BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu proses perkembangan antara masa anakanak

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan penyalangunaan narkoba di Indonesia telah menjadi ancaman

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia remaja yaitu tahun yang terdiri dari laki-laki sebanyak jiwa

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia telah lahir beberapa peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dampak negatif yang membawa kesengsaraan bagi manusia. Dampak negatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja semakin dirasa meresahkan

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di

BAB I PENDAHULUAN. apabila individu dihadapkan pada suatu masalah. Individu akan menghadapi masalah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

efek stupor atau bingung yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan (Fransiska, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan sifat dan perilaku setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan peredaraan dan penyalahgunaan obat-obatan. mengkhawatirkan. Badan Narkotika Nasional (2008) sendiri setidaknya

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah siswa remaja yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. jangka panjang terutama terhadap kesehatan, salah satunya perilaku berisiko NAPZA

BAB I PENDAHULUAN. (narkotika, zat adiktif dan obat obatan berbahaya) khususnya di kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan aset masa depan bagi suatu bangsa. Remaja di ibaratkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam. terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Narkoba kini mengintai setiap generasi muda laki laki dan wanita

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan hasil pembagunan baik fisik maupun mental sosial. tanggungjawab dan bermanfaat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

persepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2

BAB I PENDAHULUAN. harapan-harapan dari orang tua dan negara ini berada. Dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan di negara kita karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Trend perkembangan kejahatan Narkoba di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pemakaian obat yang bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih. 2004 : 45). Dalam periode ini pastilah terjadi perubahan yang sangat pesat dalam dimensi fisik, mental dan sosial yang rentan terhadap prilaku menyimpang seperti kenakalan remaja. Berkembangnya kenakalan remaja tersebut saat ini sudah menjadi bencana sosial yang sangat mengkhawatirkan. Selain menimbulkan keresahan dan merugikan masyarakat, kenakalan remaja juga memiliki dampak psikis yang sangat negatif bagi remaja yang melakukan tindakan tersebut. Pada awalnya, kenakalan remaja hanyalah perilaku nakal yang dilakukan oleh remaja semata mata untuk menemukan identitas dan jati diri. Kenakalan yang seperti itu pada umumnya wajar dan tidak menimbulkan kekhawatiran di dalam masyarakat khususnya orang tua, guru, teman, dan masyarakat lainnya. Kenakalan yang dilandasi oleh pencarian jati diri secara psikologis sering terjadi di kalangan remaja karena mereka sedang mengalami masa transisi antara anak anak ke masa kedewasaan dan dengan sendirinya kenakalan tersebut akan menghilang begitu saja ketika mereka sudah memasuki fase kedewasaan. Akan tetapi saat ini, kenakalan remaja yang terjadi tidak lagi berbentuk kenakalan, tetapi sudah menjadi suatu bentuk kejahatan yang sangat meresahkan, yang pada umumnya berbentuk perkelahian antar kelompok, narkoba, pergaulan bebas, aksi ugal-ugalan di jalan, dan tindakan tindakan yang menjurus pada perbuatan perbuatan kriminal.

Berkembangnya kejahatan- kejahatan yang terjadi akibat kenakalan remaja sudah menjadi bencana sosial yang sangat mengkhawatirkan. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang sangat berkembang saat ini adalah remaja pengguna narkoba. Setiap tahun jumlah pengkonsumsi narkoba terus meningkat,mulai dari anak-anak SD sampai kepada orang dewasa. Majalah Tempo, Jakarta pada hari jumat, 30 juli 2004 menjabarkan bahwa 70 persen dari 4 juta pecandu narkoba ( sekitar 2,8 juta orang ) di Indonesia tercatat sebagai anak usia sekolah, yakni berusia 14-20 tahun,bahkan menyusup ke usia SD. Hal ini di kemukakan oleh oleh Muchlis Catyo, Kepala Subdit Kesiswaan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Departemen Pendidikan Nasional. (http://www.tempo.co/read/news/2004/07/30/05545767/70-persen-pecandu-narkoba-diakses pada tanggal 24 Oktober 2012). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Universitas Indonesia, jumlah pengguna narkoba sejak tahun 2003 terus meningkat tajam. Pada Februari 2006 dilaporkan, dalam lima tahun terakhir jumlah kasus tindak pidana narkoba di Indonesia rata-rata naik 51,3% atau bertambah sekitar 3.100 kasus per tahun. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2005 sebanyak 16.252 kasus atau naik 93% dari tahun sebelumnya. Di tahun yang sama tercatat 22 ribu orang tersangka kasus tindak pidana narkoba. Kasus ini naik 101,2% dari 2004 sebanyak 11.323 kasus. Dilaporkan pula bahwa pada tahun 2008 penyalahguna narkoba masih 1,99% dari jumlah penduduk, 2010 sudah menjadi 2,21% atau jika sekarang jumlahnya 3,8 juta orang, pada 2015 akan menjadi 5,1 juta orang. Hal yang sangat menghawatirkan kita semua yaitu dari hasil survey BNN baru-baru ini menyebutkan bahwa sebanyak 26.500 kasus narkoba berhasil diungkap selama tahun 2011. Jumlah ini meningkat 12,62% dibandingkan tahun 2010 yang sebanyak 23.531 kasus. Ironisnya, jumlah pengguna narkoba atau zat aditif yang berbahaya lain dan disalahgunakan untuk kepentingan sesaat paling banyak adalah kelompok usia remaja atau pemuda-pemudi dengan kisaran usia

15-24 tahun. Ketika mereka seharusnya mengisi masa remaja dan berjuang untuk membangun bangsa, malah justru terjebak dalam suatu proses penghancuran masa depan akibat penggunaan narkoba. Terdapat sebanyak 1.037.682 pelajar dan mahasiswa di Indonesia diketahui telah mengkonsumsi narkotik dan obat-obatan terlarang lainnya. Angka itu merupakan 32% dari total 3,2 juta pengguna narkoba secara nasional yang terdiri dari masyarakat biasa dan aparat. (http://cakrawalaberita.com/horizon/corby-dan-retorika-tiada-ampun-sby-untuk-narkoba,diakses pada tanggal 24 Oktober 2012). Banyak faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba diantaranya adalah karena kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orangtua dan bergaul di lingkungan negatif. Kebanyakan penyalahgunaan narkoba terjadi di kalangan remaja yang orangtuanya memiliki tingkat ekonomi yang mapan. Banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan cenderung menjadikan materi dan uang sebagai ekspresi kasih sayang mereka kepada anaknya, padahal uang dan materi belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang bagi anak. Selanjutnya yang harus dipahami oleh orangtua adalah kebanyakan remaja sangat menginginkan perhatian dan pengakuan akan eksistensinya dari orang disekitarnya, yang mana apabila hal tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka tempat yang paling memungkinkan bagi remaja untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian tersebut adalah lingkungan teman sebayanya, dan sayangnya kebanyakan remaja menjadi terjerumus kepada perbuatan perbuatan negatif justru berawal dari lingkungan yang salah guna mendapatkan pengakuan akan eksistensinya. Selain itu, banyak juga pihak yang sebenarnya menjadi penyebab munculnya kejahatan remaja pengguna narkoba, mulai dari orang tua, sistem pendidikan dan sistem hukum.

Kenakalan remaja pada umumnya merupakan produk sampingan dari: 1. Pendidikan massal yang tidak menekankan pendidikan watak dan kepribadian anak. 2. Kurangnya usaha orangtua dan orang dewasa menanamkan moralitas dan keyakinan beragama pada anak anak muda. 3. Kurang ditumbuhkannya tanggung jawab sosial pada anak anak remaja (Kartono, 2010:8). Awalnya remaja hanya merokok dan minum minuman keras, kemudian lamakelamaan ketagihan dan berkembang menjadi pecandu obat-obat terlarang dan narkoba kemudian menjadi pengedar atau Bandar narkoba. (AMA, Ciraulo&Shader, Davinson&Neale, dalam Sarafino, 1998:58). Sangat banyak kasus-kasus yang berkaitan dengan narkoba baik di luar negeri ataupun dalam negeri yang dapat kita lihat di berbagai media cetak dan media elektronik yang mengakibatkan seorang remaja dibekuk oleh aparat negara sehingga masuk ke penjara. Tidak hanya itu saja, bahkan sering juga seorang remaja sampai berujung kepada kematian di umur yang cukup muda dikarenakan overdosis. Remaja yang mengkonsumsi narkoba dapat di kategorikan menjadi dua bagian yakni remaja sebagai pengguna dan remaja sebagai pecandu. Dikategorikan sebagai pengguna yaitu remaja yang mengkonsumsi narkoba hanya sekali-sekali dan tidak mempunyai dampak fisik dan psikis tertentu apabila tidak mengkonsumsi. Rata-rata remaja tersebut mempunyai statement Kalau ada dipakai, kalau tidak ada tidak dicari. Sedangkan remaja yang di kategorikan sebagai pecandu yaitu remaja yang mengkonsumsi secara rutin setiap hari karena apabila remaja tersebut tidak mengkonsumsi maka akan terjadi ganguan fisik dan psikis seperti yang dijelaskan sebelumnya. Oleh sebab itu tidak jarang remaja yang menjadi pecandu narkoba tersebut pada akhirnya menjadi seorang pengedar bahkan narkoba bandar narkoba guna mendapatkan narkoba yang lebih mudah.

Penggunaan narkoba akan menimbulkan dampak buruk, tidak hanya secara fisik (merusak produktivitas, tubuh terasa sakit dan ngilu, hidung berair, kulit disentuh terasa seperti di tusuk jarum,dll) tetapi juga psikis (menjadi pecandu dan terasa sakit jika tidak mengkonsumsi lagi, sulit berkonsentrasi, bahkan harus merubah pola-pola hidup). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23243/5/chapter%20i.pdf). Semakin berkembangnya remaja pengguna narkoba merupakan salah satu permasalahan sosial yang harus ditangani secara serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata apalagi remaja tersebut sampai menjadi pecandu narkoba. Berdasarkan informasi dari media cetak, media elektronik, dan masyarakat, penulis mengetahui bahwa penyalahgunaan narkoba tersebut telah merambah sampai ke seluruh wilayah pedesaan di seluruh Indonesia. Dengan melihat kondisi-kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kenakalan remaja khususnya pengguna narkoba dengan fokus wilayah di Desa Perumnas Simalingkar yang merupakan daerah tempat tinggal penulis. Remaja sebagai aset bangsa, generasi bangsa harus lebih diperhatikan tingkat kecermatannya dalam memilih teman bergaul agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, karena setiap tahunnya apabila tidak dilakukan pencegahan sejak dini pasti akan senakin bertambah remaja pengguna narkoba. Penulis sangat berharap hasil dari penelitian ini bisa menjadi suatu solusi untuk mencegah semakin berkembangnya remaja pengguna narkoba di Indonesia pada umumnya dan pada khususnya di Desa Permunas Simalingkar. Atas dasar itulah maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu).

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan diangkat adalah Apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab remaja menjadi pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab remaja menjadi pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar. 1.3.2 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan kajian dan referensi bagi kalangan mahasiswa dan akademisi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial yang berkaitan tentang permasalahan kenakalan remaja khususnya remaja pengguna narkoba. 2. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk mempertajam pemahaman dan kemampuan penulis dalam penulisan karya ilmiah serta menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berpikir terhadap fenomena dan bencana sosial secara kritis, sehingga dapat di tindak lanjuti ke dalam dunia nyata bagi penulis. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan masukan dan kontribusi bagi beberapa pihak dalam mengatasi berkembangnya remaja pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar, serta menghasilkan beberapa solusi yang nantinya dapat dijadikan bahan pembelajaran sekaligus bahan evaluasi khususnya

bagi orangtua dan guru dalam menangani berkembangnya pengguna narkoba di kalangan remaja di Desa Perumnas Simalingkar. 1.4 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka penelitian, defenisi konsep dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, unit analisis dan informan, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Berisikan gambaran umum lokasi penelitian dimana penulis melakukan penelitian. BAB V : ANALISIS DATA Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisanya. BAB VI : PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang dilakukan