BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era globalisasi ini, seiring dengan majunya perkembangan zaman banyak membuat pola hidup masyarakat menjadi berubah. Masyarakat cenderung lebih memilih semua hal yang bersifat instan dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat ( sayur dan buah buahan ), sehingga angka kejadian Apendisitis meningkat ( Mahardiana, 2009 ). Apendisitis merupakan peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah ( apendictomy ) segera untuk mencegah komplikasi yang umumya berbahaya ( Wim de Jong et al, 2005). Apendictomy merupakan jenis pembedahan darurat abdomen yang paling sering dilakukan. Insiden tertinggi apendictomy terjadi pada orang dewasa tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada segala usia. Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus yang buntu sebenarnya adalah sekum. Organ yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan masalah kesehatan ( Samsuhidajat & Jong, 2004 ). Insiden apendisitis di negara maju lebih tinggi dari pada di negara berkembang. Namun, dalam tiga - empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini di duga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat pada diit harian ( Santacroce, 2009 ). 1
Di Amerika, 7 % penduduknya menjalani operasi apendictomy ( pembedahan untuk mengangkat apendiks ) dengan insidens 1,1 / 1000 penduduk pertahun, sedang di wilayah benua Eropa sekitar 16 %. Di Afrika dan Asia prevalensinya lebih rendah akan tetapi cenderung meningkat oleh karena pola diitnya yang mengikuti orang barat ( www.ilmubedah.info.com, 2011 ). Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) di Indonesia, insiden apendisitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen lainnya ( Depkes 2008 ). Dinkes Jawa Tengah menyebutkan pada tahun 2009 jumlah kasus apendisitis di Jateng sebanyak 5.980 penderita dan 177 penderita diantaranya menyebabkan kematian ( Dinkes Jateng, 2009 ). Dengan demikian peran perawat dalam menanggulangi dan mengatasi hal tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan terutama perawatan yang mencakup empat aspek diantaranya : promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Menurut data dari rekam medis rumah sakit dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga di dapat penderita Apendisitis yang dirawat di rumah sakit dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga selama tahun 2013 sebanyak 86 penderita. Dari jumlah tersebut jumlah penderita laki laki sebanyak 57 penderita dan jumlah penderita perempuan sebanyak 29 penderita. Sedangkan pada bulan Januari sampai Juni 2014 sebanyak 49 penderita, dengan jumlah penderita laki laki 33 dan jumlah penderita perempuan 16 penderita. 2
.Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan secara komprehensif pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute hari ke 2-3 di ruang rawat inap Dahlia rumah sakit dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga selama dua hari tanggal 18 19 Juni 2014. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan atau aplikasi Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah Apendictomy et causa Appendisitis acute hari ke 2-3 secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk : a. Memperoleh gambaran tentang pengkajian pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. b. Menentukan analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. c. Menetapkan rencana tindakan keperawatan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. d. Menerapkan implementasi keperawatan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. 3
e. Evaluasi terhadap pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang telah dilakukan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. f. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute. C. Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penyusunan laporan kasus ini digunakan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 1. Observasi dan Partisipasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap pasien dan dengan melakukan Asuhan Keperawatan dimana terdapat interaksi antara perawat dan klien. 2. Anamnesa Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga klien atau orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya. 3. Keperpustakaan Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber - sumber pengetahuan melalui buku - buku jurnal terkini ( melalui browsing atau telusur internet ) yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien. 4
4. Rekam Medik Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan - catatan tentang kasus klien yang tedapat pada format - format dokumentasi maupun yang terdapat pada rekam medik. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada An. F dengan Post Operasi Apendictomy et causa Apendisitis acute hari ke 2 3 di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Goeteng Taroenadibrata Purbalingga selama 2 hari terhitung dari tanggal 18-19 Juni 2014. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini adalah BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan pembahasan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang terdiri dari pengertian, anatomi, fisiologi, etiologi, patofiosiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pathways dan fokus intervensi. BAB III : TINJAUAN KASUS Tinjauan kasus, membahas tentang tinjaun kasus 5
BAB IV : PEMBAHASAN Pembahasan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dan saran. 6