BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada industri besar menengah tahun Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi. terhadap dollar AS, dan Cadangan devisa di Indonesia.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Pasuruan dengan obyek penelitian pada industri besar menengah tahun 1996-2015. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan Kabupaten Pasuruan dijadikan sebagai objek penelitian karena Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah industri besar menengah terbesar nomer tiga se-jawa Timur dan sektor industri dijadikan sebagai penopang utama di Kabupaten Pasuruan. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu kegiatan penelitian dalam usaha pencapaian kesimpulan atas hipotesis yang diajukan dengan melakukan analisis data-data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data-data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang meliputi data time series tahun 1996-2015. C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel dependen atau terikat (Y) a. Penyerapan Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada industri besar menengah di Kabupaten Pasuruan tahun 1996-2015 baik tenaga kerja produksi (pekerja yang pekerjaannya langsung bekerja di dalam proses produksi dari mulai bahan baku masuk ke pabrik sampai menjadi hasil produksi 31

32 yang keluar dari pabrik) maupun tenaga kerja lainnya dan diukur dengan satuan orang. 2. Variabel independen atau bebas (X) a. Jumlah Industri Besar Menengah (X 1 ) Jumlah unit industri yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Dalam penelitian ini jumlah industri yang digunakan pada sektor industri besar menengah di Kabupaten Pasuruan tahun 1996-2015 dan diukur dalam satuan unit. b. PDRB Sektor Industri Pengolahan (X 2 ) Produk Domestik Reginal Bruto (PDRB) adalah seluruh nilai tambah yang timbul dari berbagai kegiatan ekonomi di suatu wilayah, tanpa memperhatikan pemilihan atas faktor produksinya. Dalam penelitian ini PDRB yang digunakan yaitu atas dasar harga konstan tahun 2000 di Kabupaten Pasuruan tahun 1996-2015. Satuan yang dipakai adalah juta rupiah. Periode penelitian ini adalah tahun 1996-2015. Dimana tahun 1996-2000 menggunakan tahun dasar 1993, tahun 2000-2013 menggunakan tahun dasar 2000, dan tahun 2013-2015 menggunakan tahun dasar 2010. Karena peneliti mendapatkan data PDRB yang berbeda tahun dasarnya, maka supaya konsisten data penelitian maka

33 harus semua data harus diubah/dikonversi menjadi tahun dasar 2000. Langkah-langkah untuk menyamakan tahun dasar adalah sebagai berikut: 1) Mencari satu data/angka yang dihitung dengan menggunakan dua tahun dasar, misalnya data pada tahun 1999 diukur dengan tahun dasar 1993 dan 2000. 2) Setelah itu untuk menjadikan semua data bertahun dasar 2000, maka data tahun 1999 menurut tahun dasar 2000 dibagi dengan data tahun 1999 menurut tahun dasar 1993. 3) Angka pembagian tersebut dikalikan dengan semua data yang diukur menurut tahun dasar 1993 dan data tersebut menjadi bertahun dasar 2000. 4) Tetapi jika ingin menjadikan semua data bertahun dasar 1993, maka data tahun 1999 menurut tahun dasar 1993 dibagi dengan tahun 1999 menurut tahun dasar 2000. 5) Kemudian hasil pembagian tersebut dikalikan dengan semua data yang diukur menurut tahun dasar 2000, sehingga diperoleh data tahun dasar 1993. c. Upah Minimum (X 3 ) Upah minimum adalah biaya tenaga kerja yang dibayarkan kepada pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan terhadap pemberi kerja. Dalam penelitian ini data yang

34 digunakan yaitu upah minimum di Kabupaten Pasuruan tahun 1996-2015 dengan satuan yang dipakai adalah rupiah. D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa deret waktu (time series). Data sekunder adalah data yang bukan didapat sendiri pengumpulannya oleh peneliti melainkan dikumpulkan oleh suatu lembaga/instansi dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Adapun instansi yang dimaksud adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan. Data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi data jumlah tenaga kerja sektor industri besar menengah, PDRB sektor industri tahun 2000, dan upah minimum kabupaten di Kabupaten Pasuruan. Dalam penelitian ini digunakan data yang dimulai dari tahun 1996 hingga tahun 2015. Pemilihan tahun awal penelitian yaitu tahun 1996 disebabkan karena terbatasnya ketersedian data penyerapan tenaga kerja. Penggunaan rentang waktu 20 tahun dikarenakan permasalahan penyerapan tenaga kerja termasuk dalam masalah jangka panjang, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengatasinya. Jangka pendek yaitu memiliki waktu kurang dari 1 tahun, untuk jangka menengah yaitu berkisar 1 sampai dengan 5 tahun, sedangkan jangka panjangnya yaitu memiliki waktu lebih dari 10 tahun. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini yaitu melalui data sekunder. Data yang diperoleh merupakan data yang bersifat

35 dokumentasi/kajian pustaka, yaitu proses pengumpulan data atau dokumen yang ada di lembaga-lembaga pemerintahan seperti BPS, dan sumber-sumber lain yang membahas mengenai masalah-masalah penyerapan tenaga kerja sektor industri seperti media cetak, jurnal ekonomi, dan buku-buku tentang tenaga kerja. F. Teknik Analisa Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data time series. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan software Eviews 9. 1. Pengujian Stasioneritas Data a. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Langkah pertama yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada data. Uji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller (ADF) pada derajat yang sama (level /different) hingga diperoleh suatu data yang stasioner, yaitu data yang variansnya tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata rata menurut Enders (dalam Ajija, 2011). b. Uji Derajat Integrasi Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit dan hanya diperlukan apabila seluruh data belum stasioner pada derajat nol atau I(0). Uji derajat integrasi digunakan untuk mengetahui pada derajat berapa data akan stasioner. Apabila data belum stasioner pada

36 derajat satu, maka pengujian harus dilanjutkan sampai masing-masing variabel stasioner (Ajija, 2011) Untuk menguji derajat integrasi ini masih menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller. Prosedur pengujian uji ADF untuk menguji derajat integrasi hampir sama dengan uji ADF untuk uji akar unit. Yang membedakan hanya dengan memasukkan berbagai derajat integrasi sampai data yang dihasilkan stasioner. 2. Uji Kointegrasi Untuk melakukan uji kointegrasi (Cointegration Test) sebelumnya variabel yang diuji harus lolos uji akar unit. Uji kointegrasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan jangka panjang antara variabel bebas dan variabel terikatnya. Uji kointegrasi dimaksudkan untuk menguji apakah residual regresi yang dihasilkan stasioner atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan metode Engle-Granger. Untuk menguji kointegrasi antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini digunakan metode residual based test. Metode ini dilakukan dengan memakai uji stastistik ADF, yaitu dengan melihat residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak. Syarat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu dengan menggunakan metode Error Correction Model residual hasus stasioner pada tingkat level. Untuk menghitung nilai ADF terlebih dahulu adalah membentuk persamaan regresi kointegrasi dengan metode kuadrat terkecil biasa (OLS).

37 Dimana: β 0 β 1,β 2,β 3 TK t = Intersep/kontanta = Koefisien regresi =Penyerapan tenaga kerja sektor industri besar menengah pada periode t (orang) Industri t PDRB t UMK t = Jumlah industri besar menengah pada periode t (unit) = PDRB atas dasar harga konstan pada periode t (juta rupiah) = Upah Minimum Kabupaten pada periode t (rupiah) = error term pada periode t Dari regresi persamaan diatas didapatkan nilai residunya. Kemudian nilai residu (e t ) tersebut diuji menggunakan metode Augmented Dickey-Fuller untuk melihat apakah nilai residual tersebut stasioner atau tidak. Nilai residual dikatakan stasioner apabila nilai probabilitas ADF lebih kecil dari taraf nyata 5 persen dan dapat dikatakan regresi tersebut adalah regresi yang terkointegrasi. Dalam ekonometrika variabel yang saling terkointegrasi dikatakan dalam kondisi keseimbangan jangka panjang. Dengan demikian intepretasi dengan menggunakan model diatas tidak akan menyesatkan, khususnya untuk analisis jangka panjang. 3. Model Koreksi Kesalahan (Error Correction Model) Error Correction Model (ECM) merupakan model yang digunakan untuk mengoreksi persamaan regresi diantara variabel-variabel yang secara individual tidak stasioner agar kembali ke nilai equilibriumnya di jangka panjang, dengan syarat utama berupa keberadaan hubungan

38 kointegrasi diantara variabel-variabel penyusunnya. Hubungan kointegrasi dapat diartikan sebagai suatu hubungan jangka panjang antara variabelvariabel yang tidak stasioner (Ajija, 2011). Beberapa keunggulan dalam penerapan ECM (Thomas, 1997) adalah sebagai berikut: a. Dapat mengatasi masalah deret waktu yang non stasioner dan regresi palsu b. Dapat diestimasi menggunakan OLS (Ordinary Least Squared) c. Model dengan menggunakan variabel-variabel dalam bentuk first difference dalam mengeliminasi trend dari variabel d. Mengatasi masalah pengolahan data lanjutan seperti masalah multikolinieritas antar data yang dapat menyebabkan standar error yang besar e. Sangat ideal untuk menaksir keakuratan sebuah hipotesis, dengan ECM dapat dengan jelas membedakan antar parameter jangka panjang f. ECM juga memungkinkan untuk mengeliminasi variabel-variabel yang tidak signifikan tanpa menimbulkan masalah terhadap uji diagnosik/ uji asumsi klasik. Model koreksi kesalahan (ECM) dalam penelitian ini adalah: Dimana: TK t = Penyerapan tenaga kerja sektor industri besar menengah pada periode t

39 Industri t = Jumlah industri besar menengah pada periode t PDRB t UMK t ECT t-1 et = PDRB atas dasar harga konstan pada periode t = Upah Minimum Kabupaten pada periode t = error correction term = error term Untuk mengetahui spesifikasi model dengan ECM merupakan model yang valid, maka dilakukan uji terhadap koefisien atau residual dari regresi pertama yang selanjutnya disebut Error Correction Term (ECT). Jika hasil pengujian terhadap koefisien ECT signifikan, maka spesifikasi model yang diamati valid. 4. Pengujian Statistik Untuk menguji kebenaran model regresi diperlukan pengujian statistik diantaranya: a. Uji t-statistik Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho : β 1 = 0; artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H 1 : β 1 0; artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis dengan uji t digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2014):

40 Dimana: βi Se (βi) = Koefisien regresi = Standart error koefisien regresi Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: - Apabila t hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima. - Apabila t hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Selain dengan cara tersebut, pengujian dapat dilakukan dengan melihat koefisien regresi. Dikatakan signifikan jika nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata 5 persen maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H 1 ) diterima, dan sebaliknya. b. Uji F-statistik Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho : b1, b2, b3 = 0; artinya seluruh variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. H 1 : b1, b2, b3 0; artinya seluruh variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014) :

41 Dimana: R 2 k n = Koefisien determinasi = Jumlah variabel independen = Jumlah anggota data atau kasus Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: - Apabila F hitung < F tabel, maka H 1 ditolak dan Ho diterima. - Apabila F hitung > F tabel, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Selain dengan cara tersebut, pengujian dapat dilakukan dengan melihat koefisien regresi. Dikatakan signifikan jika nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata 5 persen, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H 1 ) diterima, dan sebaliknya. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur kebenaran model analisis regresi. Dimana apabila nilai R 2 mendekati 1 maka ada hubungan yang kuat dan erat antara variabel terikat dan variabel bebas dan penggunaan model tersebut dibenarkan. Sedangkan menurut Gujarati, koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dinyatakan dalam persentase. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik. 5. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut baik atau tidak jika digunakan untuk

42 melakukan penaksiran. Suatu model dikatakan baik apabila bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yaitu bila memenuhi asumsi klasik atau terhindar dari masalah-masalah multikolinieritas, heterokedastisitas, autokorelasi dan normalitas. Untuk itu dilakukan uji terhadap model apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji-t hanya valid jika residual yang didapatkan mempunyai distribusi normal. Salah satu metode untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan metode Jarque-Berra (JB). Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu: jika nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata 5 persen maka data tersebut terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas lebih dari taraf nyata 5 persen maka data tersebut tidak terdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi dari pengamatan satu dengan pengamatan yang lain. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Breusch-Godfrey Correlation Langrange Multiplier (Uji LM). Dikatakan terjadi autokorelasi jika nilai probabilitas F dan Obs*R-Squared < 0,05 atau α=5%. Sebaliknya, jika nilai probabilitas F dan Obs*R-Squared > 0,05 atau α=5% maka tidak terjadi autokorelasi.

43 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Metode untuk dapat mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dengan menggunakan uji White Heteroskedasticity, jika nilai probabilitas Obs*R-Squared lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, maka terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai probabilitas Obs*R-Squared lebih besar dari taraf nyata yang digunakan maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Ada atau tidaknya multikolinieritas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi diantara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas.