BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN. bernilai edukatif.interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, ada dua buah konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses interaksi yang. dilakukan antara guru dengan siswa. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. permasalahan yang akan dihadapi. Selama ini proses pembelajaran PKn di

BAB I PENDAHULUAN. yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsure

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi.

sekolah SD Kembangsongo, Bapak Sajiya, S.Pd mengungkapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto,Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 139

BAB I PENDAHULUAN. dana yang cukup besar. Hal ini diakui semua orang atau suatu bangsa demi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 13.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa belajar

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun tulisan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan unsur- unsur manusiawi

L PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa kreatif belajar sehingga

BAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Dalam kegiatan pembelajaran inilah siswa menimba ilmu. menyelesaikan permasalahannya dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar,

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi,

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 2009), hlm.3. di Abad Global, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 4. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. universal yang dilakukan oleh manusia. Dengan pendidikan diharapkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar merupakan suatu proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan sebagai pedoman ke arah mana akan dibawa proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap dalam diri anak didik. 1 Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Agar terjadi transfer belajar yang efektif maka diperlukan adanya interaksi yang harmonis antara guru dan peserta didik ataupun dengan sesama peserta didik dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran al-qur an hadits. Mata pelajaran al-qur an hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran itu dimaksudkan untuk memberikan motivasi, 1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 12. 1

bimbingan, pemahaman, kemampuan dan pernyataan yang terkandung dalam al-qur an dan hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai perwujudan iman dan takwa kepada Allah. Al-Qur an hadits bagi umat Islam merupakan dua hal yang sangat penting, keduanya menjadi acuan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Pembelajaran al-qur an hadits diarahkan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap al-qur an hadits sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar. MI Al-Khoiriyyah 1 merupakan salah satu madrasah yang ada di kota Semarang tepatnya di Jl. Bulustalan III A/253 Bulustalan, Semarang selatan. Secara umum pembelajaran yang terjadi disana masih menggunakan metode konvensional yaitu peserta didik hanya mendengarkan ceramah, mencatat dan mengerjakan tugas dari guru. Hanya kelas tertentu saja yang sudah menggunakan multimedia yaitu kelas unggulan. Menurut informasi dari guru mata pelajaran al-qur an hadits kelas IV bahwa dalam proses belajar mengajar juga masih menggunakan metode ceramah, kondisi tersebut menyebabkan peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran al- Qur an hadits, adapun yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran adalah peserta didik kurang memahami materi yang dipelajarinya, peserta didik jarang bertanya, peserta didik kurang bekerjasama dalam kelompok belajar sehingga hasil belajar 2

peserta didik rendah dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Selain itu, motivasi, minat, gairah, dan konsentrasi peserta didik kurang, cenderung pasif yang berakibat respon balik peserta didik rendah 2. Melihat kondisi tersebut seorang guru harus melakukan usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan mencari cara terbaik dalam penyampaian materi sehingga peserta didik dapat menangkap materi yang diajarkan dalam pikiran dengan baik dan bertahan lebih lama. Selain itu juga guru perlu membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Metode atau model pembelajaran yang digunakan dalam sekolah sebaiknya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan akademik dan interaksi sosial. Usaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang melibatkan peranan peserta didik membutuhkan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi sehingga peserta didik tidak merasa bosan. Adanya peran peserta didik dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan motivasi yang tinggi pada peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Karena dengan metode atau model yang 2 Inni Hikmatin, Proses Pembelajaran al-qur an hadits di kelas IV, Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran al-qur an hadits kelas IV MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang Bulustalan Semarang Selatan. (9-1-2014) 3

menyenangkan memberikan dampak yang positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang adalah dengan menerapkan model pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik baik kemampuan kognitif, psikomotorik maupun afektifnya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Talking Stick merupakan model pembelajaran kooperatif dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terusmenerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Model ini bermanfaat karena ia mampu menguji kesiapan peserta didik, melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat, dan mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apapun 3. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di kembangkan pertama kali oleh Stevens, dkk. Model Pembelajaran CIRC ini setiap peserta didik bertanggung jawab 3 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2013), hlm. 224. 4

terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama. Kedua model pembelajaran tersebut diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran serta dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan mengembangkan keaktifan peserta didik mengerjakan keterampilan kerjasama dalam kelompok. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Studi Eksperimen Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Talking Stick dan Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Materi Pokok Hadits tentang silaturahmi Pada Peserta Didik Kelas IV MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang uraian permasalahan di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan yaitu : Adakah pengaruh model Talking Stick dan Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap hasil belajar mata pelajaran al-qur an hadits materi pokok hadits tentang silaturahmi Pada peserta didik kelas IV MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang? 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap hasil belajar mata pelajaran al-qur an Hadits materi pokok hadits tentang silaturahmi pada peserta didik kelas IV MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : a. Manfaat bagi peserta didik 1) Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. 2) Dalam mengikuti proses belajar mengajar di harapkan peserta didik mampu menerapkan prinsip prinsip kerja sama dalam kelompoknya. 3) Peserta didik di harapkan merasa bahwa mata pelajaran al-qur an hadits itu mudah dan menyenangkan. b. Manfaat bagi Guru 1) Guru memperoleh suatu variasi model pembelajaran baru dalam pembelajaran al-qur an hadits. 2) Guru lebih termotivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar. 6

3) Guru dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran al-qur an hadits melalui model pembelajaran tersebut. c. Manfaat bagi Sekolah 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang baik bagi sekolah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran khususnya. 2) Menambah referensi sekolah dalam mengonsep model pembelajaran. d. Manfaat bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar mendatang. 7