BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting dalam proses hemostasis. Jumlah trombosit normal adalah 150.000-450.000/mm 3. Fungsi utama trombosit adalah membentuk sumbat mekanik selama respon hemostasis terhadap cedera vaskular. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil (Hoffbrand, dkk., 2005). Trombositopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah trombosit darah 3 kurang dari 150.000/m. Kelainan ini berkaitan dengan peningkataan resiko perdarahan hebat, bahkan hanya dengan cidera ringan atau perdarahan spontan yang kecil. Trombositopenia ditandai dengan bercak kecil akibat perdarahan subkutan yang disebut petekie atau perdarahan yang lebih luas yang disebut purpura. Trombositopenia primer atau trombositopenik imun dapat terjadi secara idiopatik atau sebagai akibat gangguan autoimun yang ditandai dengan pembentukan antibodi melawan trombosit. Trombositopenia sekunder dapat disebabkan oleh obat kemoterapi yang merusak sum-sum tulang, radiasi, serta infeksi virus tertentu seperti HIV dan virus Dengue (Mehta dan Hoffbrand, 2006). Salah satu penyakit infeksi yang dapat menurunkan jumlah trombosit adalah penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina. Trombositopenia pada penderita demam berdarah diduga terjadi akibat
peningkatan destruksi trombosit, peningkatan penggunaan trombosit akibat endotel vaskuler yang rusak, serta penurunan produksi trombosit oleh sumsum tulang (Soegijanto, 2006). Pengobatan demam berdarah pada dasarnya masih bersifat suportif atau simptomatis berdasarkan kelainan utama yang terjadi, yaitu berupa perembesan plasma akibat dari meningkatnya permeabilitas vaskuler. Perembesan plasma yang berlangsung selama 24-48 jam akan menyebabkan syok, anoksia, asidosis dan kematian (Soegijanto, 2006). Untuk pengobatan demam berdarah, terutama untuk meningkatkan jumlah trombosit, masyarakat banyak menggunakan buah atau daun jambu biji. Pada sebuah penelitian, ekstrak daun jambu biji dapat meningkatkan dan mempercepat pencapaian jumlah trombosit hingga mencapai jumlah lebih dari 100.000/mm 3. Peningkatan ini dapat dijelaskan melalui mekanisme tanin dan kuersetin yang terkandung dalam jambu biji. Pada penelitian preklinis yang menggunakan hewan uji mencit sebagai subjek bioaktifitas, didapatkan bahwa tanin dan kuersetin yang terkandung dalam jambu biji dapat meningkatkan proliferasi dan diferensiasi megakariosit dalam sumsum tulang (Soegijanto, 2006). Teh adalah jenis minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun dunia, karena teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, serta dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan, diantaranya mencegah kegemukan, kanker dan mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah. Teh hitam adalah daun teh yang mengalami oksidasi sehingga warnanya menjadi lebih pekat dan aromanya menjadi lebih kuat. Teh hitam memiliki kandungan alami yang banyak berguna bagi kesehatan, diantaranya adalah tannin, kafein, asam fenolat,
dan senyawa polifenol seperti flavonoid. Kandungan flavonoid teh hitam meliputi teaflavin, tearubigin dan kuersetin (Rossi, 2010). Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Ekawati (2007), tentang pengaruh pemberian teh hitam terhadap ketebalan dinding arteri koronaria tikus putih yang diberi diet tinggi lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam teh hitam dapat menghambat penebalan dinding arteri koronaria akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah. Keberadaan teh hitam yang mudah didapat serta adanya kandungan tannin dan quercertin di dalamnya, membuat peneliti tertarik untuk mencari tahu apakah teh hitam mampu meningkatkan trombosit pada mencit yang dijadikan trombositopenia dengan induksi heparin. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. apakah karakteristik simplisia teh hitam memenuhi persyaratan simplisia dan apakah karakteristik ekstrak etanol teh hitam dapat ditentukan? b. apakah golongan senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia dan ekstrak etanol teh hitam? c. apakah ekstrak etanol teh hitam dapat meningkatkan jumlah trombosit pada mencit yang telah dijadikan trombositopenia dengan induksi heparin? 1.3 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. karakteristik simplisia teh hitam memenuhi persyaratan simplisia dan karakteristik ekstrak etanol teh hitam dapat ditentukan. b. golongan senyawa kimia dalam simplisia dan ekstrak etanol teh hitam adalah alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan glikosida. c. ekstrak etanol teh hitam dapat meningkatkan jumlah trombosit pada mencit yang telah dijadikan trombositopenia dengan induksi heparin. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. karakteristik simplisia dan ekstrak etanol teh hitam. b. golongan senyawa yang terkandung dalam simplisia dan ekstrak etanol teh hitam. c. efek peningkatan trombosit dari ekstrak etanol teh hitam pada mencit yang telah dijadikan trombositopenia dengan induksi heparin. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang efek peningkatan jumlah trombosit yang dimiliki oleh teh hitam. b. memberikan alternatif fitoterapi yang mudah didapat untuk penyembuhan trombositopenia.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian dilakukan terhadap mencit jantan putih yang dijadikan trombositopenia dengan induksi heparin. Terdapat variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu ekstrak etanol teh hitam, dosis, dan kelompok perlakuan. Sementara variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah trombosit yang dihitung setelah pemberian ekstrak etanol teh hitam Variabel Bebas Variabel terikat Parameter Simplisia teh hitam Ekstrak etanol teh hitam(eeth) Suspensi CMC Na 1% Heparin 270 unit/kg bb Golongan senyawa metabolit sekunder simplisia dan ekstrak Karakteristik simplisia dan ekstrak jumlah trombosit/mm 3 1. Alkaloid 2. Flavonoid 3. Tanin 4.Steroid/ triterpenoid 5. Saponin 1. Makroskopik 2. Mikroskopik 3. Kadar air 4. Kadar sari larut dalam air 5. Kadar sari larut dalam etanol 6. Kadar abu total 7. Kadar abu tidak larut asam Heparin + EETH 100 mm/kg bb Heparin + EETH 200 mg/kg bb Peningkatan jumlah trombosit Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian