ANALISA DINAMIKA ATMOSFER TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DI NAHA KEPULAUAN SANGIHE TANGGAL 14 OKTOBER 2017 I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN LOKASI TANGGAL DAMPAK Telah terjadi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Naha dan sekitarnya. Hujan terjadi mulai pukul 17.00 s/d 23.00 WITA Naha dan sekitarnya. 14 Oktober 2017 Hujan dengan intensitas lebat mengakibatkan beberapa ruas jalan yang ada di Naha tergenang serta Stasiun Meteorologi Naha tergenang banjir.. II. DATA CURAH HUJAN Data Hujan Stasiun Meteorologi Naha Hujan Terukur (mm) 216 mm Keterangan Hujan Lebat III. ANALISA DINAMIKA ATMOSFER INDIKATOR 1.MATAHARI TANGGAL 14 Oktober 2017 KETERANGAN Berdasarkan gambar gerak semu matahari tanggal 14 Oktober 2017 terlihat posisi matahari berada di wilayah selatan. Hal ini berarti bahwa radiasi matahari akan lebih banyak diterima di daerah selatan dibandingan dengan di daerah BBU dan equator. Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 14 Oktober 2017 berada pada fase 5 (benua maritim Indonesia), sehingga memberi dampak bertambahnya curah hujan di wilayah Indonesia. Nilai SST pada tanggal 14 Oktober 2017 berkisar antara 30-30.5. Hal ini menandakan bahwa suhu muka laut di Kepulauan Sangihe cukup hangat. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi penguapan yang cukup tinggi sehingga kadar uap air akan tersedia cukup banyak di wilayah tersebut. 2.MJO (Madden-Julian Oscillation) Tanggal 14 Oktober 2017 3.SST (Sea Surface Temperature) tanggal 14 Oktober 2017 1
Rata-rata OLR di wilayah Kepulauan Sangihe berkisar antara / s/d /. Hal ini menunjukkan hamparan awanawan konvektif/ tebal hampir merata di seluruh wilayah Kepulauan Sangihe (Naha). Berdasarkan peta gradient wind analysis tanggal 14 Oktober 2017 pukul 12.00 UTC, terdapat daerah bertekanan rendah (Low) 1006 hpa di Samudera Pasifik sehingga membentuk pola angin konvergensi di wilayah Kepulauan Sangihe (Naha). Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah ini. Berdasarkan data kelembaban tanggal 14 Oktober Jam 12.00 UTC pada lapisan 925, 700 dan 500mb di wilayah Kepulauan Sangihe (Naha) yaitu: 4.OLR (Outgoing Longwave Radiation) Tanggal 14 Oktober 2017 5.Pola Arus Angin (Streamline) Tanggal 14 Oktober 2017 6. Kelembaban Udara Tanggal 14 Oktober 2017 Jam 12.00 UTC Jam Lapisan Lapisan Lapisan (UTC) 925mb 700mb 500mb 06.00 82-92,5% 95% 95% 12.00 90% 95% 85-95% Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa kondisi kelembaban atmosfer sangat basah. Tingginya kelembapan udara hingga lapisan atas, tentunya sangat siginifikan mempengaruhi pertumbuhan awan-awan konvektif. Kondisi ini merupakan salah satu yang menyebabkan tingginya curah hujan di wilayah Kepulauan Sangihe. Berdasarkan gambar citra satelit tanggal 14 Oktober 2017 pukul 11.00 UTC sampai 16.00 UTC terdapat awan-awan tebal (Nimbostratus) yang menyelimuti seluruh wilayah Kepulauan Sangihe (Naha) yang disertai dengan pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat dengan durasi yang lama. 7.Citra Satelit Tanggal 14 Oktober 2017 Jam 10.00 UTC s/d 16.00 UTC 2
IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara analisis global, curah hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di wilayah Kepulauan Sangihe dipengaruhi MJO, OLR dan SST yang cukup hangat. 2. Adanya Low (daerah tekanan rendah) dan pola angin konvergensi di wilayah Kepulauan Sangihe (Naha) menyebabkan terjadi pembentukan awan-awan tebal (Nimbostratus) dana awan-awan konvektif. 3. Berdasarkan gambar streamline pukul 11.00 UTC sampai 16.00 UTC terlihat bahwa terdapat awan-awan tebal/ konvektif yang menutupi wilayah Kepulauan Sangihe (Naha) yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas lebat di wilayah ini. 4. Berdasarkan analisa kelembaban perlapisan, menunjukkan bahwa kondisi atmosfer sangat basah pada saat sebelum kejadian hujan lebat hingga saat kejadian hujan lebat di wilayah Kepulauan Sangihe (Naha). V. PROSPEK KEDEPAN Untuk beberapa hari ke depan, wilayah Kepulauan Sangihe (Naha) masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terutama pada siang dan malam hari. VI. PERINGATAN DINI NIHIL 3
LAMPIRAN Gambar 1: OLR tanggal 14 Oktober 2017 Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=time-longitude (Berau Of Meteorology) 4
Gambar 2 : Track MJO tanggal 14 Oktober 2017 Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=mjo-phase (Berau Of Meteorologi) Gambar 3: Analisa streamline Jam 12.00 UTC Tanggal 14 Oktober 2017 Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/charts/archive/index.shtml 5
(Berau Of Meteorologi) Gambar 4: Gerak Semu Matahari Gambar 5: Analisa SST Tanggal 14 Oktober 2017 Sumber : http://opendap.bom.gov.au:8080/thredds/catalog/gamssa_4deg/catalog.html (Berau Of Meteorology) 6
7
Gambar 6: Citra Satelite Himawari 8 EH Jam 10.00 UTC s/d 16.00 UTC Tanggal 14 Oktober 2017 8
Gambar 7: RH Lapisan 925, 700, 500mb Tanggal 14 Oktober 2017 Jam 06.00 UTC Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/ (NOAA) 9
10