9 DALAM MEMBENT. Sarjana S-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

EDY NOVIYANTO A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

PENGUATAN PEDULI LINGKUNGAN HIDUP MELALUI GERAKAN PRAMUKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

Oleh: ISNIANTO A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS DI DESA JATI KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS PADA ANAK PEDAGANG JAMU (STUDI KASUS DI DESA KISMOYOSO KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI)

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai drajat Sarjana S- 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETISKARANGPUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2012/1013

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

PENGGAMBARAN KARAKTER KERJA KERAS PADA FILM MENEBUS IMPIAN (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA. DALAM PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SISWA KELAS V SD N WIRUN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLLIKASI

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab I ketentuan. umum pasal 1,

DIAN TRI HANDAYANI A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. harkat dan martabat bangsa dapat terjaga. Pemerintah telah mencanangkan program

PENANAMAN KARAKTER KERJA KERAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELUARGA NELAYAN. (Studi Kasus Pada Anak Keluarga Nelayan Dusun Tawang

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

IMPLEMENTASI DASADARMA GERAKAN PRAMUKAA NOMOR 9 DALAM MEMBENT TUK KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA SISWA KELAS VII A DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SAMBI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun Oleh: ANGGI NUR PRASETYO A 220 100 143 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENDAHULUAN Gerakan Pramuka merupakan perkumpulan gerakan pendidikan kepanduan, itu berarti termasuk juga ekstrakulikuler Pramuka. Ekstrakulikuler Pramuka dapat membentuk karakter siswa, itu terbukti mulai dari Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar (AD) sampai Anggaran Rumah Tangga (ART)nya, yang berisi mengenai aspek-aspek yang dapat mengembangkan potensi generasi muda untuk menjadi warga negara yang baik dan benar. Apabila setiap anggota Gerakan Pramuka melaksanakan Satya Pramuka dan Darma Pramuka maka akan menumbuhkan sikap dan prilaku yang selalu ingin berbakti pada lingkungannya. Karakter merupakan kualitas atau kekuatan mental moral, ahlak atau budi pekerti individu yang merupakan kpribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang mebedakan dengan individu lain. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya (Hidayatullah, 2010:13). Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik, kebiasaan dalam cara perpikir, kebiasaan dalam hati dan kebiasaan dalam tindakan (Lickona, 2012:82). Hubungan karakter tanggung jawab dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dijelaskan seperti pendapat Bakry (2010:111), yaitu bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan yang yang berhasil, akan menumbuhkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai filsafat hidup bangsa dan negara. 2. Berbudi pekerti yang luhur serta berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Berjiwa nasionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan kesatuan mengatasi kelompok dan perseorangan. 4. Bersifat professional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara, serta sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. 5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai andil yang besar dalam pembentukan karakter seperti yang dijelaskan diatas. Pendidikan karakter dapat mebentuk budi pekerti, kedisiplinan serta penuh tanggung jawab. Dapat disimpulkan keterkaitan pembentukan karakter tanggung jawab dengan program studi Pendidikan Pancasila dan Gerakan pramuka yaitu membentuk generasi muda yang berkarater untuk membangun bangsa dan negara. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai Implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka Nomor 9 dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab pada Siswa Kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan: 1. Bagaimanakah pelaksanaan karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimanakah implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? 3. Kendala-kendala apakah yang dihadapi dari implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? 4. Upaya apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014?

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk menggambarkan pelaksanaan karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mendeskripsikan implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentukan karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi dari implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. 4. Untuk mendeskripsikan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kendalakendala dari implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan hasil laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama empat bulan, yaitu sejak November 2013 sampai Februari 2014. 1. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara, oleh karena itu subjek penelitian ini adalah orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. subjek penelitian ini adalah: a. Wakil Kepala sekolah untuk memperoleh data tentang pengawasan pelaksanaan karakter tanggung jawab di Sekolah Menengah Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2013/1014.

b. Pembina Pramuka untuk mengetahui pelaksanaan Ekstrakulikuler Pramuka dan memperoleh catatan induk siswa di kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2013/2014. c. Guru Bimbingan Konseling untuk mengetahui catatan kepribadian siswa di kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2013/2014. d. Seluruh siswa kelas VII A untuk mengetahui karakternya dan catatan pribadi dalam melaksanakan kegiatan Kepramukaan. Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah Implementasi Dasa Dasa Darma Gerakan Pramuka dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi. 2. Sumber Data Menurut Arikunto (2006:192), Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh. Berdasarkan penjelasan di atas sumber data dalam penelitian ini adalah: Informasi penelitian adalah penelitian yang berfungsi untuk menjaring sebanyak-banyaknya data dan informasi yang akan bermanfaat sebagai bahan analisis (Bungin, 2008:269-270). Jadi informan adalah pihak yang memberikan informasi yang berguna sebagai bahan analisis. Informan dalam penelitian ini adalah subjek yaitu Kepala sekolah, Pembina Pramuka, guru bimbingan konseling dan siswa SMP N 1 Sambi. a. Peristiwa atau aktivitas Aktivitas dalam penelitian ini adalah kegiatan kepramukaan yang sedang berlangsung di Kelas VII A maupun aktivitas di luar kelas Sekolah Menengah Negeri 1 Sambi. b. Tempat atau lokasi Tempat dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Negeri 1 Sambi dan lokasi di luar sekolah yang digunakan sebagi kegiatan kepramukaan.

c. Benda, beragam gambar dan rekaman (Dokumentasi) Dokumentasi dalam penelitianj ini bisa berupa alat-alat yang digunakan dalam kegiatan Kepramukaan, foto-foto dokumentasi maupun rekaman di kelas VII A maupun diluar kelas Sekolah Menengah Negeri 1 Sambi. d. Dokumen dan arsip Dokumen dalam penelitian ini adalah catatan-catatan pribadi maupun catatan Pembina Pramuka dalam kegiatan Kepramukan di kelas VII A maupun kegiatan diluar kelas Sekolah Menengah Negeri 1 Sambi. 3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur. Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis untuk menggali berbagai informasi penting dari guru maupun siswa terkait penelitian yang dilakukan selama proses Ekstrakulikuler Pramuka atau disebut sebagai wawancara terstruktur. Peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, dilakukan terhadap kegiatan Kepramukaan di kelas VII A maupun di luar kelas Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 sambi. Melalui observasi diharapkan diketahui kegiatankegiatan, prilaku, dan karakter siswa, sehingga peneliti dapat mengetahui implementasi Dasa Darma Gerakan Pramuka dalam membentuk karakter tanggung jawab. Instrumen merupakan suatu alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2010:307), penelitian kualitatif pada awalnya merupakan suatu permasalahan yang belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Dalam hal ini instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti itu sendiri. Tetapi setelah masalah yang akan dipelajari sudah jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah didapatkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

wawancara, dan observasi. Adapun alat-alat kelengkapan yang menunjang jalannya pelaksanaan penelitian ini adalah: a. Kisi-kisi wawancara b. Kisi-kisi observasi c. Pedoman wawancara. d. Lembar pengamatan siswa (lembar observasi). 4. Teknik Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono (2010:337), aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data ini meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian dapat dikemukakan beberapa temuan studi yaitu: 1. Pelaksanaan karakter tanggung jawab pada siswa belum terbentuk secara maksimal. Namun secara umum karakater tanggung jawab sudah dimiliki oleh siswa kelas VII A terbukti lebih dari setengah jumlah siswa yang rutin mengikuti ekstrakulikuler Pramuka, karakter tanggung jawab sebenarnya sudah terdapat dalam materi dan kegiatan Kepramukaan, hasil pengamatan menunjukan siswa yang mengamalkan Dasadarma nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya memiliki kesungguhan, etos kerja yang tinggi, bekerja keras dan akuntabel terhadap pilihannya. 2. Implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya sudah terlihat dalam kegiatan Kepramukaan yang di instruksikan Pembina yaitu baris-berbaris, membuat tempat pembuangan sampah sementara, membuat dragbar untuk mengangkat teman yang sakit,

membuat menara kaki tiga, latihan memasak untuk anggota putri, dan juga melaksanakan ibadah sholat. 3. Kendala-kendala apakah yang dihadapi dari implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab salah satunya yaitu pada perizinan orang tua, kurangnya pemahaman mengenai Dasadarma Pramuka, selain itu kendala yang lain adalah keterbatasan Pembina pramuka utama yang hanya dua orang mengakibatkan sulitnya pengawasan terhadap seluruh siswa yang mengikuti ekstrakulikuler Pramuka. 4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab bisa dilakukan dengan memberikan jaminan kepercayaan terhadap orang tua siswa bahwa mengikuti kegaitan pramuka memiliki banyak manfaat dan menambah intelektual peserta didik. Selain itu dengan menambah Pembina Pramuka agar pengawasan terhadap kegiatan Ekstrakulikuler pramuka lebih baik lagi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan pada bab IV maka penelitian yang berjudul Implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab pada Siswa Kelas VIIA Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. Pembinaan karakter tanggung jawab dilakukan guru melalui upacara bendera, pada jam khusus oleh wali kelas, saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta melalui kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Hasil pengamatan penelitian dengan mengamalkan Dasadrama gerakan Pramuka siswa dapat membentuk karakter tanggung jawab, siswa belajar mencintai alam melalui kegiatan pertendaan, ketekukan dengan tali temali, bekerja dengan etos kerja

tinggi melalui jelajah alam, belajar mengontrol diri dari membuat peta lapangan. 2. Implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A setelah dilakukan wawancara dan pengamatan langsung, hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dapat membentuk karakter tanggung jawab, hal itu bisa terwujud karena dalam setiap ekstrakulikuler siswa diwajibkan hafal Dasadarma Pramuka dan dianjurkan mengamalkan dalam kegiatan sehari-hari. Implementasi karakter tanggung jawab pada siswa terlihat pada saat melaksanakan kegiatan baris-berbaris dijiwai rasa sungguh-sungguh, berani mengikuti persami, membuat tempat pembuangan sampah, membuat Dragbar, membuat menara kaki tiga, dan juga ketekunan mereka belajar membuat tenda. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dari implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi. Kurangnya pemahaman mengenai manfaat mengamalkan Dasadarma, kurangnya antusias siswa mengikuti ekstrakulikular Pramuka, orang tua siswa menganggap pendidikan formal jauh lebih penting dibandingkan dengan pendidikan non formal. 4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala implementasi Dasadarma Gerakan Pramuka nomor 9 bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi. Upaya yang dilakukan adalah memberikan pemahaman bahwa gerakan pramuka meningkatkan potensi siswa melalui keterampilan fungsional dan pengembangan kepribadian, memberikan inovasi dalam kegiatan Kepramukaan untuk menimbulkan antusias siswa, menunjukan prestasi dan manfaat kegiatan Pramuka kepada orang tua.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Bakri, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, Burhan. 2008. Penelitian kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial lainya. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Bangsa. Surakarta: Yuma pustaka. Lickona, Thomas. 2012. Mendidik untuk membentuk Karakter Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.