Kelompok 7. Anggota : 1. Sajaroh Tuduhri 2. Tati Mayasari 3. Triana Rahayu 4. Windi Mei Santi SOAL



dokumen-dokumen yang mirip
Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL

INSTRUKSI KERJA Multimeter Analog

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

Gambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik

ALAT-ALAT UKUR LISTRIK

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

ALAT UKUR LISTRIK. Berikut ini adalah macam-macam alat ukur listrik dan elektronika yang harus kita kenal :

LAPORAN HASIL PENGAMATAN LISTRIK DINAMIS KELAS X4

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

Percobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

KOMPONEN ELEKTRONIKA LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR. Tugas ini diserahkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Dasar

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MENGUKUR TRANSISTOR. melalui pengukuran tahanannya. 3) Mampu menentukan kaki Basis, Kolektor, dan Emiter dari sebuah transistor.

INSTRUKSI KERJA. Transmille s 8081 Precision Digital Multimeter

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

ALAT UKUR & PENGUKURAN

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

Rsh. Vsh = Vm (paralel) Ish. Rsh = Im. Rm

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS

Pengenalan Multimeter

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM

PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM


PERALATAN WORKSHOP (1) Oleh : Sunarto YBØUSJ

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Dioda-dioda jenis lain

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter

BAB III PERANCANGAN ALAT

TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Makalah pengukuran listrik. bolak - balik OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR DAN SUMBER ARUS

Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II. By: Khairil Anwar, ST.,M.Kom. Create: Khairil Anwar, ST., M.Kom

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH. Lunde Ardhenta ST., MSc.

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

BAB III LANGKAH PERCOBAAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN

ALAT UKUR & PENGUKURAN

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

TENTANG : PENGUASAAN KONSEP-KONSEP FISIKA

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

PEMELIHARAAN FASILITAS LABORATORIUM FISIKA (Alat Ukur Listrik) Oleh. Wita Sutrisno, Wandy Praginda, .

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

ALAT UKUR ANALOG ARUS SEARAH

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA. Oleh: NYOMAN AGUS KARMA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

Instrument arus searah

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

A. PENGENALAN MULTIMETER

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

Transkripsi:

Kelompok 7 Anggota : 1. Sajaroh Tuduhri 2. Tati Mayasari 3. Triana Rahayu 4. Windi Mei Santi SOAL 1. Bagaimana teknik pengukuran multimeter? 2. Bagaimana prinsip kerjanya? Jawab : Teknik pengukuran multimeter 1. Mengukur tegangan DC Atur Selektor pada posisi DCV. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik. 2. Mengukur tegangan AC Atur Selektor pada posisi ACV. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik. 3. Mengukur kuat arus DC Atur Selektor pada posisi DCA. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.

Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya. 4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor. 5. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR) Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR. 6. Mengecek hubung-singkat / koneksi Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu). Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya. Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya. Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus. 7. Mengecek diode Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda. Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak putus. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus katoda-anoda. 8. Mengecek transistor NPN Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak 9. Mengecek transistor PNP Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada

Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak 10. Mengecek transistor PNP Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak Prinsip kerja (V dan I) Jawab : 1. Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L. Kemampuan amperemeter dapat ditingkatkan dengan memasang hambatan shunt secara parallel terhadap amperemeter. Besar hambatan shunt tergantung pada berapa kali

kemampuannya akan ditingkatkan. Misalnya mula-mula arus maksimumnya adalah I, akan ditingkatkan menjadi I = n.i, maka besar hambatan shunt. RG = Hambatan galvanometer mula-mula 2. Prinsip Kerja Voltmeter hampir sama dengan Amperemeter karena desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic. Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus akan makin besar penyimpangannya. Fungsi dari multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimumnya, sehingga sebagian tegangan akan berkumpul pada multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya menjadi lebih besar. Jika kemampuannya ingin ditingkatkan menjadi n kali maka dapat ditentukan berapa besar hambatan multiplier yang V = tegangan yang akan diukur VG = Tegangan maksimum galvanometer RG = Hambatan galvanometer Rm = Hambatan multiplier