HUBUNGAN PRAKTIK PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN MASTITIS PADA IBU NIFAS DI RUANG POLI LAKTASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Oleh: Ainul Mardhiah 09010036 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH DIPLOMA III KEBIDANAN TAHUN 2012
PERNYATAAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Ini Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKes U BUDIYAH Banda Aceh Banda Aceh, 22 September 2012 Pembimbing (SITI WAHYUNI, SST) MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH (CUT EFRIANA, SST) ii
ABSTRAK HUBUNGAN PRAKTIK PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN MASTITIS DI POLI LAKTASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Ainul Mardhiah 1 Siti Wahyuni 2 xii + 35 halaman + 4 tabel + 12 lampiran + 1 gambar Latar belakang : Mastitis adalah infeksi yang disebabkan karena adanya sumbatan pada duktus hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Insiden terjadinya mastitis bervariasi dari sedikit sampai 30 % wanita menyusui, tapi biasanya dibawah 10 % mastitis sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga pasca persalinan dengan sebagaian laporan menunjukkan bahwa 74% sampai 95% kasus terjadi dalam 12 minggu pertama mastitis dapat terjadi juga pada masa laktasi yaitu termasuk pada tahun kedua. Data yang di peroleh dari Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, jumlah ibu yang menyusui pada tahun 2011 adalah 411 orang, ibu yang mengalami mastitis adalah 70 orang. Sedangkan pada bulan Januari sampai April 2012, jumlah ibu yang menyusui adalah 51 orang, ibu yang mengalami mastitis adalah 19 orang Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis. Metode penelitian : Penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu yang melahirkan dengan seksio sesaria di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada bulan Juni-Juli tahun 2012 sebanyak 35 orang. Pengambilan sampel secara Total Sampling. Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner. Hasil penelitian : Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan chi square dan brdasarkan perhitungan Continuity Correction didapatkan nilai (P=0.388)>(α=0.05) yaitu tidak ada hubungan praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. Kesimpulan :.Tidak ada hubungan antara praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. Saran : Dalam penelitian ini penulis menyarankan kepada petugas kesehatan untuk dapat lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. Kata kunci Sumber : Mastitis, Praktik Perawatan Payudara : 16 buku (2002 2009)+ 2 internet 1
PENDAHULUAN Latar belakang Mastitis dan abses payudara terjadi pada semua populasi, dengan atau tanpa kebiasaan menyusui. Insiden yang dilaporkan bervariasi dari sedikit sampai 33% wanita menyusui, tetapi biasanya di bawah 10%. Mastitis paling sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga pascakelahiran. Dengan sebagian besar laporan menunjukkan bahwa 74% sampai 95% kasus terjadi dalam 12 minggu pertama. Namun, mastitis dapat terjadi pada setiap tahap laktasi. Abses payudara juga paling sering terjadi pada 6 minggu pertama paska kelahiran (WHO, 2002). Pada tahun 2005 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus infeksi payudara yang terjadi pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrocustic terus meningkat, dimana penderita kanker payudara mencapai hingga lebih 1,2 juta orang yang terdiagnosis, dan 12% diantaranya merupakan infeksi payudara berupa mastitis pada wanita pasca post partum. Data ini kemudian didukung oleh The American Cancer Society yang memperkirakan 211.240 wanita di Amerika Serikat akan didiagnosis menderita kanker payudara invasive (stadium I-IV) tahun ini dan 40.140 orang akan meninggal karena penyakit ini. Sebanyak 3 % kasus kematian wanita di Amerika disebabkan oleh kanker payudara. Sedangkan di Indonesia hanya 0,001/100.000 angka kesakitan akibat infeksi berupa mastitis (Depkes RI, 2008). Data yang di peroleh dari Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh, jumlah ibu yang menyusui pada tahun 2011 adalah 411 orang, ibu yang mengalami mastitis adalah 70 orang. Sedangkan pada bulan Januari sampai April 2012, jumlah ibu yang menyusui adalah 51 orang, ibu yang mengalami mastitis adalah 19 orang. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah Hubungan Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis Pada Ibu Nifas di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis Pada Ibu Nifas di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012. Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi Dapat menjadi tambahan informasi tentang mastitis bagi ibu nifas yang melakukan pemeriksaan di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin dalam menggalakkan Praktik Perawatan payudara dalam rangka pencegahan mastitis. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan tentang Praktik Perawatan payudara dalam rangka pencegahan mastitis. 2
3 METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Pada masa nifas, masalah yang sering timbul antara lain kelainan putting, payudara bengkak, terjadinya pembendungan ASI dan Mastitis (H. Sibuea, 2003). Terjadinya masalah tersebut karena beberapa factor antara lain kurangnya perawatan payudara pada ibu menyusui. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil dan menyusui. Mastitis dapat dicegah dengan dilakukannya perawatan payudara sebelum dan sesudah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah stersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara yang dilakukan meliputi pengurutan payudara, pengosongan payudara, pengompresan payudara dan perawatan puting susu (Huliana, 2003). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Variabel independent Praktik Perawatan Payudara Variabel dependent Mastitis Gambar : 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran terhadap variabel dilakukan pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui hubungan teknik perawatan payudara dengan kejadian mastitis pada ibu nifas. Lokasi dan waktu penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin. Waktu penelitian ini di laksanakan pada bulan tanggal 10-16 Agustus tahun 2012. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berkunjung di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin pada bulan Januari sampai April tahun 2012 sebanyak 35 orang. Namun yang menjadi responden adalah ibu yang ada pada saat penelitian dilaksanakan di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin pada bulan Juli tahun 2012. Sampel Tenik dalam pengambilan sampel adalah Total Sampling yaitu pengambilan sampel dengan mengambil seluruh populasi. Cara Pengumpulan Data Data yang telah dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan pemeriksaan dan pendataan ulang.
4 b. Coding Data yang diperoleh di klasifikasikan kemudian diberi kode tertentu untuk memudahkan pengolahan data. c. Transferring Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan sesuai dengan klasifikasi data. d. Tabulating Data yang telah lengkap dihitung sesuai variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi. Analisa Data Setelah selesai dilakukan pengolahan data, maka analisis data yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program Statistical Program For Social Science (SPSS) versi 16.00. Analisa data yang akan dilakukan meliputi: a. Analisa Univariat Dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Table 1 Distribusi Frekuensi Kejadian Mastitis di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin N o Mastitis Frekuensi Presentase 1 Mastitis 18 51.4 2 Tidak Mastitis 17 48.6 Jumlah 35 100.0 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2012 Table 2 Distribusi Frekuensi Praktik Perawatan Payudara Responden Dengan Kejadian Mastitis di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin No Praktik Perawatan Frekuensi Presentase Payudara 1 Dilakukan 19 54.3 3 Tidak Dilakukan 16 45.7 Jumlah 35 100.0 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2012 Table 3 Tabulasi Silang Responden Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis di Ruang Poli Laktasi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin No Praktik Perawatan Payudara Mastitis Tidak Total Uji Statistik Mastitis Mastitis f % f % f % α p 1 Dilakukan 8 42.1 11 57.9 19 100 0.05 0.388 2 Tidak Dilakukan 10 62.5 6 37.5 16 100 Total 18 51.4 17 48.6 35 100 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2012
Pembahasan Pada pembahasan ini akan di uraikan hasil penelitian mengenai Hubungan Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis di RSUD dr. Zainoel Abidin. 1. Hubungan praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 19 responden yang praktik perawatan payudara dilakukan yang mengalami mastitis adalah sebanyak 8 responden (42.1%) dan dari 16 responden yang tidak melakukan praktik perawatan payudara adalah sebanyak 10 responden (62.5%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan chi square dan brdasarkan perhitungan Continuity Correction didapatkan nilai (P=0.388)>(α=0.05) yaitu tidak ada hubungan praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan payudara dan puting susu merupakan suatu hal yang sangat penting, perawatannya meliputi payudara harus dibersihkan dengan teliti setiap hari sebelum mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui, hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa susu dan membantu mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke puting maupun ke mulut bayi. Perawatan payudara yang tidak benar menyebabkan payudara bengkak dan puting pecah- pecah yang akan menjadi penyulit dalam proses menyusui, bila puting menjadi pecah-pecah proses menyusui ditangguhkan sampai puting tersebut sembuh karena harus dilakukan perawatan payudara pada saat ibu mulai menyusui. Perawatan payudara pada ibu nifas yang tidak benar disebabkan karena pengetahuan ibu masih kurang sehingga ibu harus belajar dari pengalaman melahirkan sebelumnya atau dari informasi dan sumber yang lainnya (Admin, 2010). Menurut penelitian Jane A. Morton, MD bahwa kasus mastitis terjadi pada tahun pertama setelah persalinan yakni sekitar 17,4%. Dan sekitar 41% kasus mastitis justru terjadi pada bulan pertama setelah melahirkan (Jane A. Morton, MD, 2002). Peneliti berasumsi bahwa ibu yang berada di berkunjung di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin merasa penting melakukan praktik perawatan payudara, ini dikarenakanan mereka takut ASI nya tidak cukup ataupun penuh yang bisa menyebabkan saluran ASI nya tersumbat. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Zainoel Abidin 2012, maka penulis dapat simpulkan sebagai berikut: Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan chi square dan brdasarkan perhitungan Continuity Correction didapatkan nilai (P=0.388)>(α=0.05) yaitu tidak ada hubungan praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. 5
6 Saran 1. Kepada Instituti diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam hal praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. 2. Kepada Rumah Sakit diharapkan untuk lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai praktik perawatan payudara dengan kejadian mastitis. 3. Bagi Peneliti diharapkan untuk menambahkan pengetahuan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Alimul H, A. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika, Jakarta. Boyle, mouren, 2009. Pemulihan Luka. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Budiarto,E, Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta, EGC, 2002. Elizabeth, J, Corwin, 2009. Keadaan Abnormal Pada Kala Nifas, EGC. Jakarta. Hidayat,A.A, Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta, PT. Rineka cipta, 2003. Perinasia. 2003. Mastitis puerperium (http//www.google.com). 24 Maret 2009. Maryunani, Anik, 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta, EGC. Mocthar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri, edisi ke- 2. Jakarta, EGC. Prawirohardjo, S, 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta Notoatmodjo,S, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Sagung seto, 2005. Saiffuddin, A.B.2003. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal& Neonatal. JNPKKR POGI, Jakarta Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas, Fitramaya. Yogyakarta. Saleha, Sitti, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, salemba Medika. Jakarta. Suriadi, 2008. Hubungan Perawatan Payudara Dengan Infeksi Nifas tahun 2009. Diakses tanggal 18 Januari 2010. Winjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. WHO. 2003. Mastitis.Widya Medika, Jakarta.
7 WHO. 2003. Mastitis. Dapartemen Of Child And Andolescent Healt And Development, Jakarta. Wiknojosastro, 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka.