BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Dalam undang-undang Republik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu interaksi manusiawi (human interaction)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani paedagogie yang terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tetap relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. ini, dipersiapkan sumber daya manusia dengan kualitas yang unggul dan. mampu memanfaatkan pengetahuan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagian besar dari proses perkembangan manusia berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Berkaitan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kepribadian seseorang akan dibangun. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

BAB I PENDAHULUAN. itu terdapat 7 kecerdasan, yaitu linguistik, matematika, spasial, kinetis, musik,

BAB I PENDAHULUAN. juga globalisasi pengetahuan, teknologi, dan budaya. 1 Hal tersebut mengandung

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pemerintah tentang aturan masyarakat ekonomi ASEAN. Maka perlulah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berjalan begitu cepat. Pengaruh globalisasi juga menjadikan

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maka manusia akan sulit untuk berkembang dalam hal apapun, akibatnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju. 3 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. sains dan biologi), disbanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan diri manusia di dalam menentukan pilihan-pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

- د ر ج ات و ا ل ل ه ب م ا ت ع م ل ىن خ ب يز -١١ BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mendasar dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keterampilan. Dewasa ini bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. macamnya, maka masalah-masalah kehidupan itu pun muncul dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

Abstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan dan ikut menentukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Segala upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud dapat mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Dalam undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dijelaskan terkait tentang pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan dalam arti sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga formal. 2 Dan pada dasarnya pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan siswa untuk mencapai tujuan 1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Bandung: Redaksi Sinar Grafika, 2006), hal 3 2 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2005), hal.1 1

2 pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. 3 Interaksi antara pendidik dengan siswa tersebut dapat dilihat dari proses belajar mengajar di dalam kelas. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pembelajaran guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 4 Dalam proses belajar mengajar di kelas, tentunya guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan-bahan pelajaran sebagai mediumnya. 5 Matematika merupakan salah satu bahan pelajaran sebagai medium dalam kegiatan belajar mengajar. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan mengembangkan daya pikir manusia. 6 Atas dasar itu, matematika perlu perlu diberikan kepada semua siswa sejak sekolah dasar (SD), untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir. Dalam berfikir, orang menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai pengertian-pengertian. Dan tentunya kemampuan berfikir seseorang tersebut dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya. 7 3 Muhamad Zaini, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal 13 4 Mohamad User Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2008), hal.4 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 44 6 Moch. Masykur, Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence : Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), Hal, 52 7 Ibid, hal. 105

3 Tingkat kecerdasan seseorang yang semakin tinggi, akan semakin memudahkan baginya dalam menyelesaikan suatu masalah yang sama dibandingkan orang lain yang mempunyai tingkat kecerdasan lebih rendah. Akan tetapi, hal ini juga sangat tergantung dari jenis masalah dan kecerdasan mana yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Seseorang mungkin saja memiliki satu kecerdasan yang menonjol, tetapi kadar kecerdasan lainnya rendah. 8 Setiap siswa itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik, sebagaimana diterangkan dalam surat At-Tiin ayat 4: 9 ل ق د خل ق ن ا ا إل نسان يف أح سن ت ق و مي }4 } Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia paling sempurna dibandingkan makhluk lain. Manusia adalah makhluk yang paling cerdas, dan Tuhan melengkapi manusia dengan komponen kecerdasan yang paling kompleks. 10 Kecerdasan tidak hanya terpaut pada kecerdasan individual, tetapi ada pula kecerdasan majemuk. Pakar psikologi Howard Gardner, membagi kecerdasan manusia menjadi delapan: (1) kecerdasan 8 Ibid., hal. 33 9 Ahmad Hatta, Tafsir Qur an Perkata: Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemahan, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2009), hal 597 10 Moch Masykur Ag, Mathematical Intelligence... hal. 103

4 linguistik (terkait dengan bahasa), (2) kecerdasan logis-matematis (berkaitan dengan nalar logika), (3) kecerdasan spasial (berkaitan dengan ruang dan gambar), (4) kecerdasan musical (berkaitan dengan musik, irama, dan bunyi/suara), (5) kecerdasan kinestetik (berkaitan dengan gerak motorik dan keseimbangan), (6) kecerdasan interpersonal (berkaitan dengan hubungan antar pribadi dan sosial), (7) kecerdasan intrapersonal (berkaitan dengan halhal yang sangat mempribadi), (8) dan kecerdasan naturalis (kemampuan mengenal dan mengeksplorasi spesies). 11 Berdasarkan kedelapan kecerdasan di atas, kecerdasan numerik atau yang bisa disebut dengan kecerdasan logis matematiklah yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). 12 Kecerdasan numerik mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya bersifat rasional. 13 Dengan kecerdasan numerik/logis matematik, individu mampu mengetahui dan menghadapi semua tantangan yang dihadapinya, baik itu soal yang sulit ataupun soal mudah. Siswa dengan kecerdasan numerik tinggi cenderung senang terhadap kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab-akibat terjadinya sesuatu. Siswa semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki 11 Ibid., hal 103 12 Indragiri A, Kecerdasan Optimal: Cara Ampuh Memaksimalkan Kecerdasan Anak, (Jogjakarta: Starbook, 2010) hal. 15 13 Aqila Smart, Hypnoparenting :Cara Cepat Mencerdaskan Anak Anda, (Jogjakarta: Starbooks,2012) hal. 111

5 kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, siswa akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya. 14 Selain kecerdasan numerik, kecerdasan visual-spasial juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Kecerdasan visualspasial merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan anak dalam memvisualisasikan gambar di dalam fikiran seseorang, atau untuk anak di mana dia berpikir dalam bentuk visualisasi dan gambar untuk memecahkan suatu masalah atu menemukan jawaban. 15 Dengan meningkatkan kecerdasan visual-spasial pada diri anak, kita akan membantunya menggunakan imajinasi dan kreativitasnya dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari, membantu mereka untuk menghasilkan gagasan baru dan mendorong mereka lebih luwes dalam memandang berbagai hal. 16 Kemampuan ini diperlukan dalam memahami matematika, karena untuk memahami matematika diperlukan kemampuan imajinasi dan kemampuan memahami gambar. Melihat dari pemaparan atau uraian di atas sangat dimungkinkan bahwa peserta didik yang mempunyai kecerdasan numerik dan visual-spasial yang tinggi, lebih cepat dalam memahami, dan memecahkan masalah pada pelajaran matematika baik soal yang membutuhkan kemampuan dalam berhitung maupun soal yang membutuhkan kemampuan dalam berimajinasi. 14 Moh. Masykur, Ag, Mathematical Intelligence... hal. 105 15 Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2006) hal. 46 16 Indragiri A, Kecerdasan Optimal... hal. 30

6 Namun, ada dan tidaknya pengaruh kecerdasan numerik dan visualspasial terhadap hasil belajar matematika perlu adanya penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena tidak hanya faktor inteligensi/kecerdasan saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika. Tetapi ada faktor-faktor lain seperti faktor bakat, minat, motivasi siswa, dll. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika. Yang kemudian dituangkan dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Numerik dan Kecerdasan Visual-Spasial terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTsN Tunggangri. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran secara umum tentang kecerdasan numerik, kecerdasan visual spasial, dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri? 2. Apakah terdapat pengaruh antara kecerdasan numerik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri? 3. Apakah terdapat pengaruh antara kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri? 4. Apakah terdapat pengaruh antara kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri?

7 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendiskripsikan gambaran secara umum tentang kecerdasan numerik, kecerdasan visual spasial, dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan numerik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. 4. Untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. D. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan numerik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri.

8 E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan terutama dibidang matematika dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta memberikan gambaran mengenai pengaruh kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi Kepala Sekolah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa, sehingga dapat dijadikan masukan bagi kepala sekolah agar mampu membangun profesionalitas kerja guru agar dalam melaksakan pembelajaran, guru mampu dan berdaya dalam mengembangkan pembelajaran bermakna agar kecerdasan numerik dan visual spasial siswa dapat berkembang secara optimal. b. Bagi Guru Penelitian ini bermanfaat memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar terutama pada mata pelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan fungsi kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial siswa. Selain itu, dapat memberikan

9 informasi penting bagi guru tentang pengaruh kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa. c. Bagi siswa Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar matematika yang dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar, berlatih mengerjakan soal-soal khususnya mata pelajaran matematika yang membutuhkan latihan rutin, sehingga hasil belajarnya akan baik sehingga dapat mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial yang dimilikinya untuk mencapai keberhasilan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. d. Peneliti lain Sebagai sumbangan pengetahuan dan wacana pemikiran untuk mengembangkan, memperdalam dan memperkaya khazanah teoritis mengenai pengaruh kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar siswa, dan memberikan kerangka pemikiran pada penelitian yang akan datang. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang lingkup Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi: a. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri

10 b. Tes yang diberikan kepada peserta didik yaitu tes kecerdasan numerik, kecerdasan visual-spasial dan hasil belajar. c. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial d. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika 2. Keterbatasan Penelitian Hasil belajar merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Karena hasil belajar di pengaruhi oleh banyak faktor sebagai variabel bebasnya, maka peneliti perlu membatasi fokus permasalahan yang akan diteliti. Sehingga batasan fokus permasalahan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecerdasan numerik dan kecerdasan visualspasial. G. Penegasan Istilah Agar di kalangan pembaca tidak terjadi kesalah pahaman dan salah penafsiran ketika mencermati judul skripsi Pengaruh Kecerdasan Numerik dan Kecerdasan Visual-Spasial terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTsN Tunggangri, maka perlu dikemukakan seperti penegasan istilah yang dipandang menjadi kata kunci. 1. Penegasan Konseptual a. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 17 17 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) hal, 849

11 b. Kecerdasan numerik adalah kemampuan seseorang dalam menghitung, mengukur dengan menggunakan angka-angka, memecahkan soal-soal matematika, membuat pola-pola serta mampu berfikir dengan logis. c. Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan sesorang untuk mengungkapkan ide yang dimiliki oleh individu dalam hubungannya dengan hal-hal yang bersifat visual atau gambar. d. Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki siswa terhadap pelajaran matematika yang diperoleh dari pengalamanpengalaman dan latihan-latihan selama proses belajar mengajar yang menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika yang dapat dilihat dari nilai matematika dan kemampuannya dalam memecahkan masalah-masalah matematika. e. Penegasan Operasional a. Secara operasional yang dimaksud dalam judul penelitian di atas adalah pengaruh kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. Penilaian kecerdasan numerik ini menggunakan tes yang meliputi tes ketajaman pola-pola numerik serta hubungan, tes berfikir logis, tes berhitung matematis dan tes penyelesaian masalah. Untuk penilaian kecerdasan visual-spasial menggunakan tes yang meliputi tes rotasi/perputaran, tes pencerminan, tes klasifikasi gambar dan tes melipat kotak. Dan untuk penilaian hasil belajar siswa juga dengan

12 menggunakan tes. Untuk materi yang digunakan sebagai indikator tes hasil belajar ini disesuaikan dengan materi yang baru diajarkan yaitu mencari luas permukaan balok dan kubus. Setelah hasil tes kecerdasan numerik, kecerdasan visual-spasial dan hasil belajar diperoleh, peneliti kemudian melakukan uji statistik. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji analisis regresi berganda. Uji ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana tingkat kecerdasan numerik dan kecerdasan visual-spasial memengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTsN Tunggangri. H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika pembahasan skripsi ini disajikan dalam 3 bagian yaitu: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. 1. Bagian Awal Pada bagian ini meliputi: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. 2. Bagian Inti Pada bagian ini meliputi: a. Bab I Pendahuluan Terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional, sitematika skripsi.

13 b. Bab II Landasan Teori Pada bagian ini akan disajikan tentang kajian teori yang mencakup: Hasil belajar matematika, kecerdasan numerik, kecerdasan visual-spasial, hubungan antar variabel, kajian penelitian terdahulu dan kerangka konseptual. c. Bab III Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan disajikan tentang metodologi penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitan, populasi, sampling dan sampel penelitian, sumber data, variabel dan skala pengukurannya, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian serta analisis data. d. Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini berisi tentang hasil penelitian (yang berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis), serta pembahasan hasil penelitian. e. Bab V Penutup Pada bagian ini merupakan bagian yang membahas tentang kesimpulan dan saran. 3. Bagian Akhir Bagian akhir terdiri dari daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi, daftar riwayat hidup.