HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH NOR ANIAH, S.ST., MM AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan angka 228/100.000 Kelahiran Hidup jauh diatas target untuk Millineum Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu sekitar 102/100.000 Kelahiran Hidup sedangkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir (AKBBL) mencapai 35/100.000 Kelahiran Hidup. Dari AKI juga tidak terlepas dengan adanya angka kesakitan ibu. Nyeri persalinan merupakan peristiwa yang dialami oleh setiap ibu bersalin. Nyeri memang bersifat obyektif bagi setiap individu, tetapi jika tidak teratasi dengan baik maka akan menimbulkan kesakitan pada ibu, dimana dari kesakitan tersebut juga akan meningkatkan Angka Kematian Ibu (Mander, 2003). Indikator adanya dan intensitas nyeri yang paling penting adalah menanyakan atau meminta ibu untuk mengambarkan beratnya nyeri atau rasa tidak nyamannya dengan menggunakan skala dapat dicatat pada flow chart (Mahyunani, Anik. 2010). Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri (Perry & Potter. 2006). Tingginya AKI disebabkan karena adanya penyulit dalam persalinan, dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental dari ibu agar memperoleh persalinan yang aman dan lancar, berbagai cara dilakukan diantaranya melakukan senam hamil (Puspitasari, 2012). Selama kehamilan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu harus diperhatikan, antara lain pentingnya pelaksanan senam hamil bagi ibu-ibu hamil, karena senam hamil selain dapat mengendurkan ketegangan dan perasaan cemas, senam hamil juga dapat mencegah terjadinya kelainan letak janin (Sholihan, 2008). Senam hamil merupakan cara yang mendukung kemudahan dalam persalinan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-oto sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil yang dilakukan secara teratur dan intensif dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Manuaba, 2010). Manfaat senam hamil yaitu menguasai teknik pernafasan, memperkuat elastisitas otot, melatih relaksasi, menghindari kesulitan, mengurangi keluhan-keluhan yang muncul pada saat persalinan seperti rasa nyeri dan sakit punggung (Rahmi, 2007). Senam hamil dapat dimulai dari umur kehamilan setelah 22 minggu (Kusmiyati, 2010). Wanita hamil yang menjalani olahraga secara teratur sesuai kebutuhannya selama kehamilan, proses persalinannya akan berjalan lancar dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu akan jarang mengalami keluhan-keluhan yang biasa terjadi pada ibu hamil seperti sakit punggung (Murbikin, 2008). Data dari Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin tahun 2012 ibu bersalin sebanyak 121 ibu dengan persalinan normal. Nor Aniah, Hubungan Senam Hamil Page 52
Studi yang dilakukan tanggal 15 20 Juli 2013 pada 7 ibu yang bersalin di Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin terdapat diantaranya 3 ibu (42,8%) telah mengikuti senam hamil dan 4 ibu (68%) ibu tidak pernah mengikuti senam hamil. Dari 7 ibu bersalin dilakukan wawancara didapat hasil 1 ibu (14,3%) merasakan nyeri ringan, 4 ibu (57,1%) merasakan nyeri sedang dan 2 ibu (28,6%) merasakan nyeri berat pada saat persalinan kala I fase aktif. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik diskriptif dengan rancangan Study Prospektif yang bersifat melihat ke depan yang dimulai dari variabel, penyebab atau faktor resiko, kemudian di ikuti akibatnya pada waktu yang akan datang. Pendekatan yang digunakan adalahpendekatan prosfektif yaitu menggunakan data hasil pengukuran secara langsung. Berdasarkan waktu pengambilan data penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin primipara pada kala I fase aktif di Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin pada bulan Juli tahun 2013 sebanyak 31 ibu. Sampel pada penelitian ini sebanyak 31 ibu bersalin dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara total sampling. Variable penelitian yaitu (1) Senam hamil : variabel bebas yaitu enam yang diikuti ibu dimulai pada usia kehamilan 6 bulan yang dilakukan seminggu sekali. Diukur dengan menggunakan kuesioner, dan dikategorikan menjadi ya (jika ibu mengikuti senam hamil minimal 1 kali) dan tidak (jika ibu sama sekali tidak mengikuti senam hamil). Skala nominal. (2) Nyeri persalinan kala I fase aktif : variabel terikat yaitu suatu keadaan dimana ibu bersalin merasakan sakit yang timbul pada persalinan kala I fase aktif. Diukur sengan menggunakan lembar observasi dan dikategorikan menjadi 0 : Tidak ada nyeri, 1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik, 4-6 : Nyeri Sedang, secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik, 7-9 : Nyeri Berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi, 10 : Nyeri sangat berat, pasien tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul. Skala rasio. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil kuesioner dan observasi langsung, sedangkan data sekunder merupakan data persalinan di Puskesmas Cempaka Putih yang didapatkan pada saat survey pendahuluan. Analisia yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mendiskripsikan tiap variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu senam hamil dan tingkat nyeri primipara. Sedangkan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas yaitu senam hamil dengan variabel terikat yaitu tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square (X 2 ) HASIL 1. Senam Hamil Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Primipara Berdasarkan Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin tahun 2013 Nor Aniah, Hubungan Senam Hamil Page 53
No Senam Hamil F % 1 Mengikuti 12 38.7 2 Tidak Mengikuti 19 61.3 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat tidak mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 19 responden (61,3%). 2. Tingkat Nyeri persalinan kala I fase aktif Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Primipara Berdasarkan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin Tahun 2013 No Tingkat Nyeri F % 1 Nyeri Ringan 2 6.5 2 Nyeri Sedang 11 35.5 3 Nyeri Berat 16 51.6 4 Nyeri Tak tertahankan 2 6.5 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat primipara berada pada tingkat nyeri berat yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). 3. Hubungan senam hamil terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Pelaksanaan Senam Hamil Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Primipara Di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih Banjarmasin Tahun 2013 Tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif Senam Hamil Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri tak Total ringan sedang berat tertahankan F % F % F % F % F % Mengikuti 2 6,5 8 25,8 2 6,5 0 0 12 38,7 Tidak Mengikuti 0 0 3 9,7 14 45, 2 2 6,5 19 61,3 Total 2 11 16 2 31 100 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dari 12 orang yang mengikuti senam hamil 25,8 % mengalami nyeri sedang pada saat persalinan kala I fase aktif, sedangkan dari 19 orang yang tidak mengikuti senam hamil terdapat 45,2% yang mengalami nyeri berat. Hasil uji statistik chi square dengan α (alpha)= 5%, didapat nilai signifikan (p) sebesar 0,002 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan senam hamil terhadap tingkat nyeri primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih tahun 2013 PEMBAHASAN 1. Senam Hamil Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu bersalin tidak mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 19 responden (61,3%). Peneliti berpendapat responden tidak mengikuti senam hamil dikarenakan sibuk bekerja, karena dilihat dari hasil rekapitulasi penelitian ibu yang mengikuti senam hamil kebanyakan dari ibu yang tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Nuryati (2006), bahwa masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi. Informasi yang dimaksud disini adalah tentang senam hamil, karena jika ibu mengetahui tentang manfaat senam hamil kemungkinan besar ibu bisa Nor Aniah, Hubungan Senam Hamil Page 54
meluangkan waktunya untuk mengikuti senam hamil. Selain karena bekerja peneliti juga berpendapat bahwa ibu yang tidak mengikuti senam hamil dikarenakan pengalaman yang kurang tentang kehamilan dan persalinan, sesuai dengan pendapat Notoatmojo (2002) pengalaman akan menghasilkan pemahaman yang berbeda bagi tiap individu. Jika ibu hamil dalam penelitian ini pernah mengalami persalinan maka kemungkinan besar mereka akan mengikuti senam hamil. 2. Tingkat Nyeri persalinan kala I fase aktif Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat primipara berada pada tingkat nyeri berat yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Menurut Myles (2009) Nyeri merupakan fenomena multifaktorial, yang subjektif, personal dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, biologis, sosial budaya, dan ekonomi. Berbagai faktor mempengaruhi intensitas dan jumlah nyeri dialami ibu selama persalinan yakni: Persepsi nyeri bervariasi tergantung pada keadaan emosional ibu, toleransi terhadap nyeri, mekanisme koping, arti nyeri secara individual, ekspresi nyeri, komunikasi nyeri, karakteristik budaya dan lingkungan nyeri di rumah. Sehingga peneliti berpendapat bahwa nyeri berat yang dirasakan oleh responden disebabkan karena beberapa factor yang disebutkan di atas. Selain itu juga disebabkan karena responden merupakan ibu primipara, sehingga nyeri yang dirasakan lebih besar daripada multipara. Sesuai dengan pendapat Myles bahwa Primigravida mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multigravida mengalami peningkatan nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II 3. Hubungan senam hamil terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara Berdasarkan tabel 4.3 di atas dari 12 orang yang mengikuti senam hamil 25,8 % mengalami nyeri sedang pada saat persalinan kala I fase aktif, sedangkan dari 19 orang yang tidak mengikuti senam hamil terdapat 45,2% yang mengalami nyeri berat. Hasil uji statistik chi square dengan α (alpha)= 5%, didapat nilai signifikan (p) sebesar 0,002 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan senam hamil terhadap tingkat nyeri primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih tahun 2013. Nyeri yang dirasakan responden disebabkan karena nyeri pada kala I terutama ditimbulkan oleh stimulus dihantarkan melaui syaraf pada leher rahim dan rahim bagian bawah. Nyeri itu merupakan nyeri visceral yang berasal dari kontraksi uterus dan aneksa. Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang ditimbulkan. Nyeri akan bertambah dengan adanya kontraksi isometric pada uterus yang melawan hambatan oleh leher rahim uterus dan perineum. Ibu yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilannya, maka tingkat kehabisan tenaga atau penggunaan tenaga selama proses persalinan akan sangat rendah dan dapat nyeri persalinan serta lebih cepat sembuh pada masa pascapersalinan. Menurut Ade (2011), bahwa senam hamil salah satunya bertujuan untuk melatih relaksasi untuk mengatasi Nor Aniah, Hubungan Senam Hamil Page 55
ketegangan saat persalinan, juga senam hamil mempunyai banyak manfaat diantaranya menghindari kesulitan proses persalinan, meningkatkan ketahanan dan stamina., mengurangi keletihan, meningkatkan tidur, serta mengurangi stres dan kecemasan. Berdasarkan hal tersebut peneliti berpendapat bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ade (2011) karena responden yang tidak mengikuti senam hamil 45,2% diantara mengalami nyeri berat. Nor Aniah, Hubungan Senam Hamil Page 56