BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda (Kearney et al., 2005). Makin meningkatnya harapan hidup makin kompleks penyakit yang diderita oleh orang lanjut usia, terutama hipertensi. Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), dan pada umumnya merupakan hipertensi primer. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung dan penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda (Kaplan NM. 1999 cit. Kuswardhani, T. 2006). Hipertensi juga merupakan penyakit yang paling berbahaya didunia. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1.6 milyar menjelang tahun 2025 (Kearney et al., 2005). 1
Hipertensi disebut berbahaya karena hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular memiliki prevalensi dan mortalitas yang cukup tinggi. Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Berdasarkan data global burden of disease (GBD) tahun 2000, penyakit kardiovaskular disebabkan oleh hipertensi (AHA, 2010). Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari ketuaan, insiden hipertensi pada lanjut usia cukup tinggi. Setelah umur 69 tahun, prevalensi hipertensi meningkat sampai 50%. Ditengarai bahwa hipertensi sebagai faktor risiko pada lanjut usia. Pada studi individu dengan usia 50 tahun mempunyai tekanan darah sistolik terisolasi sangat rentan terhadap kejadian penyakit kardiovaskular (Borzecki AM et al., 2006). Berdasarkan penelitian oleh badan epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanudin tahun 2007, dari sekian banyak penderita hipertensi, hanya 4% yang terkontrol keadaannya. Salah satu cara untuk mengontrol keadaan ini yaitu dengan memberikan terapi medikamentosa yang tepat dan adekuat 2
(Irawan, 2006). Sampai saat ini, hipertensi masih menjadi masalah karena prevalensi hipertensi yang meningkat, banyak pasien hipertensi tidak diobati dan tidak mendapat terapi yang adekuat (Yogiantoro, 2007). Pengobatan hipertensi dilakukan dengan dosis rendah agar tekanan darah turun tidak secara drastis. Penggunaan obat antihipertensi dengan dosis yang tepat akan memberikan hasil yang baik. Jika hipertensi tidak diobati maka risikonya sangat besar sekali seperti stroke dan infark jantung (Tjay & Rahardja, 2002). Disamping itu pengobatan yang tidak adekuat akan menyebabkan beberapa kerugian, seperti penyakit akan lebih lama, rasa tidak nyaman pada pasien (Shivhare et al., 2010). Pada penderita hipertensi yang bersifat emergensi atau darurat harus dilakukan rawat inap agar dapat dipantau secara ketat perubahan-perubahan yang terjadi dan juga perlu diberikan pengobatan yang intensif supaya tekanan darah dapat segera diturunkan sesuai dengan target dalam menit hingga jam pertama. Hal ini untuk menghindari kerusakan organ yang lebih lanjut dan untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. 3
Penulis membatasi kasus hipertensi yang diteliti hanya jenis hipertensi primer pada orang lanjut usia saja karena insiden hipertensi primer pada usia lanjut jauh lebih banyak daripada hipertensi sekunder. Berdasarkan informasi di atas, maka diperlukan penelitian mengenai penatalaksanaan obat antihipertensi. Sehingga diharapkan penggunaan obat antihipertensi yang lebih efektif dan tepat untuk mencapai efek terapeutik adekuat yang kemudian dapat menurunkan angka mordibitas dan mortalitas akibat penyakit hipertensi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu Bagaimana penatalaksanaan obat antihipertensi pada penderita hipertensi primer usia lanjut yang dirawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012? C. Tujuan Penelitian C.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan obat antihipertensi pada penderita 4
hipertensi primer usia lanjut yang dirawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012. C.2. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan kesesuaian pengobatan antihipertensi pada pasien hipertensi primer lanjut usia yang dirawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012 dengan pedoman penatalaksanaan hipertensi JNC 7. D. Keaslian Penelitian Berdasarkan penulusuran arsip karya tulis baik skripsi, tesis, disertasi, maupun paper yang ada di perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, serta penulusuran di internet, belum ada penelitian tentang penatalaksanaan obat antihipertensi pada penderita hipertensi primer usia lanjut yang dirawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012. Oleh karena itu penulis memilih penelitian ini. Beberapa penelitian yang sudah di lakukan antara lain: 1. Penelitian oleh Kurniawan (2009) dengan judul Pola Pengobatan Penyakit Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RSUD Sleman. Penelitian ini bersifat cross sectional 5
survey. Pola pengobatan dilihat dari golongan, tunggal/ kombinasi, dan dosis. Subjek penelitian merupakan pasien rawat jalan dan rawat inap. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini peneliti memilih subjek berupa pasien hipertensi primer usia lanjut yang di rawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012 sebagai subjek penelitian dan tidak memandang jenis hipertensi. Penelitian menambah variable baru, yaitu kesesuaian dengan pedoman penatalaksanaan pengobatan hipertensi menurut JNC 7. 2. Penelitian oleh Sumaini (2009) dengan judul Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Banjar Tahun 2003. Penelitian ini bersifat deskriptif non analitik dengan data retrospektif. Penggunaan antihipertensi dilihat dari golongan, jenis, dosis, dan pemberian pada geriatrik. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini subjeknya berupa pasien hipertensi primer usia lanjut yang dirawat inap di RSUP. Dr. Sardjito tahun 2012. 3. Penelitian oleh Irawan (2008) dengan judul Trend Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2002-2006. Hal yang membedakan penelitian ini dengan 6
penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini peneliti memilih subjek penelitian berupa pasien hipertensi primer usia lanjut di RSUP. Dr. Sardjito pada tahun 2012. Sedangkan penelitian terdahulu memilih RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta tahun 2002-2006 sebagai subjek penelitian dan tidak memandang jenis hipertensi. 4. Penelitian oleh Jiwando (2009) dengan judul Pola Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2008. Penelitian ini bersifat cross sectional survey dengan metode retrospektif. Sumber data didapatkan dari rekam medis. Pola pengobatan dilihat dari golongan, generik atau paten dan kesesuain indikasi dengan pedoman JNC 7. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini subjek penelitiannnya dari umur 45 hingga 90 tahun, dan pasien rawat inap, peneliti juga memilih subjek penelitian berupa pasien hipertensi primer usia lanjut di RSUP. Dr. Sardjito. Sedangkan penelitian terdahulu memeilih poliklinik RS PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2008 sebagai subjek penelitian dan tidak memandang jenis hipertensi. 7
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Institusi Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengulangan proses sumber pembelajaran dalam kurikulum pendidikan kesehatan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan penyakit hipertensi primer. 2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan peneliti tentang penatalaksanaan obat antihipertensi (AHT) pada orang lanjut usia dalam praktik kedokteran di masyarakat. 3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesehatan terutama pencegahan hipertensi pada masyarakat khususnya pada masyarakat Yogyakarta dan RSUP. Dr. Sardjito. 4. Bagi RSUP. Dr. Sardjito, diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan untuk bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit mengenai penatalaksanaan pengobatan penyakit hipertensi primer usia lanjut dalam praktik di rumah sakit tersebut. 5. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa atau peneliti lain untuk meneliti lebih 8
lanjut tentang penatalaksanaan pengobatan antihipertensi pada lansia dalam praktik kedokteran di masyarakat. 9