BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya. proses Islamisasi itu adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan pada dasarnya adalah sebagai upaya mengembangkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I ini dipaparkan tentang : a. Konteks Penelitian, b. Fokus

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan. baru seperti internet, media elektronik, media cetak dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa peralihan antara masak kanak kanak dengan masa dewasa. Yang

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, perkembangan dan kebutuhan zaman. Di antaranya harus terdapat

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. 1. merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mengalami. perkembangan yang sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dipaparkan; a) Latar belakang masalah, b) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh aktivitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1 Dengan demikian peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu ditingkatkan khususnya di lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam selain dalam hal pendidikan umum juga memiliki tujuan menghasilkan manusia muslim yang menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya, dapat menjadikan semua mata pelajaran sebagai usaha untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan agama. 2 Artinya dengan melalui mata pelajaran sains, ilmu-ilmu sosial, matematika dan sebagainya dilaksanakan bebarengan yang dijiwai pendidikan agama. Basis kompetensi yang dikembangkan di lembaga pendidikan Islam harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena 1 TIM Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 2005), hal. 2 2 Abdul Rochman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi dan Aksi, (Jakarta: Grafindo Persada, 2005), hal. 255 1

2 itu penerapan kitab kuning di lembaga pendidikan Islam sebagai landasan bagi pengembangan spiritual untuk kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan karena asumsinya adalah jika pendidikan agama Islam yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik maka kehidupan masyarakat akan lebih baik. Penerapan kitab kuning memang bukan bagian yang integral di lembaga pendidikan Islam, akan tetapi penerapan kitab kuning merupakan salah satu tradisi agung (great tradition) di Indonesia. Tradisi pengajaran agama Islam yang muncul di pesantren Jawa dan semenanjung Malaka, yaitu untuk mentransmisikan Islam tradisional sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik yang ditulis berabad-abad lalu. Kitab ini dikenal di Indonesia sebagai kitab kuning. 3 Di kalangan pesantren kitab kuning dianggap formulasi final dari ajaran-ajaran Al - Qur an dan Sunnah Nabi, kitab kuning ditulis oleh para ulama dengan kualifikasi ganda, keilmuan yang tinggi dan moralitas yang luhur. 4 Tradisi pengajaran agama Islam dengan kitab kuning seperti di pondokpondok pesantren perlu dikembangkan dan dibudayakan di lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, kita tahu sumber-sumber ilmu Islam tentang ibadah, syariah, muamalah, akidah dalam ajaran Islam itu berasal dari kitab-kitab kuning, sehingga tradisi-tradisi agung dalam Islam tetap terjaga dan terlestarikan 3 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1995), hal. 17 4 Mujamil Qomar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 128

3 dengan baik. Selain itu kita juga bisa mempelajari konteks-konteks ajaran Islam secara mendasar. Jadi, selain belajar dan menambah ilmu para siswa dapat mengenal dan mengetahui bahwa Islam mempunyai tradisi-tradisi yang agung dalam pengajaran. Karena selama ini kita tahu buku-buku atau referensi-referensi yang digunakan di lembaga pendidikan Islam itu dipaket langsung dari pusat seperti buku paket untuk pelajaran fiqih, akhidah akhlaq, Al Qur an hadis, sejarah kebudayaan Islam. Hasil observasi yang peneliti lakukan di MAN 2 Blitar bahwa MAN 2 Blitar sebagai madrasah yang berbasis lembaga agama yang tidak hanya mengedepankan keilmuan dibidang agama dengan pelajaran-pelajaran yang sudah ditentukan secara nasional namun juga menerapkan ekstrakurikuler kitab kuning dengan tujuan sebagai wadah menyalurkan bakat dan minat siswa serta menambah keilmuan para siswanya. Dengan menggunakan kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 diharapkan siswa dapat memahami tentang dasar-dasar fiqih terutama mengenai ibadah thaharah dan shalat. Memahami tentang dasar-dasar fiqih merupakan hal yang penting karena dalam menjalankan kewajiban kita sebagai seorang Islam membutuhkan pemahaman tentang tata cara bagaimana untuk melaksanakannya dengan benar sesuai dengan syariat yang telah ditentukan seperti shalat. Untuk itu, dalam penerapan ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih diterapkan pula dengan menggunakan beberapa metode yang bertujuan agar siswa mudah memahami materi dari kitab kuning fiqih wadhih jilid 1.

4 Berangkat dari pemikiran dan kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di MAN 2 Blitar terkait dengan penerapan ekstrakulikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang selama ini ekstrakulikuler tersebut jarang diadakan di madrasah lainnya. Karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Esktrakurikuler Kitab Kuning di MAN 2 Blitar. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penerapan ekstrakurikuler kitab kuning di MAN 2 Blitar adalah: 1. Bagaimana ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode mujahadah di MAN 2 Blitar? 2. Bagaimana ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode muraqabah di MAN 2 Blitar? 3. Bagaimana ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode muhasabah di MAN 2 Blitar? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendiskripsikan ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode mujahadah di MAN 2 Blitar. 2. Untuk mendiskripsikan ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode muraqabah di MAN 2 Blitar. 3. Untuk mendiskripsikan ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 yang dilakukan dengan metode muhasabah di MAN 2 Blitar.

5 D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pikiran terhadap hasanah ilmiah dalam pengembangan wawasan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pengetahuan ilmu fiqih yang diterapkan melalui ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1. 2. Secara praktis a. Bagi kepala MAN 2 Blitar Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam melaksanakan penerapan ekstrakurikuler kitab kuning fiqih wadhih jilid 1. b. Bagi guru MAN 2 Blitar Dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan hasanah pengetahuan yang berkaitan dengan masalah-masalah fiqih. c. Bagi siswa MAN 2 Blitar Dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan terkait dengan masalah-masalah fiqih. d. Bagi peneliti lain Dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi yang cukup berarti bagi penelitian selanjutnya.

6 E. Penegasan Istilah 1. Penegasan konseptual a. Penerapan Menurut Riant Nugroho penerapan adalah cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan. 5 b. Ekstrakurikuler Menurut Uzer Usman ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud serta mempunyai tujuan untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan serta kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. 6 c. Kitab kuning Kitab kuning sering disebut dengan istilah kitab klasik (Al Kutub Alqadimah), kitab-kitab tersebut merujuk pada karya-karya tradisional ulama klasik dengan gaya bahasa Arab yang berbeda dengan buku modern. 7 d. Fiqih wadhih jilid 1 Salah satu kitab dari sekian banyak kitab yang merupakan karya dari Mahmud Yunus yang membahas tentang hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah thaharah dan ibadah shalat. 8 5 Riant Nugroho, Prinsip Penerapan Pembelajaran, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hal. 158 6 Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya.1993), hal. 22 7 Endang Turmudi, Perselingkuhan Kyai dan Kekuasaan, (Yogyakarta: Lkis, 2004) hal. 36 8 Sulaiman Ibrahim, Pendidikan dan Tafsir, Kiprah Mahmud Yunus dalam Pembaharuan Islam, (Jakarta: Lekas, 2011, hal. 42

7 e. Metode Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 9 f. Metode mujahadah Mujahadah secara bahasa berarti juga perang, secara umum berarti berjuang, bersungguh-sungguh. Secara istilah metode mujahadah artinya cara yang dilakukan bersungguh-sungguh agar sampai dengan tujuan yang dikehendaki. 10 g. Metode muraqabah Muraqabah menurut arti bahasa berasal dari kata raqib yang berarti penjaga atau pengawal. Metode muraqabah dapat berarti pula sebagai cara mengontrol atau mengawasi. Muraqabah mengandung pengertian adanya kesadaran diri bahwa ia selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan diawasi-nya. 11 9 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 145 10 Achmad Suyuti, Percik-Percik Kesufian, (Jakarta : Pustaka Amani, 1996), hal. 125 11 Totok Jumantoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Tasawuf, (Wonosobo: Amzah, 2005), hal. 150

8 h. Metode muhasabah Muhasabah secara bahasa berarti menghisab diri, instropeksi, mawas diri, serta meneliti diri. Sehingga metode muhasabah dapat diartikan dengan cara yang dilakukan untuk menginstropeksi diri menjadi lebih baik. 12 2. Penegasan operasional Berdasarkan penegasan konseptual yang dimaksud penerapan ekstrakurikuer kitab kuning di MAN 2 Blitar adalah penerapan kitab kuning fiqih wadhih jilid 1 karya Mahmud Yunus yang berisi tentang ilmu fiqih thaharah dan shalat disampaikan dengan metode mujahadah, muraqabah dan muhasabah sebagai tambahan wawasan pengetahuan tentang shalat yang dilaksanakan oleh siswa MAN 2 Blitar atau MAN Wlingi (selanjutnya akan disebut MAN 2 Blitar). F. Sistematika Pembahasan Sistematika skripsi ini terdiri dari bagian awal, bagian utama (inti) dan bagian akhir, rinciannya adalah sebagai berikut: Bagian awal memuat halaman judul, persetujuan, pengesahan, pernyataannn keaslian, motto, persembahan, prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, abstrak dan daftar isi. Bagian utama (inti) terdiri dari bab I sampai dengan bab VI. 12 Jumantoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu, hal. 147

9 BAB I yaitu Pendahuluan, pada sub ini merupakan gambaran dari keseluruhan isi skripsi yang meliputi: konteks penelitian yang menggambarkan tentang penerapan ekstrakurikuler kitab kuning, fokus penilitian yang terdiri dari metode mujahadah, muraqabah dan muhasabah, tujuan penelitian yang berisi tentang diskripsi metode mujahadah, muraqabah dan muhasabah, kegunaan penelitian yang berisi tentang manfaat penelitian penerapan ekstrakurikuler kitab kuning, penegasan istilah berisi tentang kata-kata beserta pengertiannya yang berkaitan dengan penelitian untuk memudahkan pembaca untuk memahaminya, sistematika penulisan skripsi berisi urutan yang akan dibahas dalam penyusunan laporan peneitian skripsi. BAB II yaitu Kajian Pustaka, pada sub ini memuat tentang diskripsi teori yang terdiri dari penerapan ekstrakurikuler kitab kuning, metode mujahadah, muraqabah dan muhasabah, penelitian terdahulu memuat tentang penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, dan paradigma penelitian yang memuat tentang alur penelitian. BAB III yaitu metode penelitian, yang memuat pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, kehadiran penelitian yang merupakan instrument kunci, lokasi penelitian yang strategis untuk dijadikan sebagai tempat penelitian, sumber data terdiri dari data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yang didapatkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi, analisis data memuat tentang pengorganisasian data, pengecekan keabsahan temuan memuat tentang pengecekan melaui keikutsertaan peneliti, triangulasi serta pemeriksaan

10 sejawat, dan tahap-tahap penelitian memuat tentang tahap penelitian dari persiapan, pelaksanaan sampai pada penyelesaian. BAB IV yaitu hasil penelitian, yang meliputi deskripsi data, temuan penelitian, dan hasil analisis data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi di MAN 2 Blitar. BAB V yaitu pembahasan memuat tentang keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori yang ditemukan terhadap teori-teori sebelumnya. BAB VI yaitu penutup terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan makna dari temuan-temuan pada penelitian dan saran yang dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan. Bagian akhir ini memuat hal-hal yang bersifat komplementatif untuk menambah validitas isi skripsi yaitu daftar pustaka dan lampiran yang diperlukan.