BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ai Nuraida,2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA. Ai Nuraida; Momoh Halimah; Ade Rokhayati

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju dalam persaingan global. Berbagai perbaikan terus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen) yang berbunyi Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya manusia merupakan mahluk yang memiliki dua fungsi, yakni sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai individu manusia memiliki potensi dan keunikan masing-masing sesuai dengan fitrahnya. Sedangkan, sebagai mahluk sosial manusia memiliki kemampuan untuk besosialisasi atau hidup bersama dengan orang lain. Semua kemampuan yang dimiliki manusia, baik kemampuan intelektual maupun kemampuan bersosialisasi, perlu dikembangkan melalui proses belajar agar dapat berperan sesuai dengan fungsinya. Hal ini, dapat dicapai melalui proses pendidikan. Dari hakikat ini jelas bahwa pendidikan itu merupakan keharusan bagi manusia. Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1) : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Adapun Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas Bab II Pasal 3 berbunyi bahwa, Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengertian dan Tujuan pendidikan di atas mengindikasikan bahwa melalui pendidikan selain dapat mengembangkan aspek kognitif, kita juga dapat mengembangkan aspek lain seperti aspek sosial yang menekankan kepada keterampilan bersosialisasi. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional di atas, bahwa dalam pendidikan terdapat aspek-aspek yang ingin dicapai sebagai berikut: 1. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2 2. Berakhlak mulia, 3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, 4. Kesehatan jasmani dan rohani, 5. Kepribadian yang mantap dan mandiri, dan 6. Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Aspek-aspek di atas sangat berkaitan erat dengan hakikat manusia lainnya yakni sebagai mahluk sosial. Sejalan dengan hal di atas, Suryana dan Priatna (2007:76) menjelaskan bahwa: Pendidikan anak sekolah, yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatankegiatan memperluas dan meningkatkan kemampuan intelektual, pengenalan hkehidupan lingkungan sosial, dan kepercayaan diri pada anak berusia kurang lebih enam sampai dengan dua belas tahun. Hakikat manusia sebagai mahluk sosial, mengandung makna bahwa manusia tidak dapat lepas dari manusia lainnya. Dalam kehidupannya, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu pula dalam proses pendidikan, manusia dapat mewujudkan tujuan pendidikan dengan adanya interaksi serta komunikasi sosial dengan manusia lainnya. Misalnya dalam aspek berbudi pekerti luhur, manusia dapat dinilai memiliki budi pekerti yang luhur jika ia dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya sehingga akan terdapat suatu perbandingan di antara manusia satu dengan yang lainnya. Effendi dan Malihah (2011:32) menyimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena beberapa alasan, yaitu: 1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. 2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilaian dari orang lain. 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4. Potensi manusia akan berkemabng bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Selanjutnya, Ridwan Effendi dan Elly Malihah (2011:34) mengemukakan bahwa Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Sedangakan Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu-dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antar individu dengan kelompok.

3 Dari pengertian di atas kita dapat memahami bahwa hubungan pendidikan dengan interaksi sosial memang sangat erat. Seperti halnya dalam kehidupan bermasyarakat, maka di dalam kehidupan sekolah pun kegiatan hidup siswa akan diiringi dengan proses interaksi, baik interaksi dengan lingkungan sekolah, dengan sesama siswa, dengan guru, baik disengaja maupun tidak disengaja. Hubungan interaksi sosial di sekolah cukup berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sardiman (2007:95) menyebutkan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat berarti mnelakukan aktivitas. Jadi, aktivitas belajar adalah proses siswa melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan belajar. Berdasarkan pengertian aktivitas, maka dalam kaitannya dengan interaksi sosial dapat terlihat dari kenyataan di lapangan yang idealnya kemampuan interaksi sosial siswa dapat memacu aktivitas belajar siswa di kelas sehingga mampu menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. bahwa: Sebagaimana yang dikemukakan oleh Freeman dalam Sarwono (2005:259) Anak-anak belajar melalui bermain. Untuk menanamkan kesadaran lingkungan, perlu diupayakan sejak masa kanak-kanak, yaitu sejak masa pembentukan watak (formative years). Akan tetapi, caranya harus melalui metode bermain. Para perencana lingkungan harus mempertimbangkan pendekatan ini guna mendapatkan orang-orang dewasa di masa depan yang sadar lingkungan. Walaupun demikian, pada kenyataannya masih banyak guru yang mengabaikan kemampuan interaksi sosial siswa dan lebih mementingkan hasil. Seperti pengalaman yang telah dialami peneliti di beberapa sekolah, masih banyak siswa yang kurang mampu berinteraksi sosial, baik dengan lingkungan, sesama maupun dengan gurunya. Misalnya dalam pembelajaran, mereka masih malumalu untuk mengungkapkan pendapat atau dalam mengungkapkan pertanyaan seputar materi pelajaran yang belum dimengerti. Selain itu juga terdapat masalah antara sesama teman satu kelas, dengan masih adanya siswa yang menyendiri di kelas karena dijauhi temannya atau ia tidak mearasa percaya diri dengan dirinya sendiri. Sampai saat ini belum ada pemecahan masalah yang mampu

4 mengatasinya secara komprehensif, sehingga masih butuh waktu lama untuk mengidentifikasi dan mengatasi hal itu agar ditemukan solusi yang tepat. Hal-hal tersebut pula merupakan masalah yang terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Masalah umum yang terdapat di kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya terkait interaksi sosial dan aktivitas belajar, apabila dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya perlu mengalami perbaikan. Adapun masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: a. Kurangnya komunikasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Hal ini disebabkan karena siswa malu atau tidak berani untuk mengungkapkan apa yang mereka butuhkan. b. Masih banyaknya siswa yang berteman dengan sistem kelompok dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya. Hal ini mengakibatkan siswa kurang termotivasi bila tidak belajar dengan kelompok yang mereka sukai. c. Kurangnya kemampuan bekerjasama antar sesama teman menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar secara kelompok, terutama dalam menyamakan persepsi. d. Kesulitan dalam memecahkan masalah baik masalah pembelajaran maupun masalah pribadi karena kurangnya rasa sosialisasi siswa seperti meminta bantuan teman maupun guru. Masalah yang ada belum sepenuhnya bisa diatasi, sehingga perlu adanya penelitian mengenai ada atau tidaknya pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa. 2. Perumusan Masalah

5 Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja? Adapun rumusan masalah secara khusus adalah sebagai berikut: a. Bagaimana interaksi sosial siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja? b. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja? c. Bagaimana pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja. Adapun tujuan yang lebih rinci dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana interaksi sosial siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana aktivitas belajar siswa SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja. 3. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis berharap hasil penelitian dapat memberikan manfaat konseptual utamanya bagi pembelajaran. Di samping itu, juga memiliki manfaat bagi penelitian peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Manfaat hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan (Effendi dan Elly, 2011:34). Sedangkan menurut ahli ilmu psikologi sosial dalam Sapriya (2008:80) mengemukakan bahwa Interaksi sosial adalah saling berhubungan antar dua

6 manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap manusia yang lain saling mempengaruhi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi suatu proses interaksi sosial antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru maka secara otomatis akan terjadi proses daling mempengaruhi baik melalui perkataan maupun tindakan. Dengan kata lain, dalam proses pembelajaran secara tidak langsung guru dapat merangsang siswa melakukan aktivitas belajar melalui proses interaksi sosial yang dilakukannya terhadap siswa. Sehingga proses interaksi sosial siswa dapat menjadi tolak ukur aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, manfaat penelitian secara teoritis adalah dapat memberikan suatu paradigma baru yaitu apabila tercipta suatu interaksi sosial yang baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru maka akan menghasilkan aktivitas belajar siswa yang optimal. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan lembaga. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Bagi Siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial dan aktivitas belajarnya baik di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. b. Bagi Guru Manfaat penelitian ini bagi guru adalah dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan mengoptimalkan kemampuan interaksi sosial siswa. Sehingga akan diperoleh manfaat yang secara langsung dapat diaplikasikan baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. c. Bagi Sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah yang bersangkutan yaitu dapat menambah referensi sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui pengembangan interaksi sosial siswa.

7 d. Bagi Lembaga Manfaat penelitian ini secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam mengembangkan kemampuan interaksi sosial serta aktivitas belajar siswa yang baik agar tercapainya tujuan pendidikan nasional. E. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran mengenai isi keseluruhan skripsi ini, dijelaskan dalam struktur organisasi skripsi yang susunannya sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Bab II menjelaskan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian Bab III mencakup lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dilaksankan serta penjelasannya. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti.