BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH PADANG. A. Sejarah Berdirinya BMT At- Taqwa Muhammadiyah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH PADANG. A. Sejarah Berdirinya BMT At- Taqwa Muhammadiyah

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya BMT At Taqwa Muhammadiyah

BAB III GAMBARAN UMUM BAITUL MAL TAMWIL BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH. A. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Taqwa Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Berkah Dana Fadhlillah

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Abadi dan dipindahkan ke Kota Purwodadi. 1

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

sebagai anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan. Koperasi di Indonesia berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP RI No. 9 Tahun 1995 tentang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ASAD ALIF. Pada saat awal berdiri, PT. BPRS Asad Alif Sukorejo bernama Balai

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

LANDASAN TEORI Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. negara negara anggota dan masyarakat Muslim pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Oleh karena itu bank dapat dikatakan sebagai baromer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

STRATEGI PENETAPAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. LELI SUWITA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul

PT. : : : ABSTRAK

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Gambaran Singkat Profil KJKS Pringgodani. 1. Sejarah Berdirinya KJKS Pringgodani

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

Transkripsi:

34 BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH PADANG A. Sejarah Berdirinya BMT At- Taqwa Muhammadiyah Awal berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah pada tanggal 1 November 1991, dimana saat itu ditandatangani akte pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kemudian Tahun 1992 menyusul berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Namun keduanya belum mampu menjangkau masyarakat Islam ekonomi rendah, oleh karena itu didirikanlah suatu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang berbadan hukum koperasi yaitu Baitul Maal wa Tamwil (BMT). 1 Istilah Baitul Maal wa Tamwil sebenarnya berasal dari dua suku kata yaitu Baitul Maal dan Baitul Tamwil Istilah Baitul Maal berasal dari Bait dan Al Maal, Bait artinya bangunan atau rumah sedangkan Al-Maal berarti harta benda atau kekayaan. Jadi Baitul Maal artinya rumah harta benda atau kekayaan. Baitul Tamwil berasal dari kata Bait dan Tamwil, Bait artinya bangunan atau rumah sedangkan Tamwil artinya pembiayaan. Jadi Baitul Tamwil artinya rumah pembiayaan. Secara fiqih Baitul Maal wa Tamwil berarti suatu lembaga atau badan yang bertugas untuk mengatasi kekayaan negara terutama keuangan yang berhubungan dengan pemasukan, pengeluaran serta pengelolaan. BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang didirikan pada tanggal 9 September 1996. BMT At-Taqwa Muhammadiyah mulai beroperasi dengan 452 1 Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 34

35 modal awal sebesar Rp. 2.701.000,- (dua juta tujuh ratus satu ribu rupiah) dengan fasilitas kantor di lingkungan Masjid Taqwa Muhammadiyah jalan Bundo Kandung No.1 Padang dengan perlengkapan seadanya yang dipersiapkan oleh badan pendiri yaitu Majelis Ekonomi Muhammadiyah Sumatera Barat. Awal mula berdirinya BMT ini di prakarsai oleh Bapak Drs. H. Moh Zen Gomo beserta 4 orang temannya. Pada saat itu ketentuan modal awal untuk mendirikan BMT masih Rp.2.000.000-Rp.5.000.000. Untuk mendirikan BMT dibutuhkan minimal 20 orang anggota pendiri, oleh karena itu Pak Zen beserta teman-temannya mengumpulkan 15 orang yang bersedia menjadi pendiri BMT. Kemudian para pemrakarsa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian BMT, lalu panitia yang telah dipilih mencari modal awal untuk mendirikan BMT. Modal awal ini berasal dari perorangan, lembaga, yayasan, BAZIS, Pemda atau sumber lainnya. Dari 20 orang pendiri tadi maka dipilih sebanyak 5 orang yang akan mewakili pendirian ke PINBUK. 2 Kemudian panitia merekrut calon pengelola dan mengikutkan pelatihan serta magang dengan menghubungi PINBUK, lalu melaksanakan persiapan sarana kantor dan perangkat administrasi atau form-form yang diperlukan, setelah semua nya selesai BMT mulai menjalankan operasional bisnis BMT. Pada tahun 2001 BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang membuka cabang di Kecamatan Koto Tangah Padang dengan pimpinan pertama bernama Rusli Manto, pada saat itu modal awal BMT At-Taqwa 2 Dokumentasi BMT At TaqwaMuhammadiyah Padang

36 Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya sekitar Rp. 50.000.000,- dengan lokasi yang berada di Pasar Lubuk Buaya,hingga juli 2017 BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya sudah mengalami 3 kali pindah lokasi sejak awal berdirinya BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya. 3 Aset BMT At-Taqwa Muhammadiyah Per 31 Desember 2015 Rp.31.299.930.631,20,- (Tiga Puluh Satu Miliyar Dua Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Enam Ratus Tiga Puluh Satu Dua Puluh Rupiah ). B. Visi dan Misi BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya 1. Visi Menjadi lembaga keuangan islam yang ikut menunjang dan memajukan perekonomian ummat, sehingga menjadi lembaga yang dapat dipercaya masyarakat dan tumbuh sebagai lembaga yang menjawab tantangan perekonomian nasional khususnya ekonomi mikro dalam mengentas kemiskinan. 2. Misi Mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan mendapatkan tambahan modal kerja usaha, dengan landasan misi gerakan islam dan dakwah yang mempunyai maksud dan tujuan untuk menegakan dan menjunjung tinggi agama islam serta 3 Wawancara Dengan Agus Fitri, SE., Kepala Cabang BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya, pada tanggal 14 Juli 2017 Pukul 10.30

37 terwujud masyarakat islam yang sebenarnya yang berkeadilan dan memproleh kesejahteraan. Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya membantu masyarakat dalam membangun dan mengembangkan potensi di bidang ekonomi. Sehingga pelaku usaha kecil mikro mampu meningkatkan kualitas usahanya dan memperoleh kesejahteraan keluarga dari hasil usaha yang dicapai, diantara tujuan yang dijalankan tersebut sebagi berikut: a. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi ummat, khususnya masyarakat usaha kecil dan menengah. b. Membebaskan ummat islam dari cengkeraman rentenir dan dari pinjaman bunga ber bunga. c. Meningkatkan produktivitas usaha dengan pemberian pembiayaan kepada pengusaha kecil dan menengah yang membutuhkan dana. d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiat usaha disamping meningkatkan penghasilan ummat. C. Landasan Hukum BMT At-Taqwa Muhamadiyah Cabang Lubuk Buaya BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang berbadan hukum koperasi dengan pola syariah. Adapun dasar pendirian BMT At-Taqwa Muhammadiyah adalah: 1. Undang-Undang a. Undang-undang RI No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

38 b. Undang-undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. c. Keputusan Menteri Koperasi RI No.019/BH/MI/VII/1998 tanggal 24 Juli 1998 tentang badan hukum koperasi. d. Akta Pendirian Koperasi BMT At-Taqwa Muhammadiyah adalah Surat Keputusan Menteri Koperasi No.33/BH/KDK/310/IV/1999 e. Surat Keputusan Pengurus No.09/SK/II.2/AU/D/2012 Tanggal 03 September 2012 2. Landasan Syariah a. Al-Quran surat Al-Jum ahayat 10. b. Al-Quran surat Al-Baqarahayat 282. D. Struktur Organisasi BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya Struktur Organisasi BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya Padang Kepala Cabang Agus Fitri, SE Teller : Elfi Enita, S.Kom Account Officer : -Ihsan Candra, SE -Ade Surya Putra, SE Marketing : -Verar rati, SE -Maynila Erina, A.Md

39 E. Produk BMT Taqwa Muhammadiyah Padang 1. Produk-Produk BMT Taqwa Muhammadiyah a. Produk penghimpun dana Produk-produk penghimpun dana yang ada di BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya : 1) DEMUTA (Deposito Mudharabah Taqwa) DEMUTA adalah simpanan berjangka yang ditujukan kepada masyarakat muslim yang ingin menginvestasikan dananya untuk meningkatkan perekonomian umat dengan sistem bagi hasil, maka simpanan nasabah dikelola dengan syariat Islam. Jangka waktu DEMUTA mulai dari 1, 3, 6, dan 12 bulan. Besarnya nisbah yang diberikan tergantung dari jangka waktu titipan tersebut dapat diinvestasikan. Saldo minimal untuk DEMUTA sebesar Rp. 1.000.000,-. Penarikan DEMUTA hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo. Bagi hasil keuntungan yang menarik yang dibagikan tiap bulan dan ditransfer langsung ke rekening tabungan. Keuntungan DEMUTA adalah: a) Tidak terbebani biaya administrasi b) Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan c) Dengan menginvestasikan dana di BMT secara tidak langsung telah membantu ekonomi umat menengah kebawah

40 2) Simpanan Mudharabah Suatu produk simpanan dimana BMT Taqwa sebagai mudharib (BMT) diberikan hak oleh shahibul maal (penyimpan) untuk menginvestasikan atau memproduktifkan titipan tersebut, dengan persyaratan awal sebesar Rp. 10.000,00. 3) Simpanan Pendidikan Suatu produk simpanan dimana BMT Taqwa sebagai penyimpan uang untuk keperluan pendidikan pada masa tertentu. Penyetoran awal untuk pembukaan rekening sebesar Rp. 10.000,00 dan dapat ditarik apabila di butuhkan. 4) Simpanan Haji Simpanan yang bertujuan untuk mewujudkan niat suci calon jamaah haji dengan penyetoran pertama sebesar Rp. 10.000,00. 5) Simpanan Qurban Suatu produk simpanan bagi nasabah yang mempunyai niat untuk berkurban pada waktu yang akan datang, sehingga dapat mengumpulkan atau menitipkan uangnya sampai mencukupi untuk mewujudkannya. Penyetoran pertama untuk tabungan qurban sebesar Rp. 10.000,00 dan penyetoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00.

41 b. Produk-produk penyaluran dana Produk penyaluran dana yang ada di BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya adalah Pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Maksudnya sipenjual harus memberitahu harga pokok yang ia beli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya, dan pengembalian dilakukan saat jatuh tempo dengan harga dasar barang yang dibeli ditambah keuntungan yang disepakati. Jenis usaha yang dimungkinkan untuk diberikan pembiayaan ini adalah usaha-usaha kecil seperti pertanian, industry rumah tangga dan perdagangan. 2. Tugas dan Wewenang Setiap karyawan yang bekerja di BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Lubuk Buaya memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu a. Teller Tugas dan pokok dari teller adalah sebagai berikut: 1) Menerima atau mengitung uang dan membuat bukti penerimaan dan pengeluaran 2) Melakukan pembayaran sesuai perintah manager 3) Melayani dan membayar pengambilan tabungan 4) Membuat buku kas harian setiap akhir jam kerja 5) Menghitung uang khas dan rincian setiap hari

42 Wewenang teller adalah memberikan pelayanan kepada semua nasabah penabung maupun nasabah pembiayaan serta bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar atau kasir. b. AO (Account Officer) Tugas pokok dari AO adalah sebagai berikut: 1) Membuat akad pembiayaan atau perjanjian pembiayaan, melakukan pembacaan akad, melakukan peningkatan jaminan secara benar serta surat-surat lainnya dengan memperhatikan kelengkapannya untuk di tanda tangani setelah pembiayaan telah di setujui direksi. 2) Menghitung jumlah angsuran berikut margin atau bagi hasil, serta jadwal pembayaran kembali pembiayaan untuk diserahkan kembali kepada bagian teller atau accounting. 3) Mengatur dan menatausahakan administrasi pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku. 4) Membuat surat surat peringatan atau teguran terhadap kegiatan nasabah yang pembiayaannya bermasalah untuk ditanda tangani oleh direksi 5) Menyimpan, mengadministrasikan dan mengamankan semua surat surat berharga, arsip, pembiayaan jaminan pembiayaan, serta dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan pembiayaan. Sedangkan wewenang AO adalah melakukan pengawasan pembiayan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

43 c. Marketing Tugas pokok marketing adalah sebagai berikut: 1) Melakukan kegiatan pemasaran produk produk dan jasa BMT guna menghimpun dana sesuai dengan target yang ditetapkan 2) Membuat rencana pemasaran/ kunjungan dan melakukan kegiatan sosial dan promosi 3) Melakukan pengamatan, penelitian dan analisis pasar 4) Menerima permmohonan pembiayaan dari calon debitur dan mempersiapkan formulir yang telah disiapkan 5) Meneliti permohonan pembiayaan dari calon debitur, mengadakan survei ketempat usahanya dan melakukan pembinaan, pengawasan serta penagihan kepada nasabah dan lain lainnya sesuai instruksi manager dan ketentuan bank yang berlaku. 4 4 Ihsan Candra, AO BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang, wawancara langsung, pada tanggal 25 Mei 2017 Pukul 16.00