PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN AGUSTUS 2005

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2014

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JANUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2010

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010


PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JUNI 2016

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2010

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

Transkripsi:

No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN AGUSTUS 2005 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai 392,2 ribu orang, turun 2,99 persen dibanding jumlah wisman bulan Juli 2005 sebanyak 404,3 ribu orang. Jumlah wisman ke Bali juga menurun, dari 165,1 ribu orang menjadi 163,6 ribu orang atau turun 0,93 persen. Secara kumulatif, jumlah wisman dari 13 pintu masuk sampai dengan bulan mencapai 2,85 juta orang, yang berarti menurun 5,39 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2004 sebesar 3,01 juta orang Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) pada bulan Juli 2005 mencapai rata-rata 50,98 persen, naik 4,62 poin dibanding TPK bulan Juni 2005 sebesar 46,36 persen. Sedangkan di Bali, TPK bulan Juli 2005 naik dari 52,06 persen menjadi 59,61 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama bulan Juli 2005 mengalami kenaikan 0,15 hari jika dibanding bulan Juni 2005, yaitu dari 1,92 hari menjadi 2,07 hari. 1. Jumlah Wisman ke Indonesia Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai 392.167 orang, mengalami penurunan 2,99 persen dibanding bulan Juli 2005 sebanyak 404.273 orang. Begitu pula bila dibanding dengan bulan yang sama tahun 2004, jumlah wisman bulan ini mengalami penurunan sebesar 12,81 persen. Secara kumulatif, sampai dengan bulan, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 2.845.927 orang yang berarti menurun 5,39 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2004 sebesar 3.007.910 orang. Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 1

Penurunan jumlah kunjungan wisman bulan dibanding bulan Juli 2005 terjadi di sebagian pintu masuk utama. Penurunan dengan persentase tertinggi terjadi di Tanjung Pinang 17,29 persen, diikuti Batam 10,38 persen dan Juanda 5,90 persen. Pintu masuk lainnya yang tercatat mengalami penurunan adalah Adi Sumarmo 3,92 persen, Tanjung Priok 3,57 persen, Ngurah Rai 0,93 persen, dan Soekarno-Hatta 0,37 persen. Sedangkan enam pintu masuk lainnya mengalami kenaikan jumlah wisman yaitu Hasanudin 169,54 persen, Entikong 42,60 persen, Sam Ratulangi 22,41 persen, Tabing 19,19 persen, Mataram 4,17 persen dan Polonia 1,20 persen. Tabel 1. Jumlah Wisman Untuk 13 Pintu Masuk Januari Agustus 2004 dan 2005 Pintu Masuk Juli 2005 Agustus 2005 Jan-Agst 2004 Jan-Agst 2005 % Perub. Agst thd Jul 2005 % Perub Jan-Agst 2005 thd 2004 % Peran thd Total Jan-Agst 2005 (8) Total 13 Pintu 404.273 392.167 3.007.910 2.845.927-2,99-5,39 100,00 1. Soekarno-Hatta 108.895 108.492 685.985 748.840-0,37 9,16 26,31 2. Ngurah Rai 165.144 163.606 995.540 1.051.056-0,93 5,58 36,93 3. Polonia 9.527 9.641 61.245 74.754 1,20 22,06 2,63 4. Batam 87.022 77.993 1.015.381 718.391-10,38-29,25 25,24 5. Sam Ratulangi 1.571 1.923 11.263 10.079 22,41-10,51 0,35 6. Juanda 8.045 7.570 47.558 53.754-5,90 13,03 1,89 7. Entikong 1.237 1.764 10.416 13.415 42,60 28,79 0,47 8. Adi Sumarmo 613 589 2.654 2.963-3,92 11,64 0,10 9. Tabing 1.511 1.801 6.530 10.888 19,19 66,74 0,38 10. Mataram 2.760 2.875 13.997 20.993 4,17 49,98 0,74 11. Hasanudin 151 407 323 1.181 169,54 265,63 0,04 12. Tanjung Priok 5.735 5.530 37.837 42.134-3,57 11,36 1,48 13. Tanjung Pinang 12.062 9.976 119.181 97.479-17,29-18,21 3,43 2 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005

Grafik 1. Jumlah Wisman di 13 Pintu Masuk Januari 2003 s/d 180.000 160.000 140.000 120.000 Jumlah Wisman 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 - JAN'03 FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN'04 FEB MAR APR MEI Bulan JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN'05 FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT Soekarno-Hatta Ngurah Rai Batam 10 Lainnya 2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) Indonesia pada bulan Juli 2005 mencapai rata-rata 50,98 persen, atau naik 4,62 poin dibanding TPK bulan Juni 2005 sebesar 46,36 persen. Propinsi Bali menempati urutan tertinggi dengan TPK sebesar 59,61 persen. Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasinya, TPK hotel bintang 5 pada bulan Juli 2005 mencapai 63,05 persen dan merupakan persentase tertinggi dibanding kelas hotel berbintang yang lain, sedangkan TPK terendah pada hotel bintang 2 yang hanya mencapai 35,76 persen. Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 3

Tabel 2. TPK Hotel Berbintang di 10 Propinsi Daerah Tujuan Wisata Indonesia, Juni Juli 2005 TPK No. Daerah Tujuan Wisata Juni 2005 Juli 2005 (1) (2) (3) (4) 1. Sumatera Utara 32,41 43,10 2. Sumatera Barat 36,17 45,47 3. DKI Jakarta 52,34 56,86 4. Jawa Barat 40,44 40,33 5. Jawa Tengah 37,65 36,52 6. D.I. Yogyakarta 37,01 55,87 7. Jawa Timur 44,12 37,10 8. Bali 52,06 59,61 9. Sulawesi Utara 56,90 50,76 10. Sulawesi Selatan 37,39 33,74 10 DTW 46,36 50,98 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 10 DTW Indonesia pada bulan Juli 2005 mencapai 2,07 hari, naik 0,15 hari bila dibanding rata-rata lama menginap tamu pada bulan Juni 2005. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada bulan Juli 2005 lebih tinggi dibanding tamu Indonesia yaitu 3,08 hari untuk tamu asing dan 1,71 hari untuk tamu Indonesia, dan ini terjadi di semua propinsi DTW. Jika dirinci menurut propinsi, tercatat rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi terjadi di propinsi Bali yaitu 3,47 hari, diikuti oleh propinsi Sulawesi Utara sebesar 2,15 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah di propinsi Jawa Tengah 1,34 hari. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap yang tertinggi di propinsi Sulawesi Utara yaitu sebesar 4,55 hari, diikuti propinsi Jawa Barat sebesar 3,80 hari, sedangkan lama menginap terendah di propinsi Jawa Tengah yaitu 1,34 hari. Untuk tamu Indonesia, propinsi Bali 4 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005

memiliki rata-rata lama menginap tertinggi yaitu 3,28 hari, diikuti propinsi Sulawesi Utara sebesar 1,94 hari, dan yang terendah propinsi Jawa Barat sebesar 1,27 hari. Tabel 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di 10 Propinsi Daerah Tujuan Wisata Indonesia, Juli 2005 No. DTW Rata-rata Lama Menginap Tamu (hari) Asing Indonesia Total (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 1,77 1,40 1,44 2. Sumatera Barat 2,82 1,40 1,49 3. DKI Jakarta 2,75 1,86 2,07 4. Jawa Barat 3,80 1,27 1,39 5. Jawa Tengah 1,34 1,34 1,34 6. D.I. Yogyakarta 1,99 1,70 1,74 7. Jawa Timur 1,59 1,33 1,37 8. Bali 3,55 3,28 3,47 9. Sulawesi Utara 4,55 1,94 2,15 10. Sulawesi Selatan 2,73 1,84 1,92 10 DTW 3,08 1,71 2,07 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 5

B. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL Jumlah penumpang kereta api bulan mencapai 12,51 juta orang, yang berarti turun 6,87 persen dibanding bulan Juli 2005, sedangkan untuk barang mencapai 1,48 juta ton atau naik 1,58 persen. Selama Januari-Agustus 2005, jumlah penumpang mencapai 98,91 juta orang atau turun 0,64 persen dan barang mencapai 11,52 juta ton atau naik 4,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. Jumlah penumpang pelayaran dalam negeri bulan mencapai 1,10 juta orang atau turun 3,65 persen dibanding bulan Juli 2005, sedangkan angkutan barang mencapai 15,18 juta ton atau naik 3,31 persen. Selama Januari- jumlah penumpang mencapai 8,72 juta orang atau naik 2,86 persen, sedangkan barang mencapai 119,36 juta ton atau naik 15,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. Jumlah penumpang angkutan udara domestik bulan mencapai 2,12 juta orang atau turun 14,28 persen dibanding bulan Juli 2005, sedangkan jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) mencapai 520,2 ribu orang atau turun tipis 0,31 persen. Selama Januari- jumlah penumpang domestik mencapai 16,98 juta orang, naik 12,16 persen dan penumpang internasional mencapai 3,60 juta orang, naik 2,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. 1. Angkutan Kereta Api Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada bulan mencapai 12,51 juta orang atau turun 6,87 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 8,57 juta orang atau 68,52 persen dari keseluruhan. Penurunan jumlah penumpang yang cukup tajam terjadi pada Non Jabodetabek di Jawa dan Sumatera dengan penurunan masing-masing sebesar 19,17 persen dan 28,57 persen. Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api bulan Januari- mencapai 98,91 juta orang atau mengalami penurunan 0,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2004 (99,56 juta orang). Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah kecuali Jabodetabek naik tipis 0,59 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005

Tabel 4. Penumpang Angkutan Kereta Api Wilayah Penumpang Juli 2005 Ags 2005 Jan-Ags 04 Jan-Ags 05 Perkem- bangan 1. Jawa 13 099 12 271-6,32 97 239 96 907-0,34 a. Jabodetabek 8 519 8 569 0,59 66 993 66 642-0,52 b. Non Jabodetabek 4 580 3 702-19,17 30 246 30 265 0,06 2. Sumatera 329 235-28,57 2 317 2 007-13,38 Total 13 428 12 506-6,87 99 556 98 914-0,64 Jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan mencapai 1,48 juta ton atau naik 1,58 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar dari barang yang diangkut berada di wilayah Sumatera (1,06 juta ton). Penurunan jumlah barang yang diangkut KA terjadi di Sumatera sebesar 0,47 persen, sedangkan di Jawa naik sebesar 7,02 persen. Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada periode Januari - mengalami kenaikan 4,58 persen, yaitu dari 11,02 juta ton menjadi 11,52 juta ton. Tabel 5. Barang Angkutan Kereta Api Barang Wilayah Juli 2005 Ags. 2005 Jan-Ags 04 Jan-Ags 05 1. Jawa 399 427 7,02 2 907 2 970 2,17 a. Jabodetabek - - - - - - b. Non Jabodetabek 399 427 7 02 2 907 2 970 2,17 2. Sumatera 1 061 1 056-0,47 8 108 8 550 5,45 Total 1 460 1 483 1,58 11 015 11 520 4,58 2. Angkutan Laut Jumlah penumpang yang diangkut oleh pelayaran dalam negeri (antar pulau) pada bulan tercatat sebanyak 1,10 juta orang atau turun 3,65 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang laut terjadi di lima pelabuhan yang diamati. Persentase penurunan jumlah penumpang tertinggi terjadi di Belawan 49,07 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 7

persen, diikuti Makassar 48,32 persen, Tanjung Priok 38,23 persen, Balikpapan 26,03 persen, dan Tanjung Perak 16,67 persen. Selama Januari-, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 8,72 juta orang atau naik 2,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di pelabuhan Belawan 1,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2004, sedangkan di pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Priok, Makssar dan Balikpapan, masing-masing turun 13,99 persen, 8,41 persen, 2,82 persen dan 1,10 persen. Tabel 6. Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri Pelabuhan Juli 05 Penumpang Agustus 05 Jan-Agust 04 Jan-Agust 05 1. Tanjung Priok 36,1 22,3-38,23 191,4 175,3-8,41 2. Tanjung Perak 50,4 42,0-16,67 354,5 304,9-13,99 3. Belawan 10,8 5,5-49,07 56,0 56,6 1,07 4. Makassar 56,7 29,3-48,32 255,4 248,2-2,82 5. Balikpapan 31,5 23,3-26,03 127,7 126,3-1,10 6. Lainnya 954,0 975,5 2,25 7 490,9 7 807,1 4,22 Total Indonesia 1 139,5 1 097,9-3,65 8 475,9 8 718,4 2,86 Sementara itu jumlah barang yang diangkut melalui laut pada bulan mencapai 15,18 juta ton atau naik 3,31 persen dibanding bulan Juli 2005. Kenaikan jumlah barang terjadi di semua pelabuhan yang diamati. Persentase kenaikan jumlah barang tertinggi terjadi di Makassar mencapai 62,48 persen, diikuti Panjang 20,24 persen, Tanjung Priok 14,91 persen, Balikpapan 13,16 persen, dan pelabuhan Tanjung Perak 5,77 persen. Jumlah barang yang diangkut selama Januari- mencapai 119,36 juta ton atau naik 15,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. Persentase kenaikan tertinggi terjadi di Balikpapan mencapai 45,70 persen, diikuti Tanjung Priok 44,84 persen, Tanjung Perak 28,47 persen, Makassar 26,52 persen, dan Panjang 10,14 persen. 8 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005

Tabel 7. Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Pelabuhan Juli 05 Barang Juli 05 Jan-Agst 04 Jan-Agst 05 1. Tanjung Priok 478,1 549,4 14,91 2 652,0 3 841,2 44,84 2. Tanjung Perak 968,9 1 024,8 5,77 5 750,7 7 388,1 28,47 3. Panjang 548,5 659,5 20,24 4 120,7 4 538,6 10,14 4. Makassar 160,7 261,1 62,48 1 303,4 1 649,1 26,52 5. Balikpapan 977,5 1 106,1 13,16 7 029,0 10 241,2 45,70 6. Lainnya 11 564,1 11 583,4 0,17 82 442,6 91 699,8 11,23 Total Indonesia 14 697,8 15 184,3 3,31 103 298,4 119 358,0 15,55 3. Angkutan Udara Jumlah penumpang domestik pada bulan mencapai 2,12 juta orang atau turun 14,28 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari lima bandara yang diamati, semua bandara mengalami penurunan jumlah penumpang. Di bandara Juanda turun 16,43 persen, Soekarno-Hatta 11,74 persen, Hasanuddin 7,43 persen, Ngurah Rai 6,19 persen dan Polonia naik 2,47 persen. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar untuk penumpang domestik dengan jumlah penumpang 848,4 ribu orang atau 40,08 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda Surabaya 265,0 ribu orang atau 12,52 persen. Tabel 8. Penumpang Angkutan Udara Domestik Bandara Juli 05 Penumpang Agustus 05 Jan-Agustus 04 Jan-Agustus 05 Polonia-Medan 141,8 138,3-2,47 957,5 1 095,2 14,38 Soekarno-Hatta 961,3 848,4-11,74 5 650,3 6 464,7 14,41 Juanda-Surabaya 317,1 265,0-16,43 2 133,6 2 173,0 1,85 Ngurah Rai-Bali 177,8 166,8-6,19 892,3 1 143,3 28,13 Hasanudin-Makasar 118,5 109,7-7,43 799,0 841,4 5,31 Lainnya 753,2 588,8-21,83 4 709,6 5 266,0 11,81 Total 2 469,7 2 117,0-14,28 15 142,3 16 983,6 12,16 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005 9

Sementara itu, jumlah penumpang domestik selama Januari- mencapai 16,98 juta orang atau meningkat 12,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 15,14 juta orang. Jumlah penumpang di Soekarno-Hatta mencapai 6,46 juta orang atau 38,06 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda-Surabaya 2,17 juta orang atau 12,79 persen. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) untuk bulan mencapai 520,2 ribu orang, atau turun 0,31 persen dibanding bulan Juli 2005. Penurunan jumlah penumpang internasional terjadi di semua bandara yang diamati kecuali Ngurah Rai naik 12,39 persen. Penurunan jumlah penumpang tertinggi terjadi di bandara Polonia-Medan 7,59 persen diikuti Soekarno-Hatta 4,26 persen dan Juanda 4,24 persen. Jumlah penumpang angkutan udara terbesar melalui bandara Soekarno-Hatta mencapai 244,9 ribu orang atau 47,08 persen dari seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 181,4 ribu orang atau 34,87 persen. Tabel 9. Penumpang Angkutan Udara Internasional Bandara Penumpang Juli 05 Agustus 05 Jan-Agust04 Jan-Agust 05 Polonia-Medan 36,9 34,1-7,59 241,9 285,8 18,16 Soekarno-Hatta 255,8 244,9-4,26 1 850,5 1 831,9-1,01 Juanda-Surabaya 33,0 31,6-4,24 235,2 228,8-2,72 Ngurah Rai-Bali 161,4 181,4 12,39 960,9 1 076,9 12,07 Lainnya 34,7 28,2-18,73 226,7 179,6-20,78 Total 521,8 520,2-0,31 3 515,2 3 603,0 2,50 Selama Januari- jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, mencapai 3,60 juta orang, yang berarti naik 2,50 persen dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,52 juta orang. Penumpang ke luar negeri melalui Soekarno-Hatta mencapai 1,83 juta orang atau 50,84 persen dari seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 1,08 juta orang atau 29,89 persen. 10 Berita Resmi Statistik No. 50 / VIII / 3 Oktober 2005