BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi Sumatera Utara banyak terdapat sungai sungai yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang baik serta pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan budaya turun

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Penggunaan PLTMh sebagai energi alternatif yang cost friendly,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi. Sebagai contoh adalah sering nya terjadi pemadaman pada listrik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan

POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

2015 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN PLTMH DI DESA PAKENJENG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah , 2014 Rancang Bangun Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

ton gas karbondioksida per tahun karena pembangkit tidak menggunakan bahan bakar fosil (EPA, dalam makalah kolokium 2011).

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

I. PENDAHULUAN. Salah satu paradigma pembangunan perdesaan yang bersifat bottom-up

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ahmad Ragana Yudha, 2014 Optimalisasi Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Berskala Pico Hydro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

STUDI PERENCANAAN MIKRO HIDRO UNTUK MENJALANKAN MESIN PEMBUAT BROWN SUGAR DI DESA KELABU, PASAMAN, SUMATERA BARAT Wati A. Pranoto.

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. geografis dimana daerah tersebut berada sangat jauh dari jaringan listrik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di zona khatulistiwa hal tersebut menyebabkan adanya

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

PENYUSUNAN DOKUMEN UKL UPL PADA PLTMh SIGEBANG KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA. Oleh: Atiyah Barkah

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

BAB I PENDAHULUAN. meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

TINJAUAN KONSTRUKSI BANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) LAE KOMBIH III PAKPAK BHARAT

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis.


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain

2017, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik Penugasan Bidang Energi Skal

PENGEMBANGAN MODEL SIG UNTUK MENENTUKAN RUTE EVAKUASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus: Kec. Semarang Barat, Kota Semarang) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Solehudin, 2015 Kajian Tingkat Bahaya Erosi Permukaandi Sub Daerah Aliran Sungai Cirompang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Provinsi Sumatera Utara banyak terdapat sungai sungai yang mengalir melalui terjunan sebagaimana diketahui bahwa aliran sungai ataupun air terjun merupakan salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Ketersediaan potensi sumber daya air pada umumnya di daerah pedesaan dan terpencil yang belum terjangkau energi listrik. Di kabupaten Tapanuli Tengah, terdapat banyak beberapa sungai yang sangat besar termasuk diantaranya sungai Tapian Nauli yang sangat berpotensi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga mini hidro karena memiliki debit air yang lumayan besar serta tinggi jatuh air yang juga cukup tinggi. Sungai Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu potensi yang bisa dimanfaaatkan untuk pembangkit listrik. Apabila dengan sistem pengelolaan yang baik, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengairan, aliran air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, yaitu sebagai pembangkit energi listrik yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di sekitar sungai Tapian Nauli tersebut.. Secara geografis daerah Tapian Nauli terletak pada 1 43 1 50 Lintang Utara dan 98 56 100 10 Bujur Timur. Luas daerah pengaliran sungai Tapian Nauli sebesar ± 73 km². Sedangkan untuk daerah yang akan dialiri listrik yaitu Desa Tapian Nauli berjarak ± 36 km dari ibu kota, kecamatan terdiri dari 3 dusun. Jumlah penduduk 1

2 511 jiwa terdiri dari 249 jiwa laki-laki dan 262 jiwa perempuan. Desa Tapian Nauli merupakan salah satu desa di Kecamatan Tukka. Desa Tapian Nauli memiliki 3 dusun dengan luas wilayah 35,47 km 2. Sebagian besar lahan yang ada di Desa Tapian Nauli dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian dan permukiman. Penerapan PLTMH merupakan upaya positif untuk mengurangi laju perubahan iklim global yang sedang menjadi isu penting dewasa ini. Pembangunan PLTMH membuat masyarakat semakin giat menjaga lingkungan, termasuk hutan demi terus melestarikan potensi-potensi ketersedian air untuk keberlajutan PLMTH. Upaya pemanfaatan potensi mikrohidro ini membutuhkan prasarana serta dukungan dari berbagai pihak, mengingat aspek-aspek yang terkandung di dalamnya. Pada tingkat kebijakan pemerintah daerah dalam era otonomi daerah ini, harus dapat melihat kegiatan pembangunan PLTMH sebagai bentuk pembangunan masyarakat dalam bentuk peningkatan SDM lokal, penyediaan sarana dan prasarana kehidupan masyarakat, dan sekaligus memacu dan meningkatkan kapasitas lokal serta kesempatan dalam menyelenggarakan pembangunan daerahnya. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Menghitung potensi debit sungai Tapian Nauli untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Tapanuli Tengah.

3 2. Menganalisa produksi daya listrik yang dihasilkan pada sungai Tapian Nauli. 3. Menghitung desain dasar komponen sipil PLTMH Tapian Nauli. 1.3. Pembatasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini antara lain : 1. Tidak mengamati mengenai analisis mengenai dampak lingkungan. 2. Tidak menghitung debit banjir. 3. Tidak menghitung detail bendung. 1.4. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini antara lain : 1. Mengetahui debit sungai di lokasi penelitian. 2. Mengetahui potensi energy listrik yang dapat dihasilkan di lokasi studi. 3. Mengetahui dimensi desain dasar komponen sipil PLTMH Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah. 4. Mengetahui nilai investasi PLTMH Tapian Nauli. 1.5. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi penulis; sebagai studi mahasiswa tentang aplikasi di lapangan dengan teori yang ada

4 2. Bagi akademik; sebagai masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan sumber terkait. 3. Bagi instansi pemerintah/masyarakat; sebagai masukan dalam hal upaya meningkatkan ketersediaan energi listrik di Kabupaten Tapanuli Tengah. 1.6. Sistematika Penulisan Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah : Bab I Pendahuluan Merupakan gambaran rancangan yang akan dilakukan di dalam tugas akhir dengan meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinajuan Pustaka Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan tugas akhir agar mempermudah dan memberikan metode yang tepat dalam menganalisa masalah. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan dimana letak, waktu maupun langkah-langkah yang diambil dalam penulisan tugas akhir. Bab IV Analisis Pembahasan Bab ini merupakan pemecahan masalah dari yang di teliti di tugas akhir, dimana di dalam bab ini di bahas solusi dari masalah yang ada dan diuraikan.

5 Bab V Kesimpulan dan Saran Merupakan hasil atau rangkuman dari hasil analisa dan pembahasan. Kesimpulan juga disertai dengan saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.