GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Hari/tgl : Sabtu, 16 Agustus 2014 Pukul : 22.00 WIB Tempat : Bangsal Rumah Dinas Bupati
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Hadirin dan Saudara sekalian yang saya hormati, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena kita senantiasa masih dikaruniai nikmat sehat, nikmat kesempatan, sehingga bisa hadir dan mengikuti Malam Tirakatan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014. Malam tirakatan dalam rangka Peringatan Hari Proklamasi sama halnya dengan sebuah perenungan spiritual dengan memusatkan kekuatan batin, agar dapat menunaikan cita-cita Proklamasi yang terpatri dalam Tri Sakti Jiwa dengan istiqamah, konsisten, konsekuen dan berkelanjutan. Dengan berpegang pada ketiga cita-cita Proklamasi itu, kita harus yakinbahwa reformasi akan dapat terus berjalan. 1
Untuk itulah kita hendaknyaterus bersyukur,bahkan tidak hanya cukup bersyukur, namun haruslah pula dengan perenungan. Karena inilah saat untuk merefleksi keinsyafan kita untuk kemudian berbenah diri memperbaiki sikap dan tindakan kita ke depan dengan lebih baik. Hadirin Sekalian yang saya hormati, Tirakatan bagi orang Jawa adalah sarana untuk mengingat peristiwa- peristiwa khusus. Dalam konteks 17 Agustus, tirakatan adalah usaha masyarakat memaknai ke- Indonesia-an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Tujuan reflektif dalam tirakatan menjadi tidak tercapai kalau hanya digunakan untuk sekadar seremonial semata. Hal ini sangat positif, karena dalam falsafah budaya Jawa, tirakatan sama halnya seperti menunaikan tugas dan fungsi sosial, melalui adeping tekad (tekad kuat), cloroting batin (batin yang bersih dan bercahaya), sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti (bersatu dan 2
bekerjasama), sebagai laku yang ditempuh menuju pangajab sih kawilujengan langgeng (untuk keselamatan). Sedang tujuan utama kita bernegara adalah untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup. Dan itu semua hanya bisa dicapai dengan tekad yang kuat, batin yang bersih dan bercahaya serta dilakukan secara bersamasama dalam sebuah kesatuan yang sesungguhnya, bukan kesatuan semu. Semoga, melalui peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke-69 kali ini, semua perangkat bangsa ini dapat duduk sejenak, bertirakat, merenungkan apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk bangsa ini, dan bukan untuk mencari apa yang bisa diambil dari bangsa ini. Melalui tirakatan ini pula, diharapkan terbangun kejernihan akal dan kepekaan rasa dalam menangkap hikmah pesan Proklamasi. Sehingga mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang lebih erat, bagaikan pohon yang ditunjang oleh akar yang melebar dan sekaligus mendalam. Makin 3
lebar akar sebuah pohon, semakin kuatlah ia menghadapi terpaan angin. Demikian pula semakin lebarnya kita berakar dalam memaknai Proklamasi, semakin luas pula kita memaknai arti kata Merdeka Merdeka. Dengan perenungan secara melebar, kita dapat mengerti makna pesan para founding fathers secara kontekstual saat ini dan perspektif ke depan yang lebih luas. Demikian yang dapat Saya sampaikan dalam kesempatan ini. Selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke- 69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Merdeka!! Sekian, terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 16 Agustus 2014 4