BAB III METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didiknya. Dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari classroom action research, untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan belajarberupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan lokasi PTK ini dikarenakan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang mana penelitian ini dilakukan dengan melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didiknya yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sumber daya alam di SDN Umbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota Serang. Suharsimi (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliput tiga kata yaitu Penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru/dosen yang sama. Yusnandar dan Nur aeni, (2014, hlm. 6) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat merefleksikan dan mengevaluasi diri, apakah guru sudah melaksanakan tugas utamanya secara professional sebagai pengajar serta dapat menemukan solusi atas masalah masalah yang muncul dalam praktek-praktek pembelajaran. 21

22 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 20) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral selanjutnya. Tindakan yang digunakan yaitu pembelajaran IPA pada konsep sumber daya alam dengan menggunakan strategi kooperatif tipe bamboo dancing di kelas IV SDN Umbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota Serang. Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Ekawarna, 2013, hlm. 13) yaitu sebagai berikut : a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi ketercapaian tujuan pembelajaran yang bermutu. b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran kelas agar pembelajaran bermutu. d. Meningkatkan dan mamperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.

23 g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi. Yusnandar dan Nur aini (2014, hlm. 9) menjelaskan bahwa manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain mencakup: a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas c. Peningkatan profesinalisme guru B. Prosedur Penelitian Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam pelaksanaannya model Kemmis dan Mc. Taggart ini dilakukan melalui beberapa tahapan siklus dalam kegiatan pembelajarannya, yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Model ini menggunakan system spiral,yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan dalam proses pembelajaran. Adapun penjelasan empat komponen PTK model Kemmiis dan MC Taggart adalah : a. Planning (Rencana) Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Pada tahap ini peneliti menjelaskna tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. dalam penyusunan rancangan ini peneliti menentukan titik atau focus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung b. Action (Tindakan)

24 Tindakan adalah pelaksanaan, merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana guru harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. c. Observation (Pengamatan) Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan / dikenakan terhadap siswa. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Semua peristiwa yang terjadi direkam agar dapat mengetahui kekurangannya sehingga peneliti mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. d. Reflection (Refleksi) Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya sendiri yang meliputi : perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dapat dilihat pada gambar berikut :

25 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Dan seterusnya Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2008. Hlm. 16)

26 Bagan 3.2 Alur PTK dalam Pembelajaran IPA Konsep Sumber Daya Alam Menggunakan Pembelajaran Kooperatif metodebamboo Dancing (modifikasi dari model Kemmis dan M.C Taggart) (dalam Arikunto, 2008. Hlm. 16) PRA SIKLUS REFLEKSI OBSERVASI Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai situasi asli. SIKLUS 1 Peneliti dan guru kelas menganalisis kelamahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan menggunakan pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing pada konsep sumber daya alam. TINDAKAN PERENCANAAN Membuat RPP menggunakan pembelajaran kooperatif metode bamboo dancingpada konsep sumber daya alam. Peneliti sebagai model melaksanakan KBM dalam pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif metode bamboo dancingpada konsep sumber daya alam. REFLEKSI Peneliti dan guru kelas menganalisis hasil penelitian. Apakah ada kemajuan/perbaikan, jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya. OBSERVASI Peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif metode bamboo dancingpada konsep sumber Dilanjutkan ke siklus selanjutnya

27 Rencana dalam penelitian ini yaitu mulai dari pra siklus, siklus 1, siklus 2, siklus 3, dan seterusnya sampai pembelajaraan dianggap berhasil. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pra Siklus a. Pengamatan / Observasi Dalam hal ini, observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas, suasana kelas, interaksi guru dan siswa, mengamati hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA, serta mengadakan pretest dengan memberikan soal kepada siswa. Hasil observasi yang dilakukan peneliti digunakan sebagai patokan untuk menentukan langkah pada tahapan tindakan berikutnya. b. Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dan diskusi mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru yang sudah diperoleh pada kegiatan observasi sebelumnya, dan merencanakan tindakan atau rencana yang akan dilakukan untuk perbaikan tindakan dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing untuk siklus I. 2. Siklus I a. Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus 1 sesuai dengan hasil refleksi pada tahap pra siklus, yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing.

28 2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing. 3) Menyiapkan soal-soal evaluasi. b. Tindakan Pada pelaksanaan tindakan di siklus I ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancingsebagai upaya perbaikan, dan perubahan keadaan proses belajar mengajar yang diharapkan. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I ini disesuaikan dengan langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing, yaitu : 1. Guru menuliskan topik di papan tulis atau mengadakan tanya jawab dengan siswa, 2. Guru membagi Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak) berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat, 3. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama, 4. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi. 5. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi

29 informasi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan. c. Observasi Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kesulitan siswa dan kekurangan apa saja yang terjadi dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan format observasi yang telah dibuat sebelumnya. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti dan guru mendiskusikan dan mengevaluasihasil pembelajaran pada konsep sumber daya alam dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metodebamboo dancing.apabila keberhasilan tindakan pada siklus I belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya, sampai memperoleh hasil yang optimal. C. Tekhnik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, instrument atau alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data sebagai pengolahan adalah tes dan observasi. a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistemtis (Arikunto, 2012, hlm. 45). Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan kegiatan pembelajaran guru dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metodebamboo dancing dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya alam kelas IV SDN Umbul Kapuk.

30 Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan siswa. Tabel 3.1 Pedoman Observasi Penerapan metode Bamboo Dancing oleh Guru pada Konsep Sumber Daya Alam No Aspek yang dinilai Deskriptor Skor 1. apersepsi a) Membangkitkan motivasi siswa b) Mengembangkan konsep awal siswa c) Mengajukan banyak pertanyaan-pertanyaan lisan d) Mengaitkan konsep yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata 2. Eksplorasi a) Membantu siswa untuk menggali dan menemukan konsep sendiri b) Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya c) Memberi pengalaman dan penjelasan konsep d) Melakukan tanya jawab dengan siswa 3. Diskusi dan penjelasan konsep a) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok diskusi. b) Membimbing siswa untuk melakukan bamboo dancing c) Memantau diskusi yang dilakukan siswa secara terusmenerus d) Memberi penjelasan materi 4. Pengembangan aplikasi a) Mengembangkan materi b) Menyimpulkan materi pembelajaran c) Mengevaluasi hasil belajar d) menggunakan alat peraga (alat bantu belajar mengajar) Jumlah Skor 1 2 3 4

31 Nilai Rata-rata Tingkat penguasaan Nilai = Jumlah skor yang diperoleh 4 Tingkat Penguasaan = perolehan skor skor tertinggi (16) 100 Kriteria Penilaian : Nilai 4 apabila 4 descriptor yang muncul Nilai 3 apabila 3 descriptor yang muncul Nilai 2 apabila 2 descriptor yang muncul Nilai 1 apabila 1 descriptor yang muncul Nilai = Jumlah skor yang diperoleh 4 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Tingkat Penguasaan = perolehan skor skor tertinggi (16) 100 0 25% = kurang 26 50% = cukup 51 75% = baik 76 100% = sangat baik

32 No. Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas SiswaMenggunakan Pembelajaran Koopertif Tipe Bamboo Dancing Konsep Sumber Daya Alam Skor Aspek yang di observasi 1 2 3 4 1. Menyimak prosedur pelaksanaan pembelajaran koopertif tipe bamboo dancing 2. Siswa mengerjakan dan memikirkan jawaban dari pertanyaan guru secara individu 3. Siswa Saling mengemukakan jawaban hasil pemikirannya terhadap pasangan 4. Siswa memiliki tanggung jawab atas materi yang didapatnya. 5. Siswa aktif dalam pembelajaran 6. Mengajukan pertanyaan apabila terdapat perbedaan pendapat dengan pasangan lain yang lain 7. Siswa bersemangat dalam pembelajaran Jumlah Skor Nilai Rata-Rata Tingkat Penguasaan Nilai = Jumlah skor yang diperoleh 7 Tingkat Penguasaan = perolehan skor skor tertinggi (28) 100

33 Kriteria Penilaian : Nilai 4 apabila 100% bagian dari aspek muncul Nilai 3 apabila 75% bagian dari aspek muncul Nilai 2 apabila 50% bagian dari aspek muncul Nilai 1 apabila 25% bagian dari aspek muncul Nilai = Jumlah skor yang diperoleh 7 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Tingkat Penguasaan = perolehan skor skor tertinggi (28) 100 0 25% = kurang 26 50% = cukup 51 75% = baik 76 100% = sangat baik b. Tes Menurut Amir Daien Indrakusuma (dalam Arikunto, 2012, hlm. 46) Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keteranganketerangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Peneliti menggunakan teknik tes dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yang ke-2 yaitu meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran IPA konsep sumber daya alam menggunakan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing. Tujuannya adalah untuk menjawab hipotesis yang ke-2 yaitu

34 dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing maka hasil belajar siswa akan meningkat. Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dalam bentuk objektif pilihan ganda terdiri dari 10 soal yang diberikan pada setiap akhir siklus. Rentang nilai yang digunakan adalah 0 100. Kriteria penilaian nilai rata-rata : Nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa 100 Jumlah siswa 0 25 = kurang baik 26 50 = cukup baik 51 75 = baik 76 100 = sangat baik D. Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data selanjutnya data tersebut dianalisis untuk memperoleh hasil akhir. Menurut (Arikunto, 2010, hlm. 278) langkah-langkah analisis data yang harus dilakukan yaitu: 1. Persiapan Pada tahap persiapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kelengkapan data yang sesuai pada pengumpulan data yaitu hasil observasi, dokumentasi dan hasil test. 2. Tabulasi Pada tahap tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi data-data yang sudah, ada memasukan data-data hasil observasi dan hasil tes ke dalam tabel penilaian. 3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memasukan data-data hasil observasi dan hasil tes ke dalam tabel kemudian dihitung dengan rumus penilaian untuk mengetahui hasil akhir yang dicapai.

35 E. Subjek dan Lokasi Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA konsep sumber daya alam menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing di SDN Umbul Kapuk kelas IV dengan jumlah 32 siswa, yang terdiri dari laki-laki 19 dan siswa perempuan 13. b. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan di SDNUmbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota Serang. Lokasi ini dipilih oleh penelitikarena sekolah ini terbuka dan mendorong sepenuhnya terhadap penelitian yang akan dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran, guru wali kelas IV di sekolah ini juga bersikap antusias dan terbuka dengan inovasi yang akan dilakukan peneliti, serta letak sekolah yang cukup strategis sehingga memudahkan komunikasi dan penelitian.