BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah deskriptif, untuk membandingkan kadar nikotin pada rokok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

Metodologi Penelitian

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

Metodologi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah


BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum,

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

Konsumsi Bakso Cilok Di 8 SD Di Wilayah Semarang

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

Pupuk super fosfat tunggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum aceticum), akan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

PEMERIKSAAN SISA KLOR METODE IODOMETRI

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B.

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif, untuk membandingkan kadar nikotin pada rokok kretek yang berpita cukai dengan rokok kretek yang tidak berpita cukai. B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian di laborotorium kimia Tambak Karisma Kendal, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Mei 2009. C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah rokok kretek dengan ataupun tanpa pita cukai yang dijual di pasar Salatiga. Dari survey yang dilakukan pada beberapa penjual rokok di pasar Salatiga menjual rokok kretek berpita cukai 14 merk, sedangkan untuk rokok kretek tidak berpita cukai 12 merk. Sampel masing-masing jenis rokok kretek yang berpita cukai dan tidak berpita cukai diambil sebanyak 4 merk rokok, tiap merk dibeli 3 bungkus rokok dari penjual yang berbeda. Kemudian masing-masing rokok diambil 4 batang rokok, berarti tiap merk diperoleh 12 batang rokok yang kemudian dianalisis secara duplo.

D. Jenis Data Data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan hasil dari analisis kadar nikotin. E. Analisa Data Data dari hasil pemeriksaan yang terkumpul disusun dan diolah dengan uji statistik pada program SPSS versi 15 menggunakan uji t independen dimana hipotesa o adalah tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar nikotin pada rokok kretek berpita cukai dengan yang tidak berpita cukai. Sedangkan hipotesa alternatifnya adalah ada perbedaan yang bermakna antara kadar nikotin pada rokok kretek yang berpita cukai dengan yang tidak berpita cukai. F. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu: stop erlenmeyer 100 ml, Erlenmeyer 250 ml, pipet volume 1, 10 ml, pipet ukur 1ml, mortar dan stamper, batang pengaduk, water bath, corong, buret, statif, penyedot karet, neraca teknik, neraca analitik, beaker glass, gelas ukur, corong pisah. Bahan rokok, aquadest, larutan NaOH 20 %, larutan HCl 0,01 N, ether, aseton, larutan Na 2 B 4 O 7.10H 2 O, indikator methyl red. G. Prosedur Kerja

Sampel rokok dikupas dibuang filter dan kertasnya, ditumbuk dan dihomogenkan kemudian dianalisis secara duplo. 1. Ditimbang sampel secara seksama ± 2gr. 2. Dimasukkan ke dalam corong pisah, ditambah 1 ml larutan NaOH 20 % dengan pipet ukur dan 20 ml ether. 3. Diekstraksi sebanyak 3 kali, masing-masing menggunakan 20 ml ether. Fase ether ditampung pada erlenmeyer. 4. Ether diuapkan dengan hot plate sampai didapatkan residunya. 5. Residu dilarutkan dengan menambahkan 10 ml aseton. 6. Ditambah 15 ml aquadest dan 2 tetes indikator MR. 7. Dititrasi dengan HCl 0,01 N dari warna kuning sampai merah. Perhitungan kadar nikotin: ( V x N )HCl x 1,6223 Kadar nikotin = x 100 % N x berat sampel (mg) Ket : V = volume HCl N = normalitas HCl N normalitas kesetaraan (0,01 N) 1ml larutan HCl 0,01 N 1,6223 mg nikotin. H. Definisi Operasional

1. Nikotin Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pyrolidine yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin mempunyai rumus molekul C 10 H 14 N 2 dengan bobot molekul 162,23. Nikotin berbentuk cairan seperti minyak tak berwarna sampai warna kuning pucat dan akan berubah menjadi coklat apabila terkena udara atau sinar. Sangat higroskopis dan mudah membentuk garam dengan semua asam, sangat mudah larut dalam alkohol, chloroform, ether, petroleum ether, minyak tanah dan minyak nabati. 2. Tembakau Tembakau merupakan komponen utama dari rokok. Tembakau diperoleh dari daun tembakau yang dirajang dan kemudian dikeringkan. Zat yang terkandung dalam tembakau antara lain saponin, flavonoida, alkaloida (nikotin) serta tembakau kaya akan polifenol yang berfungsi untuk mengurangi penyebaran penyakit dalam tubuh dan mengurangi stres. Polifenol yang dominan adalah asam klorogenik dan rutin. 3. Rokok Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan. 4. Pita cukai Pita cukai adalah kertas yang berbentuk pita yang ditempelkan pada bungkus rokok sebagai bukti bahwa produsen rokok tersebut telah melunasi cukai tembakau sesuai dengan UU No. 11 tahun 1995 tentang barang kena cukai.

5. Acidimetri Acidimetri adalah suatu cara atau metode untuk menetapkan kadar suatu zat dengan menggunakan larutan standart asam sebagai titran.