PERANCANGAN SISTEM GANTRY CRANE DENGAN WIRELESS CONTROL BERBASIS ARDUINO

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma 3. oleh: NIM: NIM: NIM: NIM:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

Crane Hoist (Tampak Atas)

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN KONTROL CRANE HOIST DENGAN WIRELESS BERBASIS ARDUINO

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB III PROSES PERANCANGAN

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM OVERHEAD CRANE DENGAN WIRELESS CONTROL MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam pembuatan suatu alat, produk, atau sistem perlu adanya sebuah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN APLIKASI KUNCI PINTU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

BAB I PENDAHULUAN.

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

PENGENDALI LISTRIK ALAT RUMAH TANGGA UNTUK MENJAGA STABILITAS BEBAN LEBIH

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN PROTOTYPE ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN FLEX SENSOR DAN ACCELEROMETER SENSOR PADA LAB MIKROKONTROLER STMIK MUSIRAWAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN KENDALI ON/OFF LAMPU PENERANGAN DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS ZIGBEE SEBAGAI PENUNJANGPRATIKUM MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI MODUL ASK (AMPLITUDO SHIFT KEYING) SEBAGAI MEDIA TRANSMISI UNTUK MEMBUKA DAN MENUTUP PINTU BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

ANTISWING WIRELESS OVERHEAD CRANE MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY LOGIC DAN PD SYSTEM

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

KONTROL ARAH DAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN ANDROID. Dyah Lestari, Andrik Rizki Ari Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

BAB I PENDAHULUAN. dengan menambahkan PID (Proportional-Integral-Derivative) sebagai metode. kendali didalam base motor pada robot tersebut.

Reni Nuraeni,ST,M.Pd (widyaiswara Muda)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

Transkripsi:

JURNAL LITEK : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika, Vol.15, No.1, Maret 2018, pp. 9~14 pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 9 PERANCANGAN SISTEM GANTRY CRANE DENGAN WIRELESS CONTROL BERBASIS ARDUINO Lisa Fitriani Ishak 1, Tohir Aminudin 2 1) Dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang 2) Alumni Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang lisaishak.umt@gmail.com 1, tohier.elegantz@yahoo.com 2 Abstrak-Gantry crane adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan suatu barang yang banyak digunakan di dunia industri. Sistem kontrol gantry crane pada umumnya masih menggunakan kabel kontrol yang terhubung dengan kotak panel kontrol yang menempel pada badan crane, kondisi tersebut kurang efektif karena pergerakan operator crane menjadi terbatas pada posisi tertentu dan berbahaya karena operator harus berjalan berdekatan mengikuti kemana arah beban akan diangkat dan dipindahkan. Selain itu penggunaan kabel kontrol pada sistem kendali crane rentan terjadi kerusakan yang disebabkan mobilitas kabel kontrol yang tinggi dan sering terjadi tarikan pada saat operator menyesuaikan posisi beban kemana akan diangkat dan dipindahkan. Berdasarkan beberapa keterbatasan ini, penulis mecoba mengembangkan sistem kontrol crane yang tadinya menggunakan kabel menjadi sistem kontrol tanpa kabel (wireless). Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah dengan menggunakan kit mikrokontroler Arduino Nano, sedangkan untuk komunikasi wireless pada sistem yaitu menggunakan wireless module NRF24L01. Perancangan sistem kontrol menggunakan wireless berhasil di implementasikan dalam bentuk prototype gantry crane, dimana protototype tersebut dapat dikendalikan tanpa kabel dengan jarak kendali terjauh yaitu 80 meter. Pada penerapan sebenarnya diharapkan mampu memperluas ruang gerak operator sehingga operator menjadi lebih aman dan juga meminimalisir terjadinya kerusakan pada mesin dan barang yang diangkut. Kata kunci: Gantry Crane, Wireless, Prototype, Arduino. I. PENDAHULUAN Crane adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan suatu barang dari satu tempat ke tempat lainnya pada lintasan tertentu. Crane pertama kali diciptakan oeh bangsa Yunani kuno untuk pengerjaan konstruksi pada zaman tersebut, dimana tenaga manusia dan hewan adalah sebagai tenaga penggerak utamanya. Gantry crane adalah salah satu jenis crane yang banyak digunakan di dunia industri, salah satu contoh penggunaan gantry crane yaitu untuk mengangkat dan memindahkan barang material ataupun hasil produksi yang tidak mungkin untuk diangkat oleh tenaga manusia pada tempat penyimpanan barang di luar ruangan, seperti contoh pada pergudangan, bengkel-bengkel besar untuk galangan kapal dan pelabuhan. Penggunaan gantry crane adalah pada lapangan terbuka dengan struktur rangka besi yang dipasang melintang diatas kepala, portal berpasangan yang berdiri tegak dimana fungsinya adalah sebagai penegak struktur crane lainnya dan juga motor listrik yang digunakan sebagai penggerak utamanya. Sistem kontrol gantry crane pada umumnya masih menggunakan kabel kontrol yang terulur dan terhubung dengan kotak panel yang menempel pada badan crane. Kondisi tersebut kurang efektif dan efisien karena pergerakan operator crane menjadi terbatas pada posisi tertentu dan berbahaya karena operator harus berjalan berdekatan mengikuti kemana arah beban akan diangkat dan dipindahkan. Selain itu penggunaan kabel kontrol pada sistem kendali crane tersebut rentan terjadi kerusakan yang disebabkan mobilitas kabel kontrol yang cukup tinggi. Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk meakukan penelitian dengan judul Perancangan Sistem Sistem Gantry Crane dengan Wireless Control Berbasis Arduino Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah, yaitu merealisasikan teori dan struktur dasar yang di dapat dengan pendekatan rangkaian kontrol yang sudah ada dengan menggunakan Arduino, dan mensimullasikan cara kerja sistem kontrol dengan membuat sebuah prototype. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan

10 pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 kontrol sehingga kinerja dari peralatan tersebut menjadi ebih efisien. II. TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan fungsi utamanya alat pengangkat jenis gantry crane dibagi menjadi beberapa bagian inti yaitu: Gambar 1. Gantry Crane 1. Hoist Hoist merupakan bagian pada gantry crane yang berfungsi sebagai bagian utama dalam mekanisme sistem pengangkat dan pengangkut beban dengan arah lintasan melintang sepanjang cross travel girder. Dengan hoist inilah nantinya beban akan diangkat dan diturunkan sesuai dengan keinginan. 2. Girder Girder adalah bagian crane yang terbuat dari plat baja berbentuk kotak memanjang yang pemasangannya melintang diatas portal. Pada kedua sisi girder dilengkapi dengan rel khusus sebagai lintasan roda trolley nantinya. 3. Trolley Trolley adalah penyusun crane sebagai penopang bagian hoist yang dapat bergerak melintang sepanjang girder. Gerakan yang dihasilkan disebut gerakan transfersal/ cross travel. 4. Portal Portal adalah bagian crane yang menopang diatas end truck, pada umumnya terbuat dari plat baja atau pipa baja yang fungsinya yaitu sebagai penegak atau tiang penyangga girder dan komponen lain diatasnya. 5. Bridge dan End truck Bridge adalah bagian penyusun crane sebagai penopang dan jembatan antara dua girder yang sejajar yang dapat berjalan sepanjang rel atau lintasan. Gerakan yang dihasilkannya disebut gerakan longitudinal/ long travel. 6. Pendant Pendant atau beberapa alat kendali fungsinya yaitu untuk mengendalikan keseluruhan fungsi operasi dari tiap-tiap bagian crane baik berupa gerakan hoisting dan travelling. 7. Powerail Powerail adalah beberapa konduktor listrik berupa lempengan tembaga dalam satu kotak yang membentang di sepanjang struktur jembatan crane. Fungsinya yaitu sebagai konduktor untuk menyuplai energi listrik ke control device dan power yang ada pada hoist dan trolley. 8. Current collector Current collector adalah bagian crane seperti trolley sebagai penghubung konduktor listrik dari powerail dengan keseluruhan komponen pada proses hoisting dan travelling. Pergerakan gantry crane pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis gerakan yang berbeda yaitu gerakan naik dan turun, gerakan melintang serta gerakan memanjang. 1. Gerakan Hoisting/ Lowering (Naik/Turun) Gerakan ini adalah gerakan naik/turun beban yang telah dipasang pada kait diangkat atau diturunkan dengan menggunakan drum, dalam hal ini putaran drum disesuaikan dengan ukuran gear yang sudah diatur sedemikian rupa. Drum digerakkan oleh motor listrik dan gerakan drum dihentikan dengan rem sehingga beban tidak akan naik atau turun setelah posisi sampai dengan yang diinginkan. Gambar 2. Mekanisme hoisting/ lifting 2. Gerakan Transfersal (cross travelling) Gerakan ini adalah gerakan dimana troli berpindah dengan arah melintang. Untuk gerakan tersebut diperlukan motor troli, dimana motor troli ini akan bergerak pada gelagar utama. Jarak pemindahan bahan dapat diatur sesuai yang diinginkan. Rem pengontrol dipasang pada poros motor dan bekerja menurut prinsip elektromagnet. Gambar 3. Mekanisme Cross Travelling 3. Gerakan Longitudinal (long travelling) Gerakan ini adalah gerakan dimana troli berpindah dengan arah melintang. Untuk gerakan tersebut JURNAL LITEK : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika, Vol.15, No.1, Maret 2018, pp. 9~14

JURNAL LITEK pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 11 diperlukan motor troli, dimana motor troli ini akan bergerak pada gelagar utama. Jarak pemindahan bahan dapat diatur sesuai yang diinginkan. Rem pengontrol dipasang pada poros motor dan bekerja menurut prinsip elektromagnet. antar muka SPI (Serial Parallel Interface) untuk berkomunikasi. Pada perancangan prototype gantry crane modul NRF24L01 ini digunakan untuk berkomunikasi antara remot kontrol crane (transmitter) dengan komponen kontrol pada mesin gantry crane (receiver). Gambar 6. Modul Wireless NRF24L01 Gambar 4. Mekanisme Long Travelling Mikrokontroler arduino merupakan sebuah platform elektronik yang bersifat open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan. Nama Arduino tidak hanya dipakai untuk menamai board rangkaian saja, tetapi juga untuk menamai bahasa dan software pemrogramannya, serta IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pemrogramannya. Pada pembuatan prototype gantry crane ini Arduino nano berfungsi sebagai kontroler utama untuk komponen-komponen elektronik lainnya seperti modul relay dan modul wireless NRF24L01. Arduino nano merupakan sebuah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang bersifat open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR yaitu IC ATmega328, dimana mikrokontroler tersebut memiliki software dan bahasa yang khusus untuk melakukan pemrogramannya. Menurut Syahwil, Arduino nano adalah sebuah platform yang diciptakan untuk menyederhanakan proses rangkaian dan pemrograman mikrokontroler sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. III. METODE PENELITIAN Dalam metode ini akan dibahas tentang perancangan dan pembuatan alat meliputi perancangan alat,dan blok diagram. Gambar 7 Diagram Blok Sistem Wireless Gantry Crane a. Perancangan Perangkat Keras (hardware) Perancangan hardware pada pebuatan prototype gantry crane komunikasi tanpa kabel ini merupakan perancangan perangkat keras berupa komponen elektronik untuk transmitter, receiver dan rangka dari gantry crane. Berikut adalah konfigurasi untuk rangkaian transmitter yang digunakan pada prototype gantry crane. Tabel 1 Konfigurasi pin Arduino Nano - Remote Control Gambar 5. Arduino nano Modul NRF24L01 merupakan modul pengirim dan penerima data nirkabel atau wireless dengan kebutuhan energi yang rendah, dimana modul tersebut menggunakan gelombang radio dengan frekuensi 2,4 GHz sebagai media lalu lintas data dan menggunakan Perancangan Sistem Gantry Crane Dengan Wireless Control Berbasis Arduino..Lisa Fitriani Ishak

pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 12 Tabel 2 Konfigurasi pin NRF24L01 - Arduino Nano (transmitter) Gambar 10 Rangkaian Receiver Long Travel b. Perancangan Perangkat Lunak (software) 1) Arduino Software Pada perancangan perangkat lunak sistem gantry crane dengan kontrol wireless dibutuhkan sebuah aplikasi khusus yang beranama Arduino IDE yang fungsinya untuk membuat dan mengompilasi menjadi kode biner dan meng-upload program ke dalam chip mikrokontroller pada board Arduino. Sehingga nantinya chip mikrokontroller yang sudah diprogram tersebutlah yang akan mengolah perintah pada sebuah sistem yang akan dirancang. Gambar 8. Rangkaian Transmitter Tabel 3 Konfigurasi pin NRF24L01 - Arduino Nano (receiver) Gambar 11 Arduino Software 2) Algoritma Alat Algoritma alat merupakan sebuah langkah yang dilakukan penyusun dalam perancangan perangkat lunak dalam pembuatan prototype gantry crane dengan kontrol wireless. Gambar 9 Rangkaian Receiver Hoist dan Cross Travel Gambar 9 Diagram Alir Sistem Pengiriman (Transmitter) JURNAL LITEK : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika, Vol.15, No.1, Maret 2018, pp. 9~14

JURNAL LITEK pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 13 Algoritma alat merupakan alur kerja dari alat yang akan kita buat yaitu gantry crane dengan kontrol wireless, algoritma tersebut yang nantinya akan menggambarkan bagaimana proses kerja dari alat atau prototype yang dibuat serta memudahkan pemahaman dalam menganalisa kelainan yang terjadi pada alat atau prototype. apabila komponen receiver menerima sinyal melalui modul wireless NRF24L01 berupa data, maka Arduino akan mengolahnya dan mengubahnya menjadi output berupa perintah melalui pin nya untuk menyalakan atau mematikan komponen kontrol pada susunan sistem berikutnya yaitu modul relay. Modul relay pada perancangan ini berfungsi sebagai pensaklaran (swithing) untuk menghidupkan dan mematikan kerja motor, dan juga mengubah arah putaran motor DC. Gerakan yang dihasilkan dari prototype gantry crane dengan kontrol wireless sudah sesuai dengan arah dan perintah yang ada pada remot kontrol. Berikut adalah hasil pengujian alat atau prototype gantry crane dengan sistem kontrol wireless. Gambar 10 Diagram Alir Sistem Penerima (Receiver) IV. HASIL DAN ANALISA Pada perancangan prototype gantry crane dengan kontrol wireless berbasis Arduino telah berhasil dibangun. Hal ini dapat dilihat bahwa bagian perangkat lunak (software) dari prototype gantry crane yaitu software Arduino IDE dapat di compile dan di upload ke dalam mikrokontroler. Dan juga perangkat keras (hardware) yang terdiri dari rangka prototype crane, Arduino nano, modul wireless NRF24L01, relay, switch, rangkaian push button, motor DC sudah selesai dirangkai dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada perancangan prototype gantry crane ini pengujian lebih menitik-beratkan pada kemampuan modul wireless mengirim dan menerima sinyal. Apabila sinyal diterima dengan baik maka komponen dari rangkaian penerima (receiver) juga dapat berkerja sebagaimana mestinya. Sedangkan pengujian pada beban digunakan berat beban yang sama. Pada pengujian alat yang disajikan dengan tabel 4, setelah komponen mendapatkan suplay energi listrik, pengujian dilakukan yaitu dengan menekan push button pada remot kontrol berdasarkan fungsinya untuk mengontrol gerakan, baik naik-turun (lifting), melintang (cross travelling), dan memanjang (long travelling) berdasarkan jarak tertentu. Pengujian dilakukan dengan tanpa penghalang pada jarak dekat, sedang dan jauh yaitu dengan jarak terdekat 0 meter sampai dengan terjauh 80 meter. Dari hasil yang didapatkan dari pengujian pada jarak tersebut komponen transmitter dapat bekerja dengan baik yaitu dengan mengirimkan sinyal kepada komponen receiver, begitu juga sebaliknya komponen receiver masih dapat menerima sinyal kiriman dari transmitter dengan baik. Sehingga pada prosesnya Tabel 4 Tabel Pengujian Fungsi V. KESIMPULAN 1) Pemanfaatan modul wireless NRF24L01 yang dikombinasikan dengan Arduino secara fungsi dapat menggantikan penggunaan kabel kontrol sehingga operator lebih aman dari resiko terjadinya keceakaan kerja. 2) Modul NRF24L01 dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara dua Arduino yang fungsinya sebagai (transmitter dan receiver) pada prototype gantry crane, dan dapat bekerja secara efektif yaitu pada jarak 0-80 meter dengan tanpa penghalang dan juga kemampuan mengangkat beban pada hoist seberat 500 gram. REFERENSI [1] Dermawan, Rakhmad, (2014). Perancangan Overhead Travelling Crane Kapasitas 5 Ton, Skripsi, Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. [2] DIY: Relay Switch Motor Controller - Arduino, http:/www.instructables.com/id/diy-relay-switchmotor-controller-arduino/ [3] Fajriansyah, Burhan, (2016). Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan NRF24L01+ sebagai Transceiver Nirkabel, Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung, Vol.4, No.1 Hal 83-97 Perancangan Sistem Gantry Crane Dengan Wireless Control Berbasis Arduino..Lisa Fitriani Ishak

14 pissn: 1693-8097; eissn: 2549-8762 [4] Fernanda, Imam, (2014). Perancangan Kontrol Crane Hoist Dengan Wireless Berbasis Arduino, Skripsi, Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana, Jakarta. [5] Rahim, Abid, (2016). Design and Implementation of a Low Cost Wireless Sensor Network using Arduino and NRF24L01(+), International Journal of Scientific Research Engineering & Technology, Volume 5, Issue 5, May 2016, pp 307-309. [6] Setiawan, Sulhan (2004). Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler.Yogyakarta: Penerbit Andi. [7] Syahwil, Muhammad, 2013. Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: Penerbit Andi. [8] Wireless Remote Using 2.4 Ghz NRF24L01: Simple Tutorial Using of NRF24L01 & Arduino, http://www.instructables.com/id/ Wireless- Remote-Using-24-Ghz-NRF24L01-Simple-Tutor/ JURNAL LITEK : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika, Vol.15, No.1, Maret 2018, pp. 9~14