TABEL LAMPIRAN. Tabel Lampiran 1. Hasil Analisis Awal Sifat Kimia Tanah Gambut. Sifat Kimia Satuan Metode Nilai. C-organik (%) Walkey&Black 55.

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

: Kasar pada sebelah bawah daun

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1 Formulir organoleptik

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Lampiran I. Lay Out Peneltian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

METODE. Materi. Rancangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Lay out penelitian I

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Transkripsi:

LAMPIRAN 41

42 TABEL LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Hasil Analisis Awal Sifat Kimia Tanah Gambut Sifat Kimia Satuan Metode Nilai ph H 2 O 1:1 Elektrometri 4.60 C-organik (%) Walkey&Black 55.54 N-total (%) Kjeldhal 3.72 P-tersedia (ppm) Bray I 24.50 Ca-dd (me/100g) N NH4OAc ph 7.0 5.54 Mg-dd (me/100g) N NH4OAc ph 7.0 3.11 K-dd (me/100g) N NH4OAc ph 7.0 2.90 Na-dd (me/100g) N NH4OAc ph 7.0 1.84 KTK (me/100g) N NH4OAc ph 7.0 133.68 KB (%) 9.71 Al-dd (me/100g) NKCl 3.28 H-dd (me/100g) NKCl 5.99 e tersedia (ppm) DTPA 923.20 Cu tersedia (ppm) DTPA 17.94 Zn tersedia (ppm) DTPA 57.92 Mn tersedia (ppm) DTPA 142.51 Pb tersedia (ppm) 0.05 N HCl 2.90 Cd tersedia (ppm) 0.05 N HCl Tr Cr tersedia (ppm) 0.05 N HCl 1.82 As tersedia (ppm) 0.05 N HCl Tr Hg tersedia (ppm) 0.05 N HCl 22.70 SiO 2 (ppm) gravimetri 65

43 Tabel Lampiran 2. Komposisi Kimia dari Electric urnace Slag Indonesia Parameter Satuan E slag Indonesia e 2 O 3 g kg -1 431.80 CaO g kg -1 260.00 SiO 2 g kg -1 127.00 MgO g kg -1 78.60 Al 2 O 3 g kg -1 72.10 K 2 O g kg -1 0.410 P 2 O 5 g kg -1 0.53 Na 2 O g kg -1 3.30 Mn g kg -1 12.40 Cu g kg -1 22.00 Zn g kg -1 79.00 DN % 66.10 Logam Berat Berbahaya As mg kg -1 3.17 Cd mg kg -1 0.17 Cr mg kg -1 832.00 Pb mg kg -1 5.00 Hg mg kg -1 0.08

44 Tabel Lampiran 3. Deskripsi Padi Varietas IR 64 Ciri Deskripsi Nomor seleksi IR 18348-36-3-3 Asal persilangan IR 5657/ IR 2061 Golongan Cere Umur tanaman 110-120 hari Bentuk tanaman Tegak Tinggi tanaman 115-126 Anakan produktif 20-35 batang Warna kaki Hijau Warna batang Hijau Warna telinga daun Tidak berwarna Warna lidah daun Tidak berwarna Warna daun Hijau Muka daun Kasar Posis daun Tegak Daun bendera Tegak Bentuk gabah Ramping, panjang Warna gabah Kuning bersih Kerontokan Tahan Kerebahan Tahan Tekstur nasi Pulen Kadar amilosa 23% Indeks glikemik 70 Bobot 1000 butir 24.1 g Rata-rata hasil 5.0 ton/ ha Potensi hasil 6.0 ton Ketahanan terhadap : Hama Tahan wereng coklat biotipe 1, 2, dan agak tahan wereng coklat biotipe 3 Penyakit Agak tahan hawar daun bakteri strain IV. Tahan virus kerdil rumput Anjuran tanam Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang Pemulia Introduksi dari IRRI Dilepas tahun 1986 : Suprihatno et al., 2010

45 Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap ph Tanah. Perlakuan 9 2.02 0.22 47.21** 2.40 3.45 Galat 20 0.09 0.00 Total Terkoreksi 29 2.11 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Ca-dd tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Ca-dd Tanah. Perlakuan 9 2405.00 267.223 9.01** 2.40 3.45 Galat 20 593.12 29.656 Total Terkoreksi 29 2998.13 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Ca-dd tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Mg-dd Tanah. Perlakuan 9 50.02 5.558 10.93** 2.40 3.45 Galat 20 10.17 0.509 Total Terkoreksi 29 60.20 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Mg-dd tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar e-tersedia Tanah. Perlakuan 9 854001.90 94889.100 15.47** 2.40 3.45 Galat 20 122703.60 6135.180 Total Terkoreksi 29 976705.50 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap e-tersedia tanah dengan taraf α = 5%

46 Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Mn-tersedia Tanah. Perlakuan 9 23017.83 2557.536 93.90** 2.40 3.45 Galat 20 544.76 27.238 Total Terkoreksi 29 23562.59 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Mn-tersedia tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Cu-tersedia Tanah. Perlakuan 9 1012.80 112.534 38.67** 2.40 3.45 Galat 20 58.21 2.910 Total Terk 29 1071.01 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Cu-tersedia tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Zn-tersedia Tanah. Perlakuan 9 942.84 104.760 66.90** 2.40 3.45 Galat 20 31.32 1.566 Total Terk 29 974.16 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap Zn-tersedia tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar P-Tersedia Tanah. Perlakuan 9 12733.67 1414.85 4.65** 2.40 3.45 Galat 20 6088.17 304.41 Total Terkoreksi 29 18821.84 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap P-tersedia tanah dengan taraf α = 5%

47 Tabel Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Kadar SiO 2 tersedia Tanah. Perlakuan 9 302436.24 33604.027 17.88** 2.40 3.45 Galat 20 37597.82 1879.891 Total Terk 29 340034.06 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap SiO 2 -tersedia pada tanah dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Tinggi Tanaman Padi 11 MST Perlakuan 9 25812.08 2868.008 26.57** 2.40 3.45 Galat 20 2158.71 107.935 Total Terk 29 27970.78 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Anakan Produktif Tanaman Padi Perlakuan 9 2237.37 248.596 138.11** 2.40 3.45 Galat 20 36.00 1.800 Total Terk 29 2273.37 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan produktif padi dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 15. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Anakan Maksimum Tanaman Padi Perlakuan 9 2670.80 296.756 261.84** 2.40 3.45 Galat 20 22.67 1.133 Total Terk 29 2693.47 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan maksimum padi dengan taraf α = 5%

48 Tabel Lampiran 16. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Panen Tanaman Padi Perlakuan 9 1489.56 165.507 25.09** 2.40 3.45 Galat 20 131.91 6.596 Total Terk 29 1621.47 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap bobot gabah kering panen padi dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 17. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Giling Tanaman Padi Perlakuan 9 1179.88 131.098 25.09** 2.40 3.45 Galat 20 104.49 5.224 Total Terk 29 1284.37 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap bobot gabah kering giling padi dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 18. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Bernas Tanaman Padi Perlakuan 9 799.86 88.873 25.83** 2.40 3.45 Galat 20 68.80 3.440 Total Terk 29 868.66 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap bobot gabah bernas padi dengan taraf α = 5% Tabel Lampiran 19. Analisis Ragam Pengaruh E Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Hampa Tanaman Padi Perlakuan 9 42.71 4.745 17.62** 2.40 3.45 Galat 20 5.39 0.269 Total Terk 29 48.09 ** Pemberian E Slag berpengaruh sangat nyata terhadap bobot gabah hampa padi dengan taraf α = 5%

49 Tabel Lampiran 20. Batas Maksimum Logam Berat pada Beras (SNI 7387:2009) Elemen Batas Maksimum Cemaran (mg/kg) Pb 0.3 Cd 0.4 As 0.5 Sn 40 Hg 0.05 : Badan Standarisasi Nasional (2009)

50 Lampiran 1. Prosedur Analisis di Laboratorium a. Analisis SiO₂-tersedia pada Tanah dengan Metode Ekstraksi Natrium Asetat Pada tanah gambut mengandungunsur silikat yang cukup banyak, oleh karena itu dilakukan pengamatan kadungan sillikat pada tanah gambut, karena silikat sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman padi. Contoh tanah sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam tabung sentrifiuse, ditambah 50 ml natrium asetat 0,1 M PH 4,0 dan ditempatkan dalam water bath pada suhu 40 C selama 5 jam. Setelah itu, disaring dengan menggunakan kertas saring, selanjutnya kadar Si dalam ekstrak diukur menggunakan AAS. - Perhitungan : - Keterangan: ka Kadar SiO₂ ppm = ppm SiO₂ AAS x 50 5 x ka = aktor kadar air b. Analisis Logam Berat pada Tanah dan Tanaman Analisis Logam Berat Pb, Cd, dan Hg-tersedia pada Tanah dengan Ekstraksi HCl 0.05 N Analisis logam berat pada tanah diperlukan, untuk mengetahui kandungan logam berat yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi logam berat yang terkandung didalamnya maka menyebabkan tanah keracunan logam berat tersebut. Contoh tanah kering udara ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam tabung kocok. Kemudian ditambahkan 20 ml HCl 0,05 N dan dikocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok. Selanjutnya, larutan tanah tersebut disaring dan ditampung ke dalam botol film. - Pengukuran : Hasil ekstrak jernih diukur dengan AAS menggunakan deret standar masing masing logam berat sebagai pembanding. - Perhitungan : Kadar unsur unsur ppm = ppm AAS x - Keterangan: ppm AAS ml ekstrak 1000 ml x 1000 g g contoh x ka = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaan AAS setelah di koreksi blanko.

51 1000 = faktor konversi ke ppm. ka = faktor koreksi kadar air Analisis Logam Berat Pb, Cd, dan Hg total pada Tanaman dengan Ekstraksi Asam Nitrat dan Perklorat Contoh gabah yang telah dikupas dan ditumbuk halus menjadi tepung, ditimbang sebanyak 0.5 g, kemudian dimasukkan ke dalam tabung digestion. Selanjutnya, ditambahkan campuran asam nitrat dan perkolat dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 5 ml, lalu didiamkan semalam. Destruksi dilakukan selama 1½ jam, dan suhu dinaikkan menjadi 230 C. Setelah itu, tabung diangkat dan ditunggu hingga panas brkurang, kemudian ditampung ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan aquades sampai dengan tanda tera. - Perhitungan : Kadar unsur unsur ppm = ppm AAS x - Keterangan: ppm AAS ml ekstrak 1000ml x 1000 g g contoh x fk = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antaraa kadar deret standar dengan pembacaan AAS setelah dikoreksi blanko. 1000 = faktor konversi ke ppm. fk = faktor koreksi kadar air. c. Analisis Ketersediaan Unsur Mikro dalam Tanah dengan Ekstrak DTPA. Pengekstrak DTPA (dietilene triamine penta acetic acid) dapat melarutkan ionion logam dalam bentuk senyawa khelat. Pada ph 7,3 larutan DTPA memiliki daya khelat paling kuat untuk mengekstrak besi dan logam-logam lainya. Timbang 10 g contoh tanah halus < 2mm. Tambah 20 ml larutan pengekstrak DTPA, dikocok dengan mesin kocok selama 2 jam. Suspensi disaring atau disentrifusi untuk mendapatkan ekstrak yan jernih. Ukur masing-masing unsur dengan alat AAS. - Perhitungan : Kadar unsur unsur ppm = ppm AAS x - Keterangan: ppm AAS ml ekstrak g contoh ml ekstrak 1000ml x 1000g x fp x fk g contoh = kadar contoh yag didapatdari kurva hubungan antaa kadar deret standar dengan pembacaan AAS setlah dikoreksi blanko. = 20 ml = 10 g

52 fp fk d. Analisis SiO 2 pada Beras = faktor pengencer (bila ada) = faktor koreksi KA Contoh sampel tanaman yang telah dikupas digiling sampai halus, ditimbang sebanyak 1 g, kemudian dimasukkan ke cawan porselin (ditimbang berat cawan terlebih dahulu). Selanjutnya, masukkan ke dalam oven 105 0 C selama 24 jam, lalu keluarkan dan dinginkan 15 menit di eksikator setelah itu timbang cawan berisi sampel. Kemudian masukkan kembali cawan ke dalam tanur 550 0 C selama 2 jam, lalu keluarkan dan dinginkan kemudian timbang. Letakkan cawan pada hot plate yang telah dipanaskan, lalu ditetesi HCl (pk) 15 tetes sampai merendam sampel selanjutnya dibiarkan sampai HCl mengering. Bilas cawan dengan aquades yang telah dipanaskan sedikit demi sedikit, lalu disaring. Hasil saringan (filtrat) dibuang setelah kertas saring mengering dimana kertas saring tersebut dimasukkan ke dalam cawan yang akan dipanaskan ke dalam oven 105 0 C selama 24 jam, lalu keluarkan dan dinginkan 15 menit di eksikator selanjutnya masukkan ke dalam tanur 700 0 C selama 2 jam, keluarkan dan dinginkan lalu timbang berat cawan berisi sampel - Perhitungan : % Si = Bobot Cawan + Sampel Akhir (Bobot Cawan Awal) Bobot Sampel Awal x 100 % - Keterangan: ppm kurva % SiO₂ = Bobot Molekul SiO₂ Bobot Molekul Si x % Si = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antaraa kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko. 1000 = faktor konversi ke ppm. fk = faktor koreksi kadar air.

53 Gambar Lampiran 1. Percobaan Pot Rumah Kaca Gambar Lampiran 2. Percobaan Inkubasi

54 Gambar Lampiran 3. Pengambilan Sampel Tanah Gambut Gambar Lampiran 4. Lokasi Pengambilan Sampel Tanah Gambut

55 (a) Gambar Lampiran 5. Perlakuan : (a) Electric urnace Slag dan (b) Silica gel (b) Gambar Lampiran 6. Perbandingan Tinggi Tanaman Padi Varietas IR 64 Perlakuan Kontrol, E Slag, dan Unsur Mikro umur 7 MST

56 Gambar Lampiran 7. Perbandingan Tinggi Tanaman Padi Varietas IR 64 Perlakuan Kontrol, Silica gel, dan Unsur Mikro umur 7 MST Gambar Lampiran 8. Perbandingan Tinggi Tanaman Padi Varietas IR 64 Perlakuan Kontrol, Silica gel, dan Unsur Mikro umur 17 MST

Gambar Lampiran 9. Perbandingan Tinggi Tanaman Padi Varietas IR 64 Perlakuan Kontrol, E Slag, dan Unsur Mikro umur 17 MST. 57

58