BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Karanganyar merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di

dokumen-dokumen yang mirip
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA JAGUNG

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada langkah identifikasi masalah dilakukan tahapan-tahapan untuk

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

Renstra BKP5K Tahun

KLASIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

DAFTAR ISI. BAB III... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR

PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

.000 WALIKOTA BANJARBARU

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Marzuki, A.R dan Suprapto (2005, jagung (Zea mays L)


BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG KOMISI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG

FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai salah satu tanaman temu-temuan

TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Eucalyptus spp. Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman. Eucalyptus spp.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

Getas, 2 Juni 2009 No : Kepada Yth. Hal : Laporan Hasil Kunjungan Kebun Getas PTP Nusantara IX

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR GAMBAR. optimal, dan yang tidak dipupuk

BAB I. PENDAHULUAN. bahan-bahan yang dapat menyembuhkan penyakit. menyediakan sayuran bermutu dalam jumlah yang memadai. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

Tugas. Pengaruh penyakit terhadap fungsi fisiolgis Tanaman

PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5

KACANG TUNGGAK

KACANG TUNGGAK

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

PROFIL DISTANNAK NAGAN RAYA

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

MEMUPUK TANAMAN JAGUNG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UK-1

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

INDIKATOR KINERJA UTAMA Tahun Visi : " Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk Kesejahteraan Petani "

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass

SISTEMATIKA LAPORAN MINGGUAN MAGANG KERJA Halaman Judul Halaman judul memuat laporan mingguan pada minggu ke-n, lokasi magang, serta judul kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pertanian yang keberadaannya diatur menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar sebagaimana diatur dalam Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 73 Tahun 2009 mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan berdasarkan atas otonomi dan tugas perbantuan. 37

38 4.2. Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar mempunyai fungsi : 1. Perumusan Kebijakan Teknis penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan yang meliputi pertanian tanaman pangan holtikultura, peternakan, perkebunan, perhutanan dan perikanan serta kesekretariatan. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan perkebunan dan kehutanan yang meliputi pertanian tanaman pangan holtikultura, peternakan, perkebunan, perhutanan dan perikanan serta kesekretariatan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian tanaman pangan dan perkebunan dan kehutanan yang meliputi pertanian tanaman pangan holtikultura, peternakan, perkebunan, perhutanan dan perikanan serta kesekretariatan. 4. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

39 4.3. Tugas Dinas Pertanian Karanganyar Uraian tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar, antara lain : 1. Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas. 3. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. 4. Merumuskan kebijakan bupati di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di biadng pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

40 7. Membina pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan bupati. 8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan dengan cara mengukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusupan laporan. 9. Menetapkan rekomendasi izin usaha di bidang tanaman pangan dan holtikultura. 10. Menetapkan rekomendasi alih fungsi lahan pertanian. 11. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala malalui system penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 12. Menyampaiakan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 13. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan guna kelancaran pelaksanaan tugas. 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

41 4.4. Visi Dinas Pertanian Karanganyar Terwujudlah Agribisnis Pertanian yang Produktif, Efisien, Berdaya Saing, Berwawasan lingkungan dan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. 4.5. Misi Dinas Pertanian Karanganyar Untuk mencapai visi tersebut maka diuraikan dalam beberapa Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar, yaitu : 1. Menerapkan Good Agricultura Practices (GAP) untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan kualitas hasil pertanian. 2. Melaksanakan menejemen kelembagaan usaha tani yang baik guna pengembangan lembaga ekonomi perdesaan. 3. Melaksanakan pemberdayaan pelaku pertanian guna meningkatkan nilai tambah (Value added) produk pertanian. 4. Mengembangkan sentra-sentra komoditas unggulan daerah. 5. Mengendalikan erosi, sedimentasi, banjir dan kekeringan. 6. Merehabilitasi dan konservasi lahan dan hutan. 7. Pemberdayaan dan pengolahan hutan bersama masyarakat. 8. Melaksanakan pengembangan usaha tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan kehutanan.

42 4.6. Strategi Dinas Pertanian Karanganyar 1. Meningkatkan profesionalisme aparatur untuk mewujudkan pelayanan umum yang prima kepada kelompok tani 2. Penyederhanaan prosedur pelayanan. 3. Menciptakan komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara eksekutif dan legislative. 4. Meningkatkan disiplin pegawai guna mengimbangi kerja masyarakat yang tinggi. 4.7. Maksud Dinas Pertanian Karanganyar 1. Melaporkan langkah-langkah, tindakan dan strategi yang telah ditempuh dalam rangka melaksanakan kebijakan yang telah digariskan selama kurun waktu tahun anggaran 2011 2. Melaporkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar atas pelaksanaan tugas selama kurun waktu tahun anggaran 2011.

43 4.8. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Karanganyar Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Karanganyar

44 4.9. Identifikasi Penyakit Jagung di Dinas Pertanian Karanganyar Di Kabupaten Karanganyar banyak kendala yang membuat tanaman jagung gagal panen, salah satunya adalah penyakit jagung. Perbedaan penyakit dapat dilihat dari gejala yang ada pada tanaman jagung tersebut, adapun penyakit yang biasa menyerang tanaman jagung antara lain : Tabel 4.1 Data Penyakit No. Nama Penyakit 1. Bulai (Downy Mildew) 2. Hawar Daun (Northern Leaf Blight) 3. Bercak Daun (Southern Leaf Blight) 4. Karat (Southern Rust) 5. Penyakit Gosong (Corn Smut) 6. Busuk Tongkol (Ear Rot) 7. Busuk Batang (Fusarium sp.) 8. Virus Mosaik Kerdil Jagung (Maize Dwarf

45 Dari jenis-jenis penyakit diatas dapat diketahui gejala-gejala yang sering tampak pada tanaman jagung, antara lain : Tabel 4.2 Data Gejala No. Gejala 1 Permukaan daun terdapat garis-garis khlorotik memanjang sejajar 2 Tulang daun berwarna putih sampai kekuningan & coklat bila infeksi berlanjut 3 Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi 4 Permukaan daun terlihat bercak kecil 5 Bercak berbentuk oval kebasahan, kemudian memanjang berbentuk elips 6 Bercak berubah menjadi nekrotik (kering) 7 Becak berwarna hijau keabuan / coklat 8 Bercak ditemukan di daun bawah (daun tua) kemudian menular ke daun atas 9 (daun muda) Bercak berwarna coklat kemerahan sejajar sisi daun dan pinggiran berwarna kuning tua sampai coklat (Bercak Ras O) dan coklat kemerahan (Bercak Ras T) 10 Bercak berbentuk kumparan berwarna hijau kuning / khlorotik 11 Bercak menjadi gelap berwarna coklat/ merah orange 12 Bercak berbentuk bulat sampai oval 13 Panjang bercak kira-kira 0,2 22mm 14 Biji tongkol tampak membengkak 15 Bengkakan ditutupi jaringan kehijauan 16 Bengkakan berwarna putih perak dan berkilau 17 Bagian dalamnya gelap dan berubah menjadi masa tepung berupa spora coklat gelap sampai hitam 18 Serangan terjadi pada umur 71-98 hari setelah tanam 19 Pangkal klobot yang terinfeksi tampak pucat 20 Bila sudah 2 minggu biji berwarna coklat ke abu-abuan, kisut dan membusuk 21 Bila tongkol terinfeksi lebih belakangan gejala tidak terlihat jelas 22 Bila tongkol dikelupas dan biji dikeluarkan, terlihat jamur putih di pangkal biji 23 Menyerang ketika bulu berbentuk, beberapa minggu setelah tanam 24 Batang bawah berwarna coklat pucat 25 Apabila batang bagian bawah dibelah akan terlihat pecah-pecah, longgar dan mudah remuk, tetapi serabut pembuluh terlihat utuh 26 Tumbuh miselium di permukaan batang 27 Daun muda tampak garis kekuningan dengan ujung daun berwarna merah ungu (garis mosaik) 28 Kuncup samping menjadi tunas mandul 29 Terjadi percabangan akar berlebihan

46 Di Kabupaten Karanganyar cara mengidentifikasi jenis penyakit yang menyerang tanaman jagung masih manual dengan mengamati dan menkira-kira jenis penyakit yang menyerang. Karena banyak petani yang bukan pakar sehingga sering kali terjadi kekeliruan dalam pengendaliannya. Dalam kasus panen pernah terjadi gagal panen serempak karena petani yang bukan pakar menyimpulkan penyakit yang salah, sehingga cara pengendaliannya tidak tepat, pengendalian yang tidak tepat itu ditiru oleh petani lainnya sehingga gagal panen terjadi serempak pada satu desa. Hal itu terjadi karena ketidak tahuan petani dalam identifikasi penyakit petani hanya menyimpulkan jenis penyakit berdasarkan pengalaman sebelumnya sedangkan banyak penyakit berbeda dengan gejala yang hampir sama. Berikut data penyakit dan gejala yang ada di Kabupaten Karanganyar. Tabel 4.3 Data Penyakit dan Gejalanya Penyakit Bulai Hawar Daun Bercak Daun Gejala Permukaan daun terdapat garis-garis khlorotik memanjang sejajar Tulang daun berwarna putih sampai kekuningan sampai coklat apabila infeksi berlanjut Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi Permukaan daun terlihat bercak kecil Bercak berbentuk oval kebasahan, kemudian memanjang berbentuk elips Bercak berubah menjadi nekrotik (kering) Becak berwarna hijau keabuan / coklat Bercak ditemukan di daun bawah (daun tua) kemudian menular ke daun atas (daun muda) Permukaan daun terlihat bercak kecil Bercak berwarna coklat kemerahan sejajar sisi daun dan pinggiran berwarna kuning tua sampai coklat (Bercak Ras O) dan coklat kemerahan (Bercak Ras T) Bercak berbentuk kumparan berwarna hijau kuning / khlorotik Bercak menjadi gelap berwarna coklat/ merah orange

47 Karat Penyakit Gosong Busuk Tongkol Busuk batang Virus Mosaik Kerdil Jagung Permukaan daun terlihat bercak kecil Bercak berbentuk bulat sampai oval Bercak berwarna coklat/ merah orange Panjang bercak kira-kira 0,2 22mm Biji tongkol tampak membengkak Bengkakan ditutupi jaringan kehijauan Bengkakan berwarna putih perak dan berkilau Bagian dalamnya gelap dan berubah menjadi masa tepung berupa spora coklat gelap sampai hitam Serangan terjadi pada umur 71-98 hari setelah tanam Pangkal klobot yang terinfeksi tampak pucat Bila sudah 2 minggu biji berwarna coklat ke abu-abuan, kisut dan membusuk Bila tongkol terinfeksi lebih belakangan gejala tidak terlihat jelas Bila tongkol dikelupas dan biji dikeluarkan, terlihat jamur putih di pangkal biji Menyerang ketika bulu berbentuk, beberapa minggu setelah tanam Berwarna hijau ke abuan/ coklat Batang bawah berwarna coklat pucat Apabila batang bagian bawah dibelah akan terlihat pecah-pecah, longgar dan mudah remuk, tetapi serabut pembuluh terlihat utuh Tumbuh miselium di permukaan batang Daun muda tampak garis kekuningan dengan ujung daun berwarna merah ungu (garis mosaik) Tanaman menjadi kerdil dan tidak berproduksi Kuncup samping menjadi tunas mandul Terjadi percabangan akar berlebihan Dari jenis penyakit yang menyerang kabupaten Karanganyar ada beberapa cara pengendalian. Berbeda penyakit berbeda juga cara pengendalian, pengendalian penyakit jagung dibahas pada bab 2.

48 4.10. Perhitungan Identifikasi Penyakit jagung Perhitungan identifikasi jenis penyakit pada tanaman jagung ini dihitung berdasarkan gejala pada tanaman jagung sehingga dibentuk inisialisasi untuk mempermudah perhitungan. Tabel 4.4 Inisialisasi Gejala Inisialisasi Gejala G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 Keterangan Inisialisasi Gejala Permukaan daun terdapat garis-garis khlorotik memanjang sejajar Tulang daun berwarna putih sampai kekuningan & coklat bila infeksi berlanjut Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi Permukaan daun terlihat bercak kecil Bercak berbentuk oval kebasahan, kemudian memanjang berbentuk elips Bercak berubah menjadi nekrotik (kering) Becak berwarna hijau keabuan / coklat Bercak ditemukan di daun bawah (daun tua) kemudian menular ke daun atas (daun muda) Bercak berwarna coklat kemerahan sejajar sisi daun dan pinggiran berwarna kuning tua sampai coklat (Bercak Ras O) dan coklat kemerahan (Bercak Ras T) Bercak berbentuk kumparan berwarna hijau kuning / khlorotik Bercak menjadi gelap berwarna coklat/ merah orange Bercak berbentuk bulat sampai oval Panjang bercak kira-kira 0,2 22mm Biji tongkol tampak membengkak Bengkakan ditutupi jaringan kehijauan Bengkakan berwarna putih perak dan berkilau Bagian dalamnya gelap dan berubah menjadi masa tepung berupa spora coklat gelap sampai hitam Serangan terjadi pada umur 71-98 hari setelah tanam Pangkal klobot yang terinfeksi tampak pucat Bila sudah 2 minggu biji berwarna coklat ke abu-abuan, kisut dan membusuk Bila tongkol terinfeksi lebih belakangan gejala tidak terlihat jelas Bila tongkol dikelupas dan biji dikeluarkan, terlihat jamur putih di pangkal biji Menyerang ketika bulu berbentuk, beberapa minggu setelah tanam Batang bawah berwarna coklat pucat

49 G25 G26 G27 G28 G29 Apabila batang bagian bawah dibelah akan terlihat pecah-pecah, longgar dan mudah remuk, tetapi serabut pembuluh terlihat utuh Tumbuh miselium di permukaan batang Daun muda tampak garis kekuningan dengan ujung daun berwarna merah ungu (garis mosaik) Kuncup samping menjadi tunas mandul Terjadi percabangan akar berlebihan Tabel 4.5 Inisialisasi Nama Penyakit Inisialisasi Penyakit P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 Keterangan dari inisialisasi penyakit Bulai (Downy Mildew) Hawar Daun (Northern Leaf Blight) Bercak Daun (Southern Leaf Blight) Karat (Southern Rust) Penyakit Gosong (Corn Smut) Busuk Tongkol (Ear Rot) Busuk Batang (Fusarium sp.) Virus Mosaik Kerdil Jagung (Maize Dwarf Mosaic Virus) Kemudian hasil dari inisialisasi gejala dan penyakit di bentuk relasi antara gejala dan penyakit seperti pada tabel 4.6 Relasi Gejala dan Penyakit.

50 Tabel 4.6 Relasi Gejala dan Penyakit GEJALA JENIS PENYAKIT P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 G01 1 0 0 0 0 0 0 0 G02 1 0 0 0 0 0 0 0 G03 1 0 0 0 0 0 0 1 G04 0 1 1 1 0 0 0 0 G05 0 1 0 0 0 0 0 0 G06 0 1 0 0 0 0 0 0 G07 0 1 0 0 0 0 1 0 G08 0 1 0 0 0 0 0 0 G09 0 0 1 0 0 0 0 0 G10 0 0 1 0 0 0 0 0 G11 0 0 1 1 0 0 0 0 G12 0 0 0 1 0 0 0 0 G13 0 0 0 1 0 0 0 0 G14 0 0 0 0 1 0 0 0 G15 0 0 0 0 1 0 0 0 G16 0 0 0 0 1 0 0 0 G17 0 0 0 0 1 0 0 0 G18 0 0 0 0 0 1 0 0 G19 0 0 0 0 0 1 0 0 G20 0 0 0 0 0 1 0 0 G21 0 0 0 0 0 1 0 0 G22 0 0 0 0 0 1 0 0 G23 0 0 0 0 0 0 1 0 G24 0 0 0 0 0 0 1 0 G25 0 0 0 0 0 0 1 0 G26 0 0 0 0 0 0 1 0 G27 0 0 0 0 0 0 0 1 G28 0 0 0 0 0 0 0 1 G29 0 0 0 0 0 0 0 1

51 Tabel 4.7 Rule Identifikasi Jenis Penyakit Jagung Rule 1 (G01 ^ G02 ^ G03) P01 If Permukaan daun terdapat garis khlorotik memanjang sejajar And tulang daun berwarna putih sampai kekuningan & coklat And tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi Then Bulai (Downy Mildew) Rule 2 (G04 ^ G05 ^ G06 ^ G07 ^ G08) P02 If Permukaan daun terlihat bercak kecil And Bercak berbentuk oval kebasahan, kemudian memanjang berbentuk elips And Bercak berubah menjadi nekrotik (kering) And Becak berwarna hijau keabuan / coklat And Bercak ada di daun bawah (daun tua) dan menular ke daun atas (daun muda) Then Hawar Daun (Northen Leaf Blight Rule 3 (G04 ^ G09 ^ G10 ^ G11) P03 If Permukaan daun terlihat bercak kecil And Bercak berwarna coklat kemerahan kuning tua (Ras O) dan coklat (Ras T) And Bercak berbentuk kumparan berwarna hijau kuning / khlorotik And Bercak menjadi gelap berwarna coklat/ merah orange Then Bercak daun (Sauthern Leaf Blight) Rule 4 (G04 ^ G11 ^ G12 ^ G13) P04 If Permukaan daun terlihat bercak kecil And Bercak menjadi gelap berwarna coklat/ merah orange And Bercak berbentuk bulat sampai oval And Panjang bercak kira-kira 0,2 22mm Then Karat (Southern Rust) Rule 5 (G14 ^ G15 ^ G16 ^ G17) P05 If Biji tongkol tampak membengkak And Bengkakan ditutupi jaringan kehijauan And Bengkakan berwarna putih perak dan berkilau And Bagian dalam gelap berubah menjadi masa tepung berupa spora coklat gelap Then Penyakit Gosong (Corn Smut) Rule 6 (G18 ^ G19 ^ G20 ^ G21 ^ G22) P06 If Serangan terjadi pada umur 71-98 hari setelah tanam And Pangkal klobot yang terinfeksi tampak pucat And Bila sudah 2 minggu biji berwarna coklat ke abu-abuan, kisut dan membusuk And Bila tongkol terinfeksi lebih belakangan gejala tidak terlihat jelas And Bila tongkol dikelupas dan biji dikeluarkan, ada jamur putih di pangkal biji Then Busuk Tongkol (Ear Rot) Rule 7 (G07 ^ G23 ^ G24 ^ G25) P07 If Becak berwarna hijau keabuan / coklat And Menyerang ketika bulu berbentuk, beberapa minggu setelah tanam And Batang bawah berwarna coklat pucat And Jika batang bagian bawah dibelah akan terlihat pecah-pecah And Tumbuh miselium di permukaan batang Then Busuk Batang (Fusarium sp.) Rule 8 (G03 ^ G27 ^ G28 ^ G29) P08 If Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi And Daun muda tampak garis kekuningan ujungnya berwarna merah ungu (garis mosaik) And Kuncup samping menjadi tunas mandul And Terjadi percabangan akar berlebihan Then Virus Mosaik Kerdil Jagung (Maize Dwarf)

52 Gambar 4.2 Data Jenis Jagung Perhitungan dengan metode naïve bayes ini dilakukan dengan cara menghitung kemungkinan baru dengan memasukkan gejala-gejala yang ada ke dalam perhitungan rumus naïve bayes sehingga memunculkan sebuah kemungkinan (probababilitas) untuk perbandingan tanaman jagung baru yang akan diuji. Perhitungan untuk mendapatkan kemungkinan tersebut ada beberapa cara, yaitu :

53 1. Ambil data dari data training, kemudian pilahkan masing-masing gejala dan hitung seluruh kemungkinan, baik yang dinyatakan positif maupun negatif. Gambar 4.3 Nilai kemungkinan atribut pada tiap kelas Dalam penyajian tabel pengelompokan, peneliti menggunakan inisialisisi, yang di maksud dengan Y yang berarti iya menandakan bahwa tanaman mengalami gejala tersebut. Begitu juga sebaliknya dengan inisial T yang berarti tidak, tanaman tidak mengalami gejala tersebut. Y dan T bertindak sebagai atribut dari masing-masing gejala. Sedangkan untuk inisiali Positif yang berarti positif terkena penyakit dan Negatif berarti tidak terkena penyakit. Kedua inisialisasi ini berfungsi sebagai class dalam perhitungan naïve bayes. Setelah di dapatkan nilai dari tiap nilai kemungkinan selanjutnya akan di lakukan perbandingan nilai kemungkinan kemunculan dari tiap gejala dengan fakta atau class (kondisi).

54 Gambar 4.4 Perbandingan nilai atribut pada tiap kelas 2. Dengan nilai perbandingan dari tiap gejala yang ada dengan fakta atau class, bisa di gunakan untuk perhitungan tanaman baru. Contoh ada pasien baru dengan kondisi sebagai berikut : a. Jenis Tanaman : Tanaman A Setelah di ketahui gejalanya tinggal memasukan ke dalam rumus naïve bayes dengan acuan data tanaman jagung yang telah di bandingkan dengan fakta atau class, yang di peroleh dari tahapan di atas dengan memilah data. Pertama mencari likelihood (nilai yang di gunakan untuk mencari kemungkinan atau probability) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

55 Likelihood Positif : 20/26*20/26*10/26*18/26*23/26*23/26*5/26*3/26*3/26*3/26*21/26* 24/26*24/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*2 3/26*24/26*24/26*24/26*24/26*6/26*4/26*4/26*26/28 = 3,0621 Likelihood Negatif : 22/22*22/22*1/22*18/22*12/22*12/22*15/22*10/22*2/22*2/22*16/22 *18/22*18/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22* 22/22*17/22*17/22*17/22*17/22*1/22*1/22*1/22*22/48 = 2,1174 Setelah itu dicari Probability Positif dan Negatif untuk membandingkan kemungkinan mana yang lebih besar dengan menggunakan rumus (2.4) pada bab 2 : ( ) ( ) ( ) Sehingga dapat dilihat pada hasil likelihood positif dan negatif 3.0621 > 2.117 Sehingga likelihood positif lebih besar dari pada likelihood negatif. Yang berarti tanaman A positif terserang penyakit. Perhitungan Rule Dari hasil data testing tanaman jagung positif terserang penyakit jagung. Kita tentukan jenis penyakit dengan menggunakan rule pada tabel 4.6 Gejala yang ada: - G03 : Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi (rule 1 dan 8) - G07 : Becak berwarna hijau keabuan / coklat (rule 2 dan 7) - G08 : Bercak ditemukan di daun tua kemudian menular ke daun atas (daun muda) (rule 2)

56 - G09 : Bercak berwarna coklat kemerahan sejajar sisi daun dan pinggiran berwarna kuning tua sampai coklat (Bercak Ras O) dan coklat kemerahan (Bercak Ras T) (rule 3) - G10 : Bercak berbentuk kumparan hijau kuning/khlorotik (rule 3) - G27 : Daun muda tampak garis kekuningan ujungnya berwarna merah ungu (garis mosaik) (rule 8) - G28 : Kuncup samping menjadi tunas mandul (rule 8) - G29 : Terjadi percabangan akar berlebihan (rule 8) Karena gejala yang paling terdapat pada rule 8 maka dapat dilihat pada tabel 4.7 rule 8 Tabel 4.8 Data Rule 8 Rule 8 (G03 ^ G27 ^ G28 ^ G29) P08 If Tanaman terlihat kerdil dan tidak berproduksi And Daun muda tampak garis kekuningan ujungnya berwarna merah ungu (garis mosaik) And Kuncup samping menjadi tunas mandul And Terjadi percabangan akar berlebihan Then Virus Mosaik Kerdil Jagung (Maize Dwarf) Terdapat pada rule 8, maka tanaman A terserang penyakit Virus Mosaik Kerdil Jagung (Maize Drart) b. Jenis Tanaman : Tanaman B

57 Likelihood Positif : 20/26*20/26*16/26*18/26*23/26*23/26*21/26*23/26*3/26*3/26*5/26 *24/26*24/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26*23/26* 23/26*24/26*24/26*24/26*24/26*20/26*22/26*22/26*26/28 = 3,7874 = 37.87% Likelihood Negatif : 22/22*22/22*21/22*18/22*12/22*12/22*7/22*12/22*2/22*2/22*6/22* 18/22*18/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*22/22*2 2/22*17/22*17/22*17/22*17/22*21/22*21/22*21/22*22/48 = 8,6480 = 86.48% Kemudian rumus di cari argument max pada likelihood sehingga hasilnya : 3,7874 < 8,648 Sehingga likelihood positif lebih besar dari pada likelihood negatif. Yang berarti tanaman B tidak terserang penyakit Hasil data testing adalah tanaman tidak terserang penyakit karena hasil negatif lebih besar daripada hasil dari positif. Karena hasil negatif maka perhitungan bentuk rule tidak dilakukan.

58 4.11. Hasil Data Testing Data testing adalah data yang di dapat melalui wawancara dan penelitian kemudian di testing dengan menggunakan perhitungan Naïve Bayes sehingga hasil menghasilkan keakuratan hasil yang kemudian dibandingkan dengan data penelitian, sehingga dapat di ketahui hasil yang tidak sesuai dengan perhitungan. Berikut hasil data yang telah di testing dengan Metode Naïve Bayes. Gambar 4.5 Hasil data testing Terdapat 30 data yang di lakukan testing, terdapat 16 data positif dan 14 data negatif. Setelah dihitung data positif berubah menjadi 17 dan data negatif berjumlah 13. Dan data dimana fakta dan testing berbeda berjumlah 5 data.