Perancangan Konstruksi Boatlift Crane dengan Kapasitas SWL 15 Tonnes Pada PT. F1 Perkasa

dokumen-dokumen yang mirip
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

FINAL PROJECT DENGAN JUDUL

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

Perancangan Mekanisme Angkat Boatlift Crane yang Sinkron dengan Kapasitas Swl 15 Ton pada PT.F1 Perkasa

ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghubungkan antara suatu area dengan area lain yang terbentang oleh sungai,

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Sumber :

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

(Sumber :

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

Jurnal Teknika Atw 1

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

PERANCANGAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT MAKSIMAL 500 KG

ANALISA KELAYAKAN KERJA OVERHEAD CRANE

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

STUDI KARAKTERISTIK BUCKLING PADA KOLOM CRANE KAPAL FLOATING LOADING FACILITY (FLF) BERBASIS FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

MESIN PEMINDAH BAHAN

Perancangan Motorize Movable Scissor Table Lifter Kapasitas 5 Ton untuk Pengangkatan dan Pemasangan Mesin Kereta Api

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENARIKAN KAWAT UNTUK PRAKTIKUM FENOMENA DASAR

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

ANALISADEFLEKSI PLAT STOPPER PADA MESIN UJI TARIK HIDROLIK Budi Hartono. Abstrak

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

ANALISA TEKNIS PENENTUAN SPESIFIKASI KANTUNG UDARA (AIRBAG) SEBAGAI SARANA UNTUK PELUNCURAN TONGKANG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Teknik Pemasangan Pipa Air Minum Bawah Laut dengan Metode TT dari Pulau Tidore ke Pulau Maitara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

Rancang Bangun Alat Ukur Berat Menggunakan Load Cell kapasitas 300 kg

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pemakaian baja struktural baja ringan (cold form steel) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

PERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS

BAB II LANDASAN TEORI

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Prinsip Statika Keseimbangan (Meriam& Kraige, 1986)

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

Bagaimana menentukan spesifikasi kantung udara yang efektif dengan memvariasikan ukuran tongkang, spesifikasi airbag dan jarak antar airbag?

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara

ANALISIS TEORITIS KORELASI KAPASITAS ANGKAT TERHADAP BERBAGAI KOMBINASI SUDUT DAN PANJANG LENGAN ANGKAT PERALATAN PENGANGKAT REACHSTACKER

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

ANALISA PERHITUNGAN KEKUATAN TIANG PAPAN REKLAME DI SEMARANG

Transkripsi:

Perancangan Konstruksi Boatlift Crane dengan Kapasitas SWL 15 Tonnes Pada PT. F1 Perkasa Bagas Yudha Pamungkas 1, I Putu Sindhu A 2 dan Tri Tiyasmihadi 3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 Email : bagasyudha.pamungkas@gmail.com Abstrak PT.F1 PERKASA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan dan perbaikan kapal, yang dilakukan berdasarkan pesanan dari beberapa customer. Salah satu fasilitas utama yang dibutuhkan saat ini adalah adanya sarana yang mengangkat dan memindahkan kapal, baik dari darat ke air maupun sebaliknya. Perencanaan boatlift dilakukan melalui beberapa tahapan yang meliputi Pembuatan boatlift sendiri nantinya melalui tahapan yang meliputi desain konstruksi, dengan menghitung kekuatan girder, dimana dengan menggunakan perbandingan antara kalkulasi manual dengan analisa software, kemudian anilasa leg, endcarriage, girder melintang dan yang terakhir dengan analisa 3D konstruksi. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan prototype. Untuk mendapatkan desain konstruksi dilakukan pengujian analisa kekuatan dengan menggunakan software, jika menggunakan material ASTM A36 tegangan maksimalnya adalah 89,857 N/mm 2 dengan kekuatan material 250 N/mm 2 maka dari hasil tersebut dapat diterima, jika menggunakan material ST52 tegangan maksimalnya adalah 139,413 N/mm 2 dengan kekuatan material 355 N/mm 2 maka hasil tersebut aman dapat diterimana, jika mengunakan bahan material campuran dengan mengganti endcarriage berbahan ASTM A36 maka hasil yang terjadi tegangan maksimumnya adalah 9,939 N/mm 2 dengan kekuatan material 355 N/mm 2. setelah mengetahui beberapa material aman maka untuk menentukan bahan adalah menggunakan bahan material campuran dikarenakan berat sangat memperngaruhi pemilihan bahan untuk part part mekanisme dan endcarriage tidak membutuhkan material yang kuat tetapi hanya membutuhkan berat digunakan untuk penyeimbang. Kata kunci : Boatlift crane,desain konstruksi, pemilihan bahan 1. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang memerlukan alat sederhana untuk memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari barang yang amat ringan sehingga hanya membutuhkan kekuatan manusia, hingga barang yang berdimensi dan bermassa yang besarnya diluar kemampuan manusia. Hal ini biasanya terjadi di area pertambangan, perindustrian, maupun pelabuhan. Pada hal ini diperlukan alat bantu yang memiliki kemampuan memindahkan objek dengan tepat dan tidak menimbulkan kerusakan pada objek. Selain itu juga hanya dengan memerlukan sedikit tenaga manusia. Dalam hal ini, penulis akan fokus terhadap gantry crane yang bertipe boatlift yang digunakan untuk docking maupun launching. Salah satu faktor utama pada crane terdapat pada kekuatan crane terhadap beban maksimum. Ketidak akuratan pada perancangan dapat menyebabkan kegagalan pada saat pemakaian crane yang menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan perancangan dan analisa yang akurat yang bertujuan untuk memperoleh crane yang kuat dan aman digunakan. boatlift crane yang dirancang memiliki kapasitas 15 tonnes. Penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang berada di Banyuwangi bernama PT. F1 Perkasa. Perusahaan ini didirikan pada Januari 2001 oleh alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang berpengalaman pada pembangunan kapal kayu maupun kapal fiberglass. PT. F1 Perkasa telah membangun ratusan kapal pesanan tidak hanya dari instansi pemerintah namun juga dari instansi swasta. Oleh karena itu diperlukan boatlift yang akurat untuk membantu pada saat 135

launching dan docking yang telah jadi. Boatlift digunakan untuk mengangkat kapal dari daratan ke laut (crane lift launching). 2. METODOLOGI Dalam penelitian tugas akhir memerlukan suatu urutan proses pengerjaan. Oleh karena itu peneliti merencanakan langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut : 1.1 Tahap Pendahuluan Cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat. 1.2 Perumusan Masalah Pada tahapan ini dilakukan dengan merumuskan maslaah yang akan dihadapi dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, antara lain untuk merancang konstruksi boatlift yang aman, dan menentukan material yang efisien bagi perusahaan. 1.3 Perancangan Konstruksi Crane Pada tahapan perencanaan konstruksi desain dilakukan beberapa tahapan yaitu yang pertama menentukan pemilihan profil, seetelah menentukan profil tahapan selanjutnya adalah perancangan girder, dimana tegangan aktual girder tidak boleh lebih dari tegangan yang diziinkan, apabila tegangan aktual lebih besar dibanding dengan tegangan yang diizinkan maka dilakukan perancangan ulang, dan apabila tidak terjadi permasalahan maka dapat melakukan tahapan selanjutnya yaitu perancangan leg, dimana leg dinyatakan aman jika beban kritis lebih besar dari beban aktual, setalah melalukan analisa pada leg tahapan selanjutnya adalah analisa girder melintang dan endcarriage dengan menggunakan software solidwork, dan yang terakhir adalah simulasi pembebanan pada 3D konstruksi boatlift dengan menggunakan software solidwork. 1.4 Detail Drawing dan Pembuatan Prototype Pada tahapan ini dilakukan dengan menggunakan software solidwork yang berfungsi sebagai untuk mempermudah proses pengerjaan prototype boatlift. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN PT.F1 Perkasa memproduksi kapal kayu dan kapal fiber yang berkapasitas berat kosongnya diantara 5 tonnes hingga 14 tonnes. Spesifikasi ukuran kapal sebagai berikut : Kapasitas Kapal : 12 GT Panjang Kapal (LOA) : 12 Meter Lebar kapal : 2,5-4 Meter Tinggi Kapal : 3-4 Meter Dari mengetahui ukuran kapal, maka dapat ditentukan spesifikasi boatlift yang akan dirancang. Spesifikasi dari boatlift yang akan dirancang sebagai berikut : Kapasitas Angkat : 15 tonnes Panjang : 8,5 Meter Lebar : 6 Meter Tinggi : 8,5 Meter Lifting maksimum : 2 Meter 3.1 Hasil Perbandingan girder Pada tahapan ini penulis akan membandingankan antara kalkulasi manual girder dengan simulasi menggunakan software solidwork, dan membandingkan kekuatan material ASTM A36 dengan ST52. Dapat dilihat hasil sebagai berikut : 3.1.1 Perhitungan Kalkulasi material ASTM A36 136

Mmax = P1 x a x (a+b)2 + P2 x (a+b) x a² L² Mmax = 73575 x 2,48 x (2,48+3,04)2 + 73575 x (2,48+3,04) x 2,48² 8² Mmax = 126457,03 N.m σaktual = Mmax Modulus = 126457,03 0,000178 = 70935029 N/m 2 = 70,9 N/mm 2 σizin = Safety Factor = 355 4 = 83,33 N/mm 2 Gider bisa diterima apabila σaktual < σizin 3.1.2 Perhitungan Kalkulasi material ST52 70,9 N/mm 2 < 83,33 83,33 N/mm 2 (diterima) Mmax = P1 x a x (a+b)2 + P2 x (a+b) x a² L² Mmax = 73575 x 2,48 x (2,48+3,04)2 + 73575 x (2,48+3,04) x 2,48² 8² Mmax = 125901,53 N.m σaktual = Mmax Modulus = 126457,03 0,0001 = 113721166 N/m 2 = 113,7 N/mm 2 σizin = Safety Factor = 355 4 = 118,33 N/mm 2 Gider bisa diterima apabila σaktual < σizin 113,7 N/mm 2 < 118,33 N/mm 2 (diterima) Maka dapat diketahui perbandingan seperti tabel dibawah sebagai berikut : No Material Ukuran σ n/mm 2 δsoftware δizin Kalkulasi Simulasi σizin 1 ASTM 450x500x6 70,9 78,168 83,33 3,5 mm 8mm A36 2 ST52 350x400x6 113,7 117,328 118,33 3,783 mm 8 mm 137

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kalkulasi manual dengan simulasi software solidwork sama sama mampu menahan beban, dimana jika menggunakan kalkulasi manual menggunakan material ASTM A36diketahui tegangan aktual terbesar adalah 70,9 σ n/mm 2 dimana tegangan yang diizinkan adalah 83,33 σ n/mm 2, jika menggunakan simulasi software tegangan aktual terbesar yang terjadi adalah sebesar 78,168 σ n/mm 2 dengan defleksi pada software3,5 mm dimana batas defleksi yang di izinkan adalah 8 mm, maka girder dengan ukuran 450x450x6 dengan material ASTM A36 dianggap aman. Sedangkan jika menggunakan ST52 kalkulasi manual tegangan aktual yang terbesar adalah sebesar 113,7 σ n/mm 2 dengan tegangan izin 118,33 σ n/mm 2, jika menggunakan simulasi software tegangan aktual dapat diketahui sebesar 117,328 σ n/mm 2, dengan defleksi pada software 3,783 dengan batas defleksi sebesar 8 mm. Maka girder dengan ukuran 350x400x6 dengan ST52 dianggap aman. Kedua material diatas dapa diketahui menggunakan safety factor 4. 3.2 Hasil Analisa girder melintang Pada tahapan ini tidak menggunakan kalkulasi manual tetapi hanya menggunakan simulasi software solidwork. Hasil yang diperoleh dari simulasi software solidwork, jika menggunakan material ASTM A36 diketahui tegangan aktual terbesar adalah sebesar 21,475 σ n/mm 2 dengan kekuatan material sebesar 250 σ n/mm 2, dengan defleksi sebesar 2,18 dengan batasan sebesar 6 mm. Jika menggunakan material ST52 tegangan aktual yang terbesar adalah 44,854 σ n/mm 2, dengan kekuatan material sebesar 350 σ n/mm 2, dengan defleksi sebesar 3,914 mm dengan batasan 6 mm. Maka kedua material diatas dapat dinyatakan aman. 3.3 Hasil Analisa 3D Konstruksi Pada tahapan ini tidak menggunakan kalkulasi manual tetapi hanya menggunakan simulasi software solidwork. Hasil yang diperoleh dari simulasi software solidwork dapat dilihat pada tabel dibawah: NO Material Massa σ σaktual 1 ASTM A36 4000 Kg 89.857 N/mm 2 250 N/mm 2 2 ST52 3500 Kg 139,413 N/mm 2 355 N/mm 2 3 Campuran 3700 Kg 279,948 N/mm 2 355 N/mm 2 Pada tabel diatas dapat diketahui jika : 1. Dengan material ASTM A36 crane memiliki massa sebesar 5647,63 Kg, dengan tegangan aktual terbesar adalah 89.857 N/mm 2 dengan kekuatan material sebesar 250 N/mm 2. Maka crane dengan material ASTM A36 dinyatakan aman. 2. Dengan material ST52 crane memiliki massa sebesar 4549,61 Kg, dengan tegangan aktual terbesar adalah 139,413 N/mm 2 dengan material sebesar 355 N/mm 2. Maka crane dengan material ST52 dinyatakan aman. 3. Pada crane ke-3 crane menggunakan bahan campuran (gabungan antara ASTM A36 dengan ST52), dimana hanya bagian Endcarriage menggunakan material ASTM A36 dengan sisanya menggunakan material ST52. Alasannya adalah dikarenakan bagian endcarriage tidak membutuhkan kekuatan material yang kuat namun hanya membutuhkan berat, yang berguna untuk penyeimbang saja. Maka dapat diketahui jika menggunakan material campuran massa crane adalah sebesar 4697,11 Kg, dimana dengan tegangan aktual yang terbesar adalah 279,948 N/mm 2 dengan kekuatan material adalah sebesar 355 N/mm 2. Maka untuk crane ke-3 dapat dinyatakan aman. 3.4 Pemilihan Material Dari analisa dapat disimpulkan bahwa perbandingan harga material jika menggunakan material ASTM A36, ST52, dan menggabungkan antara kedua material dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 138

Tabel 4.2 Crane dengan material ASTM A36 Part Bahan Massa Panjang Kekuatan Harga / Harga Luluh tonneses total Girder ASTM A36 1300 Kg 22 m 250 N/mm 2 @600 us 780Us Leg ASTM A36 1600 Kg 24 m 250 N/mm 2 @600 us 960 Us Endcarriage ASTM A36 1100 Kg 16 m 250 N/mm 2 @600 us 660 Us Total - 4000 Kg 62 m - - 2400 Pada tabel 4.1 crane ke-1 dengan material ASTM A36 memiliki massa total sebesar 4000 Kg dengan membutuhkan plat sepanjang 62 meter, maka dapat diketahui harga jika menggunakan material ASTM A36 sebesar 2400 US. Tabel 4.3 Crane dengan material ST52 Part Material Massa Panjang Kekuatan Luluh Harga / tonnes Harga total Girder ST52 1300 Kg 22 m 355N/mm 2 @800 us 1040 Leg ST52 1300 Kg 24 m 355N/mm 2 @800 us 1040 Endcarriage ST52 900 Kg 16 m 355N/mm 2 @800 us 720 Us Total - 3500 Kg 62 m - - 2300 Pada tabel 4.3 crane ke-2 dengan material ST52 memiliki massa total sebesar 3500 Kg dengan membutuhkan plat sepanjang 62 meter, maka dapat diketahui harga jika menggunakan material ST52 sebesar 2300 US. Tabel 4.4 Crane dengan material campuran Part Material Massa Panjang Kekuatan Luluh Harga / tonnes Harga total Girder ST52 1300 Kg 22 m 355 N/mm 2 @800 us 1040 Leg ST52 1300 Kg 24 m 355 N/mm 2 @800 us 1040 Endcarriage ASTM A36 1100 Kg 16 m 250 N/mm 2 @600 us 660 Us Total - 3700 Kg 62 m - - 2740 Pada tabel 4.4 crane ke-3 dengan material campuran antara material ASTM A36 dan ST52 memiliki massa total sebesar 3700 Kg, dengan membutuhkan plat sepanjang 62 Meter, maka dapat diketahui harga jika menggunakan material campuran sebesar 2740 US. Dari perbandingan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jika perusahaan hanya melihat dari aspek biaya tanpa memperhatikan berat dan kekuatan material maka crane ke-1 yang sangat efisien bagi perusahaan. 2. Jika perusahaan hanya melihat dari aspek berat dan kekuatan material dengan mengabaikan dana maka crane ke-2 yang sangat efisien bagi Perusahaan. 139

3. Jika perusahaan melihat dari aspek semuanya yaitu, berat, harga, dan kekuatan material maka crane ke-3 yang sangat efisien bagi perusahaan. 4. KESIMPULAN Berdasarkan Penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari desain boatlift yang sudah dirancang dengan menggunakan percobaan beberapa material, dilakukan pengujian kekuatan benda dengan menggunakan software solidwork. Dari analisa software, berikut tabel hasil pengujian analisa : NO Material Massa σ σaktual 1 ASTM A36 4000 Kg 89.857 N/mm 2 250 N/mm 2 2 ST52 3500 Kg 139,413 N/mm 2 355 N/mm 2 3 Campuran 3700 Kg 279,948 N/mm 2 355 N/mm 2 Pada tabel diatas bahwa ketiga material diatas memenuhi syarat, dimana tegangan aktual tidak melebihi dari kekuatan material (Yield strength), dan dari tabel diatas dapat diketahui berat konstruksi masing-masing. 2. Setelah mengetahui material yang ditentukan sudah masuk dalam kategori aman, maka langkah selanjutnya menentukan material yang efisien. Pada tabel dibawah dapat dilihat harga material sudah dipilih sebagai berikut : Part Material Massa Panjang Kekuatan Luluh Harga / tonnes Harga total Girder ST52 1300 Kg 22 m 355 N/mm 2 @800 us 1040 Leg ST52 1300 Kg 24 m 355 N/mm 2 @800 us 1040 Endcarriage ASTM A36 1100 Kg 16 m 250 N/mm 2 @600 us 660 Us Total - 3700 Kg 62 m - - 2740 Setelah membandingkan dengan membandingkan material yang berbeda seperti diatas maka material pada tabel diatas adalah yang sangat efisien bagi perushaan, dikarenakan massa crane tidak berlalu berat, dimana jika crane terlalu berat nantinnya akan berpengaruh pada pemilihan material part part yang lain, dan akan mmbutuhkan tenaga yang besar untuk menjalakannya, pada material diatas sangat efisien dikarenakan untuk bagian endcarriage tidak harus membutuhkan material yang kuat namun hanya membutuhkan berat, yang digunakan untuk penyeimbang. 5. DAFTAR PUSTAKA Crane, Derrick Boom,dll.BKI 1998 Ing. J, Verschoof 2002. Cranes Design, Practice, and Maintenance, 2nd edition.great Britain : J W Arrowsmith Limited Permenakaer No. 05/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut Russel,C.Hibbeler.2002.AnalisaStruktur, Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta Prenhalinndo Sutanto,Endi & Soeharsono Peracangan Gantry Crane Kapasitas 10 tonnes dengan bantuan Software Efendi, Rifki Aznam Barun dkk 2014 Overhead Crane dengan kapasitas 3 tonnes tipe Single Girder Wijayanto, Wijayanto, dkk 2012 Analisa kestabilan crane jenis gantry di PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia 140

Zuan.A,Dany & Dewi,M.Sri &dkk Defleksi Balok Melintang dan Tegangan Batang Diagonal Tepi Jembatan boomerang Bridge Akibat Posisi Pembebanan Sety.R,Perdhana Peracangan Overhead Crane Tipe EKWE 5 tonnes X 40 M Purna Irawan,Agustinus Statika Struktur Muminah Aljabar, Adaya Buckling 141