ARTIKEL PENGARUH JUMLAH NOZZLE DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN PELTON Oleh: NAMA : YUSUF ALMUKAROM NPM : 2 Dibimbing oleh : 1. Hermin Istiasih, M.T., M.M. 2. Ali Akbar, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Yusuf Almukarom NPM : Telepun/HP : 085655861969 Alamat Surel (Email) : yusupalmukarom@gmail.com Judul Artikel : Pengaruh Jumlah Nozzle dan Debit Aliran Terhadap Daya dan Efisiensi Yang Dihasilkan Pelton Fakultas Program Studi : Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : JL. K.H Achmad Dahlan No. 76 Tel. : (0354) 771576, 771503, 771495 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 08 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Nama : Hermin Istiasih, M.T., M.M NIP / NIDN : 0014057501 Nama : Ali Akbar, M.T NIP / NIDN : 0001027302 Nama : Yusuf Almukarom NPM : 1
PENGARUH JUMLAH NOZZLE DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN PELTON Yusuf Almukarom Fak Teknik- Prodi Teknik Mesin yusupalmukarom@gmail.com Hermin Istiasih, M.T., M.M dan Ali Akbar, M.T UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Yusuf Almukarom : Pengaruh Jumlah Nozzle Dan Debit Aliran Terhadap Daya Dan Efisiensi Yang Dihasilkan Pelton, Skripsi, Teknik Mesin,FT UN PGRI Kediri, 2017. Pada Turbin Pelton energi potensial air berubah menjadi energi kinetik melalui nozzle disemprotkan ke bucket untuk dirubah menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros alternator yang berfungsi sebagai sumber utama untuk menghasilkan arus listrik. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya dan efisiensi pada turbin pelton. Metodologi penelitian Penelitian pada turbin pelton dengan jumlah nozzle yang divariasikan dengan debit aliran sebagai obyek utama yang diteliti. Turbin pelton yang bekerja pada aliran air yang memanfaatkan kecepatan fluida (air) yang bergerak dengan variasi jumlah nozzle dan debit aliran dengan jumlah nozzle yang digunakan 1, 2, 3 dan 4 sedangkan pada debit aliran divariasikan 2, 3 dan 4 m³/jam. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,58 watt pada satuan debit 4 m3/jam. (2) Pada debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m3/jam mampu menghasilkan daya maksimal dibandingkan debit aliran 2 m3/jam dan 3 m3/jam. (3) jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03 %. dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3. (4) Sedangkan pada debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbin justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,06 %, pada debit aliran 3 m 3 /jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61. Sedangkan pada debit aliran 4 m 3 /jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: Perlu dilakukan penelitian lajutan dengan menggunakan perbandingan dengan menggunakan sudu.mangkuk ganda untuk mengetahui efisiensi sudu yang yang digunakan agar lebih maksimal, dan hendaknya dalam penelitian selanjutnya perlu digunakan alat ukur torsi meter yang mampu mengukur torsi yang dihasilkan turbin pelton. KATA KUNCI : : jumlah nozzle, debit aliran, daya dan efisiensi turbin pelton. 2
I. LATAR BELAKANG Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik serta menipisnya cadangan bahan bakar fosil, maka keadaan tersebut memaksa manusia untuk mencari energi alternatif (renewable energy) yang dapat diperbaharui yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Banyak energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti pembangkit listrik tenaga air yang menjadi sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan saat ini. Terlebih dalam hal ini geografis Indonesia 63% wilayahnya terdiri dari laut menyimpan banyak potensi energi alternatif, khususnya energi arus laut. Maka dari itu perlu dikembangkan suatu alat yang dapat mengubah potensi energi arus air menjadi energi listrik sehingga cocok digunakan untuk perairan Indonesia. Saat ini telah dikembangkan turbin arus air Darrieus yang efisien dapat mengambil energi dari arus air. Turbin ini menggunakan arus laut pasang surut, sungai ataupun kanal yang ada disekitarnya. Menurut Andi Ade Larasakti dkk, Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar, 1 januari 2012, Indonesia mengalami lonjakan hebat dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 hingga tahun 2004 konsumsi energi primer Indonesia meningkat sebesar 5.2 % per tahunnya. Peningkatan ini cukup signifikan apabila dibandingkan dengan peningkatan kebutuhan energi pada tahun 1995 hingga tahun 2000, yakni sebesar 2.9% pertahun. Dengan keadaan yang seperti ini, diperkirakan kebutuhan listrik Indonesia akan terus bertambah sebesar 4.6% setiap tahunnya, sehingga diperkirakan mencapai tiga kali lipat pada tahun 2030. Penelitian ini sangat penting mengingat potensi tenaga air tersebar hampir diseluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW, sementara dimanfaatkankan untuk pembangkit baru sekitar 2,5% dari potensi yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah pedesaan yang belum terjangkau Pembangkit Listrik, dan mengingat tenaga air salah satu potensi sumber energi yang sangat besar namun pemanfaatannya masih dibawah potensinya. Dalam kemajuan terknologi sekarang ini banyak dibuat peralatan - peralatan yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh bidang teknik mesin terutama dalam bidang konversi energi dan pemanfaatan alam sebagai sumber energi. Diantaranya adalah pemanfaatan air yang bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Alat tersebut adalah berupa turbin yang digerakkan oleh air yang disambungkan dengan generator. Dalam konvensionalnya pada zaman dahulu air juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan generator pembangkit digunakan kincir air, tetapi sekarang ini kincir air sudah ditinggalkan dan digunakanlah turbin air. Dalam suatu sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air, turbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi puntir ini diubah menjadi energi listrik oleh generator. Berbagai macam jenis pembangkit listrik telah banyak dibuat mulai dari turbin gas, turbin uap, turbin air, kincir air dan solar cell dengan berbagai keuntungan dan kelebihan. Pemanfaatan energi tenaga air atau hydropower di Indonesia juga sangat minim. Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip 3
II. kerjanya memanfaatkan energi potensial air sebagai energi listrik tenaga air. Turbin ini tergolong tipe turbin yang cukup efisien dalam perakitannya maupun dari segi ekonomi. Turbin Pelton ini sangat cocok digunakan untuk head tinggi, penyemprotan air ke sudu turbin dapat menggunakan jumlah nozzle lebih dari satu buah agar mendapatkan tenaga yang lebih besar. Turbin Pelton termasuk jenis Turbin impuls perubahan energi ini dilakukan didalam nozzle dimana air yang semula mempunyai energi potensial yang tinggi diubah menjadi energi kinetis. Prinsip kerja Turbin Pelton adalah memanfaatkan daya fluida dari air untuk menghasilkan daya poros. Pada Turbin Pelton energi potensial air berubah menjadi energi kinetik melalui nozzle disemprotkan ke bucket untuk dirubah menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros alternator yang berfungsi sebagai sumber utama untuk menghasilkan arus listrik. Proses analisa yang akan dibahas dalam Penulisan Skripsi ini adalah Pengaruh Jumlah Nozzle Dan Debit Aliran Terhadap Daya Dan Efisisensi Yang Dihasilkan Pelton METODE variasikan dengan penggunaan nozzle 1, 2, 3, dan 4 yang akan divariasikan dengan debit aliran dengan volume 2, 3, dan 4 m3/jam. III. HASIL DAN KESIMPULAN a. Hasil Data yang akan dianalisa adalah data yang diperoleh berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh peneliti. Pada analisis ini akan dibuat grafik guna memperjelas dan mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman penelitian. 1. Analisa hasil perhitungan jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya. Analisa pada daya output ini berdasarkan dari data yang diperoleh dari hasil perhitungan P_t = _Vx _i dari hasil data yang diperoleh yang kemudian akan diolah dalam bentuk grafik Microsoft excel sehingga mempermudah menganalisa data tersebut. Metode penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen (Research Method). Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti jumlah nozzle pada turbin pelton, dan jumlah nozzle sebagai obyek utama yang akan diteliti. Turbin pleton adalah suatu bentuk turbin air yang memanfaatkan kecepatan aliran (air) dengan memerlukan nozzle, nozzle yang akan digunakan dalam penelitian ini di Gambar 4.1 pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya turbin pelton Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan 4 nozzle mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,57 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam. Dibandingkan dengan penggunaan 1 nozzle yang mampu 4
menghasilkan daya hingga 0,16 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam tentu penggunaan 4 nozzle jauh lebih maksimal dibandingkan dengan mengunakan 1 nozzle. Sedangkan pada penggunaan 2 nozzle yang mampu menghasilkan daya sebesar 0,21 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam dan penggunaan 3 nozzle dengan daya maksimal sebesar 0,35 watt pada debit 4 m 3 /jam. Berdasarkan pembahasan tersebut jelas sekali terjadi peningkatan daya pada setiap dikenakan perlakuan pada penambahan jumlah nozzle yang digunakan. Peningkatan signifikan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2 yaitu peningkatan daya pada setiap perlakuan penambahan nozzle. penggunaan 4 nozzle. Sedangkan pada debit aliran 3 m 3 /jam dan 2 m 3 /jam mampu menghasilkan daya hingga 0,50 watt dan 0,41 watt pada penggunaan 4 nozzle. Dari data tersebut jelas mengalami perbedaan pada pengaruh debit aliran terhadap daya turbin, hal ini terlihat pada debit aliran 4 m 3 /jam yang mampu menghasilkan daya yang lebih besar. Peningkatan daya tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 yaitu peningkatan daya yang terjadi pada perlakuan penambahan debit aliran. Gambar 4.3 Peningkatan daya yang terjadi pada perlakuan penambahan debit aliran. Gambar 4.2. Peningkatan daya pada setiap perlakuan penambahan nozzle Mengenai hal tersebut, peneliti mengasumsikan bahwa semakin banyak jumlah nozzle yang digunakan maka semakin besar daya yang dihasilkan. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak nozzle yang digunakan maka semakin besar potensi turbin menerima tumbukan dari fluida dengan debit aliran yang sama, sedangkan pada debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m 3 /jam mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,57 watt pada Berdasarkan gambar 4.3 di atas jelas sekali terjadi peningkatan daya setiap penambahan debit aliran. Hal tersebut dikarenakan semakin besar debit aliran, maka daya yang dihasilkan juga maksimal ketika terjadi penambahan debit dan potensi aliran yang bertumbukan dengan turbin juga semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan turbin mengalami kenaikan putaran dan memicu kenaikan daya yang dihasilkan pada generator. 2. Analisa hasil perhitungan jumlah nozzle dan debit aliran terhadap efisiensi. Analisa pada efisiensi ini berdasarkan dari data yang 5
diperoleh dari hasil perhitungan η=bhp/whp x 100 % dari hasil data yang diperoleh yang kemudian akan diolah dalam bentuk grafik Microsoft excel sehingga mempermudah menganalisa data tersebut. Gambar 4.5 Peningkatan efisiensi turbin pada setiap terjadi penambahan nozzle. Gambar 4.4 Pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap efisiensi turbin Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03 %, dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3 yang mampu menghasilkan efisiensi hingga 27,05 %, 41,06 % dan 55,56 % pada debit yang sama yaitu 2 m3/jam. Terhadap hal ini tentu saja berhubungan dengan gaya yang terjadi ketika debit aliran menimpa turbin dan menggerakkan turbin dengan maksimal pada jumlah nozzle 4 yang berpengaruh pada gaya aksial pada turbin sehingga putaran turbin meningkat dan daya yang dihasilkanpun juga meningkat. Peningkatan secara signifikan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5 peningkatan efisiensi turbin pada setiap terjadi penambahan nozzle. Sedangkan pada debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbi justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,03 %, pada debit aliran 3 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61 %, sedangkan pada debit aliran 4 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 %. Penurunan efisiensi pada debit aliran terjadi secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 penurunan efisiensi turbin pada setiap penambahan debit aliran. Gambar 4.6 Penurunan efisiensi turbin pada setiap penambahan debit aliran. 6
Terjadinya penurunan efisiensi pada setiap penambahan debit aliran ini terjadi dikarenakan setiap penambahan debit aliran maka potensi pemanfaatan debit aliran secara maksimal juga akan berkurang, hal tersebut dipengaruhi oleh daya tampung sudu turbin yang tidak bisa menerima debit aliran secara maksimal sehingga terjadi kerugian pada debit aliran yang tidak menimpa turbin. b. Kesimpulan 1. Ada peningkatan daya pada setiap dikenakan perlakuan pada penambahan jumlah nozzle yang digunakan. Jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,58 watt pada satuan debit 4 m3/jam. 2. Berdasarkan data penelitian debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m3/jam mampu menghasilkan daya maksimal dibandingkan debit aliran 2 m3/jam dan 3 m3/jam. 3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03%. dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3 yang mampu menghasilkan efisiensi hingga 27,05 %, 41,06 % dan 46,18 % pada debit yang sama yaitu 2 m3/jam. 4. Berdasarkan data penelitian debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbin justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,03 %, pada debit aliran 3 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61 %. Sedangkan pada debit aliran 4 IV. m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 %. DAFTAR PUSTAKA Adiprasetyo, Dea Nina. 2016, Pengaruh Jumlah Sudu dan Variasi Kemiringan Sudut Sudu Terhadap Daya yang dihasilkan Pada Turbin Kinetik Poros Horizontal. Jurusan Teknik Mesin. Univesitas Nusantara PGRI, Kediri. Bono dan Indarto. 2008, Karakterisasi Daya Turbin Pelton Mikro Dengan Variasi Bentuk Sudu. Mahsiswa Program Pascasarjana Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Cokorda Prapti, ST., MEng, Sunyoto, ST., MT, 2012 Analisa Turbin Pelton Berskala Mikro Pada Pembuatan Instalasi Uji Laboratorium. Universitas Gundarma. Ceri Steaward Poea, G. D. Soplanit, Jotje Rantung. 2013, Perencanaan Turbin Air Mikro Hidro Jenis Pelton Untuk Pembangkit Listrik Di Desa Kali Kecamatan Pineleng Dengan Head 12 Meter. Teknik Mesin, Universtas Sam Ratulangi, Manado. Dwi Irawan. 2015, Prototype Turbin Pelton Sebagai Energi Alternatif Mikrohydro Di Lampung, Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung. Herlambang, Yusuf Dewantoro. 2013 Kaji Eksperimental Turbin Angin Multiblade Tipe Sudu Flate Plate Sebagai Penggerak Mula Pompa Air. Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Semarang 7
Hermanto Agus. 2007, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Jurnal Vokasi Vol.4, No. 1 28-36 Jurusan Teknik Mesin. Politeknik Negri Pontianak. Larasakti, Andi ade, dkk. 2012, Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Banki Daya 200 Watt Jurnal Mekanikal Vol. 3, No, 1 Tahun 2012. Jurusan Teknik Mesin. Univesitas Hasanuddin, Makassar. Montgomery, D. C.,2009. Design and Analysisof Eksperimen, New York. jont welly & sons Inc. Muhamammad Andi Haris, dkk. 2009, Studi Eksperimental Perancangan Turbin air terapung Tipe Helical Blade Jurnal Penelitian Enjiniring Vol. 12, No, 2 Tahun 2009. Program Studi Teknik Sistem Perkapalan. Universitas Hasauddin, Makassar. Paryatmo, Wibowo.,2007 TURBIN AIR Edisi kedua, Yogyakarta ; Graha ilmu. Richard Pietersz dkk. 2013, Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda unggal Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 4, No. 2 93-100, 2013. Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya malang. Sugiyono. 2012. Statika Untuk Penelitian.Bandung.Alfabeta Yesung Allo Padang, I Dewa Ketut Okariawan dan Mundara Wati. 2014, Analisis Variasi Jumlah Sudu Berengsel Terhadap Untuk Kerja TURBIN CROSS Flow Zero Head. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram. 8