BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga. formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan suatu lembaga yang didesain khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan yang terus-menerus dan bersifat fleksibel, yaitu pendidikan harus

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam ( memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, masyarakat dan orang tua sebagai penanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang serba canggih seperti saat ini, tentu saja manusia dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa :

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita. Menurut UU No. 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akreditasi A dan menduduki cluster 3 di kota Bandung. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan merupakan penjabaran tentang alasan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. manusia lebih bisa cepat mengerti dan siap akan menghadapi perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia, terutama untuk mengembangkan berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan sangat berperan bagi kehidupan manusia karena pendidikan dijadikan sebagai pedoman untuk mengaplikasikan segala kemampuan agar sesuai dengan norma, hukum dan berbagai peraturan yang berlaku. Pendidikan mempunyai peran yang strategis yakni dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya dalam mewujudkan cita-cita, kesejahteraaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di dalam pendidikan diperlukan adanya proses belajar mengajar, baik secara formal maupun nonformal. Penulis akan fokus terhadap permasalahan mengenai proses belajar mengajar secara formal yaitu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar yaitu proses mengorganisasi tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik

2 seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tercapai tidaknya suatu tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar salah satunya yaitu dapat terlihat pada hasil belajar siswa. Menurut Dimyati (2009:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Sementara itu, menurut Sudjana (2006:49) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan keseluruhan pola perilaku baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) merupakan sekolah swasta yang memiliki prestasi di beberapa bidang. Prestasi dalam bidang akademik yang pernah diraih oleh SMA YAS lebih sedikit dibandingkan prestasi dalam bidang non akademiknya. SMA YAS belum pernah meraih prestasi dalam bidang akademik yaitu dalam bidang llmu Pengetahuan Sosial (IPS), terutama pada mata pelajaran akuntansi. Dari hal tersebut memungkinkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi masih rendah. Setelah dilakukannya pra penelitian, ternyata memang benar bahwa dari tahun ke tahun hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA YAS masih rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari data mengenai nilai ulangan harian akuntansi pada materi jurnal khusus semester I kelas XII IPS di SMA YAS Bandung yang tidak memenuhi KKM sekolah yaitu 70. Berikut data yang diperoleh:

3 Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian Akuntansi pada Materi Jurnal Khusus Kelas XII IPS di SMA YAS Bandung Tahun Ajaran 2010/2011 No Nama Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Ulangan Memenuhi KKM Tidak Memenuhi KKM 1 XII IPS 1 45 53,11 42,22% 57,78% 2 XII IPS 2 42 55,17 35,72% 64,28% Rata-rata 54,14 38,97% 61,03% (Sumber : Buku Nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS Tahun 2010/2011) Tabel 1.2 Rata-rata Nilai Ulangan Harian Akuntansi pada Materi Jurnal Khusus Kelas XII IPS di SMA YAS Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 No Nama Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Ulangan Memenuhi KKM Tidak Memenuhi KKM 1 XII IPS 1 47 49,29 40,42% 59,58% 2 XII IPS 2 46 54,76 45,65% 54,35% Rata-rata 52,02 43,04% 56,96% (Sumber : Buku Nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS Tahun 2011/2012) Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa selama dua tahun terakhir dalam mata pelajaran akuntansi masih rendah. Hal ini terjadi karena masih banyaknya nilai siswa yang tidak memenuhi KKM sekolah yaitu 70. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa lebih dari 50% nilai siswa tidak memenuhi KKM dan selain itu pula rata-rata nilainya pun masih rendah. Hal ini tidak dapat dianggap sepele karena apabila hal tersebut dibiarkan, maka siswa sampai kapanpun juga akan sulit menguasai setiap materi pelajaran akuntansi dengan baik dan selain itu pula rendahnya hasil belajar siswa dapat mengakibatkan standar kualitas sekolah menjadi turun karena dianggap masih belum bisa menerapkan proses belajar mengajar dengan baik. Oleh karena itu,

4 masalah ini harus segera diatasi agar tidak menimbulkan masalah-masalah yang lain. Sudjana (2006:4) mengemukakan bahwa: Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata tetapi juga disebabkan oleh program pengajaran yang diberikan kepadanya atau karena kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut, misalnya kekurangtepatan dalam memilih dan menggunakan metode mengajar dan alat bantu pengajaran. Hal tersebut diperkuat dengan adanya teori komponen proses belajar mengajar yang dikemukakan oleh Loree (Syamsudin, 2004:165) yaitu bahwa: Belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri tetapi ada unsurunsur lain yang terlibat di dalamnya yaitu Raw input seperti IQ, bakat, minat, kematangan, motivasi, kesiapan dan sikap. Environmental input seperti lingkungan fisik, sosial dan kultural. Instrumental input seperti guru, media dan model pembelajaran Oleh karena itu, guru senantiasa diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa terutama dalam menggunakan media, alat, sumber dan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan hal yang harus selalu diperhatikan oleh guru karena penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dalam kegiatan pembelajaran dapat berakibat buruk terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pra penelitian, selama ini dalam pembelajaran akuntansi guru seringkali menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Padahal apabila guru terus-menerus menggunakan model seperti itu maka akan sulit bagi siswa untuk berperan aktif dalam suatu kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat terjadi dikarenakan guru bertindak sebagai pusat informasi sehingga akan terbentuk komunikasi satu arah saja. Model pembelajaran yang dapat membuat

5 siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran tentu sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Komunikasi dua arah sangat baik dilakukan dalam suatu kegiatan pembelajaran sehingga proses timbal balik dalam kegiatan pembelajaran dapat tercipta dengan baik. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang lebih efektif salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Secara umum, model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa yang heterogen dan memiliki tingkat kemampuan berbeda belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil untuk menguasai materi ajar yang telah disampaikan oleh guru. Dalam pembelajaran kooperatif ini dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk lebih aktif dalam suatu proses pembelajaran. Webb (Solihatin, 2009:13) pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning membuat sikap dan perilaku siswa berkembang ke arah suasana demokratisasi dalam kelas. Di samping itu, penggunaan kelompok kecil mendorong siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran dalam bidang IPS yang dalam prosesnya terdiri dari pemahaman konsep, prosedur dan vokasional. Salah satu ciri dalam pembelajaran kooperatif yaitu terdapat komunikasi atau kerjasama antaranggota kelompok sehingga siswa menjadi terbantu satu sama lain dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep akuntansi maupun prosedur akuntansi dengan baik dan benar. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat latihan-latihan secara berkelompok sehingga

6 dapat mengasah keterampilan vokasional siswa menjadi lebih baik lagi terutama dalam pembelajaran akuntansi. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana karena dalam pelaksanaannya cukup mudah sehingga tidak banyak waktu yang tersita. Menurut Slavin (2005:12) Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan suatu model pembelajaran untuk memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Dalam STAD, siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat atau lima orang yang heterogen (campuran menurut tingkat prestasinya, jenis kelamin, suku dan lain-lain). Lalu disini guru menyampaikan pelajaran, kemudian siswa saling bekerja sama dalam tim dan memastikan seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Setelah itu, seluruh siswa diberikan kuis tentang materi yang telah diajarkan dengan catatan saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Lalu yang terakhir guru memberikan evaluasi pada saat pembelajaran hari itu. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit bagi sebagian besar siswa karena diperlukan kemampuan dan ketelitian yang lebih dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti mata pelajaran tersebut dan materi yang dipilih yaitu jurnal khusus. Jurnal khusus

7 merupakan jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan transaksi yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya dalam suatu perusahaan. Penulis memilih materi tersebut karena dari tahun ke tahun nilai siswa pada materi jurnal khusus masih rendah dan sebagian besar nilai siswa masih di bawah KKM. Selain itu pula, dalam materi jurnal khusus ini terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan bersama untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang cara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan implikasinya terhadap hasil belajar siswa.

8 1.3.2 Tujuan Penelitian Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa terutama dalam materi tertentu agar tidak melenceng dari apa yang diharapkan. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan tentang cara penerapan model pembelajaran kooperatif khususnya yaitu tipe pembelajaran STAD. 1.4.2 Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis: memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Bagi guru: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan guru di dalam penerapan model pembelajaran agar dapat menggunakannya dengan tepat dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

9 c. Bagi sekolah: penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menerapkan inovasi model pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. d. Bagi siswa: penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat dijadikan motivasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.