III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VII C semester genap SMP Negeri 2

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. Pelajaran IPA fisika pada umumnya dianggap siswa sebagai pelajaran yang sulit

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Negeri I Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Gambar 3.1. Alur Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 8 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP N 5 Natar Lampung Selatan pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII, yang berjumlah 25 siswa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

Bab III Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Transkripsi:

22 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VII C semester genap SMP Negeri 2 Gadingrejo tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 12 orang siswa perempuan dan 20 orang siswa laki-laki. Siswa dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa secara heterogen. B. Setting Penelitian Setting penelitian yaitu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VII C semester genap SMP Negeri 2 Gadingrejo tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan termasuk evaluasi di dalamnya. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. C. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas oleh Hopkins (1993: 48) dan Elliot (1993: 58) dalam Setyawan (2008). Secara garis besar, langkah-langkah penelitian ditunjukkan dalam bagan berikut :

23 Orientasi Lapangan Kajian Teoritis Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Dan seterusnya Rencana 1 Analisis Reflektif 2 Perbaikan Rencana 3 Tindakan 1 Evaluasi 2 Tindakan 3 Evaluasi 1 Tindakan 2 Evaluasi 3 Analisis Reflektif 1 Perbaikan Rencana 2 Gambar 2. Siklus penelitian tindakan dalam Hopkins (1993: 48). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research dengan tahapan secara umum sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Refleksi Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

24 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasilnya pada lampiran 7, 8 dan 9 2. Membuat lembar Lembar Kegiatan Kelompok (LKK), hasilnya pada lampiran 10, 11, dan 12. 3. Menyiapkan alat dan bahan penunjang untuk melakukan demonstrasi/percobaan. 4. Membuat soal tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasilnya pada lampiran 14, 15, dan 16. 5. Membuat lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran, hasilnya pada lampiran 33, 34, dan 35. 6. Membuat jurnal harian, hasilnya pada lampiran 39. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang diterapkan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: a. Kegiatan Awal 1. Pendahuluan, guru menyiapkan materi/pokok bahasan suhu dan kalor yang harus dipelajari siswa 2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi. 3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen terdiri dari 7 kelompok, setiap kelompok sekitar 4-5 orang.

25 b. Kegiatan Inti 1. Menyajikan informasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampailan materi dan menyajikan pokok permasalahan. 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya: 3. Membimbing kelompok belajar, guru meminta siswa untuk melakukan eksperimen dan melakukan percobaan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 4. Tes (evaluasi) Guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang diberikan dapat diserap oleh siswa. 5. Poin peningkatan individu Setiap siswa diberi skor awal yang diberi dari tes sebelumnya. Hasil tes setiap siswa diberi poin peningkatan yang ditentukan berdasarkan selisih skor tes terdahulu (skor tes awal dan skor tes akhir). Selisih skor siswa tersebut kemudian diberi poin berdasarkan tabel skor perkembangan yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

26 Tabel 6. Cara perhitungan skor perkembangan individu Skor penilaian Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 poin sampai 10 poin di bawah skor awal Skor kuis 1 sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin dari skor awal Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal) Skor perkembangan 5 10 20 30 30 6. Penghargaan kelompok Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak akan diberi penghargaan dan mendapatkan pengakuan sebagai kelompok terbaik berdasarkan kriteria yang ada. Untuk menetukan rumus digunakan rumus Nk = Berdasarkan poin peningkatan kelompok maka kelompok diberi penghargaan dengan criteria pada tabel berikut : Tabel 7. Kriteria penghargaan kelompok Kriteria Nk < 15 15 < Nk <25 Nk > 25 Predikat kelompok Good Team Great Team Super Team c. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan materi dan penanaman konsep yang benar yang tetap mengacu kepada permasalahan. Diakhir setiap siklus dilakukan tes formatif yang dikerjakan siswa secara individu untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.

27 3. Tahap Observasi dan Evaluasi 1. Observasi Observasi selain dilakukan oleh guru peneliti juga dilakukan oleh guru mitra (observer). Guru peneliti dalam hal ini mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan kriteria pengamatan on task dan off task kegiatan-kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang dicatat dan ditulis melalui lembar observasi dan jurnal harian. Selain itu mengamati hasil belajar fisika siswa melalui tes formatif. Sedangkan guru mitra (observer) hal yang diamati adalah pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru peneliti yang dicatat dalam lembar observasi pengelolaan pembelajaran dan membantu guru peneliti mengamati keterampilan komunikasi, kegiatan-kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar fisika siswa. 2. Evaluasi Memberikan evaluasi pada tiap siklus melalui hasil observasi baik dari lembar observasi guru peneliti maupun guru mitra (observer) yang telah didapat selama pembelajaran berlangsung. 4. Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru mitra untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa. Sedangkan dari hasil tes formatif/tertulis, guru melihat kegiatan pembelajaran yang telah

28 dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini digunakan sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya, sehingga mencapai hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya. D. Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Data a. Data Kualitatif (1) Data aktivitas siswa dari setiap siklus selama pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. (2) Data pengelolaan pembelajaran atau data aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Data Kuantitatif Data ini berupa hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif berupa tes formatif siswa yang diperoleh dari pemberian tes pada setiap akhir siklus. hasil belajar afektif berupa sikap siswa dan prilaku siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar psikomotorik berupa keterampilan siswa dalam pembelajaran baik secara kelompok maupun individu. 2. Teknik Pengambilan Data a. Metode Pengambilan Data Aktivitas Siswa Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pegumpulan data aktivitas siswa dilakukan dengan penyapuan per sepuluh menit. Lembar

29 observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas atau kegiatan off task dan on task terhadap kegiatan pembelajaran. Untuk melihat aktivitas siswa yang tidak relevan dan yang relevan terhadap kegiatan pembelajaran digunakan menurut Setyawan (2008) pada Tabel 8: Tabel 8. Format pengamatan aktivitas siswa. Nama Siswa Periode pengamatan Per 10 menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jml Off task Jml On task Jika siswa melakukan aktivitas off task, pada tabel periode pengamatan per 10 menit diisi dengan kode sebagai berikut : Tabel 9. Aspek off task. No Aspek off task Kode 1 tidak memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan a 2 mencoba menarik perhatian saat dilakukan penjelasan oleh b guru 3 selama belajar kelompok siswa berkunjung ke kelompok c lain 4 membuat gaduh/mengganggu teman ketika belajar d kelompok 5 membahas materi selain dari yang diberikan oleh guru e 6 saling membantu dalam mengerjakan tes f 7 tidak mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh/tidak serius g Sedangkan jika siswa melakukan aktivitas on task, pada tabel periode pengamatan per 10 menit diisi dengan kode sebagai berikut :

30 Tabel 10. Aspek on task. No Aspek on task Kode 1 memperhatikan dengan baik penjelasan yang dilakukan h guru 2 bertanya sesuai dengan materi apabila tidak memahami i materi yang disampaikan 3 ikut berdiskusi dengan kelompok j 4 Ikut mengerjakan LKK/tugas kelompok yang diberikan k oleh guru bersama kelompok masing-masing 5 bertanya/menjelaskan tentang materi yang diberikan l kepada sesama teman kelompok 6 mengerjakan tes sendiri dengan baik m 7 tidak membantu teman kelompoknya dalam mengerjakan tes n b. Metode pengambilan data pengelolaan pembelajaran di kelas Data pengelolaan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi oleh observer melalui lembar observasi terfokus yang disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sintak pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 11. Sintak pembelajaran kooperatif tipe STAD Fase-fase Perilaku Guru Praktek prilaku guru terkait dengan pembelajran suhu dan kalor Fase 1 Orientasi kelas Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menyajikan pokok permasalahan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. Fase 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar dalam kelompok Fase 3 Membimbing Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengna jumlah siswa dan Membantu siswa mendefinisikan dan

31 kelompok belajar Fase 4 Evaluasi Fase 5 Penghargaan kelompok mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat penjelasan dan pemechan masalah. Guru memberikan test mengenai materi yang telah disampaikan dan diskusikan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Guru memberikan penghargaan kepada sisiwa yang mendapat nilai terbaik. Tabel 12. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD No. Aspek yang diamati 1. Persiapan mengajar Silabus Menyusun RPP Menyediakan alat 2. Pendahuluan Membuka pelajaran Apersepsi dan motivasi Menyampaikan indicator pembelajaran 3. Kegiatan inti Membentuk kelompok Menyajikan permasalahan Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan kelompok Mengelola siswa dalam belajar Membimbing siswa untuk mengambil data dan menganalisisnya Terlaksana Penilaian Ya Tidak 1 2 3 4

32 Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan Memeriksa hasil kerja siswa Memberikan penghargaan kelompok 4. Penutup Penekanan materi yang disampaikan Menutup pembelajaran 5. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu (Sumber: Dimodifikasi dari Arikunto, 1992) Keterangan : 1 = kurang baik 2 = cukup baik 3 = baik 4 = sangat baik c. Metode pengambilan data hasil belajar Data hasil belajar siswa terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotorik. 1) Data kognitif : berupa data hasil belajar fisika siswa yang diambil dari hasil tes formatif siswa pada setiap akhir siklus 2) Data afektif : berupa data sikap siswa, aspek yang diamati adalah prilaku siswa, sikap siswa, antusias siswa terhadap pembelajaran dengan menyebarkan angket pada setiap akhir siklus. 3) Data psikomotorik : berupa data kegiatan siswa, aspek yang diamati adalah menyusun alat,m melakukan eksperimen, menganalisis data, menarik kesimpulan dan presentasi.

33 d. Teknik Analisis Data a. Data Kualitatif Data Aktivitas Siswa Data ini diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa. Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan dari aktivitas atau kegiatan siswa adalah aktivitas off task dan aktivitas on task. Kedua jenis aktivitas ini dianalisis dengan menggunakan lembar pengamatan siswa. Data off task yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Data on task yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : b. Data Kuantitatif Data hasil belajar meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. 1. Data Kognitif: berupa data hasil belajar fisika siswa yang diambil dari hasil tes siswa pada setiap akhir siklus. 2. Data Afektif: aspek yang dinilai berupa sikap siswa selama kegiatan pembelajaran, indikatornya diadaptasi dari Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif (Setyawan, 2008)antara lain bekerja sama, disiplin, kepedulian,

34 tanggung jawab, dan rasa ingin tahu. Data diambil dengan cara menyebarkan angket kepada siswa pada setiap akhir siklus. 3. Data Psikomotor diukur dengan menggunakan skala likert, dengan menggunakan lembar penilaian yang dilakukan oleh peneliti pada saat praktikum. Aspek yang diamati adalah menyiapkan alat, memasang alat serta membaca hasil pengukuran alat. Indikator di atas diadaptasi dari Ranah Penilaian Psikomotor. (Hamid, 2009) Tabel 13. Contoh lembar penilaian hasil belajar siswa. No Nama Siswa Nilai Kognitif Afektif Psikomotor E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar fisika siswa akan meningkat bila dibandingkan dengan observasi pada awal sebelum dilakukan penelitian serta peningkatan yang terjadi pada setiap siklus dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.