BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME DAN STRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB III MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB V PENUTUP. kepada Kospin Jasa Syariah sebagai agunan atas pembiayaan yang di terima

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Persyaratan dalam Mengadakan Akad Murabahah di BMT-UMY

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara yakni dengan cara tunai maupun kredit. Penjualan secara tunai akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB IV ANALISIS HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS DI PT. BRI SYARIAH KCP GRESIK

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB III TINJAUAN PUSTAKA TENTANG BANK. menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB II PELAKSANAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEULABOH

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME DAN STRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS A. Implementasi Mekanisme Pembiayaan Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Surabaya Dharmawangsa Kebutuhan mendesak masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mendorong masyarakat melakukan berbagai cara untuk memenuhinya, salah satu caranya ialah dengan menggadaikan emas yang mereka miliki. Dan semakin naik dan mahalnya harga emas, membuat emas sebagai salah satu komoditi yang dapat dijadikan investasi. Bank BNI Syariah membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang dikenal sebagai Gadai Emas IB Hasanah. 1. Akad Di dalam pembiayaan Gadai Emas IB Hasanah ini ada tiga akad yang terjadi, yakni akad Rahn, Akad Qardh, dan Akad Ijarah. Pertama,Akad Rahn, Nasabah akan menyerahkan Emas untuk digadaikan kepada Bank, emas tersebut akan diserahkan sebagai jaminan pembiayaan. Kedua, Akad Qardh, sesungguhnya akad qardh ini termasuk dalam rahn, karena didalamnya terdapat hutang piutang antara nasabah dengan bank. Ketiga, Akad Ijarah, dalam hal penaksiran harga dan timbangan, Bank BNI Syariah meminta fee atau upah, selain itu Bank 57

58 BNI Syariah meminta upah juga dalam menyimpan, merawat dan memelihara barang yang digadaikan. Menurut pengamatan dari penulis, akad yang berfungsi secara efektif ialah qardh dan ijarah, sedangkan akad rahn disini seolah-olah hanya berfungsi sebagai jaminan saja, padahal akad rahn tidak membutuhkan akad qard, karena akad rahn sendiri sudah memiliki fungsi sebagai gadai, yakni menggadaikan barang untuk mendapatkan uang, jadi menurut penulis akad qardh tidak diperlukan lagi. Karena kalau seperti ini, tidak perlu lagi menggunakan akad rahn, bisa saja langsung akad qardh dengan jaminan. 2. Proses Pembiayaan Gadai Emas Untuk mengajukan pembiayaan Gadai Emas IB Hasanah, diperlukan persyaratan yang harus dipenuhi nasabah yang akan melaksanakan pembiayaan emas dengan akad rahn adalah sebagai berkut : a. Emas yang akan diserahkan sebagai agunan pembiayaan harus di miliki oleh nasabah pada saat permohonan pembiayaan diajukan b. Foto copy identitas nasabah (KTP dan NPWP) c. Mengisi formulir permohonan Pembiayaan Rahn d. Membuka atau mempunyai rekening tabungan di BNI Syariah e. Menandatangani akad perjanjian Pembiayaan Setelah semua persyaratan sudah terpenuhi, maka Nasabah megajukan permohonan pembiayaan Qardh dan menyerahkan agunan berupa perhiasan emas, kemudian BNI Syariah memproses permohonan

59 pembiayaan Qardh dan melakukan taksiran Qardh sebesar ketentuan yag berlaku. BNI Syariah dan Nasabah menandatangani akad pembiayaan emas dengan rahn, di mana tercantum didalamnya akad Qardh (utang), Rahn (gadai) dan Ijarah (penaksiran, pemeliharaan dan perawatan barang gadai) dan Nasabah menyerahkan barang agunan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian. Setelah semua itu dilaksanakan, maka BNI Syariah melakukan pencairan dana Qardh sesuai dengan kesepakatan. Dan yang paling penting saat jatuh tempo, nasabah mengembalikan dana Qardh beserta Ujrah sesuai kesepakatan. Jangka waktu pembiayaan, maksimal 4 bulan (120 hari) dan dapat dilakukan perpanjangan maksimum 2 kali. Setelah juru taksir melakukan penaksiran terhadap marhun, dan kedua belah menandatangani akad pembiayaan emas dengan akad rahn yang isinya adalah; pihak-pihak yang terkait (Bank dan Nasabah), jumlah agunan (marhun) yang digadaikan, besar pembiayaan yang diberikan kepada nasabah, akad-akad yang digunakan, biaya penyimpanan agunan (marhun), hal waktu jatuh tempo, hal pelunasan hutang, hal penjualan marhun dan hal sengketa yang timbul akibat akad tersebut. Adapun akadakad yang digunakan dalam pembiayaan emas dengan akad rahn. Akad Qardh (pinjaman), yang tercantum pada surat perjanjian pasal 1 yang berbunyi: Bank dengan ini menyalurkan pembiayaan (Qardh) kepada nasabah sejumlah sebagaimana tertera dalam Surat Bukti

60 Gadai Emas dan nasabah mengaku telah berhutang kepada bank sejumlah sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas. Akad Rahn, yang tercantum dalam pasal 5 yang berbunyi Guna menjamin pelunasan pembiayaan (Qardh), nasabah dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan barang jaminan dengan prinsip Rahn (gadai) kepada bank sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas BNI Syariah. Akad Ijarah (biaya penitipan, perawatan dan pemeliharaan marhun), yang tercantum pula dalam perjanjian pasal 6 Nasabah setuju untuk menyimpan barang jaminan pada pasal 5 akad ini pada tempat penyimpanan yang di miliki BANK dengan ketentuan NASABAH membayar biaya (ujrah) pemeliharaan dan penyimpanan senilai yang tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas, yang berlaku sejak akad ini di tandatangani dan di pungut pada saat jatuh tempo pembiayaan. Tanggal jatuh tempo pelunasan pembiayaan (Qardh), pembayaran biaya pemeliharaan dan penyimpanan pada pasal 1 dan pasal 6 akad ini bertepatan dengan bukan hari kerja Bank, maka Nasabah wajib melunasi pembiayaan, biaya pemeliharaan dan penyimpanan pada satu hari kerja sebelum Bank tidak beroperasi. Pada saat jatuh tempo pembiayaan, Nasabah dapat diberikan tenggang waktu pelunasan pembiayaan selama 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal jatuh tempo pembiayaan, dan selama tenggang waktu tersebut Nasabah dikenakan biaya (ujrah)

61 pemeliharaan dan penyimpanan barang jaminan perhari yang dipungut pada saat pelunasan pembiayaan hutang. Barang jaminan yang diserahkan, barang jaminan tersebut harus benar-benar milik Nasabah, tidak ada pihak lain yang ikut memilki/ mempunyai hak berupa apapun, tidak di jadikan jaminan dengan cara bagaimanapun kepada pihak lain, tidak tersangkut dalam perkara maupun sengketa serta bebas dari sitaan. Pelunasan pembiayaan/ hutang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan oleh Nasabah atau kuasanya dilakukan bersamaan dengan pengambilan barang jaminan Nasabah/ kuasanya, dengan ketentuan apabila Nasabah tidak mengambil Barang jaminan bersamaan dengan pelunasan pembiayaan, biaya pemeliharaan dan penyimpanan maka Bank tidak bertanggungjawab terhadap barang jaminan dan segala risiko yang terjadi atas barang jaminan tersebut. Hasil penjualan barang jaminan tidak mencukupi untuk melunasi pembiayaan biaya pemeliharaan dan pemnyimpanan Nasabah, maka Nasabah wajib membayar sisa kewajibannya kepada Bank sejumlah kekurangan. Jika barang jaminan hilang bukan karena keadaan memaksa (Force Majeure) dengan ketentuan bahwa keadaan memaksa adalah tidak terbatas atas bencana alam, perang, pemogokan, sabotase, dan huru hara, maka Nasabah akan mendapat penggantian dari Bank maksimal sebesar taksiran nilai barang jaminan dimaksud akad ini.

62 Perselisihan yang timbul dari akad ini yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dari akad ini dilaksanakan secara musyawarah mufakat, apabila penyelesaianya perselisihan secara musyawarah mufakat tidak berhasil maka penyelesaian perselisihan dilaksanakan melalui Pengadilan Agama di wilayah Kantor Cabang Bank berdomosili. Setelah pihak bank dan pihak sudah menemukan kesepakatan, maka dari pihak nasabah menandatangani perjanjian tersebut, pembiayaan yang diberikan oleh bank tidak akan diberikan dalam bentuk cair, melainkan disalurkan melalui rekening nasabah. Sehingga nasabah dalam penarikan pembiayaan harus melalui teller dengan menggunakan buku rekening tabungan BNI Syariah atau melalui Anjungan Tunai Mandiri dengan menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri. B. Analisis Strategi Penyelamatan Pembiayaan Gadai Emas IB Hasanah di PT. Bank BNI Syariah Surabaya Musibah yang dialami oleh nasabah dapat terjadi setiap saat tanpa ada yang mengetahui. Hal ini menjadikan Bank BNI Syariah merasa khawatir terhadap pembiayaannya. Apabila nasabah mengalami musibah yang membuat nasabah tidak dapat bekerja kembali, maka bank akan merasa khawatir karena sisa kewajiban yang harus dibayarkan oleh nasabah tidak dapat terbayarkan.

63 Untuk itu diperlukan penyelamatan pembiayaan macet Langkahlangkah yang diambil oleh pihak bank untuk pengamanan pembiayaannya, dengan dua cara, yakni : a. Antisipasi Sebelum melakukan gadai emas, biasanya Bank BNI Syariah melakukan penilaian terhadap calon nasabah, bagaimana karakternya, kebiasaannya, kemampuan bayar, dan perilaku nasabah dalam hal pembiayaan. Untuk itu, sebelum dapat persetujuan, pihak bank akan melakukan BI Checking terlebih dahulu. b. Menjual Barang Gadai Apabila terjadi gagal bayar oleh nasabah, maka Bank BNI Syariah berhak untuk menjual barang yang di gadaikan tersebut, namun Bank BNI Syariah tidak secara langsung menjual barang gadai, akan tetapi nasabah diberi kesempatan lebih untuk dapat membayar Gadainya terlebih dahulu. Secara Teori, teknik pengendalian kredit macet dapat diartikan sebagai suatu penentuan syarat-syarat prosedur pertimbangan ke arah kredit untuk menghilangkan risiko kredit tersebut tidak akan terbayar lunas. Langkah-langkah yang diambil oleh pihak bank untuk pengamanan kreditnya, pada pokoknya dapat digolongkan menjadi dua cara, yaitu teknik pengendalian preventif dan teknik pengendalian represif. 1 1 Mahmoedin, Kredit Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004), 28-29.

64 a. Teknik Pengendalian Preventif Teknik pengendalian preventif adalah teknik pengendalian yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan kredit. Teknik pengendalian prevenif dapat dilakukan dengan melakukan penyeleksian debitur dengan cara melihat kelengkapan persyaratan permohonan kredit dan penilaian terhadap dibitur dengan menggunakan prinsip 6C, yang meliputi : character, capacity, capital, collateral, condition of economi dan constraint. 2 b. Teknik Pengendalian Represif Teknik pengendalian represif adalah teknik pengendalian yang dilakukan untuk menyelesaikan kredit-kredit yang telah mengalami kemacetan. Strategi penyelesaian kredit dapat dilakukan dengan beberapa langkah antara lain : 3 1) Melalui negosiasi bank dengan debitur, bank dapat melakukan penguasaan sebagian atau seluruh hasil usaha, sewa barang agunan, apabila kredit belum berjalan dengan baik. 2) Pemberian surat tagihan 1, 2, dan 3. Pemberian surat tagihan dilakukan apabila jangka waktu pembayaran yang ditentukan telah habis. Hal ini dilakukan dengan tujuan pihak bank memberikan peringatan kepada debitur untuk segera mengangsur 2 Ibid., 62. 3 Ibid., 62-63.

65 pokok pinjaman dan bunganya sesuai dengan kesepakatan pada waktu melakukan pengajuan kredit. 3) Penyerahan hak penagihan piutang kepada badan-badan resmi, yang tercatat secara yuridis berhak menagih piutang, seperti Pengadilan Negeri, Kejaksaan, dan lain-lain. 4) Debitur macet dinyatakan pailit karena insolvency atau bangkrut, penagihannya dapat diajukan kepada Balai Harta Peninggalan (BHP), di mana kedudukan bank dapat sebagai kreditur preferent, bilamana bank telah melakukan pengikatan agunan, maka bank berhak menjual secara lelang sesuai ketentuan yang berlaku, dengan konsekuensi apabila hasil lelang masih ada sisa, maka sisa tersebut harus diserahkan kepada BHP dan apabila hasil lelang tidak mencukupi, maka sisa utang yang tidak terbayarkan tetap merupakan utang debitur yang harus dibayar. Dengan demikian teknik pengendalian kredit macet pada umumnya adalah memperkecil risiko bahkan sampai menghilangkan risiko yang mungkin timbul maupun sudah terjadi. Jika dilihat secara teori dengan praktek, langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah sudah sangat tepat. Sebelum memberikan pembiayaan ataupun kredit Gadai emas, Bank BNI Syariah perlu untuk melakukan penilaian secara detail terhadap nasabah terlebih dahulu,