PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PARIWISATA PROPINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG KANTOR POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 46 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PENDAPATAN PROPINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 3 TAHUN : 1986 SERI : D

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA MADIUN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 28 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 17 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 17

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PERKEBUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 83 TAHUN 2001 SERI D.80 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSIJAWA TIMUR, NOMOR 8 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 1999 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PARIWISATA PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan kepariwisataan dilingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangan dan ketentuan berdasarkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka perlu menata kembali lembaga Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 9 Tahun 1995 ; b. bahwa penataan organisasi Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur merupakan penggabungan tugas dan fungsi antara kewenangan yang ditangani oleh Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur dengan Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Jawa Timur; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan kembali Organisasi Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur dengan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur. : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Nomoj 18 Jahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor-78,..Tambahan Lembaran Negara Nomor 3427); Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembavan Negava Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 101); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165); 7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undangundang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70). Dengan persetujuan, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWATIMUR, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG DINAS PARIWISATA PROPINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur; b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur; c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur; d. Dinas Pariwisata, adalah Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur; e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur; f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

g. Wisata, adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata ; h. Wisatawan, adalah orang yang melakukan kegiatan wisata ; i. Pariwisata, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut; j. Kepariwisataan, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata ; k. Usaha Pariwisata, adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan, mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana wisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut; l. Obyek dan Daya Tarik Wisata, adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Dinas Pariwisata, adalah unsur pelaksana Pemerintah Propinsi di bidang kepariwisataan; (2) Dinas Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; Pasal 3 Dinas Pariwisata mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang kegiatan kepariwisataan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3

Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 3, Dinas Pariwisata mempunyai fungsi: a. perumusan kebijaksanaan teknis dan strategis pembangunan kepariwisataan, dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang; b. pembinaan obyek dan daya tarik wisata serta pesona wisata budaya sebagai pemikat wisatawan ; c. penyelenggaraan dan pembinaan pemasaran dan hubungan kepariwisataan dengan lembaga dan pasar wisata di dalam dan luar negeri; d. penyelenggaraan pembinaan usaha jasa dan usaha sarana pariwisata; e. penyelenggaraan dan pembinaan penyusunan program dan pengendalian pengembangan kepariwisataan; f. penyelenggaraan dan pembinaan sumber daya manusia pariwisata, penggalangan dan pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan; g. pengkoordinasian pengembangan, pengelolaan dan pemberdayaan produk pariwisata Jawa Timur sebagai satu kesatuan daerah tujuan wisata; h. pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan; BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Wakil Kepala Dinas; c. Bagian Tata Usaha; d. Sub Dinas Penyusunan Program; e. Sub Dinas Pemasaran Pariwisata; f. Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata; g. Sub Dinas Usaha Sarana Wisata; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4

h. Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata; i. Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat; j. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha dan masing-masing Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian Kedua Kepala dan Wakil Kepala Dinas Pasal 6 (1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan kepariwisataan ; (2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pasal 7 Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas : a. mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan ; b. memimpin kegiatan pengawasan intern Dinas ; c. membantu pembinaan, koordinasi, pengendalian, pemantauan serta pelaporan kegiatan kedinasan. Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5

Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pengelolaan urusan rumah tanggga, surat menyurat, kearsipan, dan keprotokolan; b. penyusunan peraturan perundang-undangan, penyajian informasi dan hubungan masyarakat; c. pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; d. pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai; e. pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor; f. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Kepala Dinas dan semua unit organisasi dilingkungan Dinas Pariwisata; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 10 (1) Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perlengkapan ; (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal 11 (1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. melakukan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan tata usaha kearsipan ; b. mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan, kehumasan dan pengelolaan perpustakaan Dinas; c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6

d. menyiapkan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian/penyajian informasi dan tugas dibidang hubungan masyarakat; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ; (2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas : a. menyelenggarakan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, pembuatan buku induk pegawai dan mutasi pegawai; b. menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai dan perencanaan pegawai; c. mengelola administrasi tentang kedudukan hukum, pengembangan karier serta kesejahteraan pegawai; d. mengurus kesejahteraan pegawai; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala bagian Tata Usaha ; (3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan ; b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan dan pembayaran gaji pegawai; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ; (4) Sub Bagian Perlengkapan, mempunyai tugas : a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kebutuhan perlengkapan kantor; b. melakukan pengadaan, penyimpanan, perawatan dan pendistribusian perlengkapan dan peralatan kantor; c. menyusun inventaris barang dan mengelola administasi peralatan dan perlengkapan kantor; d. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan peralatan dan perlengkapan kantor; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7

Bagian Keempat Sub Dinas Penyusunan Program Pasal 12 Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan pendataan, koordinasi penyusunan program dan perencanaan, melakukan evaluasi, pengolahan data serta pengendalian. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai fungsi: a. pengumpulan dan penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan program dan perencanaan; b. penyusunan perencanaan dan program; c. perencanaan pengembangan wilayah dan investasi bidang pariwisata; d. pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data serta penyajian informasi dan pelaporan; e. pengkajian, evaluasi pelaksanaan dan pengendalian; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Sub Dinas Penyusunan Program, terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data ; b. Seksi Perencanaan; c. Seksi Pengembangan Potensi; d. Seksi Pemantauan dan Pengendalian; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penyusunan Program. Pasal 15 (1) Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data, mempunyai tugas : a. melakukan pengumpulan dan pengolahan data tentang potensi dan pengembangannya; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8

b. menyusun laporan tentang perkembangan kepariwisataan dalam angka secara berkala; c. melakukan pengolahan data kepariwisataan dan menyusun grafik perkembangan kepariwisataan; d. menganalisa hubungan pengaruh perkembangan pariwisata terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ; (2) Seksi Perencanaan, mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan menyiapkgn bahan dalam rangka penyusunan program kerja kepariwisataan dan rencana kegiatan kerja kepariwisataan; b. menyusun perencanaan dan program pengembangan kepariwisataan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program; (3) Seksi Pengembangan Potensi, mempunyai tugas : a. mengumpulkan data potensi kepariwisataan yang layak dikembangkan; b. menyiapkan pola pengembangan kepariwisataan lintas Kabupaten / Kota; c. menyiapkan rekomendasi pengembangan potensi kepariwisataan; d. menyiapkan pola dan pedoman kerja sama dengan investor kepariwisataan; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ; (4) Seksi Pemantauan dan Pengendalian, mempunyai tugas : a. melakukan analisa dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kepariwisataan; b. melakukan evaluasi terhadap kegiatan promosi dan upaya pengembangan kepariwisataan; c. melakukan analisis serta evaluasi terhadap hasil pembangunan fisik kepariwisataan ; d. menyiapkan bahan rekomendasi dan saran pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka kegiatan pengendalian terhadap pengembangan kepariwisataan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program. Bagian Kelima Sub Dinas Pemasaran Pariwisata Pasal 16 Sub Dinas Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melakukan analisis pasar, menyusun informasi dan kalender pariwisata, melakukan promosi serta melakukan hubungan luar negeri. Pasal 17 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Sub Dinas Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan dan pengumpulan data dalam rangka penyusunan kegiatan promosi; b. penyiapan bahan dan pengumpulan data dalam rangka penyusuhan analisis pasar; c. pelaksanaan promosi dan pemasaran pariwisata serta penyediaan informasi; d. pelaksanaan hubungan kerja sama pariwisata dengan lembaga-lembaga pemasaran di dalam maupun luar negeri; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Sub Dinas Pemasaran Pariwisata, terdiri atas : a. Seksi Analisa Pasar; b. Seksi Informasi; c. Seksi Promosi; d. Seksi Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pemasaran Pariwisata. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10

Pasal 19 (1) Seksi Analisa Pasar, mempunyai tugas : a. melakukan pengumpulan data dan analisis po!a perjalanan wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara; b. melakukan survey potensi pasar wisata baik dalam dan luar negeri; c. melakukan analisis tingkat kemampuan dan keberhasilan pemasaran produk wisata; d. menyiapkan bahan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka analisis produk wisata dan kelayakan jualnya ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemasaran Pariwisata; (2) Seksi Informasi, mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan dan penyampaian informasi wisata dalam berbagai bentuk sarana informasi; b. melakukan kegiatan pemberian informasi dibidang kepariwisataan melalui berbagai kegiatan; c. menyusun kalender pariwisata regional; d. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian informasi dan penyusunan kalender wisata; e. memberdayakan mandala wisata dan pusat informasi; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemasaran Pariwisata ; (3) Seksi Promosi, mempunyai tugas : a. menyiapkan sarana promosi pariwisata melalui media cetak dan media elektronik; b. melakukan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata regional/nasional dan bursa pada tingkat internasional; c. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi/organisasi terkait, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka promosi dan pemasaran pariwisata; d. membudayakan mandala wisata dan pusat informasi; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemasaran Pariwisata. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11

(4) Seksi Hubungan dan Kerjasama luar negeri, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun kerjasama kepariwisataan dengan luar negeri; b. mengumpulkan bahan kerja sama luar negeri dibidang pariwisata dalam rangka memberdayakan pariwisata nasional; c. membuka dan mengembangkan pasar wisata luar negeri; d. melakukan upaya dalam rangka memahtapkan keberadaan Jawa Timur dalam pasar wisata luar negeri; e. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemasaran Pariwisata. Bagian Keenam Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata Pasal 20 Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan kawasan wisata dan kegiatan obyek wisata alam, obyek wisata budaya, obyek wisata minat khusus dan obyek wisata bahari. Pasal 21 Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 20, Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata, mempunyai fungsi: a. pengumpulan dan penyiapan bahan untuk pemetaan obyek dan daya tarik pariwisata; b. penyusunan rencana pembinaan dan kerja sama pemberdayaan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata; c. pongaturan dan pembinaan dalam pengembangan klasifikasi serta pengemasan obyek dan daya tarik wisata; d. pemberian rekomendasi, usaha obyek dan daya tarik wisata ; e. pelaksanaan evaluasi, pengawasan dan penyusunan laporan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan obyek dan daya tarik wisata; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12

Pasal 22 (1) Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata, terdiri atas : a. Seksi Obyek Wisata Alam; b. Seksi Obyek Wisata Budaya; c. Seksi Obyek Wisata Minat Khusus; d. Seksi Obyek Wisata Bahari; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata. Pasal 23 (1) Seksi Obyek Wisata Alam, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan peta dan potensi obyek wisata alam; b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kerja sama dan rencana pengembangan dan pengusahaan obyek wisata alam yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; c. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pengembangan kawasan wisata obyek wisata alam; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata. (2) Seksi Obyek Wisata Budaya, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan peta dan potensi obyek wisata budaya; b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kerja sama dan rencana pengembangan serta pengusahaan obyek wisata budaya yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; c. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pengembangan kawasan wisata obyek wisata budaya; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata ; (3) Seksi Obyek Wisata Minat Khusus, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan peta dan potensi obyek wisata minat khusus; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13

b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kerja sama dan rencana pengembangan serta pengusahaan obyek wisata minat khusus yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; c. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pengembangan kawasan wisata obyek wisata minat khusus; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata ; (4) Seksi Obyek Wisata Bahari, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan peta dan potensi obyek wisata bahari; b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kerja sama dan rencana pengembangan serta pengusahaan obyek wisata bahari; c. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pengembangan kawasan obyek wisata. Bahari; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata ; Bagian Ketujuh Sub Dinas Usaha Sarana Wisata Pasal 24 Sub Dinas Usaha Sarana Wisata mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap usaha sarana akomodasi, sarana makanan, aneka usaha, penataan lingkungan dan ketertiban dalam rangka peningkatan kepariwisataan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Sub Dinas Usaha Sarana Wisata, mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan untuk penyusunan rencana dan petunjuk teknis pembinaan dibidang usaha akomodasi, rumah makan minum, bar dan aneka usaha serta penataan lingkungan dan ketertiban usaha sarana wisata ; b. pelaksanaan standarisasi dan klasifikasi usaha sarana pariwisata; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14

c. pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pembinaan tata lingkungan pariwisata serta ketertiban usaha; d. penyiapan pemberian izin / rekomendasi dibidang usaha sarana pariwisata yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; e. pelaksanaan evaluasi, pengawasan dan pelaporan kegiatan pembinaan umum dalam pengembangan usaha sarana wisata, penataan lingkungan dan ketertiban usaha sarana wisata; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 26 (1) Sub Dinas Usaha Sarana Wisata terdiri atas : a. Seksi Akomodasi; b. Seksi Usaha Sarana Makanan dan Minuman; c. Seksi Aneka Usaha Sarana Wisata; d. Seksi Tata Lingkungan dan Ketertiban Usaha. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Wisata. Pasal 27 (1) Seksi Akomodasi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha akomodasi; b. menyiapkan bahan untuk penetapan standarisasi dan klasifikasi usaha akomodasi; c. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian dibidang usaha akomodasi; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Wisata ; (2) Seksi Usaha Sarana Makanan dan Minuman, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha sarana rumah makan, bar dan usaha makanan/minuman lainnya; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15

b. menyiapkan bahan untuk pelaksariaan standarisasi dan klasifikasi usaha sarana restoran, rumah makan, bar dan usaha makanan/minuman lainnya; c. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian standarisasi dibidang usaha rumah makan, bar dan usaha makanan/minuman lainnya; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Wisata ; (3) Seksi Aneka Usaha Sarana Wisata, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha aneka wisata yang antara lain sarana angkutan wisata, usaha kawasan wisata, sarana wisata tirta serta sarana hiburan umum; b. menyiapkan bahan untuk penetapan standarisasi dan klasifikasi usaha aneka wisata; c. memproses izin / rekomendasi usaha aneka wisata; d. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian dibidang usaha aneka wisata; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Wisata ; (4) Seksi Tata Lingkungan dan Ketertiban Usaha, mempunyai tugas: a. menghimpun dan menganalisa data yang berkaitan dengan pencemaran lirigkungan sebagai akibat usaha pariwisata; b. menyiapkan bahan untuk penyusunan kriteria tata lingkungan pariwisata yang baik serta tertib usaha; c. bekerja sama dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan dan sosialisasi tata lingkungan pariwisata dan ketertiban usaha wisata; d. menyiapkan pertimbangan atau rekomendasi tentang pelanggaran tata lingkungan dan tertib usaha bidang kepariwisataan; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Wisata. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16

Bagian Kedelapan Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata Pasal 28 Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan pemoinaan, pengawasan, pengendalian terhadap usaha jasa perjalanan wisata, jasa pramuwisata dan aneka usaha jasa Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Sub Dinas Usaha Sarana Jasa Pariwisata mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan untuk penyusunan rencana dan petunjuk teknis pembinaan dibidang usaha jasa perjalanan wisata, jasa pramu wisata serta aneka jasa pariwisata lainnya; b. pelaksanaan standarisasi dan klasifikasi usaha jasa pariwisata; c. penyiapan pemberian izin. / rekomendasi. dibidang usaha jasa pariwisata yang bersifat lintas Kabupaten/kota; d. pelaksanaan evaluasi, pengawasan dan pelaporan kegiatan pembinaan umum dalam pengembangan usaha jasa pariwisata ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 30 (1) Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata, terdiri atas : a. Seksi Usaha Jasa Perjalanan; b. Seksi Usaha Jasa Pramuwisata; c. Seksi Aneka Jasa Pariwisata; d. Seksi Usaha Jasa Konvensi dan Impresariat; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17

Pasal 31 (1) Seksi Usaha Jasa Perjalanan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan menyiapkan pelaksanaan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha jasa perjalanan; b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan standarisasi dan klasifikasi usaha jasa perjalanan; c. memproses perijinan / rekomendasi usaha jasa perjalanan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; d. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian dibidang usaha jasa perjalanan; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata ; (2) Seksi Usaha Jasa Pramuwisata, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha jasa pramuwisata; b. menyiapkan bahan untuk penetapan standarisasi dan klasifikasi usaha jasa pramuwisata; c. memproses izin / rekomendasi usaha jasa pramuwisata yang bersifat lintas Kabupaten/Kota; d. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian dibidang usaha jasa; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata ; (3) Seksi Aneka Jasa Pariwisata, mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan usaha aneka jasa pariwisata yang antara lain jasa informasi pariwisata, usaha jasa konsultan pariwisata; b. menyiapkan bahan untuk penetapan standarisasi dan klasifikasi usaha aneka jasa pariwisata; c. memproses izin / rekomendasi usaha aneka jasa pariwisata; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18

d. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian dibidang usaha aneka jasa pariwisata; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata ; (4) Seksi Usaha Jasa Konvensi dan Impresariat, mempunyai tugas: a. mehghimpun dan menganalisa data yang berkaitan dengan usaha jasa konvensi dan impresariat; b. menyiapkan bahan untuk penyusunan kriteria jasa konvensi dan impresariat; c. melakukan kerja sama dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan dan sosialisasi jasa konvensi dan impresariat; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Jasa Pariwisata. Bagian Kesembilan Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Reran Serta Masyarakat Pasal 32 Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat mempmtiyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan, serta pembinaan dalam rangka menciptakan pesona wisata serta peran serta masyarakat dibidang kepariwisataan. Pasal 33 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan dan pengumpulan data tentang potensi wisata ketenagaan wisata, serta pelatihan; b. penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan pembinaan ketenagakerjaan dan pelatihan; c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan wisata nusantara; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19

d. pelaksanaan penggalian dan penggalangan peran serta masyarakat dalam pariwisata; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 34 (1) Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat, terdiri atas : a. Seksi Ketenagakerjaan; b. Seksi Pelatihan; c. Seksi Wisata Nusantara; d. Seksi Sadar Wisata ; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Reran Serta Masyarakat. Pasal 35 (1) Seksi Ketenagakerjaan, mempunyai tugas : a. mengumpulkan data dan melakukan inventarisasi mengenai potensi ketenagkerjaan yang mendukung pariwisata; b. menyusun peta pusat kegiatan pariwisata yang melibatkan ketenagakerjaan wisata bersifat lintas Kabupaten/Kota; c. menyiapkan perizinan/rekomendasi penggunaan tenaga kerja asing di bidang kepariwisataan ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Sumber Daya Manusia dan Reran Serta Masyarakat; (2) Seksi Pelatihan, mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan dan data serta menginventarisasi mengenai kegiatan pelatihan dibidang pariwisata; b. merumuskan dan melaksanakan pelatihan tenaga kepariwisataan; c. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait/pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka merumuskan program pelatihan wisata; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Sumberdaya Manusia dan Peran Serta Masyarakat; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20

(3) Seksi Wisata Nusantara, mempunyai tugas : a. melakukan pendataan dan pembinaan dibidang wisata nusantara ; b. mempersiapkan duta wisata dalam rangka tukar menukar wisata nusantara; c. menyiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan wisata nusantara ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Sumberdaya Manusia dan Reran Serta Masyarakat; (4) Seksi Sadar Wisata, mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan dan data serta menginventarisasi lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang pariwisata; b. melakukan penggalangan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang pariwisata; c. menggalang hubungan mitra kerja antara lembaga swadaya masyarakat, media massa dengan pemerintah dibidang pariwisata sebagai salah satu unsur pelaksana program Pariwisata Inti Rakyat; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Sumberdaya Manusia dan Peran Serta Masyarakat. Bagian Kesepuluh Kelompok Jabatan Fungsioanal Pasal 36 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pariwisata sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 37 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelpmpok sesuai dengan bidang keahliannya; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang te'haga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pariwisata; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 21

(4) Jenis Jabatan Funsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 38 Semua unit kerja dilingkungan Dinas Pariwisata dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Pasal 39 (1) Setiap pimpinan unit kerja dilingkungan Dinas Pariwisata berkewajiban memimpin bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; (2) Setiap pimpinan unit kerja dilingkungan Dinas Pariwisata wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya; (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan; (4) Setiap laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 40 (1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala; (2) Setiap pimpinan unit kerja mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 22

BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 41 (1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; (2) Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Pariwisata diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pariwisata sebagaimana tercantun dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 43 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur. Pasal 44 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 9 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dinyatakan tidak berlaku. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 23

Pasal 45 Peraturan Daerah ini, mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 27 September 2000 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd. IMAM UTOMO. S Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 24

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Oktober 2000 Nomor 14 Tahun 2000 Seri D. A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Dasrah ttd. Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479 Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 25

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROPINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR : 15 TAHUN 2000 TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2000

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PARIWISATA PROPINSI JAWA TIMUR I. PENJELASAN UMUM Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan 9 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, maka tugas dan fungsi serta kewenangan Pemerintah Propinsi Jawa Timur di bidang kepariwisataan.menjadi berubah karena tugas-tugas operasional yang bersifat pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Sedangkan Dinas Pariwisata Propinsi dititik beratkan kepada masalah-masalah promosi, pembinaan lintas Kabupaten dan Kota serta tugas-tugas dekonsentrasi dan pembantuan (madebewind). Untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan pembantuan (madebewind) di bidang kepariwisataan dan sesuai dengan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor : 56/MI.PAN/2/2000 tentang Pembentukan/Pengintegrasian Instansi Vertikal Departemen menjadi Dinas tanggal 4 Pebruari 2000, maka perlu dilakukan perubahan dan pengembangan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur yang diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 9 Tahun 1995 dan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal sampai dengan 14 : Cukup jelas. Pasal 15 ayat (1) huruf a huruf b sampai e : Potensi adalah kekayan obyek dan daya tarik wisata yang dapat berupa alam, budaya dan minat khusus yang belum dibudayakan dan dipasarkan. : Cukup jelas ayat (2) sampai dengan (4) : Cukup jelas Pasal 16 sampai dengan 30 : Cukup jelas Pasal 31 ayat (1) sampai dengan (3) : Cukup jelas Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

ayat (4) huruf a sampai dengan c : Impresariat adalah salah satu bentuk jenis usaha yang menampilkan jasa hiburan yang dilakukan oleh sekelompok artis atau perorangan. Huruf d : Cukup jelas. Pasal 32 sampai dengan 35 : Cukup jelas. Pasal 36 : Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok profesi di bidang pustakawan, arsiparis, pranata komputer sera jabatan fungsional lain yang dibutuhkan. Pasal 37 sampai dengan 45 : Cukup jelas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2