ARTIKEL PENGARUH JUMLAH NOZZLE DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN PELTON

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

ANALISAA PENGARUH SUDUT SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIKTIPE POROS VERTIKAL

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL

PENGARUH JUMLAH BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

PROTOTYPE TURBIN PELTON SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MIKROHIDRO DI LAMPUNG

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

PENGARUH SUDUT BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL KINERJA BLOWER ANGIN SENTRIFUGAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TURBIN AIR

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

PENGARUH LEBAR BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

LAPORAN TUGAS SARJANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 24 SUDU PADA HEAD 5,21 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN ZANETTE BERBASIS SUDU EKOR IKAN TUNA

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

Pengaruh Pitch Terhadap Perputaran Pada Turbin Screw 3 Lilitan

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

KINERJA YANG DIHASILKAN OLEH KINCIR AIR ARUS BAWAH DENGAN SUDU BERBENTUK MANGKOK. *Luther Sule

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

Studi Eksprimental Perancangan Turbin Air Terapung Tipe Helical Blades

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: ISSN X. Pengaruh Variasi Sudut Input Sudu Mangkok Terhadap Kinerja Turbin Kinetik

ANALISIS VARIASI JUMLAH SUDU BERENGSEL TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN CROSS FLOW ZERO HEAD

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

PENGARUH JUMLAH DAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP PUTARAN DAN DAYA PADA TURBIN PELTON SKRIPSI

MODEL TURBIN ANGIN PENGGERAK POMPA AIR

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA TURBIN CROSSFLOW

PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK BERSUDU MANGKOK DENGAN SUDUT INPUT 10 o

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

BAB I PENDAHULUAN. yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh dalam bidang

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

LEMBAR PENGESAHAN RANCANG BANGUN SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MICRO HIDRO JENIS TURBIN PELTON SKALA LABORLATORIUM ( PLTMH )

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ARTIKEL PENGARUH JUMLAH NOZZLE DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN PELTON Oleh: NAMA : YUSUF ALMUKAROM NPM : 2 Dibimbing oleh : 1. Hermin Istiasih, M.T., M.M. 2. Ali Akbar, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Yusuf Almukarom NPM : Telepun/HP : 085655861969 Alamat Surel (Email) : yusupalmukarom@gmail.com Judul Artikel : Pengaruh Jumlah Nozzle dan Debit Aliran Terhadap Daya dan Efisiensi Yang Dihasilkan Pelton Fakultas Program Studi : Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : JL. K.H Achmad Dahlan No. 76 Tel. : (0354) 771576, 771503, 771495 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 08 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Nama : Hermin Istiasih, M.T., M.M NIP / NIDN : 0014057501 Nama : Ali Akbar, M.T NIP / NIDN : 0001027302 Nama : Yusuf Almukarom NPM : 1

PENGARUH JUMLAH NOZZLE DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN PELTON Yusuf Almukarom Fak Teknik- Prodi Teknik Mesin yusupalmukarom@gmail.com Hermin Istiasih, M.T., M.M dan Ali Akbar, M.T UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Yusuf Almukarom : Pengaruh Jumlah Nozzle Dan Debit Aliran Terhadap Daya Dan Efisiensi Yang Dihasilkan Pelton, Skripsi, Teknik Mesin,FT UN PGRI Kediri, 2017. Pada Turbin Pelton energi potensial air berubah menjadi energi kinetik melalui nozzle disemprotkan ke bucket untuk dirubah menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros alternator yang berfungsi sebagai sumber utama untuk menghasilkan arus listrik. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya dan efisiensi pada turbin pelton. Metodologi penelitian Penelitian pada turbin pelton dengan jumlah nozzle yang divariasikan dengan debit aliran sebagai obyek utama yang diteliti. Turbin pelton yang bekerja pada aliran air yang memanfaatkan kecepatan fluida (air) yang bergerak dengan variasi jumlah nozzle dan debit aliran dengan jumlah nozzle yang digunakan 1, 2, 3 dan 4 sedangkan pada debit aliran divariasikan 2, 3 dan 4 m³/jam. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,58 watt pada satuan debit 4 m3/jam. (2) Pada debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m3/jam mampu menghasilkan daya maksimal dibandingkan debit aliran 2 m3/jam dan 3 m3/jam. (3) jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03 %. dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3. (4) Sedangkan pada debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbin justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,06 %, pada debit aliran 3 m 3 /jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61. Sedangkan pada debit aliran 4 m 3 /jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: Perlu dilakukan penelitian lajutan dengan menggunakan perbandingan dengan menggunakan sudu.mangkuk ganda untuk mengetahui efisiensi sudu yang yang digunakan agar lebih maksimal, dan hendaknya dalam penelitian selanjutnya perlu digunakan alat ukur torsi meter yang mampu mengukur torsi yang dihasilkan turbin pelton. KATA KUNCI : : jumlah nozzle, debit aliran, daya dan efisiensi turbin pelton. 2

I. LATAR BELAKANG Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik serta menipisnya cadangan bahan bakar fosil, maka keadaan tersebut memaksa manusia untuk mencari energi alternatif (renewable energy) yang dapat diperbaharui yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Banyak energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti pembangkit listrik tenaga air yang menjadi sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan saat ini. Terlebih dalam hal ini geografis Indonesia 63% wilayahnya terdiri dari laut menyimpan banyak potensi energi alternatif, khususnya energi arus laut. Maka dari itu perlu dikembangkan suatu alat yang dapat mengubah potensi energi arus air menjadi energi listrik sehingga cocok digunakan untuk perairan Indonesia. Saat ini telah dikembangkan turbin arus air Darrieus yang efisien dapat mengambil energi dari arus air. Turbin ini menggunakan arus laut pasang surut, sungai ataupun kanal yang ada disekitarnya. Menurut Andi Ade Larasakti dkk, Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar, 1 januari 2012, Indonesia mengalami lonjakan hebat dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 hingga tahun 2004 konsumsi energi primer Indonesia meningkat sebesar 5.2 % per tahunnya. Peningkatan ini cukup signifikan apabila dibandingkan dengan peningkatan kebutuhan energi pada tahun 1995 hingga tahun 2000, yakni sebesar 2.9% pertahun. Dengan keadaan yang seperti ini, diperkirakan kebutuhan listrik Indonesia akan terus bertambah sebesar 4.6% setiap tahunnya, sehingga diperkirakan mencapai tiga kali lipat pada tahun 2030. Penelitian ini sangat penting mengingat potensi tenaga air tersebar hampir diseluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW, sementara dimanfaatkankan untuk pembangkit baru sekitar 2,5% dari potensi yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah pedesaan yang belum terjangkau Pembangkit Listrik, dan mengingat tenaga air salah satu potensi sumber energi yang sangat besar namun pemanfaatannya masih dibawah potensinya. Dalam kemajuan terknologi sekarang ini banyak dibuat peralatan - peralatan yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh bidang teknik mesin terutama dalam bidang konversi energi dan pemanfaatan alam sebagai sumber energi. Diantaranya adalah pemanfaatan air yang bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Alat tersebut adalah berupa turbin yang digerakkan oleh air yang disambungkan dengan generator. Dalam konvensionalnya pada zaman dahulu air juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan generator pembangkit digunakan kincir air, tetapi sekarang ini kincir air sudah ditinggalkan dan digunakanlah turbin air. Dalam suatu sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air, turbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi puntir ini diubah menjadi energi listrik oleh generator. Berbagai macam jenis pembangkit listrik telah banyak dibuat mulai dari turbin gas, turbin uap, turbin air, kincir air dan solar cell dengan berbagai keuntungan dan kelebihan. Pemanfaatan energi tenaga air atau hydropower di Indonesia juga sangat minim. Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip 3

II. kerjanya memanfaatkan energi potensial air sebagai energi listrik tenaga air. Turbin ini tergolong tipe turbin yang cukup efisien dalam perakitannya maupun dari segi ekonomi. Turbin Pelton ini sangat cocok digunakan untuk head tinggi, penyemprotan air ke sudu turbin dapat menggunakan jumlah nozzle lebih dari satu buah agar mendapatkan tenaga yang lebih besar. Turbin Pelton termasuk jenis Turbin impuls perubahan energi ini dilakukan didalam nozzle dimana air yang semula mempunyai energi potensial yang tinggi diubah menjadi energi kinetis. Prinsip kerja Turbin Pelton adalah memanfaatkan daya fluida dari air untuk menghasilkan daya poros. Pada Turbin Pelton energi potensial air berubah menjadi energi kinetik melalui nozzle disemprotkan ke bucket untuk dirubah menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros alternator yang berfungsi sebagai sumber utama untuk menghasilkan arus listrik. Proses analisa yang akan dibahas dalam Penulisan Skripsi ini adalah Pengaruh Jumlah Nozzle Dan Debit Aliran Terhadap Daya Dan Efisisensi Yang Dihasilkan Pelton METODE variasikan dengan penggunaan nozzle 1, 2, 3, dan 4 yang akan divariasikan dengan debit aliran dengan volume 2, 3, dan 4 m3/jam. III. HASIL DAN KESIMPULAN a. Hasil Data yang akan dianalisa adalah data yang diperoleh berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh peneliti. Pada analisis ini akan dibuat grafik guna memperjelas dan mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman penelitian. 1. Analisa hasil perhitungan jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya. Analisa pada daya output ini berdasarkan dari data yang diperoleh dari hasil perhitungan P_t = _Vx _i dari hasil data yang diperoleh yang kemudian akan diolah dalam bentuk grafik Microsoft excel sehingga mempermudah menganalisa data tersebut. Metode penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen (Research Method). Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti jumlah nozzle pada turbin pelton, dan jumlah nozzle sebagai obyek utama yang akan diteliti. Turbin pleton adalah suatu bentuk turbin air yang memanfaatkan kecepatan aliran (air) dengan memerlukan nozzle, nozzle yang akan digunakan dalam penelitian ini di Gambar 4.1 pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap daya turbin pelton Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan 4 nozzle mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,57 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam. Dibandingkan dengan penggunaan 1 nozzle yang mampu 4

menghasilkan daya hingga 0,16 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam tentu penggunaan 4 nozzle jauh lebih maksimal dibandingkan dengan mengunakan 1 nozzle. Sedangkan pada penggunaan 2 nozzle yang mampu menghasilkan daya sebesar 0,21 watt pada satuan debit 4 m 3 /jam dan penggunaan 3 nozzle dengan daya maksimal sebesar 0,35 watt pada debit 4 m 3 /jam. Berdasarkan pembahasan tersebut jelas sekali terjadi peningkatan daya pada setiap dikenakan perlakuan pada penambahan jumlah nozzle yang digunakan. Peningkatan signifikan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2 yaitu peningkatan daya pada setiap perlakuan penambahan nozzle. penggunaan 4 nozzle. Sedangkan pada debit aliran 3 m 3 /jam dan 2 m 3 /jam mampu menghasilkan daya hingga 0,50 watt dan 0,41 watt pada penggunaan 4 nozzle. Dari data tersebut jelas mengalami perbedaan pada pengaruh debit aliran terhadap daya turbin, hal ini terlihat pada debit aliran 4 m 3 /jam yang mampu menghasilkan daya yang lebih besar. Peningkatan daya tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 yaitu peningkatan daya yang terjadi pada perlakuan penambahan debit aliran. Gambar 4.3 Peningkatan daya yang terjadi pada perlakuan penambahan debit aliran. Gambar 4.2. Peningkatan daya pada setiap perlakuan penambahan nozzle Mengenai hal tersebut, peneliti mengasumsikan bahwa semakin banyak jumlah nozzle yang digunakan maka semakin besar daya yang dihasilkan. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak nozzle yang digunakan maka semakin besar potensi turbin menerima tumbukan dari fluida dengan debit aliran yang sama, sedangkan pada debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m 3 /jam mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,57 watt pada Berdasarkan gambar 4.3 di atas jelas sekali terjadi peningkatan daya setiap penambahan debit aliran. Hal tersebut dikarenakan semakin besar debit aliran, maka daya yang dihasilkan juga maksimal ketika terjadi penambahan debit dan potensi aliran yang bertumbukan dengan turbin juga semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan turbin mengalami kenaikan putaran dan memicu kenaikan daya yang dihasilkan pada generator. 2. Analisa hasil perhitungan jumlah nozzle dan debit aliran terhadap efisiensi. Analisa pada efisiensi ini berdasarkan dari data yang 5

diperoleh dari hasil perhitungan η=bhp/whp x 100 % dari hasil data yang diperoleh yang kemudian akan diolah dalam bentuk grafik Microsoft excel sehingga mempermudah menganalisa data tersebut. Gambar 4.5 Peningkatan efisiensi turbin pada setiap terjadi penambahan nozzle. Gambar 4.4 Pengaruh jumlah nozzle dan debit aliran terhadap efisiensi turbin Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03 %, dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3 yang mampu menghasilkan efisiensi hingga 27,05 %, 41,06 % dan 55,56 % pada debit yang sama yaitu 2 m3/jam. Terhadap hal ini tentu saja berhubungan dengan gaya yang terjadi ketika debit aliran menimpa turbin dan menggerakkan turbin dengan maksimal pada jumlah nozzle 4 yang berpengaruh pada gaya aksial pada turbin sehingga putaran turbin meningkat dan daya yang dihasilkanpun juga meningkat. Peningkatan secara signifikan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5 peningkatan efisiensi turbin pada setiap terjadi penambahan nozzle. Sedangkan pada debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbi justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,03 %, pada debit aliran 3 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61 %, sedangkan pada debit aliran 4 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 %. Penurunan efisiensi pada debit aliran terjadi secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 penurunan efisiensi turbin pada setiap penambahan debit aliran. Gambar 4.6 Penurunan efisiensi turbin pada setiap penambahan debit aliran. 6

Terjadinya penurunan efisiensi pada setiap penambahan debit aliran ini terjadi dikarenakan setiap penambahan debit aliran maka potensi pemanfaatan debit aliran secara maksimal juga akan berkurang, hal tersebut dipengaruhi oleh daya tampung sudu turbin yang tidak bisa menerima debit aliran secara maksimal sehingga terjadi kerugian pada debit aliran yang tidak menimpa turbin. b. Kesimpulan 1. Ada peningkatan daya pada setiap dikenakan perlakuan pada penambahan jumlah nozzle yang digunakan. Jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan daya maksimal hingga 0,58 watt pada satuan debit 4 m3/jam. 2. Berdasarkan data penelitian debit aliran dapat diketahui pada debit aliran 4 m3/jam mampu menghasilkan daya maksimal dibandingkan debit aliran 2 m3/jam dan 3 m3/jam. 3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah nozzle 4 mampu menghasilkan efisiensi maksimal hingga 99,03%. dibandingkan menggunakan jumlah nozzle 1, 2, dan 3 yang mampu menghasilkan efisiensi hingga 27,05 %, 41,06 % dan 46,18 % pada debit yang sama yaitu 2 m3/jam. 4. Berdasarkan data penelitian debit aliran, setiap terjadi pertambahan debit aliran efisiensi turbin justru menurun. Pada debit aliran 2 m3/jam dengan jumlah nozzle 4 efisiensi turbin mampu mencapai 99,03 %, pada debit aliran 3 m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama efisiensi turbin menurun hingga mencapai prosentase 79,61 %. Sedangkan pada debit aliran 4 IV. m3/jam dengan jumlah nozzle yang sama yaitu 4 nozzle, penurunan efisiensi kembali terjadi hingga mencapai prosentase 70,48 %. DAFTAR PUSTAKA Adiprasetyo, Dea Nina. 2016, Pengaruh Jumlah Sudu dan Variasi Kemiringan Sudut Sudu Terhadap Daya yang dihasilkan Pada Turbin Kinetik Poros Horizontal. Jurusan Teknik Mesin. Univesitas Nusantara PGRI, Kediri. Bono dan Indarto. 2008, Karakterisasi Daya Turbin Pelton Mikro Dengan Variasi Bentuk Sudu. Mahsiswa Program Pascasarjana Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Cokorda Prapti, ST., MEng, Sunyoto, ST., MT, 2012 Analisa Turbin Pelton Berskala Mikro Pada Pembuatan Instalasi Uji Laboratorium. Universitas Gundarma. Ceri Steaward Poea, G. D. Soplanit, Jotje Rantung. 2013, Perencanaan Turbin Air Mikro Hidro Jenis Pelton Untuk Pembangkit Listrik Di Desa Kali Kecamatan Pineleng Dengan Head 12 Meter. Teknik Mesin, Universtas Sam Ratulangi, Manado. Dwi Irawan. 2015, Prototype Turbin Pelton Sebagai Energi Alternatif Mikrohydro Di Lampung, Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung. Herlambang, Yusuf Dewantoro. 2013 Kaji Eksperimental Turbin Angin Multiblade Tipe Sudu Flate Plate Sebagai Penggerak Mula Pompa Air. Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Semarang 7

Hermanto Agus. 2007, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Jurnal Vokasi Vol.4, No. 1 28-36 Jurusan Teknik Mesin. Politeknik Negri Pontianak. Larasakti, Andi ade, dkk. 2012, Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Banki Daya 200 Watt Jurnal Mekanikal Vol. 3, No, 1 Tahun 2012. Jurusan Teknik Mesin. Univesitas Hasanuddin, Makassar. Montgomery, D. C.,2009. Design and Analysisof Eksperimen, New York. jont welly & sons Inc. Muhamammad Andi Haris, dkk. 2009, Studi Eksperimental Perancangan Turbin air terapung Tipe Helical Blade Jurnal Penelitian Enjiniring Vol. 12, No, 2 Tahun 2009. Program Studi Teknik Sistem Perkapalan. Universitas Hasauddin, Makassar. Paryatmo, Wibowo.,2007 TURBIN AIR Edisi kedua, Yogyakarta ; Graha ilmu. Richard Pietersz dkk. 2013, Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda unggal Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 4, No. 2 93-100, 2013. Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya malang. Sugiyono. 2012. Statika Untuk Penelitian.Bandung.Alfabeta Yesung Allo Padang, I Dewa Ketut Okariawan dan Mundara Wati. 2014, Analisis Variasi Jumlah Sudu Berengsel Terhadap Untuk Kerja TURBIN CROSS Flow Zero Head. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram. 8