CINEMA COMPLEX DI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT REHABILITASI BAGI PENGGUNA NARKOBA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GEREJA MAWAR SHARON SATELIT MIRACLE DI JOGJAKARTA

APARTEMEN DOSEN DI YOGYAKARTA

SPORT CENTER DI YOGYAKARTA

CINEPLEX DI KOTA PALANGKARAYA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BAGI REMAJA TUNA WISMA DI YOGYAKARTA

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

KANTOR SEWA DI YOGYAKARTA (MELALUI PENGOLAHAN ELEMEN DESAIN ARSITEKTURAL YANG MEMOTIVASI)

AUTO MALL DI YOGYAKARTA

PERANCANGAN ULANG KOMPLEKS KELENTENG HOK AN KIONG MUNTILAN

PUSAT PERTUNJUKAN DAN INTERAKSI KOMUNITAS MUSIK KAUM MUDA DI YOGYAKARTA

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

PUSAT PENELITIAN DAN PELESTARIAN TAMAN NASIONAL KELIMUTU DI KAB. ENDE, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

BASKETBALL TRAINING CENTER

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PASAR LEMPUYANGAN DI YOGYAKARTA

Pusat Apresiasi Film DI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN HYBRID DI YOGYAKARTA

ASRAMA DAN GEDUNG KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PLAY GROUP DAN TEMPAT PENITIPAN ANAK

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR TERPADU DI SURAKARTA

STASIUN TELEVISI SWASTA LOKAL DI YOGYAKARTA

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

GAME CENTRE DI YOGYAKARTA (Transformasi Game DotA Warcraft III The Frozen Throne)

RUMAH BERMAIN DAN PENITIPAN ANAK DI YOGYAKARTA

RUMAH DINAS SUSUN TNI AD KODIM IV/DIPOENEGORO DI KOTA MAGELANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS

PUSAT BUKU YOGYAKARTA

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PUSAT REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK-ANAK TUNA GRAHITA DI YOGYAKARTA

TAMAN EDUKASI SATWA YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI FILM INDONESIA DI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

HOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA

SIRKUIT DAN PUSAT PELATIHAN BALAP MOTOR DI YOGYAKARTA

KAWASAN OUTBOUND TRAINING DI KABUPATEN KULON PROGO

PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BERGAYA JEPANG DI YOGYAKARTA

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

PUSAT SENI DAN BUDAYA DAYAK KALIMANTAN BARAT DI PONTIANAK

GELANGGANG REMAJA DI YOGYAKARTA SUATU STUDI BENTUK YANG MENCITRAKAN KARAKTER REMAJA MASA KINI

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA

GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK DI YOGYAKARTA

HOTEL BINTANG TIGA DI PUSAT KOTA YOGYAKARTA

SENTRA JAMUR SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI JAMUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1

RELOKASI PERPUSTAKAAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

CULTURE PARK DI KABUPATEN KLATEN

GALERI FOTO DI YOGYAKARTA

LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN KECANTIKAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI

PUSAT REKREASI DAN PENGENALAN PROFESI ANAK DI YOGYAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

CITY HOTEL DI KOTA JAMBI

GEREJA BETHEL INDONESIA KELUARGA ALLAH YOGYAKARTA

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya: Nama : Elka Desty Ariandy NPM :

MUSEUM BATIK DI YOGYAKARTA

PENDEKATAN MORFOLOGI PERMAINAN pada CAMP PERMAINAN di YOGYAKARTA

PASAR KERAJINAN DAN SENI BOROBUDUR SEBAGAI WADAH PERAJIN SENI DAN KESENIAN DI KECAMATAN BOROBUDUR

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI D.I.YOGYAKARTA

PELATIHAN ANIMASI DI YOGYAKARTA

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN

SEKOLAH LUAR BIASA/G-AB DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN

MONUMEN GEMPA DI BANTUL

APARTEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

lliff lfl1i,tfl :ffi 'it,?,:',$tl;liji#iqram

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

PUSAT PERAWATAN KECANTIKAN DAN KEBUGARAN

MUSEUM GAMELAN DAN TEMPAT PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL DI BANTUL

FUTSAL CENTRE DI YOGYAKARTA

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BANDUNG

YOGYAKARTA DANCE ACADEMY DI YOGYAKARTA

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN RUTAN KELAS IIB KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

GAME CENTER DI YOGYAKARTA

PUSAT PENITIPAN DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

TERMINAL BUS INDUK TIPE A

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH KHUSUS AUTIS YDKW (Yayasan Dharma Karya Wanita)

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK REMAJA DI SLEMAN DISUSUN OLEH: JOKO PRASETYO

SEKOLAH DASAR EKSPERIMENTAL DI YOGYAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

PUSAT PELATIHAN FUTSAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAMAN WISATA ARUNG JERAM DI SUNGAI ELO MAGELANG

MUSEUM SEPEDA MOTOR HONDA DI YOGYAKARTA

RUMAH SAKIT HEWAN DI YOGYAKARTA

SPORT MALL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI YOGYAKARTA

INDIAN FESTIVAL WALK (INTEGRASI RUANG LUAR DAN RUANG DALAM)

JOGJA SKATEPARK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PUSAT PELATIHAN SEPAKBOLA TERPADU PSS di SLEMAN

TAMAN PENITIPAN ANAK BERNUANSA ALAMI DAN INLKUSIF DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

PUSAT SENI KERAJINAN BAMBU DI DESA WISATA BRAJAN YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

Transkripsi:

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CINEMA COMPLEX DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DISUSUN OLEH: YP. DANY CHRIS W NPM: 03.01.11708 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2009 xvii

LEMBAR PENGABSAHAN SKRIPSI SKRIPSI BERUPA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CINEMA COMPLEX DI YOGYAKARTA Yang dipersiapkan dan disusun oleh: YP. DANY CHRIS W NPM: 03.01.11708 Telah diperiksa dan dievaluasi oleh Tim Penguji Skripsi pada tanggal 9 Oktober 2009 dan dinyatakan telah memenuhi sebagian persyaratan menempuh tahap pengerjaan rancangan pada Studio Tugas Akhir untuk mencapai derajat Sarjana Teknik (S-1) pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Penguji I PENGUJI SKRIPSI Penguji II Ir. B. Sumardiyanto, M.Sc. Yogyakarta, 15 Desember 2009 G. Orbita Ida C., ST. Koordinator Tugas Akhir Arsitektur Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Ir. YD. Krismiyanto, MT Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Ir. F.X. Eddy Arinto, M. Arch.

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya: Nama : YP Dany Chris W NPM : 03.01.11708 Dengan sesungguh-sungguhnya dan atas kesadaran sendiri, Menyatakan bahwa: Hasil karya Tugas Akhir yang mencakup Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan Perancangan yang berjudul: CINEMA COMPLEX Di Yogyakarta benar-benar hasil karya saya sendiri. Pernyataan, gagasan, maupun kutipan baik langsung maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau gagasan orang lain yang digunakan di dalam Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) maupun Gambar Rancangan dan Laporan Perancangan ini telah saya pertanggungjawabkan melalui catatan perut atau pun catatan kaki dan daftar pustaka, sesuai norma dan etika penulisan yang berlaku. Apabila kelak di kemudian hari terdapat bukti yang memberatkan bahwa saya melakukan plagiasi sebagian atau seluruh hasil karya saya yang mencakup Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan Perancangan ini maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di kalangan Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta; gelar dan ijazah yang telah saya peroleh akan dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Demikian, Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya, dan dengan segenap kesadaran maupun kesediaan saya untuk menerima segala konsekuensinya. Yogyakarta, 10 Desember 2009 Yang Menyatakan, YP Dany Chris W

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Allah karena karunianya, sehingga penulisan skripsi tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan penulisan skripsi tugas akhir ini dalam rangka syarat untuk masuk dalam studio arsitektur dan menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S-1) pada Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dimana setiap mahasiswa diwajibkan menyusun landasan perancangan dan perencanaan pada bangunan publik yang menghasilkan landasan konsepsual. Segala keberhasilan ini juga tidak akan mencapai hasil yang optimal tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka perkenankan penulis mengucapkan segala rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. B. Sumardiyanto, MSc., selaku Dosen Pembimbing I, atas pendampingan, kesabaran, waktu, yang dilakukan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir dan segala perhatian yang diberikan. 2. Ibu Gerarda Orbita Ida C., ST., Selaku Dosen Pembimbing II, atas segala kesabaran, waktu, perhatian, pendampingan dan dukungannya kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Dalam kehidupan, sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa lepas dari keberadaan dan kebutuhan akan adanya manusia lain Dalam penyusunan penulisan skripsi tugas akhir ini juga tidak lepas adanya bantuan-bantuan atau masukan-masukan yang berguna, meskipun kecil hal itu dirasakan sangat banyak membantu dan berpengaruh hingga penyusunan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL i ii iii iv viii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek. 1.1.2. Latar Belakang Permasalahan 1.2. Rumusan Permasalahan. 1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan. 1.3.2 Sasaran 1.4. Lingkup Pembahasan. 1.5. Metoda Pembahasan.. 1.6. Diagram Alur Pemikiran 1.7. Sistematika Pembahasan 1 1 1 7 10 10 10 11 11 11 12 13 BAB II TINJAUAN UMUM CINEPLEX 2.1 Hubungan Bioskop dengan Teknologi Perfilman 2.2 Sejarah Bioskop di Indonesia 2.3 Elemen Pendukung Prasarana dan Sarana 2.3.1 Film dan Kamera 2.3.2 Proyektor dan Screen. 2.3.3 Theatre Film Kuno. 14 14 15 17 17 17 18 iv

2.4 Hiburan Audio-Visual 2.4.1 Sinematografi. 2.4.2 Kebutuhan Gaya Hidup. 2.4.3 Monopoli Hiburan.. 2.4.4 Jenis Gedung Pertunjukan Film 2.4.5 Penghargaan Film.. 2.5 Cineplex.. 2.5.1 Pengertian Cineplex 2.5.2 Jenis-Jenis Cineplex 2.5.3 Bagian-bagian Cineplex. 2.5.4 Struktur Organisasi Sinepleks 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 25 BAB III TINJAUAN CINEPLEX DI YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Provinsi D.I.Y. 3.1.1 Tinjauan Astronomis, Geografis, dan Administratif 3.1.2 Tinjauan Demografi 3.2 Spesifikasi Cineplex di Yogyakarta 3.3 Bagan Struktur Organisasi Cinema Complex... 3.4 Identifikasi Jenis Pelaku dan Kegiatan. 3.5 Kapasitas dan Fasilitas... 3.6 Kriteria Pemilihan Site.. 3.7 Alternatif Site. 26 26 27 28 30 31 32 34 35 36 BAB IV LANDASAN TEORI 4.1 Fisika Bangunan 4.1.1 Akustika. 4.1.2 Pencahayaan... 4.2 Teori Warna 4.3 Teori Bentuk.. 4.3.1 Posisi Titik Terhadap Bidang. 4.3.2 Garis 4.3.3 Bidang. 4.3.4 Elemen Pembentuk Ruang 38 38 38 44 47 49 49 50 51 52 v

4.3.5 Bentuk 4.3.6 Wujud Dasar.. 4.3.7 Perubahan Bentuk. 4.4 Teori Unsur-Unsur Pembentuk Film 4.4.1 Klasifikasi Film.. 4.4.2 Struktur Naratif. 4.4.3 Struktur Sinematik. 53 55 56 57 59 60 62 BAB V ANALISIS.. 5.1 Analisis Site 5.2 Analisis Pelaku, Kegiatan, dan Ruang.. 5.2.1 Pelaku.. 5.2.2 Pola Aktifitas.. 5.2.3 Hubungan Ruang... 5.2.4 Besaran Ruang 5.3 Analisis Fisika Bangunan.. 5.3.1 Tata Suara.. 5.3.2 Tata Udara.. 5.3.3 Tata Cahaya 5.4 Analisis Ruang Theater. 5.4.1 Lebar atau Bentang Layar. 5.4.2 Panjang Studio 5.4.3 Jarak Minimal dari Layar ke Penonton Terdepan. 5.4.4 Peletakan Posisi Tempat Duduk dalam Studio Film... 5.4.5 Kebutuhan Ruang dan Luasan akan Kapasitas Daya Tampung Penonton 5.4.6 Jumlah Studio yang Disediakan 5.4.7 Bentuk dan Posisi Layar 5.5 Analisis Barrier dan Presentasi Bangunan 5.6 Analisis Ruang Transisi dan Komunal Ruang Luar Bangunan.. 5.7 Analisis Cinema Complex. 5.8 Analisis Bentuk dan Karakter Film Laga. 5.9 Analisis Pendekatan Karakter Film Laga dalam Arsitektur... 67 67 76 76 78 81 82 85 85 87 88 91 91 92 93 93 94 94 95 96 97 98 98 99 vi

5.10 Analisis Wujud, Warna dan Tekstur 5.11 Unsur Pembentuk Film. 5.12 Unsur Pembentuk Film Laga 5.12.1 Naratif. 5.12.2 Sinematik 5.13 Analisis Batasan Informasi Cerita Terhadap Bentuk Ruang.. 5.14 Analisis Warna Area Transisi 101 104 104 104 107 110 113 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 6.1 Konsep Perencanaan.. 6.2 Konsep Perancangan. 6.2.1 Fisika Bangunan 6.2.2 Penataan Site. 6.2.3 Konsep Luasan Ruang.. 6.2.4 Konsep Ruang Transisi. 6.2.5 Konsep Ruang Dalam 6.2.6 Konsep Unsur Pembentuk Film Laga pada Ruang.. 6.2.7 Konsep Hubungan antar Ruang 115 115 115 115 116 118 119 120 122 123 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Proyektor... Gambar 2.2. Theatre, Proyektor, dan Screen Gambar 3.1. Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 3.2. Peta Administratif Gambar 3.3. Struktur Organisasi Cinema Complex. Gambar 3.4. Foto Udara Site 1.. Gambar 3.5. Foto Udara Site 2.. Gambar 4.1. Denah bentuk kipas denah dan segiempat.. Gambar 4.2. Standart ruang tempat duduk.. Gambar 4.3. Ruang penonton optimal. Gambar 4.4. Bentuk layar pada ketinggian yang sama Gambar 4.5. Lapisan berpori dengan ketebalan yang berbeda Gambar 4.6. Lingkaran Warna. Gambar 4.7. Posisi titik terpusat.. Gambar 4.8. Posisi titik tidak terpusat. Gambar 4.9. penegasan bidang melalui garis Gambar 4.10. fungsi garis linear Gambar 4.11. persepsi pada bidang... Gambar 4.12. pola dan tekstur pada bidang. Gambar 4.13. Elemen pembentuk ruang.. Gambar 4.14. Wujud. Gambar 4.15. Dimensi.. Gambar 4.16. Warna. Gambar 4.17. Tekstur Gambar 4.18. Posisi... Gambar 4.19. Orientasi. Gambar 4.20. Inersia Visual. Gambar 4.21. Lingkaran Segitiga - Bujur Sangkar.. Gambar 4.22. Perubahan Dimensi Gambar 4.23. Perubahan dengan Pengurangan 17 18 27 28 31 36 36 39 39 41 41 42 47 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 54 55 55 55 56 57 viii

Gambar 4.24. Perubahan dengan Penambahan Gambar 4.25. Contoh Batasan Informasi Cerita secara terbatas. Gambar 4.26. Contoh seting latar adegan laga Gambar 4.27. Contoh kostum dan tata rias. Gambar 4.28. Contoh pergerakan pemain dalam adegan laga Gambar 4.29. Contoh pergerakan kamera dalam slow motion Gambar 5.1. Foto Udara Site 1. Gambar 5.2. Foto Udara Site 2. Gambar 5.3. Foto Udara Site 1. Gambar 5.4. Jalur Matahari.. Gambar 5.5. View ke Site. Gambar 5.6. View ke Site Perspektif Gambar 5.7. View dari Site.. Gambar 5.8. Sirkulasi pada Site Gambar 5.9. Sumber Kebisingan pada Site. Gambar 5.10. Vegetasi pada Site.. Gambar 5.11. Drainase pada Site.. Gambar 5.12. Tata Guna Lahan Gambar 5.13. Zoning Makro Potensi Site Gambar 5.14. Lapisan berpori dengan ketebalan yang berbeda.. Gambar 5.15. Bentuk layar pada ketinggian yang sama. Gambar 5.16. Ice Age 3. Gambar 5.17. Constantine. Gambar 5.18. Race to Witch Mountain Gambar 5.19. Denah Lantai untuk Proyeksi Gambar 5.20. Potongan Memanjang Ketinggian Lantai. Gambar 5.21. Kondisi kursi saat pemutaran film Gambar 5.22. Bentuk dan posisi layar secara umum.. Gambar 5.23. Distorsi pada layar. Gambar 5.24. Bentuk dan posisi layar secara umum.. Gambar 5.25. Barrier. Gambar 5.26. Ruang Transisi Gambar 5.27. Ruang Transisi Komunal 57 61 63 63 65 66 67 68 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 76 85 91 92 92 92 92 93 93 95 95 96 96 97 97 ix

Gambar 5.28. Contoh ciri film laga.. Gambar 5.29. Contoh wujud agresif, seru pada bentuk struktur Gambar 5.30. Contoh wujud tempo cepat pada bidang dinding. Gambar 5.31. Contoh wujud atau tekstur fleksibel, dinamis pada bidang dinding Gambar 5.32. Contoh salah satu adegan pada film Constantine Gambar 5.33. Contoh salah satu adegan pada film Transformers.. Gambar 5.34. Contoh bentuk pintu masuk dan jalur masuk.. Gambar 5.35. Contoh salah satu adegan konfrontasi fisik pada film Transformers Gambar 5.36. Contoh salah satu adegan duel pada film The Incredible Hulk.. Gambar 5.37. Contoh salah satu adegan duel pada film The Matrix. Gambar 5.38. Contoh bentuk dan tampilan pada ruang-dalam.. Gambar 5.39. Contoh tekstur dan warna. Gambar 5.40. Contoh bentuk dan tampilan pada ruang-dalam.. Gambar 5.41. Contoh Batasan Informasi Cerita secara terbatas (Restricted Narration). Gambar 5.42. Hubungan antar Ruang.. Gambar 5.43. Hubungan antar Ruang. Gambar 5.44. View bergerak naik saat memasuki ruang utama Cineplex Gambar 5.45. Memasuki bangunan: menuju yang lebih gelap.. Gambar 5.46. Contoh komposisi warna monokromatik, warna melemah atau menguat.. Gambar 6.1. View ke Site Perspektif Gambar 6.2. Sirkulasi pada Site Gambar 6.3. Sumber Kebisingan pada Site.. Gambar 6.4. Vegetasi pada Site Gambar 6.5. Ruang Transisi. Gambar 6.6. Ruang Transisi Komunal. Gambar 6.7. contoh bentuk struktur dan pengisi dinding-atap agresif.. Gambar 6.8. contoh ruang-dalam tegas-kaku.. Gambar 6.9. contoh ruang-dalam dinamis Gambar 6.10. contoh warna-warna agresif Gambar 6.11. contoh warna-warna tegas-kaku Gambar 6.12. contoh warna-warna dinamis. 99 101 102 103 105 105 106 106 106 107 107 108 108 110 110 111 112 113 114 116 117 117 117 119 119 120 120 120 121 121 121 x

Gambar 6.13. contoh perbedaan tekstur pada bidang.. Gambar 6.14. Hubungan antar Ruang.. Gambar 6.15. Memasuki bangunan: menuju yang lebih gelap.. Gambar 6.16. Contoh komposisi warna monokromatik, warna melemah atau menguat.. 122 123 123 124 xi

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi DI Yogyakarta, 2005. Tabel 1.2. Proyeksi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Provinsi DI Yogyakarta, 2005-2009. (x 1000). Tabel 1.3. Jumlah Pertunjukan dan Penonton tahun 1995. Tabel 1.4. Jumlah Penonton, Tempat Duduk, dan Bioskop di DIY tahun 1997-2001 Tabel 1.5. Jadwal Pemutaran Film di 21 Cineplex, Ambarrukmo. Tabel 1.6. Kuantitas Theater Tiap Daerah dan Populasi Penduduknya. Tabel 3.1. Identifikasi Jenis Pelaku dan Kegiatan.. Tabel 3.2. Pengelompokan ruang dalam Cineplex.. Tabel 5.1. Skema Bobot Pemilihan Site.. Tabel 5.2. Pola Pengelolaan/Pengembangan Kawasan Tabel 5.3. Kegiatan Pengunjung dan Kebutuhan Ruang Tabel 5.4. Kegiatan Pengelola dan Kebutuhan Ruang Tabel 5.5. Kegiatan Pengelola dan Kebutuhan Ruang Tabel 5.6. Program Ruang Studio. Tabel 5.7. Program Ruang Café, Resto, dan Bar. Tabel 5.8. Program Ruang Toko dan Merchandise.. Tabel 5.9. Program Ruang Pengelola Tabel 5.10. Program Ruang Pelayanan dan Perawatan Tabel 5.11. Jumlah Total Kebutuhan Ruang Tabel 5.12. Tingkat Pencahayaan Minimum pada Area Pengunjung. Tabel 5.13. Tingkat Pencahayaan Minimum pada Pengelola.. Tabel 5.14. Tingkat Pencahayaan Minimum pada Area Service. Tabel 5.15. Karakter Film Laga. Tabel 5.16. Karakter Film Laga agresif.. Tabel 5.17. Karakter Film Laga tegas, kaku.. Tabel 5.18. Karakter Film Laga fleksibel Tabel 6.1. Besaran Ruang.. 2 3 4 4 6 7 32 32 69 75 76 77 77 82 83 83 84 84 85 89 90 90 100 101 102 103 118 xii

ABSTRAKSI Dalam hiburan audio-visual, film atau sinema merupakan hiburan yang paling digemari. Di belahan bumi lain perfilman menjadi salah satu sumber penghasilan negara yang penting. Di Indonesia sendiri, perfilman nasional mulai menggeliat kembali, perkembangan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya film-film Indonesia yang dibuat dan munculnya sineas-sineas baru, meskipun jumlah produksi film nasional masih dapat dikatakan sangat sedikit per tahunnya. Pada umumnya di Indonesia, target pasar bagi usaha entertainment tersebut adalah umur produktif 20 30 tahun. Umur produktif yang dimaksud di sini lebih kepada range umur yang mengikuti trend atau kemajuan film. Minat masyarakat terhadap film sangat besar, ini dapat dilihat dari hasil penjualan tiket yang kadang sering habis terjual setiap film barunya. Di Yogyakarta, minat masyarakat terhadap film sendiri sangat terlihat jelas. Hal ini dilihat dari keadaan saat release atau premier film-film baru yang dianggap bermutu, calon penonton memenuhi setiap studio. Dari sini dapat dilihat bahwa kapasitas bioskop sebenarnya tidak sebanding dengan jumlah calon penonton. Minimnya kapasitas bioskop akhirnya tidak dapat mengakomodasi kebutuhan calon penonton secara optimal karena tingginya tingkat kuantitas calon penonton. Kota Yogyakarta merupakan kota pelajar, sehingga menjadi pusat tujuan pendidikan baik dalam maupun luar kota. Dengan dasar itu, penduduk kota Yogyakarta lebih banyak para pendatang khususnya pelajar dan mahasiswa yang secara umum masuk dalam usia produktif di atas. Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film secara utuh. Apresiasi penonton tidak saja hanya melalui film yang ditontonnya, namun dapat juga dihasilkan melalui tatanan ruang-dalam yang mendukung untuk menciptakan imaginasi dan fantasi yang diinginkan, sehingga apresiasi penonton tidak hanya dihasilkan saat menonton saja, tetapi juga saat pertama memasuki bangunan. i