SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK PASAL 85 UU PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 JO. PASAL 80 UU NO. 23 TAHUN 1992 DALAM PERSPEKTIF MAQA>S}ID AL-SYARI> AH SKRIPSI OLEH: ANDI NUR SYAMSIYAH NIM: CO3205018 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS SYARI AH JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYAH SURABAYA 2009
SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK PASAL 85 UU PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 JO. PASAL 80 UU NO. 23 TAHUN 1992 DALAM PERSPEKTIF MAQA>S}ID AL-SYARI> AH SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu Ilmu Syari ah Oleh ANDI NUR SYAMSIYAH NIM: CO3205018 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS SYARI AH JURUSAN SIYASAH JINAYAH SURABAYA 2009 ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang ditulis oleh Andi Nur Syamsiyah ini telah diperiksa dan dipersetujui untuk dimunaqasahkan Surabaya,18 Agustus 2009 Pembimbing, Drs. Marjudi, SH NIP. 194810061978031003 iii
MOTTO ي ا ا يه ا ا لذ ين ء ام ن وا لا ت ا ك ل وا ا م و ا ل كم ب ي ن كم ب ا لب اط ل ا لا ا ن ت كو ن ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن كم و لا ت قت ل وا ا ن ف س ك م ا ن ال له كا ن ب كم ر ح يم ا( 29 ) Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (an-nisa : 29) iv
KATA PENGANTAR بسم االله الرحمن الرحيم Segala puji hanya milik Allah SWT. semata, dzat tanpa celah tempat tumpuhan sanjungan segala makhluk, pemberi rahmat dan hidayah serta penurun al- Qur an sebagai hudan linnās (petunjuk umat manusia) dalam menjalani realitas kehidupan. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., nabi pembawa risalah, pemandu penerang yang bermandikan cahaya keimanan dan tawhīd bagi seluruh umat juga seluruh keluarga dan para sahabat serta mereka yang beriman, megamalkan dan mengikuti sunnah-sunnah-nya hingga yawm al-qiyāmah. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas dan sebagai persyaratan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (S.HI) pada fakultas Syarī ah di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih bagi semua pihak yang memerlukan serta dapat menambah khazanah kepustakaan. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan sebagai rasa terima kasih kepada : 1. Bpk. Prof. Dr. H. Nur Syam,. M.Si. selaku Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Bpk. Drs. H. Faisol Haq,. M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syarī ah IAIN Sunan Ampel Surabaya. v
3. Bpk. Drs. Marjudi, SH. selaku Pembimbing yang menyetujui dan mengantarkan penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Ayahanda, Ibunda, Eyang dan saudariku yang selalu memberikan dukungan moril spirituil untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Teman seperjuangan KKN ds. Dapet 08 serta teman PPL PA Jombang 09 semangat kalian takkan terlupakan. 6. Riuh tawa Cosma SJ A dan SJ B. 7. Sahabat yang selalu mengingatkan akan berwarnanya arti hudup : Andien, Arinil, Atik, Nurma, Itsna serta semua yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. 8. Sumber semangat Paduan Suara IAIN Sunan Ampel, gaungkan suaramu! Semoga semua amalan baik sekecil dan sebesar apapun mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Akhirnya penulis berharap, kiranya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis selalu menanti saran dan kritikan dari semua pihak yang membacanya, dan semoga naskah skripsi ini kiranya dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukannya guna menambah wawasan dan kajian dalam keilmuan syarī ah. Amiiin. Surabaya, Penulis, vi
ABSTRAKSI Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan yang memilih masalah Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Jual Beli Organ Tubuh Anak pasal 85 Undang- Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam Perspektif Maqa>s}hid al-syari> ah sebagai tema dari penulisan karya ilmiah ini untuk menjawab pertanyaan: (1) Mengapa jual beli organ tubuh anak dalam Pasal 85 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di beri sanksi?, (2) Bagaimana perspektif Maqa>s}id Al-Syari> ah terhadap sanksi pidana jual beli organ tubuh anak yang diatur dalam Pasal 85 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002? Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan metode diskriptif analisis. Dengan pola pikir deduktif, yaitu pola pikir (nalar) dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus. Proses penelitian ini dibutuhkan tahapan-tahapan yang integral sehingga masalah yang dirumuskan mendapat proporsi yang tepat dan akurat. Hasil dari penelitian pustaka ini menunjukan bahwa: Sanksi pidana terhadap jual beli organ tubuh anak diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Didalamnya diatur secara tegas sanksi bagi pelaku perdagangan organ tubuh anak yakni, pada Pasal 85 yang mengancam dengan hukuman pidana penjara paling lama 15 (lima belas) Tahun dan atau denda paling banyak Rp. 300.000.000, (tiga ratus juta rupiah). Sanksi pidana tersebut memberikan efek jera pada pelaku, karena kejahatan tersebut merupakan tindakan ilegal yang mengancam eksistensi perlindungan terhadap hak anak, serta menimbulkan kemud}aratan yang besar. Serta, Dalam maqa>s}id al-syari> ah terhadap sanksi pidana jual beli anak berdasarkan kacamata hukum Islam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, maka undang-undang tersebut telah relevan dengan tujuan hukum Islam yaitu tercapainya kemaslahatan umat. Sanksi pidana tersebut sesuai dengan perlindungan terhadap jiwa (Hifz} al-nafs), yakni dalam mencegah jual beli organ tubuh anak ini, hukum Islam dan peraturan perundang-undangan (Pasal 85 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak) memberikan hukuman, dimana hukuman tersebut memberikan efek jera kepada pelaku agar tidak melakukan tindak pidana yang sama. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka 1) Diharapkan kepada pemerintah supaya lebih waspada terhadap tindak pidana jual beli organ tubuh anak. Serta perlu adanya tindakan tegas dari aparat pemerintah untuk memberikan sanksi bagi pelaku tindak pidana jual beli organ tubuh. 2) Diharapkan kepada aparat kepolisian agar lebih siaga dan bertindak cepat dalam menyikapi tindak kriminal jual beli organ tubuh. 3) Diharapkan kepada masyarakat supaya lebih waspada terhadap penjualan organ tubuh. Dan menyadarkan masyarakat bahwa organ tubuh manusia tidak dapat dijadikan sebagai objek jual beli. vii
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TRANSLITRASI... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 10 C. Kajian Pustaka... 11 D. Tujuan Penelitian... 12 E. Kegunaan Hasil Penelitian... 12 F. Definisi Operasional... 13 G. Metode Penelitian... 14 H. Sistematika Pembahasan... 17 BAB II MAQA<S{ID AL-SYARIAH TERHADAP SANKSI PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK... 19 A. Maqa>s}id Al-Syari> ah... 19 1. Tujuan Primer (Al-Daru>riyya>t)... 23 2. Tujuan Skunder (Al-H{a>jiyya>t)... 26 3. Tujuan Primer (At-Tah}s}i>niyya>t)... 26 vii
B. Sanksi Pidana dan Konsep Hukuman dalam Islam... 27 1. Sanksi Pidana... 27 2. Definisi Hukuman dan Dasar Hukuman... 28 3. Macam-Macam Hukuman... 29 4. Tujuan Hukuman... 31 C. Konsep Jual Beli dalam Islam... 31 1. Pengertian Jual Beli... 31 2. Dasar Hukum Jual Beli... 34 3. Rukun dan Syarat-Syarat Jual Beli... 35 4. Bentuk-Bentuk Jual Beli... 40 5. Dasar Hukum Larangan Jual Beli Organ Tubuh... 41 BAB III JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK DI INDONESIA DAN SANKSI PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK DALAM PASAL 85 UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002... 45 A. Jual Beli Organ Tubuh Anak di Indonesia... 45 1. Definisi dan Bentuk-Bentuk Jual Beli Organ Tubuh Anak... 45 2. Motif Jual Beli Organ Tubuh Anak... 48 B. Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Jual Beli Organ Tubuh Anak dalam Pasal 85 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002... 49 viii
BAB IV ANALISIS MAQA<S{ID AL-SYARIAH TERHADAP SANKSI PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK BERDASARKAN PASAL 85 UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK... 61 A. Sanksi Pidana Jual Beli Organ Tubuh Anak Berdasarkan Pasal 85 Undang-Undang No. 23 Tahum 2002 Tentang Perlindungan Anak... 61 B. Tujuan Maqa>s}id Al-Syari> ah Terhadap Sanksi Pidana Jual Beli Organ Tubuh Anak dalam Pasal 85 No. 23 Tahun 2002... 68 BAB V PENUTUP... 77 A. Kesimpulan... 77 B. Saran... 78 DAFTAR PUSTAKA ix
DAFTAR TRANSLITERASI Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fonem konsonan Arab, yang dalam sistem tulisan Arab seluruhnya dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasinya ke tulisan Latin sebagian dilambangkan dengan lambang huruf, sebagian lainnya dengan huruf dan tanda sekaligus sebagai berikut: Arab Latin Kons Nama Konsonan Nama ا Alif Tidak dilambangkan ب Ba b Be ت Ta t Te ث Sa s\ Es (dengan titik di atas) ج Jim j Je ح Ha h} Ha (dengan titikdi bawah) خ Kha kh Ka dan Ha د Dal d De ذ Zal z\ Zet (dengan titik di atas) ر Ra r Er ز Zai z Zet س Sin s Es ش Syin sy Es dan Ye ص Sad s} Es (dengan titik di bawah) ض Dad d} De (dengan titik di bawah) ط Ta t} Te (dengan titik di bawah) ظ Za z} Zet (dengan titik di bawah) ع Ain Koma terbalik (di atas) غ Gain g Ge ف Fa f Ef ق Qaf q Ki viii
ك Kaf k Ka ل Lam l El م Mim m Em ن Nun n En و Wau w We ه Ha h Ha ء Hamzah Apostrof ي Ya y Y 2. Vokal tunggal atau monoftong bahasa Arab yang lambangnya hanya berupa tanda atau harakat, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf sebagai berikut: a. Tanda fath}ah ( ) dilambangkan dengan huruf: a, misalnya Ta rif. b. Tanda kasrah ( ) dilambangkan dengan huruf: i, misalnya Tarbiyah. c. Tanda d}hammah ( ) dilambangkan dengan huruf: u, misalnya Maudu>di. 3. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut: a. Vokal rangkap ( و ) dilambangkan dengan gabungan huruf: aw, misalnya Syawka>ny. b. Vokal rangkap ( ي ) dilambangkan dengan gabungan huruf: ay, misalnya: Zuh{ayliy. 4. Vokal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf transliterasinya dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya Ikhtil>afu. 5. Syaddah atau tasydi<d yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydi<d, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda Syaddah itu, misalnya Kaffah 6. Kata sanda dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf ali>f-la>m, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan hurus yang sesuai dengan bunyinya dan ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda sempang sebagai penghubung. Misalnya al-ijtima } 7. Ta> marbu>tah mati atau yang dibawa seperti ber-harakat sukun, dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf h, sedangkan ta> marbu>tah yang hidup dilambangkan dengan huruf t, misalnya t}alh}ah, Maslah}ah. 8. Tanda apostrof ( ) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya, fuqaha>. Sedangkan di awal kata, huruf hamzah tidak dilambangkan dengan sesuatu pun, misalnya Ikrimah, Ibra>hi>m. ix