BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak dapat dipisahkan dari adat istidat dan kebudayaan yang merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap tingkah laku dan pola hidup manusia yang berkembang di lingkungan masyarakat tidak lepas dari nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan bagian dari kebudayaan. Begitu juga sebaliknya budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena budaya merupakan hasil cipta akal budi dan pikiran manusia yang mempunyai peradaban. Koentjaraningrat (1984:8) mengatakan bahwa nilai budaya itu adalah tingkat pertama kebudayaan ideal atau adat. Nilai budaya adalah lapisan paling abstrak dan luas ruang lingkupnya. Tingkat ini adalah ide-ide yang mengonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya dikemukakan oleh Koentjaraningrat, suatu sistem nilai-nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia yang tingkatnya lebih konkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-norma. Semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai budaya tersebut. Menurut tinjauan ilmu Antropologi, kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan dari sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (Koenjtaraningrat, 1
2 1990:180). Umumnya bagi orang yang berbahasa Indonesia, kebudayaan adalah kesenian yang merupakan salah satu unsur kebudayaan. Seblang merupakan upacara bersih desa untuk menolak balak yang diwujudkan dalam pementasan kesenian sakral Seblang yang berbau mistis/magis. Seblang Olehsari dimainkan oleh wanita muda yang belum menikah dalam keadaan tidak sadar karena kerasukan roh nenek moyang atau leluhurnya. Seblang merupakan wujud dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah. Kesenian Seblang sampai sekarang masih tetap ada karena pelaku dan pendukungnya tetap melestarikan kesenian Seblang sebagai obyek wisata dan perhatian dari pemda setempat yang mejadikan Seblang dimasukkan dalam kalender wisata yang bisa dilihat langsung pelaksanaannya di desa olehsari Sistem kepercayaan yang tumbuh animisme dan dinamisme ditambah pengaruh Islam yang kental menyebabkan nilai sosial dan budaya Olehsari terjaga kuat sehinnga sifat ketradisionalannya tetap terpelihara dalam kehidupan masyarakat Olehsari. Seblang sebagai produk dan proses kesenian tidak hanya menggambarkan rekonstruksi masa lampau melainkan juga proyeksi kepentingan masa kini dan perspektif masa depan. Kesenian seblang adalah kesenian tradisional yang hidup dan berkembang sejak dahulu hingga sekarang yang banyak mengandung nilai nilai historis dan legendaris. Kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat karena kesenian sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan. Kesenian adalah ungkapan kreatifitas dari kebudayaan itu sendiri. Seblang merupakan kesenian yang memberikan tontonan sekaligus tuntutan nilai nilai budaya pendukungnya dan pelakunya terutama kepada masyarakat banyuwangi.
3 Berdasarkan pemikiran peneliti skripsi ini dilakukan dengan judul Wujud Budaya dalam kesenian Seblang di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Sebuah kesenian pada hakikatnya terdapat wujud budaya yang disampaikan masyarakat dengan demikian didalam kesenian seblang terkandung wujud budaya yang akan disampaikan kepada masyarakat. Kabupaten Banyuwangi selain menjadi perlintasan dari Jawa ke Bali, juga merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa dan budaya lokal yang saling isi mengisi dan akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui di wilayah manapun di Pulau Jawa. Wujud budaya yang terdapat pada Seblang dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar Seni Budaya. Hal ini sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah yang merupakan salah satu aset dan cerminan karakter sebuah bangsa. Oleh karena alasan tersebut, peneliti berupaya untuk melestarikkan kebudayaan daerah yang merupakan karakter suatu bangsa dengan meneliti kesenian Seblang yang merupakan budaya bersih desa di Banyuwangi yang sarat dengan pesan moral dan nilainilai pendidikan. Pada hakikatnya banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari rangkaian ritual-ritual yang dilaksanakan. Penelitian tentang Wujud Budaya dalam Kesenian Seblang di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten berusaha mengungkapkan bagaimana wujud budaya dalam kesenian Seblang. Penelitian tentang kesenian Seblang sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negri Malang (Dwi Anggarani Candraningtyas angkatan tahun 2010 jurusan Hukum dan Kewarganegaraan) dengan judul penelitian Nilai-nilai Moral yang Terkandung dalam Kesenian Seblang di Desa Olehsari Kecamata Glagah
4 Kabupaten Banyuwangi Penelitian-penelitian yang telah disebutkan memiliki persamaan dengan penelitian ini, yakni sama-sama mengkaji tentang kesenian Seblang di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Perbedaannya terletak pada fokus permasalahan peneltian, sebab penelitian ini mengkaji wujud dalam kesenian Seblang. 1.2 Fokus Penelitian Pembahasan mengenai wujud budaya dalam kesenian Seblang di desa Olehsari penting dilakukan untuk mendapatkan kajian yang lebih kompleks dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini difokuskan pada wujud budaya dalam kesenian Seblang di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. 1.3 Rumusan Masalah 1) Bagaimana wujud ideal dalam kesenian Seblang di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi? 2) Bagaimana wujud sistem sosial dalam kesenian Seblang di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi? 3) Bagaimana wujud kebudayaan fisik dalam kesenian Seblang terhadap masyarakat di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi? 1.4 Tujuan Penelitian 1) Mendeskripsikan wujud ideal dalam kesenian Seblang di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. 2) Mendiskripsikan sistem sosial dalam kesenian Seblang di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.
5 3) Mendeskripsikan wujud kebudayaan fisik dalam kesenian Seblang terhadap masyarakat di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi terhadap kesenian seblang. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis 1) Bagi masyarakat, sebagai tambahan pengetahuan tentang kebudayaan, khususnya mengenai wujud budaya dalam kesenian seblang di desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi yang menjadi bagian dari kebudayaan nasional. 2) Bagi instansi terkait, dapat digunakan sebagai dokumentasi kebudayaan 3) Bagi mahasiswa yang mengambil penelitian sejenis, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun penelitian 1.5.2 Manfaat Praktis 1) Bagi masyarakat Banyuwangi penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk mengenalkan budaya Banyuwangi kepada para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi dengan cara melakukan upacara adat seblang setiap satu tahun sekali tepatnya pada hari ke-7 setelah hari raya idulfitri selama 7 hari berturut-turut. 2) Bagi masyarakat Banyuwangi penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pelestaraian dan pemertahanan budaya asli Banyuwangi dengan cara tetap melakukan upacara adat Seblang setiap satu tahun sekali.
6 1.6 Penegasan Istilah 1) Budaya Budaya merupakan cipta, rasa, karsa, dan karya manusia. Secara ringkas dan kasar yang dimaksud dengan kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, baik yang terlihat secara kasat mata maupun yang bersifat pemikiran. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia (Ratna, 2009: 111). 2) Wujud Kebudayaan Sebagai produk manusia, kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia sebagai makhluk historis. Kebudayaan pun berwujud sesuai dengan corak dasar keberadaan manusia (Maran, 2007:47). 3) Tradisi Tradisi adalah segala sesuatu yang dianggap merupakan kebiasaan, merupakan adat istiadat turun temurun, dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991: 1636) 4) Kesenian Seblang Kesenian Seblang adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam bentuk tarian dengan iringan gamelan dan paduan suara. (Sudibyo, 1994:3). Karena itu Seblang merupakan upacara adat yang mengandung unsur kesenian. Kegiatan ini bersifat ritual dan dianggap sakral oleh penduduk setempat.