BAB I PENDAHULUAN. di paru), dimana kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB I PENDAHULUAN. sebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis yang sampai saat ini menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati. urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB 1 : PENDAHULUAN. membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. disekelilingnya khususnya bagi mereka yang termasuk ke dalam kelompok rentan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi asma semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir ini terutama di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah penyakit keganasan yang di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di paru), dimana kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat di kendalikan. 1 Kanker paru semakin meningkat jumlahnya dan menjadi salah satu masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Data WHO menunjukan kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat keganasan baik pada laki - laki maupun perempuan. Setiap tahun sekitar enam juta orang di dunia meninggal akibat kanker, dimana satu juta diantaranya disebabkan oleh kanker paru. Karsinoma paru di Indonesia menduduki peringkat ke-4 dari seluruh kanker yang sering di temukan di rumah sakit. 1,2 Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia mencapai 18% dari total kanker ( WHO, 2008 ). Kanker paru mempunyai tingkat insiden dan mortalitas tertinggi pada pria dan menduduki peringkat ke 4 pada wanita ( setelah kanker payudara, kanker servix, dan kanker kolorektal ( WHO, 2010 ) Menurut hasil penelitian oleh Supartno, Agus Suryanto yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang, selama satu setengah tahun ( 1 Januari 2009-30 1

2 Juni 2010 ) didapatkan sebanyak 92 orang penderita kanker paru yang di rawat. Subyek penelitian laki - laki 54 orang (65,9 %) lebih banyak dari perempuan 28 orang (34,1%). 3 Pada penelitian tahun 2005 sebanyak 84,6% pria dari semua golongan ras menderita kanker paru dan bronkus. Untuk pria dengan ras kulit putih, didapatkan angka kejadian kanker paru sebesar 83,9% sedangkan untuk pria dengan ras kulit hitam angka kejadiannya sebesar 101,6%. Risiko untuk menderita kanker paru adalah 23 kali lebih besar di antara pria yang merokok dan 13 kali lebih besar diantara wanita yang merokok dibandingkan dengan yang tidak merokok (CDC, 2005) Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa rokok mempunyai hubungan erat dengan kejadian kanker paru. Perokok berat (lebih dari 20 batang perhari) mempumyai hubungan dengan adanya kanker. Perokok seperti ini mempunyai kecenderungan 10 kali lebih besar untuk menimbulkan kanker paru dari pada perokok ringan. Disamping itu pencemaran udara akibat asap rokok lingkungan juga memiliki risiko kanker paru. Hal ini disebabkan oleh karena hidrokarbon karsinogenik yang di temukan dalam ter dari tembakau rokok melekat dan mengiritasi mukosa bronkus dan dalam jangka waktu lama akan berpotensi menimbulkan kanker paru. 4 Faktor - faktor resiko kanker paru yaitu merokok, terpapar asbestosis, riwayat adanya penyakit paru interstisial, terpapar zat beracun (nikel, kromium, klorometil eter), terpapar uranium, dan infeksi HIV (Sat Sharma, 2009)

3 Dari semua faktor resiko di atas, merokok adalah penyebab utama terjadinya kanker paru pada 80-90% kasus kanker paru meskipun hanya 10-15% perokok terserang kanker paru. Deteksi dini tanda dan gejala klinis kanker paru sangat membantu upaya terapi selanjutnya, serta dapat membantu mengurangi angka mortalitas penderita. Pada penelitiaan yang dilakukan oleh Buccheri, ditemukan adanya kaitan erat antara diagnosis dini kanker baik insidensial maupun tidak, dengan pancapaian hasil terapi yang lebih baik. 5 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang dari karya tulis ini maka rumusan masalah yang perlu dibahas yaitu Bagaimana Pola Klinik Kanker Paru di Poli Klinik RSUP dr.kariadi Semarang Periode Juli 2013-Juli 2014? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik Pola Klinik Kanker Paru di RSUP dr.kariadi Semarang Periode Juli 2013-Juli 2014 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mendiskripsikan frekuensi penyakit Kanker Paru di RSUP Dr.Kariadi Semarang periode Juli 2013-Juli 2014

4 2. Mendiskripsikan gambaran gejala dan tanda klinis pada pasien yang menderita kanker paru 3. Mendiskripsikan gambaran hasil pemeriksaan penunjang 4. Mendiskripsikan penerapan manajemen terapi kanker paru di RSUP Dr.Kariadi Semarang 5. Mendeskripsikan hasil pengobatan pasien kanker paru 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat umum Mendapatkan data pola klinik pasien kanker paru di RSUP Dr.Kariadi semarang 1.4.2 Manfaat khusus 1. Sebagai gambaran umum pasien-pasien kanker paru yang di rawat di RSUP Dr.Kariadi semarang 2. Sebagai tambahan pertimbangan untuk menentukan strategi penatalaksanaan pasien kanker paru di RSUP Dr.Kariadi 3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya

5 1.5 Orisinalitas Penelitian Pada penelitian ini menggunakan catatan medik yang berasal dari RSUP dr.kariadi, Semarang untuk mengetahui karakteristik dan pola klinik pada periode Juli 2013-Juli2014. Penelitian ini mungkin sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang membedakan adalah penelitian ini menggunakan data terbaru RSUP dr.kariadi Semarang setahun terakhir ini yaitu periode Juli 2013-Juli 2014 sehingga kita menjadi tahu karakteristik serta pola klinik Kanker Paru yang terjadi pada era belakangan ini. Penelitian tentang Kanker Paru yang pernah dilakukan tersaji dalam tabel 1. Tabel 1 Orisinalitas penelitian No Penelitian (Tahun) Judul Rancangan Percobaan Hasil 1 Henni Maria Saragih (2009) Karakteristik Penderita Kanker Paru Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif bebas : kejadian kanker paru, variabel terikat : pasien kanker paru berusia <60 tahun Pada penderita kanker yang didapati : 86.1% laki-laki, 40.8% berusia <60tahun dan 87.6% memiliki riwayat merokok. Manifestasi klinis didapatkan terbanyak sesak nafas 49.2%, gambaran foto toraks terbanyak dijumpain massa 42.3% adenokarsinoma didapati sebanyak 57.3% dan 54.8% ditemukan pada stadium IIB 2 Faisal (2007) Profil Penderita Kanker Paru di Poli Rs Pringadi Medan tahun 2007 Analisis statistik yang dilakukan secara acak deskriptif selama 6 bulan di poli paru Rs.Pringadi bebas : insiden terjadinya kanker paru, variabel terikat : pasien kanker paru Jumlah penderita kanker paru terbanyak kelompok umur diatas 30 tahun yaitu sebanyak 78%. Penderita terbanyak pada pasien yang merokok secara aktif dan merokok dari umur remaja