BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indra Abdillah, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan dasar yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan belajar dan mengajar merupakan aspek utama dari keseluruhan proses pendidikan. Optimalisasi suatu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan secara dominan sangat bergantung pada management proses belajar dan mengajar yang dirancang secara profesional oleh seorang pendidik. Belajar hakikatnya adalah suatu perubahan secara relatif dan sadar yang terjadi pada manusia setelah melakukan kegiatan tertentu. Perubahan tersebut menjadi suatu kebutuhan yang sifatnya kontinyu dan terus meningkat seiring perkembangan zaman khususnya dalam ilmu pengetahuan serta tidak terbatas ruang dan waktu. Thursan Hakim (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:6) mengartikan bahwa belajar yaitu : suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya. Sedangkan pengertian mengajar menurut Nana Sudjana (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:9) yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar... Dari pengertian belajar dan mengajar tersebut maka dalam kegiatannya secara komperhensif tercakup dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini didasarkan dengan adanya tindakan-tindakan siswa untuk mengubah kepribadiannya yang mencakup beberapa aspek di dalamnya seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sedangkan tindakan seorang guru dalam pembelajaran adalah sebagai pembimbing dan pemberi bantuan kepada siswa pada proses pembelajaran tersebut untuk mengoptimalkan perkembangan kepribadian siswa secara menyeluruh. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen penting dan saling berkaitan satu sama lain, dan salah satunya adalah komponen penilaian

2 (assessment). Menurut Aries (2011:1) kegiatan assessment...merupakan suatu komponen yang tidak terpisahkan dari suatu aktivitas pembelajaran secara keseluruhan. Hal ini ditegaskan juga oleh Mardapi (Rasyid dan Mansur, 2009:41) bahwa assessment dan pembelajaran adalah...dua kegiatan yang saling mendukung, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui upaya perbaikan sistem penilaian. Adapun tujuan dari assessment dalam pembelajaran dikemukakan oleh Aries (2011:7) yaitu: (1) sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya proses, (2) sebagai alat komunikasi dengan siswa, mahasiswa, administrator, dan orang tua siswa, (3) sebagai alat untuk memonitor perkembangan dan hasil pembelajaran maupun perbaikan pembelajaran, (4) sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pembelajaran. Sementara itu penilaian yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 bahwa Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu terkait dengan peraturan tersebut, maka dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya assessment yang tepat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil penilaiannya sebagai pedoman evaluasi agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Assessment pada pembelajaran dapat diartikan tidak bertujuan untuk mengkritik dan mencari kesalahan-kesalahan siswa, melainkan kegiatan menilai dimana dapat mengedukasi guru secara konstruktif mengembangkan pribadi guru tersebut menjadi lebih berkemampuan profesional dalam meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Pada kenyataannya kapabilitas setiap guru dalam merancang kegiatan assessment pasti berbeda-beda cara dan tekniknya pada setiap bidang studi yang diajarkan. Begitupun halnya pada mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Sebagaimana diketahui bahwa bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan mata pelajaran muatan lokal dan ruang lingkupnya berkisar pada kemampuan berbahasa menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Mata pelajaran bahasa Inggris yang

3 dilaksanakan di sekolah dasar dijelaskan dalam Kurikulum oleh Depdiknas (2006) yaitu :...dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat here and now. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta didik perlu dipajankan dan dibiasakan dengan berbagai ragam Bahasa Inggris untuk SD Kelas IV & VI./Semester 1-2 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, DAN SDLB pasangan bersanding (adjacency pairs) yang merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks. Selain kebijakan tersebut, ada juga kebijakan yang memungkinkan pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan sebelum kelas IV di sekolah dasar. Hal ini dijelaskan oleh Suyanto (2009:5) kebijakan tersebut yaitu: bersifat regional dan institutional. Kebijakan semacam ini biasanya diambil oleh pimpinan atau kepala sekolah setelah dirapatkan dengan staf guru atau komite sekolah. Mata pelajaran muatan lokal seperti bahasa Inggris di SD/MI merupakan wewenang sekolah untuk menentukan apakah mata pelajaran bahasa Inggris perlu diberikan di sekolahnya. Jika diperlukan, dimulai di kelas berapa, dan seminggu berapa jam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar lebih sederhana dan kontekstual dengan kehidupan siswa sekolah dasar dan pengajarannya dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan interaksi siswa dalam bahasa Inggris. Salah satu standar kompetensi kemampuan berbahasa yang perlu dikuasai siswa adalah keterampilan menyimak selain 3 keterampilan lainnya yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa menyimak diungkapkan oleh Tarigan (2008:31) adalah : suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Keterampilan menyimak menjadi suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting dipelajari sebelum tiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini diungkapkan Djiwandono (dalam Aries 2011:79) bahwa...tanpa keterampilan menyimak secara baik dimungkinkan terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi

4 antara sesama pemakai bahasa yang dapat menyebabkan berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pentingnya keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa Inggris, pada prosesnya di sekolah dasar perlu adanya rancangan perencanaan pembelajaran yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran menyimak bahasa Inggris yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya salah satu komponen pembelajaran tersebut yang tidak bisa dilepaskan adalah proses assessment karena Aries (2011:80) menjelaskan untuk mengetahui perkembangan keterampilan menyimak perlu diadakannya asesmen dan evaluasi dalam pembelajaran menyimak... Assessment pada keterampilan menyimak bahasa Inggris sangat penting dilakukan secara benar dan tepat dijelaskan juga oleh Andrew D. Cohen (1994:13) karena...to promote meaningful involvement of student with material that is central to the teaching objectives of a given course. Alasan utama diadakan assessment bahasa adalah adanya keterlibatan bermakna antara siswa dan materi sebagai pokok dari tujuan pembelajaran bahasa. Sebagai seorang guru bahasa Inggris perlu memiliki kompetensi dalam merancang sebuah alat assessment untuk pencapaian tujuan khususnya pembelajaran menyimak bahasa Inggris. National Capital Language Resource Center (Online, 2004) mengatakan assessment diperlukan...to check comprehension, evaluate listening skills and use of listening strategies, and extend the knowledge gained to other contexts... Hal ini berarti peran assessment dalam menyimak dibutuhkan agar dapat mengukur pemahaman dan pengetahuan yang didapat pada konteks/wacana lainnya. Karena pada dasarnya apabila suatu pembelajaran tidak disertai suatu assessment akan menyulitkan tindakan guru terhadap pemahaman siswa pada pembelajaran tersebut untuk ditindaklanjuti sebagai referensi pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu seorang guru perlu mengadopsi ilmu-ilmu tentang assessment pada suatu pembelajaran dari teori para ahli khususnya pada pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Inggris. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis sangat terdorong untuk melakukan penelitian tentang teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar. Adapun berdasarkan penelaahan penulis di sekolah dasar yang

5 dijadikan lokasi penelitian yaitu SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa pembelajaran bahasa Inggris sangat baik. Hal ini ditunjang dari pengelolaan personil guru yang setiap kelas memiliki satu guru khusus bahasa Inggris serta kelengkapan media yang memadai guna melancarkan proses pembelajaran menjadi salah satu pendorong optimalisasi tujuan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. Keberadaan laboratorium bahasa sangat digunakan baik dengan rutinitas pembelajaran bahasa Inggris khususnya pembelajaran menyimak dan berbicara. Apabila penelitian ini selesai diharapkan dapat memberikan pembendaharaan informasi mengenai teknik assessment pada pembelajaran menyimak bahasa Inggris, baik bagi calon guru maupun bagi guru-guru bahasa Inggris di sekolah dasar lainnya. Oleh karena itu, dari latar belakang tersebut penulis bermaksud mengungkap bagaimana teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan di atas begitu pentingnya suatu assessment dilaksanakan dalam suatu pembelajaran. Hal tersebut didasarkan bahwa komponen assessment merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan aktivitas pembelajaran. Begitupun pada pembelajaran menyimak bahasa Inggris, kegiatan assessment dapat memberikan kontrol sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran menyimak dilaksanakan. Di sekolah suatu pembelajaran menyimak tersebut merupakan tanggung jawab seorang guru dalam pembelajaran bahasa Inggris secara keseluruhan aspek keterampilan terlebih pada bagaimana hasil belajar dari siswa. Keberhasilan pembelajaran yang menjadi tujuan seorang guru dilihat dari bagaimana pencapaian pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diukur dari kegiatan assessment pembelajaran tersebut. 2. Perumusan Masalah Dalam pelaksanaan penelitian penulis membatasi masalah yang diteliti. Penelitian ini terfokus hanya pada gambaran bagaimana teknik assessment

6 pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Adapun perumusan masalah tersebut dirinci ke dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.? 2. Bagaimana teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya? 3. Bagaimana feedback dari hasil assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui teknik dan bentuk instrumen assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya? 3. Mengetahui feedback yang diberikan guru dari hasil assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yang dilaksanakan di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, antara lain : 1. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi positif dalam meningkatkan kompetensi assessment pada keterampilan menyimak bahasa Inggris dalam proses pembelajaran.

7 2. Bagi pembaca Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan wawasan tentang teknik assessment pada keterampilan menyimak bahasa Inggris dalam proses pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris khususnya keterampilan menyimak di sekolah dasar. 4. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai bekal kelak menjadi guru yang profesional untuk mengembangkan pembelajaran di sekolah. E. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran lebih jelasnya tentang isi keseluruhan skripsi disampaikan dalam sistematika penelitian yang pembahasannya disusun sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan, yaitu memberikan gambaran tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian yaitu memberikan penjelasan ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar, konsep penilaian (assessment), dan assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar. Selain itu menjelaskan pula bagaimana kerangka pemikiran penulis dan hipotesis awal yang dirancang penulis. 3. Bab III Metode Penelitian, yaitu desain penelitian yang menguraikan tentang desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian. Kemudian mendefinisikan variabel penelitian dari segi konseptual dan operasional, jenis dan pengembangan instrumen, pengumpulan dan penyajian data, serta prosedur dan teknik pengolahan data.

8 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menguraikan tentang hasil penelitian yang telah didapat dan pembahasannya. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti. Dalam penyusunan penelitian teknik assessment pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas II SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya terdiri dari lima bab, yaitu dari bab I sampai dengan bab V. Adapun penulis memaparkan secara lebih rinci sebagai berikut : Pada bab I berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menyajikan alasan penulis melakukan penelitian dan seberapa penting masalah penelitian tersebut untuk diteliti. Identifikasi dan Perumusan masalah menjelaskan dasar masalah yang ingin diteliti dan rumusan masalah yang disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil penelitian yang ingin dicapai oleh penulis setelah keseluruhan penelitian telah tuntas dilaksanakan. Sementara itu manfaat penelitian menyajikan harapan yang diinginkan oleh penulis untuk setiap pihak yang dilibatkan dalam penelitian. Sedangkan struktur organisasi skripsi menyajikan alur penyajian skripsi dari bab I sampai bab V sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian. Selanjutnya pada bab II menyajikan kajian pustaka penelitian, yaitu memberikan penjelasan ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, pembelajaran menyimak bahasa Inggris di sekolah dasar, konsep penilaian (assessment), dan penilaian (assessment) keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Selain itu, menyajikan suatu kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang dirancang penulis tentang fokus penelitian yang akan dilakukan. Pada bab III menyajikan tentang metode penelitian yang di dalamnya mencakup pemaparan subbab lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian yang dirancang, metode penelitian yang digunakan, kemudian mendefinisikan variabel penelitian dari segi definisi operasional untuk menghindari dikotomi dan

9 kesalahpahaman interpretasi makna, penyusunan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian. Sedangkan pada bab IV penulis menyajikan pemaparan mengenai pengolahan data penelitian untuk menghasilkan suatu temuan dalam menjawab rumusan masalah penelitian yang disajikan sebelumnya. Kemudian proses selanjutnya dalam bab ini adalah melakukan pembahasan dan analisis hasil temuan lapangan dari penelitian. Setelah melakukan pengolahan data dan analisis data penelitian dapat diperoleh suatu kesimpulan dan disajikan pada bab selanjutnya sebagai bab akhir. Pada bab V sebagai bab akhir skripsi ini, penulis menginterpretasi hasil analisis data temuan penelitian berupa suatu kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang dilakukan.