BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif, untuk membandingkan kadar nikotin pada rokok kretek yang berpita cukai dengan rokok kretek yang tidak berpita cukai. B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian di laborotorium kimia Tambak Karisma Kendal, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Mei 2009. C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah rokok kretek dengan ataupun tanpa pita cukai yang dijual di pasar Salatiga. Dari survey yang dilakukan pada beberapa penjual rokok di pasar Salatiga menjual rokok kretek berpita cukai 14 merk, sedangkan untuk rokok kretek tidak berpita cukai 12 merk. Sampel masing-masing jenis rokok kretek yang berpita cukai dan tidak berpita cukai diambil sebanyak 4 merk rokok, tiap merk dibeli 3 bungkus rokok dari penjual yang berbeda. Kemudian masing-masing rokok diambil 4 batang rokok, berarti tiap merk diperoleh 12 batang rokok yang kemudian dianalisis secara duplo.
D. Jenis Data Data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan hasil dari analisis kadar nikotin. E. Analisa Data Data dari hasil pemeriksaan yang terkumpul disusun dan diolah dengan uji statistik pada program SPSS versi 15 menggunakan uji t independen dimana hipotesa o adalah tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar nikotin pada rokok kretek berpita cukai dengan yang tidak berpita cukai. Sedangkan hipotesa alternatifnya adalah ada perbedaan yang bermakna antara kadar nikotin pada rokok kretek yang berpita cukai dengan yang tidak berpita cukai. F. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu: stop erlenmeyer 100 ml, Erlenmeyer 250 ml, pipet volume 1, 10 ml, pipet ukur 1ml, mortar dan stamper, batang pengaduk, water bath, corong, buret, statif, penyedot karet, neraca teknik, neraca analitik, beaker glass, gelas ukur, corong pisah. Bahan rokok, aquadest, larutan NaOH 20 %, larutan HCl 0,01 N, ether, aseton, larutan Na 2 B 4 O 7.10H 2 O, indikator methyl red. G. Prosedur Kerja
Sampel rokok dikupas dibuang filter dan kertasnya, ditumbuk dan dihomogenkan kemudian dianalisis secara duplo. 1. Ditimbang sampel secara seksama ± 2gr. 2. Dimasukkan ke dalam corong pisah, ditambah 1 ml larutan NaOH 20 % dengan pipet ukur dan 20 ml ether. 3. Diekstraksi sebanyak 3 kali, masing-masing menggunakan 20 ml ether. Fase ether ditampung pada erlenmeyer. 4. Ether diuapkan dengan hot plate sampai didapatkan residunya. 5. Residu dilarutkan dengan menambahkan 10 ml aseton. 6. Ditambah 15 ml aquadest dan 2 tetes indikator MR. 7. Dititrasi dengan HCl 0,01 N dari warna kuning sampai merah. Perhitungan kadar nikotin: ( V x N )HCl x 1,6223 Kadar nikotin = x 100 % N x berat sampel (mg) Ket : V = volume HCl N = normalitas HCl N normalitas kesetaraan (0,01 N) 1ml larutan HCl 0,01 N 1,6223 mg nikotin. H. Definisi Operasional
1. Nikotin Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pyrolidine yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin mempunyai rumus molekul C 10 H 14 N 2 dengan bobot molekul 162,23. Nikotin berbentuk cairan seperti minyak tak berwarna sampai warna kuning pucat dan akan berubah menjadi coklat apabila terkena udara atau sinar. Sangat higroskopis dan mudah membentuk garam dengan semua asam, sangat mudah larut dalam alkohol, chloroform, ether, petroleum ether, minyak tanah dan minyak nabati. 2. Tembakau Tembakau merupakan komponen utama dari rokok. Tembakau diperoleh dari daun tembakau yang dirajang dan kemudian dikeringkan. Zat yang terkandung dalam tembakau antara lain saponin, flavonoida, alkaloida (nikotin) serta tembakau kaya akan polifenol yang berfungsi untuk mengurangi penyebaran penyakit dalam tubuh dan mengurangi stres. Polifenol yang dominan adalah asam klorogenik dan rutin. 3. Rokok Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan. 4. Pita cukai Pita cukai adalah kertas yang berbentuk pita yang ditempelkan pada bungkus rokok sebagai bukti bahwa produsen rokok tersebut telah melunasi cukai tembakau sesuai dengan UU No. 11 tahun 1995 tentang barang kena cukai.
5. Acidimetri Acidimetri adalah suatu cara atau metode untuk menetapkan kadar suatu zat dengan menggunakan larutan standart asam sebagai titran.