga harus memiliki kelebihan yang berbeda-beda yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar anak-anak dengan menggunakan metode Montessori yang dikemas dalam practical life, sensorial art, cultural art, languange, dan math serta mampu mewadahi berbagai aktivitas dan mampu membangun interaksi antar individu satu sama lain. 1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dari hasil survey : 1. Fasilitas yang dibutuhkan anak sebagai penunjang pendidikan, rekreasi dan kesehatan tempat berbagai aktifitas anak. 2. Fasilitas sebagai sarana kegiatan yang kreatif, inovatif dan ekspresi sebagai poin utama perancangan dengan penggunaan ruang yang dinamis dan menarik. 3. Fasilitas sebagai penunjang minat dan bakat anak. 4. Fasilitas pendukung bagi staff pengajar, karyawan, orang tua dan pengunjung. 5. Penataan letak furnitur pada ruangan disesuaikan dengan metode Montessori khususnya pada ruang kelas. 2

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, perancangan ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara pemanfaatan bangunan agar dapat menampung sarana sarana yang dibutuhkan sekaligus memperhatikan aspek aspek yang penting sehingga dapat mendukung aktivitas pengguna? 2. Bagaimana penerapan interior yang memperhatikan aspek aspek penting seperti keamanan, kenyamanan, dan lainnya sehingga dapat mendukung aktivitas pengguna? 3. Bagaimana perancangan Interior Children Center yang sesuai dengan standarisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah agar sesuai dengan fungsinya sebagai tempat belajar dan bermain anak-anak? 1.4 Batasan Perancangan Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat beberapa batasan perancangan yaitu : 1. Lokasi : Perancangan Children Center berlokasi di Jl. Sindang Sirna, Sukajadi 2. Perancangan Children Center untuk pengguna : Anak usia 0 17 tahun Orang tua Guru Staff 3. Perancangan Interior dengan luasan ± 4000 m² 4. Perancangan fasilitas children center : Area Pendukung : lobi, playground indoor, klinik anak, retail anak, perpustakaan, kafetaria, auditorium, mushola. Area Edukasi : daycare, ruang sekolah anak 1 6 th, ruang psikologi, ruang kursus les, sanggar musik, sanggar tari, kids art club. Area Pelayanan : kantor staff yayasan, ruang TU, ruang konseling. Service : pantry, ruang makan, gudang, toilet, ruang OB, ME. 3

1.5 Tujuan dan Sasaran Perancangan Adapun Tujuan dan Sasaran Pada Perancangan Children Center, yaitu : 1. Merancang Interior Children Center yang dapat menjadikan tempat pendidikan anak dan sarana penunjang aktifitas anak sebagai media yang dapat mengembangkan minat dan bakat anak. Memenuhi kebutuhan anak akan pendidikan, kesehatan fisik dan mental serta rekreasi agar dapat mendukung perkembangan anak sebagai pembinaan untuk pembentukan insan yang berkarakter unggul yang kreatif dan mandiri dengan elemen elemen interior serta pengisi ruang yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan anak, dengan sasaran : - Pengolahan ceiling dan furniture dengan bentuk yang dinamis memberikan kesan yang aktif pada ruang serta megurangi sudut tajam pada furniture yang dapat membahayakan anak anak. - Pengolahan dinding dan lantai dengan pemilihan material non toxin yang bersifat aman, mudah dalam perawatan dan tidak membahayakan bagi anak anak serta memiliki nilai estetis dalam ruangan. - Menggunakan warna warna yang memberikan kesan ceria, nyaman dapat merangsang optimism, kecerdasan, dan kreatifitas anak. - Mengusung suasana ruangan yang terbuka, agar penghawaan dan pencahayaan masuk secara alami didukung dengan lingkungan lokasi yang sejuk. 1.6 Metodelogi Perancangan Adapun Metodelogi Perancangan dalam Perancangan Children Center, yaitu : 1. Penentuan Topik Dalam penentuan topik mengkaji dan meneliti dari pokok permasalahan yang timbul dari fenomena, gejala alam, gejala sosial, ataupun gejala budaya dan dalam penentuan topik harus disesuaikan dengan tujuan dalam perancangan. 2. Survey 4

Memperoleh data yang melalui keberapa sekolah TK dan Play Group yaitu sekolah Pascal Montessori, Bandung Montessori Preschool dan TK Sandhy Putra Telkom Buah Batu Bandung, BPI Bandung, Galenia Bandung, Trampolin Arena Pascal, Miniapolis untuk mendapatkan informasi dan data secara langsung. 3. Studi Literatur Melalui studi literatur dari Jurnal mengenai Sekolah TK dan Play Group, buku Children Care Design Guide serta Standarisasi Perancangan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu, NSPK Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak- Kanak Tahun 2013, UU RI No 20 tahun 2003 dan lain lain. Data proyek perancangan sehingga diperoleh data-data sekunder untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. 4. Analisa Analisa hasil survey, Site Plan, Eksisting Bangunan, Aktivitas Pengguna, Sirkulasi Ruang, Organisasi Ruang, Pengisi Ruang, Elemen Pembentuk Ruang serta Pendekatan Perancangan. Setelah itu pengolahan data yang sudah didapatkan dari hasil survey dan studi literatur, menganalisa data di gabungkan dan dikelompokkan untuk menentukan sebuah Konsep dan Tema Perancangan. 5. Menentukan Tema dan Konsep Perancangan Menentukan tema dan konsep perancangan, programming ruang, kebutuhan ruang, zoning & blocking sehingga mendapatkan tema dan konsep perancangan ruang, konsep sirkulasi, konsep pembentuk ruang dan konsep pembentuk ruang. 6. Output Perancangan. 5

1.7 Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini disusun menjadi beberapa bab agar sistematis dan memudahkan dalam pemahaman yang akan menjelaskan gagasan yang mengacu pada Perancangan Interior Children Center, berikut sistematika penulisan : BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakangan hal- hal umum yang berkaitan dengan Latar belakang,judul, Identifikasi masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Sasaran perancangan, Batasan perancangan,metode perancangan,sistematika laporan,kerangka berpikir yang mengacu pada judul yaitu Perancangan Interior Children Center di Bandung BAB II : KAJIAN LITERATUR Membahas teori,temuan,bahan penelitian lain dari berbagai referensi, yang di jadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. BAB III : TAHAP KONSEP DESAIN Berisi tentang konsep desain yang akan di aplikasikan pada objek rancangan, yang mana pada bab ini nantinya di jelaskaan secara rinci mengenai hal hal yang bersangkutan dengan rancangan. BAB IV : KONSEP DAN PERANCANGAN Tahapan penerapan kosep ke dalam desain perancangan melalui gambar kerja,perspektif serta maket. BAB V : KESIMPULAN Kesimpulan,tahap akhir dari perancangan, menyimpulkan secara keseluruhan laporan tugas akhir. 6

1.8 Kerangka Berpikir Latar Belakang Children Center sebagai wadah fasilitas untuk mengembangkan kreatifitas dan kemandirian anak. Permasalahan Fasilitas edukasi dan rekreasi terpisah pisah, butuh adanya fasilitas penunjang untuk kreatifitas anak. Tujuan Memenuhi kebutuhan anak akan pendidikan, kesehatan fisik dan mental serta rekreasi agar dapat mendukung perkembangan anak. Pengumpulan Data Data Fisik : Non Fisik : Site plan Layout Wawancara Existing Dokumentasi Foto Observasi Literatur Analisis Data Kebutuhan Ruang Pengisi Ruang Pembentuk Ruang Karakter Ruang Membuat Programing Perancangan Menentukan Kosep Dan Tema Perancangan 7

Konsep Sketsa Pengembangan Desain Alternative Desain Final Desain Lembar Kerja Desain 8